Trafo CT merupakan trafo step down yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 220 volt AC menjadi 12 volt AC. Kemudian 12 volt AC akan
disearahkan dengan menggunakan satu Rectifier , selanjutnya 12 volt DC akan diratakan oleh kapasitor 2200 µF. Regulator tegangan 5 volt LM7805 dan LM7812
digunakan agar keluaran yang dihasilkan tetap 5 volt dan 12 V, walaupun terjadi perubahan pada tegangan masukannya. LED hanya sebagai indikator apabila PSU
dinyalakan. Dioda 1 Amper disini berfungsi untuk melindungi IC bila terjadi arus balik pada rangkaian, sehingga IC regulator tidak akan cepat rusak ketika arus balik
cukup besar.
3.4. Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler AT90S2313
Rangkaian skematik sistem minimum mikrokontroler AT90S2313 dapat dilihat pada gambar 3.4.
Gambar 3.4. Rangkaian skematik Sistem Minimum Mikrokontroler AT90S2313
Universitas Sumatera Utara
Pin 4 dan 5 dihubungkan ke kristal 11,0592 MHz dan dua kapasitor 30 pF. Kristal ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroler dalam mengeksekusi perintah dalam
program. Pin 1 merupakan masukan reset aktif High.
Pin 12 sampai 19 adalah PORT B merupakan pin IO 8-Bit bi-derectional. Pin- pin pada port-port ini dapat diberi resistor pull-up internal secara individual. PB0 dan
PB1 juga dapat digunakan untuk melayani input sebagai komparator analog. Pin 2 sampai 11 adalah PORT D memiliki 7 pin IO bi-Directional, yakni PD6-PD0. Seperti
halnya PORT B, pin-pin pada PORT ini juga mampu men-drive LED karena dapat mencatu arus hingga 20 mA.
3.5. Rangakaian Minimum RFID Reader
Gambar 3.5. Rangkaian Sistem Minimum RFID Reader
Rangkaian sistem minimum RFID terdiri dari buzer yang berfungsi untuk menghasilkan bunyi pada saat ada Tag ID diterima. LED sebagai indikator pada saat
Tag ID diterima. Transistor BC337 sebagai Driver Buzer dan LED. IC Reg 7805 dan
Universitas Sumatera Utara
1B 1
1C 16
2B 2
2C 15
3B 3
3C 14
4B 4
4C 13
5B 5
5C 12
6B 6
6C 11
7B 7
7C 10
COM 9
U2
ULN2003A +12V
D1 D2
D3 D4
Steeper Motor
Capasitor elektrolit sebagai catu daya pada rangkaian. Pada RFID data yang akan dikirim ke mikrokontroler merupakan data ASCII, jadi untuk dapat membaca data
output RFID digunakan RX Receiver Data Serial yang ada pada mikrokontroler. Mikrokontroler dilengkapi UART yang merupakan input – output data serial.
3.6. Rangkaian Pengendali Motor Stepper
Rangkaian pengendali motor stepper dapat dilihat pada gambar dibawah 3.6.
Gambar 3.6. Rangkaian Driver Motor Stepper
Pada Motor DC biasa, akan berputar dan berputar terus selama power supply ada. Tidak ada rangkaian cerdas tertentu yang diperlukan untuk mengendalikan motor
tersebut, kecuali hanya memperlambat putaran atau membalik putaran, dengan menerapkan polaritas balik. Motor stepper adalah sangat berbeda. Jika anda
memberikan power pada motor ini, maka motor ini akan berada dalam keadaan diam, agar motor dapat berputar, anda harus merubah sinyal yang masuk ke motor. Salah
Universitas Sumatera Utara
satu IC yang digunakan untuk mengendalikan moter stepper sebagai driver adalah ULN2003. IC ini merupakan “SEVEN DARLINGTON ARRAYS” yang didalamnya
sudah terdapat 7 transistor darlington. Output pada mikrokontroler umumnya tidak begitu tinggi hanya 5V, jadi tidak dapat menggerakkan motor stepper yang
membutuhkan daya yang lebih tinggi. untuk dapat memberikan daya yang lebih pada motor stepper diperlukan Driver untuk dapat melewatkan arus yang lebih besar pada
motor stepper.
3.7. Rangkaian Converter MAX232