Korelasi Body Mass Index (BMI) terhadap kadar trigliserida pada mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository
KORELASI BODY MASS INDEX (BMI) TERHADAP
KADAR TRIGLISERIDA PADA MAHASISWA DAN MAHASISWI
DI KAMPUS III UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi Oleh:
Bernadhea Wikan Pangesti NIM: 098114050
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
Persetujuan Pembimbing
KORELASI BODY MASS INDEX (BMI) TERHADAP
KADAR TRIGLISERIDA PADA MAHASISWA DAN MAHASISWI
DI KAMPUS III UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Skripsi yang diajukan oleh: Bernadhea Wikan Pangesti
NIM: 098114050 telah disetujui oleh: Pembimbing Utama (dr. Fenty, M. Kes., Sp.PK.) tanggal 21 Januari 2013
Pengesahan Skripsi Berjudul
KORELASI BODY MASS INDEX (BMI) TERHADAP
KADAR TRIGLISERIDA PADA MAHASISWA DAN MAHASISWI
DI KAMPUS III UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Oleh: Bernadhea Wikan Pangesti
NIM: 098114050 Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Pada tanggal: 18 Januari 2013 Mengetahui,
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Dekan (Ipang Djunarko, M.Sc., Apt.)
Panitia Penguji: Tanda Tangan 1. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. ...............................
2. Ipang Djunarko, M.Sc.,Apt. ...............................
3. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. ...............................
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus Bapak, Ibu, kakak Kalian yang senantiasa mendukungku
Teman-temanku seperjuangan Almamaterku Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu
1 Petrus 5:7 Bapa-mu mengetahui apa yang kamu perlukan sebelum kamu minta kepada-Nya Matius 6:8
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Bernadhea Wikan Pangesti Nomor mahasiswa : 098114050
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
KORELASI BODY MASS INDEX (BMI) TERHADAP KADAR
TRIGLISERIDA PADA MAHASISWA DAN MAHASISWI DI KAMPUS
III UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta pada tanggal: 21 Januari 2013 Yang menyatakan, (Bernadhea Wikan Pangesti)
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus atas berkat dan penyertaan-Nya yang selalu ada dan tidak berkesudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak atas bantuan yang telah diberikan, baik waktu maupun tenaga, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. selaku dosen pembimbing utama skripsi ini atas segala kesabaran untuk selalu mendukung, memotivasi, membimbing, dan memberi masukan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini
2. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku dekan Fakultas Farmasi, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian dan selaku penguji skripsi atas bantuan dan masukan kepada penulis demi kemajuan skripsi ini.
3. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen penguji, atas dukungan dan masukan yang berharga.
4. Ketua Komite Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
5. Seluruh mahasiswa kampus III Universitas Sanata Dharma yang terlibat dalam penelitian, yang telah membantu penelitian kami sehingga penelitian ini dapat berlangsung dengan lancar
6. Laboratorium Parahita Yogyakarta yang telah membantu pemeriksaan darah responden penelitian.
7. Seluruh dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah mendampingi dan membagikan ilmu kepada penulis.
8. Bapak dan Ibu dan keluarga atas kasih sayang, dukungan doa dan perjuangan untuk terus memberikan yang terbaik bagiku, baik dalam materi maupun non- materi sehingga penulis terus bersemangat dalam penyusunan skripsi ini.
9. Novi Kiswanto, Yosin Guruh, Kusniar Rahmini Fransiska Anggita, Amelia Felicia, Silvia Dwita, Hayu Ajeng Raras, Yansen Namahada, Danny Trias, Lidya Dinda, Listya Purbarini yang telah berjuang bersama untuk bertukar pikiran dalam mengolah data dan memberikan dukungan..
10. Diah Intan Sari, Katherine Jessica, Eky Suprabawati, Christina Jessy Yessica, Marsella Lotjita, Agustina Erni yang telah menjadi tempat berbagi canda tawa, suka dan duka selama ini
11. Teman-teman Fakultas Farmasi angkatan 2009 yang telah berjuang bersama dalam suka dan duka masa perkuliahan dan praktikum, khususnya teman- teman kelas FKK A yang senantiasa memberikan dukungan.
12. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Dukungan kalian berharga untuk penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis terbuka terhadap kritik dan saran dari pembaca. Kritik dan saran yang membangun menjadi pembelajaran bagi penulis untuk menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan perhatian masyarakat terhadap kesehatan.
Yogyakarta, 21 Januari 2013 Penulis
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Yogyakarta, 21 Januari 2013 Penulis (Bernadhea Wikan Pangesti)
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................... v PRAKATA ................................................................................................. vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... ix DAFTAR ISI .............................................................................................. x DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xv
INTISARI ................................................................................................... xvii
ABSTRACT ................................................................................................. xviii
BAB I PENGANTAR ................................................................................1 A. Latar Belakang ...............................................................................
1 1. Perumusan masalah ..................................................................
4 2. Keaslian penelitian ...................................................................
5 3. Manfaat penelitian ....................................................................
7 B. Tujuan Penelitian ...........................................................................
8
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA........................................................
21 G. Teknik Sampling .........................................................................
36 3. Trigliserida .....................................................................................
34 2. Body Mass Index ............................................................................
33 1. Usia .......................................................................................
33 A. Karakteristik Responden .............................................................
32 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................
30 K. Kesulitan Penelitian ....................................................................
24 J. Analisis Data Penelitian ..............................................................
24 I. Tata Cara Penelitian ....................................................................
23 H. Instrumen Penelitian....................................................................
21 F. Ruang Lingkup Penelitian ...........................................................
9 A. Pengukuran Antropometri ...........................................................
20 E. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................
19 D. Responden Penelitian ..................................................................
18 C. Definisi Operasional....................................................................
18 B. Variabel Penelitian ......................................................................
18 A. Jenis dan Rancangan Penelitian ..................................................
17 BAB III. METODE PENELITIAN............................................................
16 E. Hipotesis ......................................................................................
13 D. Landasan Teori ............................................................................
11 C. Trigliserida ..................................................................................
9 B. Obesitas .......................................................................................
37
B. Perbandingan Rerata Kadar Trigliserida antara BMI <23 dan
39 BMI ≥23 terhadap kadar trigliserida dalam darah .....................
C. Korelasi Body Mass Index terhadap Trigliserida dalam Darah ...
41 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................
43 A. Kesimpulan .................................................................................
44 B. Saran ............................................................................................
44 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
45 LAMPIRAN ...............................................................................................
50 BIOGRAFI PENULIS ...............................................................................
76
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel I. Klasifikasi Berat Badan berdasarkan BMI pada Indivisu Dewasa Asia .............................................................................
11 Tabel II. Klasifikasi Serum Trigliserida menurut NCEP ATP III (2002) ..............................................................
16 Tabel III. Panduan Interpretasi Uji Statistik ............................................
31 Tabel IV. Karakteristik Responden Penelitian Wanita dan Pria ..............
32 Tabel V. Perbandingan Rerata Trigliserida Pada Responden Wanita BMI < 23 da n BMI ≥23 ...........................................................
38 Tabel VI. Perbandingan Rerata Trigliserida Pada Responden Pria BMI < 23 dan BMI ≥23 ...........................................................
38 Tabel VII. Korelasi Body Mass Index terhadap kadar Trigliserida pada Reaponden wanita ...................................................................
40 Tabel VIII.Korelasi Body Mass Index terhadap kadar Trigliserida pada ..
Reaponden Pria ........................................................................
40
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1. Pengukuran Tinggi Badan ........................................................
10 Gambar 2. Pengukuran Berat Badan ..........................................................
10 Gambar 3. Skema Responden Penelitian ...................................................
21 Gambar 4. Histogram Distribusi Usia Responden Pria ..............................
34 Gambar 5. Histogram Distribusi Usia Responden Wanita.........................
34 Gambar 6. Histogram Distribusi BMI Responden Pria .............................
36 Gambar 7. Histogram Distribusi BMI Responden Wanita ........................
36 Gambar 8. Histogram Distribusi Kadar Trigliserida Responden Pria........
37 Gambar 9. Histogram Distribusi Kadar Trigliserida Responden Wanita ..
37 Gambar 10. Diagram Sebaran Korelasi Body Mass Index Terhadap Kadar Trigliserida (mg/dL) pada Responden Pria ...................
41 Gambar 11. Diagram Sebaran Korelasi Body Mass Index Terhadap Kadar Trigliserida (mg/dL) pada Responden Wanita ..............
41
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Surat Izin Penelitian...............................................................
50 Lampiran 2. Ethical Clearance ...................................................................
51 Lampiran 3. Surat Peminjaman Ruang ......................................................
52 Lampiran 4. Informed Consent ..................................................................
53 Lampiran 5. Leaflet ....................................................................................
54 Lampiran 6. Kartu Pemeriksaan Responden ..............................................
56 Lampiran 7. Wawancara Pengukuran Berat Badan, Tinggi badan, dan Pengambilan Darah ........................................................
57 Lampiran 8. Hasil Tes Laboratorium .........................................................
59 Lampiran 9.Validasi Instrumen Pengukuran..............................................
60 Lampiran 10. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia pada Responden Wanita ..................................................................................
61 Lampiran 11. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia pada Responden Pria .......................................................................................
62 Lampiran 12. Deskriptif dan Uji Normalitas BMI pada Responden Wanita ..................................................................................
63 Lampiran 13. Deskriptif dan Uji Normalitas BMI pada Responden Pria .......................................................................................
64 Lampiran 14. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar Trigliserida pada Responden Wanita ......................................................
65
INTISARI
Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.
(BMI) merupakan suatu indeks yang digunakan untuk
Body Mass Index
mengklasifikasikan kondisi underweight, normal, overweight dan obesitas pada orang dewasa. Obesitas berhubungan dengan peningkatan kadar trigliserida dalam darah sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara Body Mass Index terhadap kadar trigliserida dalam darah.
Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan potong lintang. Karakteristik penelitian dengan pengukuran antroprometri yaitu pengukuran Body Mass Index (BMI). Hasil pemeriksaan laboratorium yang diteliti adalah kadar trigliserida. Data dianalisis secara statistik dengan uji normalitas kemudian dilakukan uji hipotesis komparatif Mann-Whitney
Kolmogorov-Smirnov dan analisis korelasi Spearman dengan taraf kepercayaan 95%.
Kesimpulan penelitian menunjukkan BMI memiliki korelasi positif yang bermakna terhadap kadar trigliserida dalam darah dengan kekuatan korelasi lemah pada responden pria (r=0,288; p=0,026) dan korelasi positif dengan kekuatan sedang pada responden wanita (r=0,435; p=0,000).
Kata kunci : Obesitas, Body Mass Index, Trigliserida
ABSTRACT
Anthropometric is generally used to see an imbalance of protein and energy intake. This imbalance is seen in the pattern of physical growth and the proportion of body tissues such as fat, muscle, and the amount of water in the body. Obesity is associated with increased levels of triglycerides in the blood that can increase the risk of cardiovascular disease. The objective of this study is to determine the correlation of Body Mass Index with triglyceride levels in the blood.
The study was an observational analytic cross-sectional design. Characteristics of the study with the measurement antroprometri is measuremet
Body Mass Index
(BMI). The laboratory test’s result studied were triglyceride levels. Data were statistically analyzed with the Kolmogorov-Smirnov normality test and then hypothesis comparative Mann-Whitney and Spearman correlation analysis with a level of 95%.
The conclusion showed that BMI had a significant positive correlation to the levels of triglycerides in the blood with the power of the weak correlation in male respondents (r=0.288; p=0.026) and a moderate correlation in female respondents (r=0.435; p=0.000) in female respondents.
Keyword : Obesity, Body Mass Index, Triglyceride
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan
asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.
Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan beberapa parameter seperti ukuran tunggal dari tubuh manusia antara lain: umur, berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul, dan tebal lemak dibawah kulit (Supariasa, Bakri, and Fajar 2002).
(BMI) merupakan kalkulasi angka dari berat dan tinggi
Body Mass Index
badan seseorang. Nilai BMI didapatkan dari berat dalam kilogram dibagi dengan
2
kuardrat dari tinggi dalam meter (kg/m ). Nilai dari BMI pada orang dewasa tidak bergantung pada umur maupun jenis kelamin (WHO, 2000). Body Mass Index (BMI) adalah suatu standard pengukuran obesitas pada orang dewasa. BMI tidak dapat mengukur jumlah lemak secara langsung, tetapi BMI merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam menentukan apakah orang tersebut mendapat obesitas atau tidak (Dehghan, Danesh, and Merchant, 2005).
Hasil penelitian Knowles di Peru pada responden dewasa dengan 1518 responden yang terdiri dari 952 responden wanita dan 566 resonden pria. Hasil analisis ditemukan adanya korelasi positif antara BMI terhadap kadar trigliserida yaitu pada responden wanita dan pria. Hasil penelitian yang dilakukan oleh wanita. Hasil analisis terdapat korelasi yang bermakna (p<0,01) antara Body Mass dan trigliserida dengan koefisien korelasi (r=0,35).
Index
Peningkatan kemakmuran, kemajuan teknologi dan westernisas dapat mengakibatkan perubahan gaya hidup dan pola makan di masyarakat, khususnya remaja yang cenderung menyukai makanan cepat saji (fast food) serta penurunan aktivitas fisik yang dapat meningkatkan terjadinya gizi lebih (Oktaviani, Saraswati, and Rafliudin, 2012). Dewasa ini prevalensi terjadinya obesitas meningkat, beserta hubungannya dengan pengurangan harapan hidup, telah membuat obesitas sebagai salah satu masalah kesehatan masyarakat yang darurat (Mataix, 2008).
Pencegahan obesitas dan dislipidemia telah menjadi tantangan penting di negara-negara berkembang karena dapat menimbulkan faktor risiko untuk penyakit kardiovaskular. Salah satu pendekatan untuk mencegah kondisi ini adalah dengan pengukuran antropometri sederhana, diikuti dengan konseling individual atau pengobatan pengukuran antropometrik yang sering digunakan antara lain lingkar pinggang, rasio pinggang-panggul, ketebalan lipatan kulit, dan
(Jeong, 2005). Kejadian obesitas di negara-negara maju seperti
Body Mass Index
di negara Eropa, USA, dan Australia telah mencapai tingkatan epidemi. Data kenaikan obesitas untuk Amerika Serikat mencapai 31% pada tahun 2000 dari 15% pada dua dekade sebelumnya (Arief, 2007).
Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa (usia 18 tahun keatas) merupakan masalah penting, karena selain mempunyai risiko penyakit-penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktifitas kerja. Oleh karena itu, pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan secara berkesinambungan. Salah satu cara adalah dengan mempertahankan berat badan yang ideal atau normal (Supariasa et al., 2002). Obesitas dan kelainan-kelainan yang menyertainya merupakan komponen dari sindrom metabolik yang saat ini menjadi epidemik di seluruh dunia. Beberapa faktor genetik, perilaku dan psikologis telah diidentifikasi sebagai penyebab terjadinya obesitas (Sargowo and Andarini, 2011).
Telah diterima secara luas bahwa lemak tubuh yang berlebihan dan obesitas dapat menimbulkan faktor risiko terhadap diabetes penyakit kardiovaskular dan dislipidemia. Berbagai macam abnormalitas dari lipid dan lipoprotein telah diobservasi terhadap individu yang obesitas, termasuk peningkatan kolesterol, trigliserida dan penurunan dari kadar kolesterol HDL (Chadha, Singh, Kharbanda, Kharbanda, and Ganjoo, 2006).
Menurut Sinsanta, Hakim, and Iskandar (2006) pada uji korelasi antara BMI dengan trigliserida laki-laki, perempuan, dan laki-laki perempuan secara keseluruhan terdapat korelasi yang bermakna dengan derajat hubungan rendah.
Hasil penelitian yang dilakukan Martiem (2008) p ada usia ≤50 tahun ternyata nilai BMI akan semakin berkurang dengan bertambahnya usia (r=-0,208) tetapi tidak bermakna (p=0,065). Setelah usia 50 tahun baik laki-laki maupun perempuan menunjukkan semakin meningkatnya usia BMI akan semakin meningkat (r = 0,412) yang bermakna secara statistik (p=0,001). Hubungan yang kuat antara BMI dan terjadinya penyakit jantung koroner juga ditunjukkan pada penelitian yang dilakukan Lamon-Fava et al., menyatakan semakin meningkatnya BMI akan meningkatkan insidens PJK sebesar 8%.
Penelitian ini dilkukan di kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang memiliki 3628 mahasiwa. Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terdiri dari Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Farmasi, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Teknik. Penelitian ini merupakan penelitian payung yang berjudul “ Korelasi Pengukuran Antropometri terhadap Profil Lipid, Kadar Glukosa Darah, dan Tekanan Darah pada Mahasiswa dan Mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kesehatan khususnya mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Berdasarkan gambaran tersebut diatas, maka pengetahuan tentang prediktor awal dari obesitas sangat penting untuk dilakukan. Pengukuran Body diharapkan dapat dipakai sebagai salah satu metode untuk deteksi
Mass Index
dini maupun prediktor awal terhadap adanya risiko dari obesitas, sehingga pengukuran ini dapat dipakai sebagai metode yang sederhana, praktis, ekonomis dan mudah dilakukan oleh masyarakat sebagai deteksi dini faktor risiko untuk mewaspadai penyakit yang disebabkan karena obesitas
1. Perumusan masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut, permasalahan penelitian ini adalah: Apakah terdapat korelasi positif yang bermakna antara (BMI) terhadap kadar trigliserida pada mahasiswa dan
Body Mass Index
mahasiswi di kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?
2. Keaslian penelitian
Berdasarkan hasil pencarian informasi dan sepanjang pengetahuan peneliti terkait pada penelitian mengenai korelasi Body Mass Index (BMI) kadar trigliserida, dapat dinyatakan bahwa belum pernah ditemukan penelitian seperti ini sebelumnya. Beberapa penelitian yang terkait dengan pengukuran antropometri, obesitas, dan kadar trigliserida. Penelitian penelitian lain yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu:
a.
“Indeks Massa Tubuh sebagai Determinan Penyakit Jantung Koroner pada Orang dewasa Berusia di atas 35 tahun ”(Martiem, 2008) Penelitian ini
dilakukan merupakan studi cross-sectional pada 80 responden berusia >35 tahun di dua kelurahan di Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Subyek penelitian adalah orang dewasa berusia 35 tahun ke atas. Dipilihnya orang dewasa berusia 35 tahun ke atas karena mulai usia tersebut risiko untuk terjadinya PJK meningkat. Hasil penelitian: berdasarkan hasil analisis regresi logistik ganda menunjukkan BMI merupakan determinan terjadinya PJK dibandingkan kadar kolesterol total dan LDL kolesterol walaupun tidak bermakna secara statistik. Studi ini menunjukkan bahwa BMI merupakan determinan terjadinya PJK, risiko terjadinya PJK pada kelompok overweight lebih besar dibandingkan kelompok ideal dan underweight.
b.
”A Study of Correlation between Lipid Profile and Body Mass Index (BMI) in Patients with Diabetes Mellitus. Penelitian yang dilakukan oleh Sandhu
Koley (2008)pada pasien Diabetes Mellitus di Gurdaspur, Punjab,
and
India. Responden yang digunakan sebanyak 251 pasien secara acak terdiri dari 113 laki-laki dan 138 perempuan berusia 31-95 tahun. Hasil penelitian memperlihatkan korelasi antara BMI terhadap trigliserida pada responden pria (r=0,41; p<0,05) dan wanita memiliki (r=0,76 ; p<0,05 ) pada responden wanita.
c.
”Comparison of the Associations of Body Mass Index , Percentage Body Fat, Waist Circumference and Waist/Hip Ratio with Hypertension and Ot her Cardiovascular Risk Factors”. Penelitian ini dilakukan oleh Sabuncu,
ArÝkan, Taßan, and Hatemi, penelitian prospektif ini dilakukan di Cerrah- paßa, endokrinologi klinik rawat jalan dan terdiri 169 perempuan berusia 17-77 tahun. Kriteria eklusi adalah mereka yang memiliki riwayat penyakit hati, gagal ginjal dan jantung, atau endokrinologis penyakit, penggunaan obat yang mempengaruhi lipid metabolisme, dan kehamilan. Hasil analisis penelitian menunjukkan hasil (r= 0,25; p<0.05)
d.
“Correlation of Anthropometric Indices with Common Cardiovascular Risk Factors in An Urban Adult Population of Iran ”. Penelitian oleh Mellati, et al (2009) dilakukan di Iran menggunakan subyek penelitian 1310 pria dan
1458 wanita berusia 21-75 tahun. Hasil analisis korelasi menunjukkan korelasi positif yang bermakna antara BMI terhadap kadar trigliserida pada wanita (r=0,26; p < 0,0001) dan pada responden pria (r=0,21; p < 0,0001).
e.
Korelasi Body Mass Index (BMI) Dan Triceps Skinfold Thickness Terhadap
Penelitian Anastasia (2010) dilakukan dengan rancangan
Trigliserida .
penelitian potong-lintang. Penelitian dilakukan di Yogyakarta dengan
Sanata Dharma Yogyakarta, rentang usia 30-50 tahun, memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi serta bersedia menjadi subyek penelitian.
Analisis menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan analisis korelasi Spearman dengan taraf kepercayaan 95%. Korelasi BMI dan TSFT terhadap trigliserida adalah korelasi positif yang bermakna dengan kekuatan lemah (r=0.389; p= 0,001). Korelasi TSFT terhadap trigliserida adalah korelasi positif yang bermakna dengan kekuatan lemah (r=0.320;p= 0,007).
f.
“Waist Circumference, Body Mass Index , and Other Measures of Adiposity in Predicting Cardiovascular Disease Risk Factors among Peruvian Adults ”. Penelitian Knowles (2011) di Peru pada responden dewasa dengan
1518 responden yang terdiri dari 952 responden wanita (62,7%) dan 566 resonden pria (37,3%). Hasil analisis ditemukan adanya korelasi positif antara BMI terhadap kadar trigliserida yaitu p< 0,001. Koefisien korelasi tersebut adalah 0,462 pada responden pria dan 0,437 pada responden wanita g.
“Relationship between Body Mass Index , Lipids and Homocysteine Level in University Student ”. Penelitian yang dilakukan oleh Sanlier and Yabanci
(2007). Penelitian ini dilakukan pada 172 laki-laki dan 183 wanita. Hasil analisis terdapat korelasi signifikan (r= 0,37; p<0,01) antara Body Mass dan trigliserida
Index
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai korelasi antara Body Mass Index dengan kadar trigliserida pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
b. Manfaat praktis. Pengukuran Body Mass Index (BMI) diharapkan mampu memberikan gambaran awal tentang kadar trigliserida. Pengukuran Body
Mass Index , merupakan pengukuran antropometri yang murah dan praktis
serta dapat dilakukan oleh segala lapisan masyarakat tanpa memerlukan keahlian khusus.
B. Tujuan penelitian
Tujuan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui korelasi
Body Mass Index (BMI) terhadap kadar trigliserida dalam darah pada
mahasiswa dan mahsiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Pengukuran Antropometri Antropometri merupakan suatu metode sederhana yang sangat mudah dilakukan dan menggambarkan komposisi tubuh (Tarnus and Bourdon, 2006). Pengukuran antropometri juga bisa digunakan untuk menentukan persentase
lemak tubuh dan status obesitas. Pengukuran antropometri dilakukan berdasarkan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan skinfold thickness. Pengukuran tinggi badan dan berat badan digunakan untuk menentukan nilai BMI.(Peterson, Czerwinski , Siervogel, 2007).
and
Pengukuran dengan metode antropometri adalah pengukuran pada variasi dimensi fisik dan komposisi besaran tubuh manusia pada tingkat usia dan derajat nutrisi yang berbeda. Antropometri sebagai indikator yang dapat menggambarkan lemak tubuh, lemak subkutan, distribusi lemak, dan perkiraan massa total tubuh (Himes, 2000).
Body Mass Index (BMI) merupakan suatu indeks berat-tinggi yang
digunakan untuk mengklasifikasikan kondisi underweight, normal, overweight dan obesitas pada orang dewasa. Cara mengukur BMI yaitu dengan mengukur
2
berat badan (kg) dibagi dengan kuadrat tinggi badan (m ). Rumus perhitungan BMI dapat dituliskan dengan persamaan berikut :
BMI = (WHO, 2011) (NIH) mendefinisikan BMI yang normal
The National Institute of Health Obesitas Kelas I adalah 30-34,9 Obesitas Kelas II adalah 35-39,9 dan Kelas III >40. Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah menentukan nilai BMI untuk daerah Asia Pasifik. Untuk orang Asia, dianggap overweight bila BMI > 23 dan dianggap obesitas bila BMI >25. Revisi ini didasarkan pada kenyataan bahwa morbiditas dan mortalitas orang Asia cenderung terjadi pada BMI yang lebih rendah (Pangkahila, 2007).
Gambar 1. Pengukuran Tinggi Badan Gambar 2. Pengukuran Berat Badan
B. Obesitas
a. Definisi obesitas
Menurut WHO, obesitas merupakan suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan (WHO, 2000). Selain itu juga obesitas dapat didefenisikan sebagai indeks massa tubuh
2
(BMI) > 30 kg/m (Davey, 2002). Obesitas merupakan suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih, sehingga berat badan seseorang jauh diatas normal dan dapat membahayakan kesehatan (Subardja, 2004).
Tabel I. Klasifikasi Berat Badan berdasarkan BMI pada Individu Dewasa Asia
(WHO, 2000)2 Klasifikasi BMI (kg/m ) Risiko Penyakit Penyerta
< 18,5 Rendah
Underweight
Normal 18,5 Rata-Rata
- –22,9
Overweight
≥23
At Risk 23,0 Meningkat
- –24,9 Obesitas I 25,0 Sedang –29,9
Obesitas II Tinggi ≥ 30.0
b. Patofisiologi Obesitas
Secara sederhana timbulnya obesitas dapat diterangkan bila masukan makanan melebihi kebutuhan faali. Seperti diketahui, bahan-bahan yang terkandung dalam makanan sehari-hari akan menjadi penyusun tubuh setelah melalui berbagai proses dengan mekanisme pengaturan sebagai berikut: Penyerapan dalam saluran pencernaan, metabolisme dalam jaringan dan pengeluaran oleh alat-alat ekskresi (Misnadiarly, 2007).
Penyebab obesitas secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Faktor genetik Obesitas pada orang tua merupakan faktor genetik yang berperan besar.
Hal ini jika kedua orang tua mengalami obesitas, anak mereka berpeluang mengalami obesitas sebesar 80%. Apabila salah satu orang tua mengalami obesitas, kejadian obesitas menjadi 40% dan bila kedua orang tua tidak mengalami obesitas, peluangnya menjadi 14% (Kusumawardhani, 2006).
b. Faktor lingkungan Beberapa faktor lingkungan yang menjadi penyebab obesitas adalah aktifitas fisik, asupan makanan, dan sosial ekonomi. Aktivitas fisik merupakan komponen utama dari energy expenditure, yaitu sekitar 20-50% dari total energy
expenditure. Hasil penelitian di negara maju menunjukkan hubungan antara
aktivitas fisik yang rendah dengan kejadian obesitas. Individu dengan aktivitas fisik yang rendah mempunyai risiko peningkatan berat badan sebesar 5 kg (Kopelman, 2000).
Perubahan pengetahuan, sikap, perilaku, gaya hidup, dan pola makan, serta peningkatan pendapatan mempengaruhi pemilihan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi. Data menunjukkan bahwa beberapa tahun terakhir terlihat adanya perubahan gaya hidup yang mengarah pada penurunan aktivitas fisik, seperti: ke kantor atau sekolah menggunakan kendaraan dan kurangnya aktivitas berolah raga. Ketersediaan dan harga dari junk food yang mudah terjangkau akan berisiko mendukung terjadinya obesitas (Kopelman, 2000).
C. Trigliserida
Beberapa senyawa kimia di dalam makanan diklasifikasikan sebagai lipid. Lipid ini meliputi, lemak netral atau trigliserida, fosfolipid, kolesterol dan beberapa lipid yang kurang penting. Trigliserida dipakai dalam tubuh terutama untuk menyedikan energi bagi berbagai proses metabolik, suatu fungsi hampir sama dengan fungsi karbohidrat. Akan tetapi, beberapa lipid, terutama kolesterol, fosfolipid, dan sejumlah kecil trigliserida, dipakai untuk membentuk semua membran sel dan untuk melakukan fungsi-fungsi sel yang lain (Guyton and Hall, 2006)
Triasigliserol (TAGs) merupakan gliserollipid netral yang dikenal juga dengan trigliserida. TAGs adalah lipid yang paling banyak dalam tubuh hewan.
Hal itu dikarenakan TAGs berfungsi sebagai penyimpanan makanan. TAGs adalah lipid utama yang ditemukan dalam sebagian besar sel, terutama terdapat di dalam sel jaringan adipose dan makanan di mana TAGs ini membentuk lemak depot (depotfat ) (Guyton and Hall, 2006; Shier, et al., 2006).
Menurut Almatsier (2004) menyatakan bahwa kadar trigliserida dalam tubuh diperoleh dari lemak makanan dan perubahan unsur-unsur energi yang berlebihan (konsumsi, karbohidrat sederhana yang berlebihan). Trigliserida merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner, meskipun mekanisme pada proses terjadinya aterogenik belum begitu pasti.
Sumber utama trigliserida di dalam darah berasal dari jalur eksogen dan endogen. Sumber eksogen berasal dari makanan dalam wujud kilomikron sementara sumber endogen merupakan hasil sekresi hepar dalam wujud partikel VLDL (Very Low Density Lipoprotein). Asam lemak dan kolesterol dalam makanan diabsorpsi oleh intestin dan mengalami esterifikasi menjadi trigliserida dan kolesterol ester yang kemudian dibentuk menjadi kilomikron. Di dalam pembuluh kapiler, kilomikron yang mengandung trigliserida dan kolesterol ester sebagai inti mengalami metabolisme oleh enzim lipoprotein lipase. Metabolisme kilomikron menghasilkan asam lemak bebas yang diambil oleh otot sebagai energi dan oleh jaringan adiposa untuk disimpan (Dale and Federman, 2003; Yuan, Al- Shali, and Hegele, 2007).
Dalam kondisi puasa, trigliserida berasal dari jalur endogen. Sel-sel hepar mensekresi partikel VLDL yang berinteraksi dengan enzim lipoprotein lipase didalam pembuluh kapiler. Trigliserida sebagai inti partikel VLDL mengalami hidrolisis oleh lipoprotein lipase, menghasilkan asam lemak yang diambil oleh jaringan otot sebagai energi dan oleh adiposa sebagai cadangan energi. Sebagian residu partikel VLDL berinteraksi dengan reseptor LDL pada hepar (apo E) dan sebagian lagi terakumulasi pada plasma kemudian dikonversi menjadi IDL (Intermediate Density Lipoprotein). Setelah beberapa menit hingga beberapa jam berada di dalam plasma, IDL dikonversi oleh lipase hepatik menjadi partikel LDL yang berukuran lebih kecil dan dengan kerapatan lebih besar (Dale and Federman, 2003).
Peningkatan kadar trigliserida dalam darah terjadi akibat peningkatan produksi partikel VLDL oleh hepar atau sekresi kilomikron oleh intestin atau penurunan aktifitas katabolisme perifer trigliserida akibat berkurangnya aktifitas enzim lipoprotein lipase (Yuan, et al., 2007). Individu obesitas umumnya mengalami resistensi insulin sehingga aktifitas produksi partikel VLDL oleh hepar meningkat. Kecepatan uptake hepatik asam lemak bebas yang meningkat menstimulasi sekresi apo B-100, menyebabkan jumlah partikel apo B-100 meningkat dan terjadi hipertrigliseridemia. Apo B adalah partikel penyusunlipoprotein aterogenik, seperti VLDL, IDL dan LDL. Di sirkulasi perifer, lipoprotein lipase menghidrolisis trigliserida yang terkandung dalam
VLDL, menghasilkan partikel VLDL yang lebih kecil dan lebih rapat, partikel
IDL dan asam lemak bebas (Carr and Brunzell, 2004;Ginsberg, Zhang and Hernandez, 2006).
Pada kondisi normal, asam lemak bebas tersebut diambil oleh otot dan jaringan adiposa dan digunakan sebagai energi atau untuk penyimpanan kemudian residu partikel dirombak di hepar menjadi LDL. Pada kondisi kadar trigliserida yang meningkat, partikel VLDL dan IDL dapat mengalami katabolisme menjadi LDL. Partikel LDL yang mengandung banyak trigliserida menjadi kekurangan inti enzim kolesteril ester, di mana protein transfer kolesteril ester (Cholesteryl Ester
Transfer Protein/CETP ) diperlukan untuk pertukaran kolesterol ester pada
partikel LDL dan HDL dengan trigliserida pada partikel VLDL sehingga dapat dimetabolisme oleh enzim lipase hepatic dengan lebih mudah. Akibat banyaknya trigliserida yang terdapat pada partikel LDL dan kekurangan inti kolesteril ester, maka enzim lipase hepatic menghidrolisis partikel LDL tersebut dan menghasilkan partikel LDL yang lebih kecil dan lebih rapat dan hal inilah yang menyebabkan tingginya kadar LDL (Carr and Brunzell, 2004; Ginsberg, Zhang, d
and Hernandez, 2006).
Tabel II. Klasifikasi Serum Trigliserida Menurut NCEP ATP III (2002)
Kategori Kadar Trigliserida (mg/dL) Normal < 150 Batas tinggi 150-199Tinggi 200-499 Sangat tinggi ≥ 500 D.
Landasan Teori
Pengukuran antropometri dapat digunakan untuk menentukan persentase lemak tubuh dan status obesitas. Pengukuran Body Mass Index (BMI) merupakan salah satu indeks antropometri yang menunjukkan status kegemukan. Hasil pengukuran Body Mass Index (BMI) dapat digunakan untuk mengklasifikasi kelebihan berat badan dan obesitas sesesorang. Pengetahuan hasil pengukuran BMI dapat digunakan untuk pencegahan dan meminimalkan faktor risiko yang berkaitan dengan kelebihan berat badan dan obesitas. Penumpukan lemak pada orang yang mengalami obesitas disebabkan karena ketidakseimbangan antara asupan gizi yang diterima dan energi yang dikeluarkan.
Kadar trigliserida dalam tubuh diperoleh dari lemak makanan dan perubahan unsur-unsur energi yang berlebihan (konsumsi, karbohidrat sederhana yang berlebihan). Kelebihan lemak khususnya trigliserida dapat meningkatkan ukuran sel adiposity yang menyusun jaringan adipose. Trigliserida merupakan lemak yang paling banyak dalam sel adiposit, oleh karena itu peningkatan trigliserida erat hubungannya dengan obesitas dan timbulnya risiko penyakit kardiovaskuler
E. Hipotesis
Terdapat korelasi positif bermakna antara Body Mass Index (BMI) terhadap kadar trigliserida dalam darah pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus
III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta