Pak Imam Syafi’i Seorang Ustad

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id karenakan mereka ingin mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

4. Bapak Sidiq ketua Rw 03, Desa Jurang Kuping

Peneliti selain mencari informasi dari masyarakat sekitar juga mencari informan dari Bapak RW tentang Bandar. “Bandar disini itu sudah ada pajaknya lo mbak, disini para bandar harus membayar uang sebesar 170 ribu per orang, untuk uang ke amanan, uangnya itu masuk ke kas desa, bekerja sebagai bandar itu sulit karena image dari masyarakat itu jelek mbak, karena pasti dibilang wanita yang tidak baik, pelacur kelas bawah, dan sebagainya.” 7 Menurut Bapak RW, para bandar ini sudah memenuhi semua peraturan yang diadakan oleh masyarakat sekitar, pekerjaan sebagai bandar sangat sulit karena mendapatkan tanggapan yang negatif dari masyarakat umum.

B. Analisis Data 1. Temuan-temuan

Dari data-data yang ditemukan dapat dikalsifikasikan sebagai berikut:

a. Alasan memilih profesi sebagai Bandar Warung

Dari penjelasan beberapa informan tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa alasan Informan Rizki, Fitri, Eka, Indah dan Sri berprofesi sebagai Bandar di karenakan adanya berbagai alasan. Yaitu sebagai berikut: 7 Wawancara Bapak Sidiq ketua Rw 03 Desa Jurang Kuping 20 Desember 2015 pukul 08.30 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 1 Dorongan dari Keluarga Para perempuan yang bekerja menjadi seorang Bandar ini bisa bekerja Karena mendapat dorongan dari keluarga, pada dasarnya mereka bekerja untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga yang tidak bisa terpenuhi jika hanya suami mereka yang bekerja, dorongan keluarga terutama suami menjadi dorongan yang paling penting dalam pekerjaan mereka. 2 Untuk Mencari Uang Alasan Rizki, Indah, Eka, Fitri dan Sri menjadi seorang Bandar Jurang dikarenakan faktor ekonomi, tuntuan hidup dizaman modern ini membuat mereka mengubah sistem kebudayaan serta etika sebagai perempuan, mereka rela menjual diri demi sejumlah rupiah, demi menghidupi keluaraga. Jika mengandalkan uang dari suami, yang hanya sebagai pekerja serabutan tidak akan bisa memenuhi semua kebutuhan mereka saat ini. 3 Mengikuti Jejak Tetangga Sebagian besar Bandar Jurang mempunyai minat pekerjaan ini karena mendapatkan dorongan dari tetrangga, mereka melihat bagaimana kemajuan ekonomi para tetangga mereka setelah bekerja sebagai bandar, kemajuan ekonomi mereka sangat maju, ada yang bisa membangun rumah, membeli kos-kosan, membeli motor, dan lain sebagainya, yang membuat masyarakat lain terpacu mengikuti jejaknya.