Analisis data kuantitatif Teknik Analisis Data

30 pelaksanaan pembelajaran. Pengumpulan data dan analisis data dilakukan secara terus menerus selama pelaksanaan penelitian dari pra observasi, observasi mengenai pembelajaran pemesinan CNC di SMK dan pelaksanaan uji coba penggunaan modul dalam pembelajaran kompetensi kejuruan teknik pemesinan CNC. Hasil dari penelitian penerapan modul dalam bentuk uji coba berupa: 1 prosedur yang direkomendasi dalam penggunaan model, 2 kondisi yang mendukung keberhasilan penggunaan modul, dan 3 penjelasan-penjelasan mengenai keberhasilan dan kegagalan dalam penggunaan modul dalam pembelajaran Richey dan Klein, 2007: 138- 140. Data yang diolah dari hasil validasi internal lebih banyak pada data kualitatif berupa saran-saran untuk memperbaiki komponen-komponen modul dan pembelajaran secara keseluruhan. Masukan-masukan tersebut digunakan untuk memperbaiki komponen modul dan pembelajaran secara keseluruhan. Data hasil validasi eksternal atau uji coba penggunaan modul berupa: catatan lapangan hasil observasi penggunaan modul, dokumen pengerjaan siswa, dokumen tugas yang dikerjakan siswa, gambar foto pelaksanaan uji coba, catatan pendapat siswa dan guru, dokumen penggunaan sarana pembelajaran utama mesin frais CNC, dan simulator mesin frais CNC, dan benda kerja hasil praktik siswa. Data-data yang diperoleh tersebut kemudian dikelompokkan menjadi data pelaksanaan pembelajaran untuk tiap pertemuan, data penggunaan sarana, data pendapat siswa dan guru, peningkatan kompetensi siswa, data hasil pengerjaan siswa untuk soal latihan dan tugas. Masing-masing kelompok data kemudian dideskripsikan secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan sifat data.

b. Analisis data kuantitatif

Analisis data kuantitatif dilakukan untuk menjawab permasalahan penelitian nomer 2 dan nomer 3, serta menjawab pertanyaan penelitian nomer 4, dan 5 yaitu mengenai fisibilitas, dan efektifitas modul dan proses pembelajarannya. Analisis yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan penelitian tersebut dilaksanakan dengan cara membandingkan komponen-komponen proses pembelajaran yang lama dengan komponen-komponen pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif Sukmadinata, 2008:79. Komponen-komponen pembelajaran dibandingkan dengan lebih dahulu melaksanakan analisis komponensial yang bertujuan untuk mencari perbedaan atau kontras, sesuai dengan pendapat Spradley 2007: 247. Domain dalam penelitian ini adalah pembelajaran kompetensi kejuruan teknik pemesinan CNC SMK. Taksonomi pembelajaran dikembangkan berdasarkan komponen-komponen proses pembelajaran meliputi: rombongan belajar, sarana yang digunakan, hasil proses pembelajaran tertulis, hasil proses pembelajaran berupa benda kerja, hasil proses pembelajaran berupa file di simulator mesin CNC komputer ,dan jumlah standar kompetensi yang dicapai. 31 Kriteria keberhasilan modul dan pembelajaran kompetensi kejuruan teknik pemesinan CNC hasil pengembangan adalah fisibel dan efektif. Modul dan pembelajaran hasil pengembangan dikatakan fisibel apabila secara kuantitatif bisa diterapkan di SMK dilihat dari ketersediaan sarana, waktu dan tenaga pengajar. Modul untuk proses pembelajaran pemesinan CNC lebih efektif dari pada proses pembelajaran yang lama apabila: produk yang dihasilkan berupa program CNC yang dibuat, benda kerja yang dihasilkan, jumlah standar kompetensi yang dicapai secara kuantitatif lebih banyak. Selain acuan di atas, efektifitas modul dalam pembelajaran dilakukan dengan kriteria ketercapaian jumlah IUK minimal. Pembelajaran menggunakan modul dikatakan efektif apabila dapat meningkatkan kompetensi siswa sampai dengan Kriteria Ketuntasan Minimum KKM. KKM dalam pembelajaran kompetensi kejuruan teknik pemesinan CNC tercapai apabila telah mencapai IUK nomer 85 yaitu siswa bisa mengoperasikan mesin CNC untuk membuat benda kerja. Kriteria tersebut telah menjamin bahwa siswa yang menguasai IUK sampai dengan nomer 85, maka telah menguasai tiga standar kompetensi. 32

BAB IV HASIL PENELITIAN