Deskripsi Hasil Analisis Dan Uji Hipotesis

karyawan. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban netral yaitu sebanyak 200 pada skor 3 dan jawaban cukup setuju yaitu sebanyak 179 pada skor 4, hal ini menunjukkan bahwa kualitas dari karyawan sudah sesuai dengan standar yang di tentukan oleh perusahaan sehingga kuantitas pekerjaan yang dihasilkan karyawan sudah dapat memenuhi target dari perusahaan. Hal tersebut memberikan bukti bahwa karyawan dapat diandalkan dalam hal penyelesaian dan pemenuhan tanggung jawab pekerjaan yang dibebankan kepada dirinya dan perilaku karyawan yang baik dalam bekerja dapat menunjang hasil kerja yang dicapai.

4.3. Deskripsi Hasil Analisis Dan Uji Hipotesis

4.3.1. Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil pengujian Normalitas pada penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas Variable min max kurtosis c.r. z1 2,000 5,000 -,348 -,729 z2 2,000 5,000 -,348 -,728 z4 2,000 4,000 -,678 -1,419 z3 2,000 5,000 -,382 -,800 y3 2,000 5,000 -,254 -,531 y1 2,000 5,000 -,349 -,730 y2 2,000 5,000 -,290 -,607 x31 1,000 5,000 ,308 ,644 x32 1,000 5,000 ,683 1,429 x24 2,000 5,000 -,178 -,371 x23 2,000 5,000 -,152 -,317 x21 2,000 5,000 -,283 -,593 x22 2,000 5,000 -,153 -,319 x11 2,000 5,000 -,266 -,557 x12 2,000 5,000 ,001 ,002 Multivariate -6,444 -1,462 Sumber : Lampiran 3 Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi.

4.3.2. Evaluasi atas Outlier

Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi Hair et.al,1998. Multivariate outlier diuji dengan kriteria jarak Mahalanobis pada tingkat p 0,001. Jarak diuji dengan Chi-Square [ 2] pada df sebesar jumlah variabel bebasnya df = 15. Ketentuan : bila Mahalanobis dari nilai 2 adalah multivariate outlier. Pada penelitian ini terdapat outlier Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. apabila nilai Mahalanobis distancenya 37,697. Untuk lebih memperjelas uraian mengenai evaluasi outlier multivariate berikut ini akan disajikan tabel Uji Outlier Multivariate : Tabel 4.9. Hasil Pengujian Outlier Multivariate Residuals Statistics a 21,83 84,04 60,50 11,169 120 -3,463 2,108 ,000 1,000 120 7,237 16,687 11,298 1,768 120 14,93 86,14 60,45 12,437 120 -60,685 76,984 ,000 32,943 120 -1,747 2,216 ,000 ,948 120 -1,887 2,526 ,001 1,011 120 -70,829 100,072 ,050 37,479 120 -1,910 2,593 ,001 1,017 120 4,173 26,464 11,900 4,070 120 ,000 ,147 ,011 ,017 120 ,035 ,222 ,100 ,034 120 Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cooks Distance Centered Leverage Value Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Dependent Variable: No a. Sumber : Lampiran 4 Berdasarkan tabel di atas, setelah dilakukan pengujian diketahui nilai MD maksimum adalah 26,464 lebih kecil dari 37,697. Oleh karena itu diputuskan dalam penelitian tidak terdapat outlier multivariate antar variabel. 4.3.3. Deteksi Multicollinierity dan Singularity Dengan mengamati Determinant matriks covarians. Dengan ketentuan apabila determinant sample matrix mendekati angka 0 kecil, maka terjadi multikolinieritas dan singularitas Tabachnick Fidell, 1996. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan program AMOS 7.0 diperoleh hasil Determinant of Sample Covariance Matrix adalah 0 yaitu sebesar 18,144 mengindikasikan tidak terjadi multikolinieritas dan singularitas dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3.4. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur. Sedangkan reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk yang umum. Karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap construct akan diuji dengan melihat faktor loading faktor dari hubungan antara setiap observed variabel dan latent variabel. Sedangkan reliabilitas diuji dengan construct reliability dan variance extracted. Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.10. Faktor Loading dan Konstruk dengan Confirmatory Factor Analysis Faktor Loading Konstrak Indikator 1 2 3 4 x11 0,896 Gaji x12 0,510 x21 0,816 x22 0,680 x23 0,682 Kepemimpinan x24 0,642 x31 0,726 Sikap Rekan Kerja x32 0,701 y1 0,596 y2 0,762 Kepuasan Kerja y3 0,767 z1 0,732 z2 0,763 z3 0,811 Kinerja Karyawan z4 0,624 Sumber : Hasil Pengolahan Data Lampiran 5 Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct sebagian besar 0.5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik dan dapat diterima. Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala variabel atau indikator observarian. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi butir-butir yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan. Hasil pengujian reliabilitas Consistency Internal dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.11. Pengujian Reliability Consistency Internal Konstrak Indikator Item to Total Correlation Koefisien Cronbachs Alpha x11 0,455 Gaji x12 0,455 0,626 x21 0,682 x22 0,593 x23 0,669 Kepemimpinan x24 0,611 0,818 x31 0,509 Sikap Rekan Kerja x32 0,509 0,670 y1 0,531 y2 0,664 Kepuasan Kerja y3 0,576 0,759 z1 0,617 z2 0,663 z3 0,737 Kinerja Karyawan z4 0,558 0,820 Sumber : Lampiran 6 Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan hasil yang baik dimana koefisien- koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh sebagian besar memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu 0.7 [Hair et,al.1998]. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih dalam koridor uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Construct reliability dan Variance-extracted dihitung dengan rumus sebagai berikut:      j ading dardize Lo S Loading Stadardize liability Construct       2 2 tan Re     j ading dardize Lo S Loading Stadardize xtracted Variance E      2 2 tan Sementara  j dapat dihitung dengan formula  j = 1 – [Standardize loading] secara umum, nilai construct reliability yang dapat diterima adalah  0,5 Hair.et,al.1998. Standardize loading dapat diperoleh dari output AMOS 4.01, dengan melihat estimasi setiap construct standardize regression weight terhadap setiap butir sebagai indikatornya.   2 tan 1 ading dardize Lo S j    Hasil pengujan Construct Reliability dan Variance Extraced dalam penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.12. Construct Reliability Variance Extrated Konstrak Indikator Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [ εj] Construct Reliability Variance Extrated x11 0,896 0,803 0,197 Gaji x12 0,510 0,260 0,740 0,678 0,531 x21 0,816 0,666 0,334 x22 0,680 0,462 0,538 x23 0,682 0,465 0,535 Kepemimpinan x24 0,642 0,412 0,588 0,799 0,501 x31 0,726 0,527 0,473 Sikap Rekan Kerja x32 0,701 0,491 0,509 0,675 0,509 y1 0,596 0,355 0,645 y2 0,762 0,581 0,419 Kepuasan Kerja y3 0,767 0,588 0,412 0,754 0,508 z1 0,732 0,536 0,464 z2 0,763 0,582 0,418 z3 0,811 0,658 0,342 Kinerja Karyawan z4 0,624 0,389 0,611 0,824 0,541 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Hasil Pengolahan Data lampiran 7 Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability seluruhnya  0,7, dan variance extracted yang diperoleh sebagian besar menunjukkan nilai diatas 0,5. Yang artinya seluruh instrumen yang digunakan pada penelitian ini telah reliabel.

4.3.5. Pengujian Model Dengan One-Step Approach

Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama One Step Approach to SEM. One step aprroach to SEM digunakan apabila model Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas reliabilitas data sangat baik Hair et.al.,1998. Hasil estimasi dan fit model one step approach to SEM dengan menggunakan program aplikasi Amos 7.0 terlihat pada Gambar dibawah ini: Gaji X1 x12 er_2 1 1 x11 er_1 1 Kepemimpinan X2 x22 er_4 x21 er_3 1 1 1 x23 er_5 1 x24 er_6 1 Sikap Rekan Kerja X3 x32 er_8 x31 er_7 1 1 1 Kepuasan Kerja Y y2 er_10 y1 er_9 1 1 1 y3 er_11 1 Kinerja Karyawan Z z3 er_14 z4 er_15 z2 er_13 z1 er_12 1 1 1 1 1 d_y 1 d_z 1 Gambar 4.1. Model Pengukuran Kausalitas One Step Approach Tabel 4.13. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 1,188 ≤ 2,00 Baik Probability 0,116 ≥ 0,05 Baik RMSEA 0,043 ≤ 0,08 Baik GFI 0,893 ≥ 0,90 Kurang Baik AGFI 0,845 ≥ 0,90 Kurang Baik TLI 0,959 ≥ 0,95 Baik CFI 0,968 ≥ 0,94 Baik Sumber : Hasil Pengolahan data Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini masih perlu dimodifikasi sebagaimana terdapat di bawah ini : Gambar 4.2. Model Pengukuran Kausalitas One Step Approach modification Gaji X1 x12 er_2 1 1 x11 er_1 1 Kepemimpinan X2 x22 er_4 x21 er_3 1 1 1 x23 er_5 1 x24 er_6 1 Sikap Rekan Kerja X3 x32 er_8 x31 er_7 1 1 1 Kepuasan Kerja Y y2 er_10 y1 er_9 1 1 1 y3 er_11 1 Kinerja Karyawan Z z3 er_14 z4 er_15 z2 er_13 z1 er_12 1 1 1 1 1 d_y 1 d_z 1 Tabel 4.14. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 0,879 ≤ 2,00 Baik Probability 0,764 ≥ 0,05 Baik RMSEA 0,000 ≤ 0,08 Baik GFI 0,926 ≥ 0,90 Baik AGFI 0,900 ≥ 0,90 Baik TLI 1,026 ≥ 0,95 Baik CFI 1,000 ≥ 0,94 Baik Sumber : Hasil Pengolahan data Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model sebagaimana terdapat di bawah ini Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 18,144 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing-masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas dibawah ini.

4.3.6. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal

Pengaruh langsung [koefisien jalur] diamati dari bobot regresi terstandar, dengan pengujian signifikansi pembanding nilai CR Critical Ratio atau p probability yang sama dengan nilai t hitung . Tabel 4.12. Hasil Pengujian Kausalitas Ustd Std Faktor  Faktor Estimate Estimate Prob. Kepuasan Kerja Y  Gaji X1 0,383 0,280 0,034 Kepuasan Kerja Y  Kepemimpinan X2 0,641 0,634 0,000 Kepuasan Kerja Y  Sikap Rekan Kerja X3 0,202 0,259 0,059 Kinerja Karyawan Z  Kepuasan Kerja Y 0,814 0,677 0,000 Batas Signifikansi ≤ 0,10 Sumber : Lampiran 8 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dilihat dari tingkat probabilitas arah hubungan kausal, hipotesis yang menyatakan bahwa : 1. Variabel Gaji berpengaruh positif terhadap Variabel Kepuasan Kerja, dapat diterima Prob. kausalnya 0,034 ≤ 0,10 signifikan positif. 2. Variabel Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap Variabel Kepuasan Kerja, dapat diterima Prob. kausalnya 0,000 ≤ 0,10 signifikan positif. 3. Variabel Sikap Rekan Kerja berpengaruh positif terhadap Variabel Kepuasan Kerja, dapat diterima Prob. kausalnya 0,059 ≤ 0,10 signifikan positif. 4. Variabel Kepuasan Kerja berpengaruh positif terhadap Variabel Kinerja Karyawan, dapat diterima Prob. kausalnya 0,000 ≤ 0,10 signifikan positif.

4.4. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Terhadap tingkat Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada PT.Osman Indah Jombang.

0 9 108

Analisis Faktor - faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan Bagian Produksi pada PT. Rodeo Garment Semarang.

0 3 4

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI FINISHING SHOPPING BAG PADA PT. WANGSA JATRA LESTARI SURAKARTA.

0 3 13

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Finishing Shopping Bag Pada PT. Surya Gemilang di Surakarta.

0 0 13

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Finishing Shopping Bag Pada PT. Surya Gemilang di Surakarta.

0 0 14

ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi pada perusahaan PO. Pratama Putra Sidoarjo).

0 0 102

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA KARYAWAN

0 1 10

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN KEPEGAWAIAN PDAM KOTA SURABAYA

0 0 110

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI UD. PRATAMA

0 0 21

ANALISIS PENGARUH FAKTOR KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi pada perusahaan PO. Pratama Putra Sidoarjo)

0 0 24