Program Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri
Universita s Pembangunan Nasional “Veteran”Jatim
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Tebu Secara Umum
Tanaman tebu Saccharum officinarum L adalah satu anggota familia rumput-rumputan Graminae yang merupakan tanaman asli tropika basah, namun
masih dapat tumbuh baik dan berkembang di daerah subtropika, pada berbagai jenis tanah dari daratan rendah hingga ketinggian 1.400 m diatas permukaan laut.
Asal mula tanaman tebu sampai saat ini belum didapatkan kepastiaanya, dari mana asal muasal tanaman tebu. Namun sebagian besar para ahli yang memang
berkompeten dalam hal ini, berasumsi bahwa tanaman tebu ini berasal dari Papua New Guinea. Pada 8000 SM, tanaman ini menyebar ke Kep. Solomon dan
Kaledonia Baru. Ekspansi tanaman ini ke arah timur Papua New Guinea berlangsung pada 6000 SM, dimana tebu mulai menyebar ke Indonesia, Filipina
dan India. Dari India, tebu kemudian dibawa ke China pada tahun 800 SM, dan mulai dimanfaatkan sebagai pemanis oleh bangsa China pada tahun 475 SM. Pada
tahun 510 Sebelum Masehi, ketika menguasai India, Raja Darius dari Persia menemukan ”batang rerumputan yang menghasilkan madu tanpa lebah”. Seperti
halnya pada berbagai penemuan manusia lainnya, keberadaan tebu sangat dirahasiakan dan dijaga ketat, sedangkan produk olahannya diekspor dan untuk
menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Rahasia tanaman tebu akhirnya terbongkar setelah terjadi ekspansi besar-besaran oleh orang-orang Arab pada
abad ketujuh sebelum sesudah masehi. Ketika mereka menguasai Persia pada tahun 642, mereka menemukan keberadaan tebu yang kemudian dipelajari dan
mulai diolah menjadi gula kristal. Ketika menguasai Mesir pada 710 M, tebu ditanam secara besar-besaran di tanah Mesir yang subur. Pada masa inilah,
ditemukan teknologi kristalisasi, klarifikasi, dan pemurnian. Dari Mesir, gula menyebar ke Maroko dan menyeberangi Laut Mediterania ke benua Eropa,
tepatnya di Spanyol 755 M dan Sisilia 950 M.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Program Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri
Universita s Pembangunan Nasional “Veteran”Jatim
Tanaman tebu Saccharum officinarum dimanfaatkan sebagai bahan baku utama dalam industri gula. Pengembangan industri gula mempunyai peranan
penting bukan saja dalam rangka mendorong pertumbuhan perekonomian di daerah serta penambahan atau penghematan devisa, tetapi juga langsung terkait
dengan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat dan penyediaan lapangan kerja Farid, 2003. Bagian lain dari tanaman seperti daunnya dapat pula dimanfaatkan
sebagai pakan ternak dan bahan baku pembuatan pupuk hijau atau kompos. Ampas tebu digunakan oleh pabrik gula itu sendiri untuk bahan bakar selain itu
biasanya dipakai oleh industri pembuat kertas sebagai campuran pembuat kertas. Daun tebu yang kering dalam bahasa Jawa, dadhok adalah biomassa yang
mempunyai nilai kalori cukup tinggi. Di pedesaan, dadhok sering dipakai sebagai bahan bakar untuk memasak; selain menghemat minyak tanah yang makin mahal,
bahan bakar ini juga cepat panas. Dalam konversi energi pabrik gula, daun tebu dan juga ampas batang tebu digunakan untuk bahan bakar boiler, yang uapnya
digunakan untuk proses produksi dan pembangkit listrik Anonim, 2007. Pada saat masa panen akan terjadi peningkatan jumlah dadhok dan dapat dianggap
sebagai sampah yang biasanya dihilangkan dengan cara dibakar. Di beberapa wilayah, pembakaran areal tanaman tebu tidak diijinkan karena asap dan
senyawa-senyawa karbon yang dilepaskan dapat membahayakan penduduk setempat. Meskipun CO2 yang dilepaskan sebenarnya memiliki proporsi yang
sangat kecil dibandingkan dengan CO2 yang ditangkap oleh tanaman untuk digunakan pada proses fotosintesis Anonim,2008. Volume dadhok dapat juga
meningkat pada masa perempalan atau pelepasan daun, yaitu ketika ruas tebu dibersihkan dari daun tebu kering dadhok untuk menghindari kebakaran.
Bersamaan dengan pelepasan daun kering, anakan tebu yang tidak tumbuh baik juga dibuang. Perempalan pertama dilakukan pada saat 4 bulan setelah penanaman
dan yang kedua ketika tebu berumur 6 – 7 bulan.
Pada konversi energi pabrik gula, daun tebu dan juga ampas batang tebu digunakan untuk bahan bakar boiler, yang uapnya digunakan untuk proses
produksi dan pembangkit listrik. Di beberapa daerah air perasan tebu sering dijadikan minuman segar pelepas lelah, air perasan tebu cukup baik bagi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Program Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri
Universita s Pembangunan Nasional “Veteran”Jatim
kesehatan tubuh karena dapat menambah glukosa. salah satu tempat yang menjual es tebu yaitu di seputaran Jember. Tebu merupakan bahan dasar dalam pembuatan
gula. Gula yang dihasilkan dari tebu disebut dengan gula putih atau juga gula pasir karena berbentuk butiran-butiran kristal putih. Klasifikasi ilmiah dari
tanaman tebu adalah sebagai berikut: Kingdom: Plantae Tumbuhan
Subkingdom: Tracheobionta Tumbuhan berpembuluh Super Divisi:SpermatophytaMenghasilkanbiji
Divisi: Magnoliophyta Tumbuhan berbunga Kelas: Liliopsida berkeping satu monokotil
Sub Kelas: Commelinidae Ordo: Poales
Famili: Poaceae suku rumput-rumputan Genus: Saccharum
Spesies: Saccharum officinarum L. http:id.wikipedia.orgwikiTebu
Secara morfologi, tanaman tebu dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu batang, daun, akar, dan bunga. Tanaman tebu mempunyai sosok yang tinggi
kurus, tidak bercabang, dan tumbuh tegak. Tinggi batangnya dapat mencapai 3-5 m atau lebih. Kulit batang keras berwarna hijau, kuning, ungu, merah tua, atau
kombinasinya. Pada batang terdapat lapisan lilin yang berwarna putih keabu- abuan dan umumnya terdapat pada tanaman tebu yang masih muda. Daun tebu
merupakan daun tidak lengkap, karena hanya terdiri dari pelepah dan helaian daun, tanpa tangkai daun. Daun berpangkal pada buku batang dengan kedudukan
yang berseling. Pelepah memeluk batang, makin ke atas makin sempit. Pada pelepah terdapat bulu-bulu dan telinga daun. Pertulangan daun sejajar. Tebu
mempunyai akar serabut yang panjangnya dapat mencapai satu meter. Sewaktu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Program Program Studi S-1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri
Universita s Pembangunan Nasional “Veteran”Jatim
tanaman masih muda atau berupa bibit, ada 2 macam akar, yaitu akar setek dan akar tunas. Akar setekbibit berasal dari setek batangnya, tidak berumur panjang,
dan hanya berfungsi sewaktu tanaman masih muda. Akar tunas berasal dari tunas, berumur panjang, dan tetap ada selama tanaman masih tumbuh. Bunga tebu
merupakan bunga majemuk yang tersusun atas malai dengan pertumbuhan terbatas. Panjang bunga majemuk 70-90 cm. Setiap bunga mempunyai tiga daun
kelopak, satu daun mahkota, tiga benang sari, dan dua kepala putik. Tim Penulis PS, 2000.
II.2 Daun Tebu