68
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Paparan Data
Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dikakukan. Berdasarkan hasil
wawancara, observasi dan dokumentasi yang telah peneliti lakukan di TPQ Al- Mubarokah Boro. Peneliti memfokuskan permasalahan pada upaya guru dalam
meningkatkan kualitas membaca Al- Qur’an. Paparan data meliputi:
1. Bagaimana perencanaan guru TPQ dalam upaya meningkatkan
kualitas membaca AL- Qur’an di TPQ Al-Mubarokah.
Dalam meningkatkan kualitas membaca AL- Qur’an, perencanaan
guru TPQ sebelum melakukan pembelajaran sangat berperan penting didalamnya. Maka dari itu guru TPQ selaku pendidik harus menyiapkan
rencana-rencana pembelajaran yang di persiapkan sejak awal agar proses pembelajaran bisa berjalan secara efektif.
Untuk mengetahui perencanaan guru TPQ dalam upaya meningkatkan kualitas membaca AL-
Qur’an di TPQ Al-Mubarokah Boro, maka peneliti mengadakan wawancara dengan ibu Khatus selaku pengajar Al-
Qur’an tentang bagaimana perencanaan yang dilakukan guru dalam meningkatkan
kualitas membaca Al- Qur’an, beliau mengatakan bahwa:
“Sebelum berangkat ke TPQ, saya selalu membekali diri terlebih dahulu dengan materi mbak. Materi yang akan saya sampaikan nanti
harus saya pelajari dulu. Supaya anak dapat menerima dengan mudah materi yang saya sampaikan. Materinya bisa berupa materi pelajaran
dari MH Materi Hafalan santri, pelajaran ilmu Tajwid, Tauhid, Aqidah Akhlaq dan
Fiqih.”
1
Pendapat diatas tidak jauh berbeda dengan apa yang diungkapkan oleh ibu Isa’ selaku pengajar jilid 3 mengatakan bahwa:
“Persiapan materi sangat penting. Seorang guru harus mendalami materi terlebih dahulu agar apa yang akan disampaikannya dikelas
nanti berjalan lancar. Materi pembelajarannya meliputi pelajaran Tajwid, Tauhid, Aqidah Akhlaq, Fiqih dan bisa juga diambil dari dari
MH Materi Hafalan santri. Materi-materi tersebut saya peroleh dari sumber buku maupun dari kitab yang telah tersedia disini.
”
2
Pendapat diatas juga disampaikan oleh Ibu Nia selaku pengajar jilid 2.
Beliau mengatakan bahwa : “untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang kodusif. Perlu
penyiapan materi yang matang. Saya memulai persiapannya dari rumah mbk. Materinya berupa pelajaran yang dapat menambah
wawasan santri. Materinya pelajaran seperti tajwid, selain itu seperti Tauhid, Aqidah Akhlaq, dan Fiqih dan bisa juga berupa materi hafalan
dari MH Materi Hafalan santri juga dipelajari namun materi
– materi itu saya sampaikan pada materi tambahan
.”
3
Rencana yang dilakukan guru adalah persiapan materi terlebih dahulu. Persiapan materi dilakukan sebelum guru memasuki kelas, guna proses
KBM dapat berjalan lancar. Lalu peneliti menanyakan lagi kepada Ibu Khatus tentang upaya meningkatkan kualitas memabaca Al-
Qur’an selain mempersiapkan materi, beliau mengatakan sebagai berikut :
“untuk mendukung materi yang telah saya persiapan. Saya melengkapi materi dengan penggunaan metode. Biasanya saya
menyiapkan metode Yanbu’a mbak. Metode Yanbu’a yaitu suatu metode baca tulis dan menghafal Al-
Qur’an untuk membacanya santri
1
WW.1.A.F1.16-5-2015
2
WW.1.C.F1.20-5-2015
3
WW.1.B.F1.18-5-2015
tidak boleh mengeja namun membaca langsung dengan cepat, tepat, lancar,benar dan didalanya terdapat beberapa cara seperti metode
indi vidual, klasikal dan drill.”
4
Pendapat diatas tidak jauh berbeda dengan apa yang diungkapkan oleh
Ibu Isa. Selaku pengajar jilid 3. Beliau mengatakan bahwa : “persiapan selain menyiapkan materi, saya sekaligus menyiapkan
metodenya. Metode yang digunakan adalah Yanbu’a. didalam metode tersebut cara penyampaiannya menggunkan metode klasikal yaitu
menyuruh santri untuk membaca secara bersama-sama, metode drill itu latihan melafalkan sesuai dengan mahroj serta hukum bacaan
sebagai mana yang telah dicontohkan para ustadzustadzahnya sedangkan metode individual yaitu santri melakukan setoran membaca
Al-
Qur’an sendiri-sendiri dan secara bergantian.
5
Lain halnya perencanaan yang dilakukan oleh Ibu Nia. Dalam perencanaan upaya meningkatkan kualitas membaca Al-
Qur’an. Beliau menambahkan bahwa :
“seperti yang dilakukan Ibu guru disini, saya menyiapkan segala kebutuhan mengajar baik materi dan metode dari rumah mbak. Namun
sebelum mengajar yang perlu diperhatikan selain metode dan materi pembelajaran adalah mempersiapkan fisik dan mental guna
meningkatkan semangat belajar santri dalam upaya meningkatkan kualitas membaca Al-
Qur’an.”
6
Perencanaan yang dipersiapkan selain materi dan metode sebelum
pelajaran dimulai adalah fisik dan mental. Peneliti menanyakan kembali pada Ibu Nia. Kenapa persiapan fisik dan mental bagi pengajar dapat
berpengaruh dalam peningkatan kualitas membaca para santri. Beliau mengatakan bahwa :
“Mempersiapkan fisik dan mental itu sangat perlu, karena pada saat kita akan melaksanakan apa yang telah kita rencanakan harus benar-
4
WW.1.A.F1.16-5-2015
5
WW.1.C.F1.20-5-2015
6
WW.1.B.F1.18-5-2015
benar siap. Sehingga bisa dikatakan bahwa kesiapan fisik dan mental merupakan faktor utama kelancar
an sebuah proses pembelajaran.”
7
Hal yang sama tentang persiapan fisik dan mental juga diungkapkan oleh Ibu Isa’ selaku pengajar jilid 3, mengatakan bahwa:
“periapan fisik dan mental itu menurut saya sangat perlu pada saat sebelum memulai pembelajaran, karena ketika saat melaksanakan apa
yang kita
rencanakan harus
benar-benar siap
dalam menyampaikannya. Dengan adanya persiapan fisik dan mental ini
akan memperlancar proses pembelajaran mbak.”
8
Kemudian peneliti menggali lagi informasi tentang perencanaan
lainnya dalam upaya guru TPQ meningkatkan kualitas membaca Al- Qur’an
di TPQ AL-Mubarokah. Dalam perencanaan ini yang nantinya akan menunjang proses membaca Al-
Qur’an pada santri. Ibu Khatus menuturkan sebagai berikut:
“kegiatan atau proses KBM dapat dikatan berhasil dan lancar apabila santri juga mempersiapkan alat tulis menulis mereka sejak dari rumah.
Alat dan sumber belajar yang di maksud yaitu seperti pensil, buku tulis, buku jilid atau Al-
Qur’an serta buku prestasi santri. Karena dengan terpenuhinya alat-alat tersebut para santri akan merasa
kebutuhannya telah lengkap. Pada akhirnya akan medorong semangat santri dalam meningkatkan kualitas membaca Al-
Qur’an mbak.”
9
Hal ini juga sama di perjelas oleh Ibu Nia selaku pengajar jilid 2,
beliau menuturkan bahwa: “penunjang proses belajar tidak hanya dari kesiapan dari guru namun
juga dari santrinya sendiri mbak. Kelengkapan alat belajar sangat diperlukan sebelum pembelajaran dimulai, terutama buku Jilid, Al-
Qur’an serta kartu prestasi yang menjadi salah satu faktor penunjang proses pembelajaran membaca Al-
Qur’an yang telah dipersiapkan oleh santri
.”
10
7
WW.1.B.F1.18-5-2015
8
WW.1.C.F1.20-5-2015
9
WW.1.A.F1.16-5-2015
10
WW.1.B.F1.18-5-2015
Setelah penuturan jawaban diatas kemudian peneliti menanyakan kembali kepada ibu Isa’ selaku pengajar Jilid 3, akan kesiapannya tentang
ketersediaan alat dan bahan ajar di TPQ untuk menunjang peningkatkan kualitas membaca Al-
Qur’an. Kemudian beliau mengatakan bahwa: “untuk menunjang kelancaran belajar membaca AL-Qur’an di TPQ
Al-Mubarokah telah menyiapkan media pembelajaran, media pembelajaran ini biasa kita sebut dengan papan peraga. Papan peraga
digunakan untuk membaca santri secara klasikal.”
11
Selain wawancara diatas, kemudian peneliti melakukan observasi,
guna memperoleh
data sebanyak-banyaknya
tentang penunjang
pembelajaran santri dalam meningkatkan kualitas membaca AL- Qur’an.
Berikut observasi yang peneliti lakukan: “pada hari senin pukul 16.00 WIB. Saya mendapat kesempatan untuk
mengamati di dalam kelas untuk melihat kelengkapan alat dan sumber belajar yang di bawa santri. Pada saat pembelajaran akan di mulai para
santri mengeluarkan peralatan belajarnya, yang diantaranya Al-
Qur’an, pensil, penghapus, buku tulis dan kartu prestasi.”
12
Setelah menjelaskan beberapa rencana yang dipersiapkan, guru juga menyiapkan alternatif rencana lain yang tujuannya untuk mendukung
perencanaan guru dalam meningkatkan kualitas membaca Al- Qur’an.
Dengan demikian peneliti menanyakan kepada ibu Khatus tentang cara apa yang digunakan guru didalam kelas, beliau mengatakan bahwa:
“mengadakan evaluasi berupa penilaian cara membaca santri. Setiap santri akan mendapat ujian membaca Al-
Qur’an yang ayatnya saya tentukan pribadi. Hal ini saya lakukan agar mengetahui kesiapan santri
sebelum berangkat TPQ. ”
13
11
WW.1.C.F1.20-5-2015
12
O.F1.18-5-2015
13
WW.1.A.F1.16-5-2015
Pendapat senada diungkapkan oleh ibu Isa’ selaku pengajar jilid 3 mengatakan bahwa:
“pemberian evaluasi setelah pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan. Karena melatih santri belajar serius agar memperoleh
nilai maksimal dan guru dapat mengetahui seberapa jauh kemampuan
santri dalam menguasai materi pelajaran.”
14
Dari hasil wawancara dan observasi pengamatan yang dilakukan oleh peneliti kepada guru TPQ tentang perencanaan guru dalam
meningkatkan kualitas membaca Al- Qur’an adalah menyiapkan materi
,mempersiapkan metode pembelajran, persiapan fisik dan mental, persiapan alat dan bahan baik dari santri maupun guru , serta mengadakan evaluasi.
Dengan adanya perencanaan pembelajaran yang disiapkan sedemikian rupa maka proses pembelajaran membaca Al-
Qur’an diharapkan akan berjalan secara efektif dan lancar.
2. Bagaimana pembimbingan guru TPQ dalam meningkatkan kualitas