Metode Antoprometri BMI Body Mass Index

9

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Metode Antoprometri

Antropometri adalah suatu metode pengukuran tubuh meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan berdiri, skinfold thickness, lingkar lengan, panjang lengan, lebar bahu, pergelangan tangan, dan jaringan adiposa NHANES, 2004. Antropometri mengkaji tentang pengukuran tubuh manusia dalam hal dimensi tulang, otot, dan jaringan adiposa lemak. Kata antropometri berasal dari kata Yunani anthropo yang berarti manusia dan metron yang berarti ukuran Cahyono, 2008. Antropometri digunakan sebagai indikator yang dapat menggambarkan lemak subkutan, distribusi lemak, dan perkiraan massa total tubuh Himes, 2000. Pengukuran antropometri dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, kondisi sosial budaya, gaya hidup, dan kesehatan pada setiap individu Perissinotto, Pisent, Sergi, Grigoletto, and Enzi, 2001. Pengukuran antropometri dapat digunakan sebagai indikator obesitas yang dapat digunakan untuk mengukur akumulasi lemak pada jaringan adiposa. Antropometri dapat digunakan pula untuk mengetahui status gizi individu atau kelompok penduduk dan pengukurannya dapat dilakukan dengan mudah, cepat, tidak harus oleh tenaga profesional, biaya relatif murah, dan obyektif Cogill, 2003.

B. BMI Body Mass Index

BMI berdasarkan perhitungan berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter persegi. BMI merupakan indikator kegemukan seseorang. Nilai BMI dapat mengklasifikasikan kondisi underweight, normal, overweight, obesitas I, serta obesitas II. Pengukuran BMI merupakan metode murah dan mudah dilakukan untuk skrining kategori berat badan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan Mei, Grummer-Strawn, Pietrobelli, Goulding, Goran, and Dietz, 2002. Nilai rerata atau median BMI pada populasi Asia lebih rendah daripada populasi non - Asia. Penelitian pada populasi di Indonesia untuk usia, jenis kelamin, dan persentase lemak tubuh yang sama memiliki nilai BMI yaitu sekitar 3 kgm 2 lebih rendah dibandingkan dengan orang kulit putih di Belanda WHO, 2004. Rumus perhitungan BMI sebagai berikut: NHANES, 2004. Tabel I. Klasifikasi BMI menurut WHO pada Orang Dewasa Asia WHO, 2000b Klasifikasi BMI kgm 2 Risiko Penyakit Penyerta Underweight 18,5 Rendah Normal 18,5-22,9 Rata-rata Overweight ≥23,0 At Risk 23-24,9 Meningkat Obesitas I 25-29,9 Sedang Obesitas II ≥30 Tinggi Gambar 1. Pengukuran Berat Badan Gambar 2. Pengukuran Tinggi Badan

C. Kolesterol Total dan HDL

Dokumen yang terkait

Korelasi Body Mass Index terhadap rasio kadar kolesterol total/HDL pada mahasiswa mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 144

Korelasi Body Fat Percentage terhadap rasio kolesterol total/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 203

Korelasi Body Mass Index (BMI) terhadap kadar trigliserida pada mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 95

Korelasi antara Body fat Percentage terhadap rasio kadar LDL/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 183

Korelasi Body Mass Index terhadap rasio LDL/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 128

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio kadar kolesterol total/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 160

Korelasi Body Fat Percentage terhadap rasio kolesterol total HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

0 0 201

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio kadar kolesterol total/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 158

Korelasi Body Mass Index terhadap rasio LDL/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 126

Korelasi Body Mass Index (BMI) terhadap kadar trigliserida pada mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 93