Hasil Penelitian Yang Relevan
data berupa pedoman wawancara terbuka, pedoman observasi, format penjaringan data dan sejenisnya tidak perlu diuji dan memang tidak
dapat diuji validitas dan reliabilitasnya. Dalam hal ini, peneliti hanya dituntut berpikir logis dan cermat agar alat semacam itu memenuhi
syarat untuk menjawab permasalahan penelitian. Berdasarkan pernyataan di atas, status sosial ekonomi orangtua yang tergolong
dalam faktor eksternal yang dibuat bentuk dengan format isian data pribadi tidak dapat di uji validitas dan reliabilitasnya secara statistik.
Dalam penelitian ini yang diuji validitas dan reliabilitas secara statistik yaitu faktor internal yang terdiri dari minat, motivasi, dan bakat. Dan
faktor eksternal yaitu peranan orangtua, dan pengaruh teman sebaya. Instrumen disusun berdasarkan kerangka teori yang dituangkan
kedalam kisi-kisi sehingga menurut logika akan dicapai tingkat validitas yang di kehendaki. Untuk menguji validitas instrumen digunakan
pengujian validitas isi yang merupakan suatu alat pengukur yang ditentukan oleh sejauhmana isi alat pengukur tersebut mewakili semua
aspek yang dianggap sebagai aspek kerangka konsep Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, 2008: 128. Instrumen selanjutnya di
konsultasikan dengan 3 ahli yaitu ahli dibidang bimbingan dan konseling, ahli dibidang psikologi dan ahli dibidang pendidikan.
Berikutnya diujicobakan dan diuji validitas itemnya menggunakan korelasi Product Moment Rumus tersebut adalah sebagai berikut:
n
Keterangan : r
xy
= Koefisien korelasi antara X dan Y N
= Jumlah subyekresponden ΣXY = Jumlah perkalian X dan Y
ΣX = Jumlah skor butir pernyataan
ΣY = Jumlah skor total pernyataan
ΣX
2
= Jumlah kuadrat skor butir pernyataan ΣY
2
= Jumlah kuadrat skor total pernyataan Syaifuddin Azwar, 2010: 100
Harga r
hitung
kemudian akan dikonsultasikan dengan r
tabel
pada taraf signifikansi 5. Jika nilai r
hitung
sama dengan atau lebih besar dari r
tabel
maka butir dari instrumen yang dimaksud adalah valid. Sebaliknya jika diketahui r
hitung
lebih kecil dari r
tabel
maka instrumen yang dimaksud adalah tidak valid.
2. Reliabilitas Instrumen
Menurut Husein Umar 2007: 57-58 mendefinisikan reliabilitas sebagai derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan
oleh instrumen pengukuran. Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan internal consistency. Pengujian
reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencobakan instrument sekali saja, kemudian data yang di peroleh di
analisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan Alfa
Cronbach. Metode ini dikembangkan karena formula KR-20 tidak dapat digunakan untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang tidak
mempunyai item-item benar-salah. Padahal pada kenyataannya banyak sekali tipe-tipe tes yang tidak mempunyai jawaban benar-salah.
Koefisien alpha cronbach merupakan koefisien reliabilitas yang paling umum digunakan karena koefisien ini menggambarkan variasi dari
item-item baik untuk format benar-salah taupun bukan, sehingga koefisien alpha cronbach merupakan koefisien yang paling umum untuk
mengevaluasi internal consistensy Hendriati Agustiani, 2006: 166- 167.
Rumus 1. koefisien reliabilitas Alfa Cronbach:
Dimana: K = mean kuadrat antara suby mean kuadrat kesalahan
=
varians total Rumus 2. untuk varians total dan varians item:
Dimana: JKi = Jumlah kuadrat seluruh skor item JKs = Jumlah kuadrat subyek
n = Nomor item = Jumlah kuadrat skor item
= Varians item
3. Ujicoba Instrumen
Ujicoba instrumen dimaksudkan untuk mendapatkan instrumen yang baik, sehingga dapat digunakan untuk menjaring data yang
dibutuhkan dan dapat menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Instrumen yang telah disusun dan di konsultasikan dengan ahli