Kromatografi Lapis Tipis TLC

untuk TLC harus dibuat sendiri. Uintuk sekup ini gunakan serbuk alumina, kalsium karbonat, silika gel, magnesium silikat, dll. Untuk menggabungkan bahan penunjang dari suatu serbuk, gunakan suatu agen pengikat seperti kanji, plaster, gelatin, gum arabikum, dll. Sebagai penunjang atau gunakan bahan gelas, aluminum, atau keping plastik. Atau gunakan juga lembar asetat seperti kemudian gunakan. Gambar lengkap suatu rangkaian kromatografi kertas dapat dilihat dibawah ini : Gambar. 1. kiri tradisional, kanan automatic sampler

b. Kromatografi Lapis Tipis TLC

Kromatografi lapis tipis TLC sama dengan kromatografi kertas, tidak mahal dan sederhana serta mudah menjalankannya, dibandingkan dengan kromatografi kertas lebih cepat, untuk kromatogarafi kertas perlu beberapa jam sedangkan dengan kromatografi TLC cukup dengan beberapa menit, dan menjadikan metode ini sangat populer dilaboratorium. 2009 6 Medium pemisahannya merupakan lapisan setebal 0.1-0.3 mm yang merupakan zat padat absorben yang dilekatkan pada penunjang seperti pelat seng atau kaca, plastik, alumunium, lempeng berukuran lazim berukuran 20X5 cm zat padat yang digunakan biasanya berupa alumina, silika gel atau selulosa. Dulu peneliti menyiapkan lempeng sendiri dengan menyalut kaca dengan suspensi air dari zat padat tersebut. yang biasanya mangandung zat pengikat seperti plester paris dan kemudian mengeringkannya dalam oven, dan kemudian setelah kering lempeng-lempeng alumunium, kaca atau plastik tersebut dapat dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang diminati, dan ini biasa digunakan oleh peneliti-peneliti di laboratorium sekarang ini. Umumnya campuran zat organik ditotolkan ke salah satu sisi lempeng dalam bentuk larutan, biasanya beberapa mikroliter yang mengandung beberapa mikrogram dari analit, dengan menggunakan siring atau pipet kaca kecil, noda analit dikeringkan kemudian di celupkan pada suatu chamber yang mengandung larutan pengembang dengan komposisi tertentu, kemudian di biarkan beberapa menit sampai larutan pengembang tersebut telah mencapai batas area pengembangan, setelah itu dikeringkan dan siap untuk dianalisis untuk keperluan kualitatif dan kuantitatif, terkadang di gunakan pengembangan dua dimensi yaitu secara vertikal dan kemudian secara horizontal hal ini dimaksudkan untuk pemisahan suatu spot yang mungkin diduga masih belum murni. rangkaian lengkap dari suatu TLC dapat dilihat pada gambar dibawah ini : 2009 7 Gambar. 2 http:www.CAMAG.com c. HPTLC High perferpomance thin layer chromatography HPTLC adalah suatu metode kromatografi yang merupakan pegembangan dari TLC, hal yang dikembangkan adalah fase diam atau stationary phase dari dari instrumen, yang diharapkan menghasilkan daya pisah yang lebih baik dari TLC baik dilihat dari hasil, efisiensi waktu dan biaya. HPTLC dari sisi peralatan tidak terlalu jauh berbeda dengan TLC hanya biasanya pada fase diam ukuran pori dari fase penyerap lebih kecil sehingga diharapkan terjadi pemisahan yang lebih baik karena terjadi interaksi antara analit dengan absorbent pada permukaan yang lebih luas, kemudian ukuran dari lempeng lebih kecil karena menggunakan suatu absorbent dengan pori yang lebih kecil hal ini akan berpengaruh terhadap waktu pengembangan yang memungkinkan lebih pendek atau singkat. Dari profil hasil kromatogram yang diperoleh dari HPTLC lebih baik dari TLC karena pada HPTLC, HETP atau efisiensi dari teori keping lebih baik dari pada TLC hal ini disebabkan permukaan dari absorbent ukuran porinya lebih kecil dari absorben0 dari TLC sehingga permukaan interaksi analit dengan stationary fase lebih luas. HPTLC mempunyai beberapa kelebihan di banding dengan TLC dalam hal:  Tebal, keseragaman manghasilkan garis dasar stabil dalam densitometry  Jarak pengembangan dan waktu lebih singkat  Pita difusi rendah manghasilkan keterpaduan pita sampel  Mikrosample nanograms dan picogram dapat dianalisis  Sifat reproduksibilitas dalam hasil kromatografi. 2009 8 Day. R.A, et,. al. 1997

d. Kromatografi Elektroforesis Kertas