Jenis Penelitian Implementasi satuan pengawasan internal dalam penjaminan mutu pendidik di SMA Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Dalam teknik analisis data ini peneliti memulai dengan analisis sebelum terjun di lapangan, dilanjutkan dengan analisis di lapangan. Untuk analisis
dilapangan penulis menggunakan analisis secara interaktif model Miles dan Huberman, yang terdiri dari 3 tahapan yaitu tahap reduksi data, penyajian data,
dan kesimpulan. Adapun teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa
teknik, diantaranya adalah : 1
Observasi Observasi
atau pengamatan
adalah kegiatan
keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu
utamanya selain pancaindra lainnya seperti telingga, penciuman, mulut dan kulit
53
. Observasi dibedakan menjadi dua macam yaitu observasi partisipan dan observasi non partisipan. Sutrisno Hadi mengemukakan
bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikhologis. Dua
diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Observasi dalam penelitian ini termasuk observasi non-
partisipan yaitu penelitihanya menjadi pengamat dan tidak turut serta berperan serta dalam kegiatan kelompok yang diamati. Dalam hal ini,
peneliti akan terjun langsung guna mengobservasi system Satuan Pengawasan Internal di SMA Progresif Bumi Shalawat.
53
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Jakarta: Prenada Media Group, 2008, hal 118.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2 Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondenya sedikitkecil. Wawancara merupakan alat pembuktian terhadap informasi
atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam.
Wawancara mendalam in –depth interview adalah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang
diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial
yang relatif lama
54
. Jenis wawancara yang dipakai oleh peneliti adalah wawancara
semistruktur. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka di mana pihak yang di ajak
wawancara dimintai pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan
54
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidik an, Bandung:Alfabeta, 2014, hal 305
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.
55
Dalam wawancara ini subjek utamanya adalah pimpinankepala SMA Progresif Bumi Shalawat. Selain itu juga beberapa subjek
penunjang yang berkonstribusi dalam memperoleh data mengenai implementasi satuan pengawasan internal dalam penjaminan mutu
pendidik di SMA Progressif Bumi Shalawat Sidoarjo. 3
Dokumentasi Metode dokumentasi merupakan mencari data mengenai hal-
hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger agenda dan sebagainya.
56
Metode dokumentasi
digunakan untuk
mencermati proses
implementasi satuan pengawasan internal di SMA Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo.
55
Ibid, hal. 319
56
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Jakarta: Prenada Media Group, 2008, hal 125.