J. T. C. Simorangkir, S.H. dan Woerjo Sastropranoto menya-

Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara untuk Kelas VII 8 Keberadaan hukum hanya terdapat dalam kehidupan manusia. Hukum tidak diperlukan jika di wilayah tersebut tidak terdapat kehidupan bermasyarakat. Hal ini sesuai dengan suatu istilah yang menyatakan ubi-societas-ibi-ius. Artinya, di mana ada hukum maka di sana ada masyarakat. Oleh karena manusia hidup bermasyarakat, di sana terdapat hukum. Apabila di suatu wilayah dihuni oleh satu orang saja, maka tidak perlu ada hukum. Bagaimanapun sederhananya bentuk masyarakat, mereka tetap memi liki hukum. Dengan demikian, hukum dan masyarakat tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Perkembangan hukum selalu selaras dengan perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan di masyarakat. Para ahli telah memberikan pengertian yang berbeda-beda men- genai hukum. Perbedaan pengertian ini disebabkan oleh luasnya bidang hukum. Berikut ini pendapat para ahli yang mengemukakan pengertian hukum. a Van Kant menyatakan hukum adalah serumpun peraturan yang bersifat memaksa yang diadakan untuk mengatur dan melindungi kepentingan orang dalam masyarakat.

b. J. T. C. Simorangkir, S.H. dan Woerjo Sastropranoto menya-

takan hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat dan dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib. Pelanggaran ter hadap peraturan-peraturan tersebut berakibat diambilnya tindakan, yaitu hukuman. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hukum adalah himpunan peraturan hidup yang bersifat me- maksa yang berisikan perintah dan larangan dan dibuat oleh badan resmi atau badan berwajib yang bertujuan mengatur ketertiban dalam kehidupan di masyarakat. Setiap perbuatan seseorang harus sesuai dengan aturan hukum. Keten- tuan-ketentuan hukum dibuat oleh pemerintah dan merupakan peraturan- peraturan hidup yang berlaku di masyarakat sehingga harus ditaati oleh setiap orang. Apabila dilanggar, akan dikenakan sanksi yang tegas. Setiap hukum memiliki empat unsur, yaitu sebagai berikut. a. hukum dibuat oleh satu, dua, atau lebih badan resmi; b. hukum merupakan peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup di masyarakat; c. hukum memiliki sifat memaksa; d. biasanya ada sanksi yang tegas terhadap pelanggaran hukum. Salah satu perbedaan norma hukum dengan norma-norma lainnya, yaitu norma hukum mempunyai sanksi hukum yang tegas. Artinya, siapa saja yang melanggar hukum, akan dikenakan sanksi berupa hukuman. Hukuman adalah sanksi yang dikenakan terhadap pelanggar hukum terhukum setelah diberikan keputusan vonis oleh majelis hakim dalam suatu persidangan. Sumber: Tempo, 5Desember 2004 Mengantre merupakan ciri dari sikap hidup masyarakat yang mematuhi aturan hukum. Diskusikanlah dengan teman sebang- kumu, tentang hukuman pokok dan tambahan yang dilaksanakan dalam hukuman di Indonesia, mintalah arahan dari gurumu selama berlang- sungnya proses diskusi. Mari, Berdiskusi Sumber: Tempo, 27 Febuari–5 Maret 2006 Hukum, baik yang tertulis atau tidak tertu- lis bertujuan untuk mengatur masyarakat. Adapun aparat sebagai penjaga dan penegak hukum. Gambar 1.4 Gambar 1.5 Di unduh dari : Bukupaket.com Norma dan Hukum 9 Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP Pasal 10, disebutkan pembagian hukuman, yaitu sebagai berikut. a. Hukuman pokok yang terdiri atas hukuman mati, hukuman penjara, hukuman kurungan, hukuman denda, dan hukuman tutupan. b. Hukuman tambahan yang terdiri atas pencabutan hak-hak ter- tentu, perampasan barang-barang tertentu, dan pengumuman ke putusan hakim. Selain dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata pun terdapat sanksi berupa sanksi administrasi, yaitu berupa denda uang atau penyitaan barang Hukum memiliki peran yang penting dalam menjaga dan meme- lihara ketertiban pergaulan hidup di masyarakat. Setiap orang harus mengetahui dan memahami hak dan kewajibannya sebagai warga masyarakat. Dengan adanya hukum, hak-hak serta kewajiban-kewa- jiban anggota masyarakat dapat dijaga dan dipelihara agar tercipta suatu kehidupan yang teratur, tertib, dan damai. Kegiatan Mandiri 1.2 Untuk mengenal hukum, setiap orang harus mampu mengenal ciri-ciri hukum. Apa yang menjadi ciri-ciri hukum? Diskusikan dengan teman sebangkumu, kemudian mintalah arahan dari gurumu selama proses diskusi. Tiga unsur negara hukum menurut Sudargo Gautama, yaitu terdapatnya pembatasan kekuasaan negara terhadap perse- orangan, asas legalitas, dan pemisahan kekuasaan. Cakrawala Sumber: www.tempointeraktif.com, Secara umum, hukum memiliki empat fungsi, yaitu sebagai berikut: a. sebagai alat ketertiban dan keteraturan masyarakat; b. sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial; c. sebagai sarana penggerak pembangunan nasional; d. sebagai pengawasan bagi aparatur penegak hukum. Terwujudnya keteraturan, ketertiban, dan kedamaian dalam masyarakat harus dimulai dengan tumbuhnya kesadaran hukum dari masyarakat. Selain itu, diperlukan peran aparat penegak hukum dalam menjaga dan menjamin terlaksananya aturan hukum sehingga hukum ditaati dan dilaksakanan sebagaimana mestinya. Dengan demikian, suasana kehidupan yang teratur, tertib, dan damai hanya akan terwu- jud apabila semua warga negara mematuhi aturan hukum. Setiap orang harus menaati peraturan lalu lintas. Jika peraturan lalu lintas dilanggar akan dikenai sanksi. Gambar 1.6 Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara untuk Kelas VII 10 2. Pembagian Hukum Pada dasarnya, peraturan hukum yang satu berkaitan dengan peraturan hukum yang lainnya. Hal ini disebabkan peraturan hukum merupakan suatu sistem hukum dalam suatu negara. Contohnya, sistem hukum pidana, sistem hukum perdata, dan sistem hukum tata negara. Dengan demikian, norma hukum banyak jenisnya. Un- tuk lebih memudahkan pemahaman tentang hukum, perhatikanlah pembagian hukum berikut.

a. Hukum Nasional