BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Perangkat Keras
Dalam merancang peralatan yang cerdas, diperlukan suatu peragkat keras hardware yang dapat mengolah data, menghitung, mengingat dan mengambil pilihan.
Mikrokontroler merupakan salah satu jawabannya. Vendor dari mikrokontroler ini ada beberapa macam, diantaranya yang paling terkenal adalah Atmel, Motorola, dan
Siemens.
2.1.1. Radio Frequency Indentification RFID
Radio Frequency Indentification RFID merupakan salah satu bentuk auto-ID. Teknologi RFID pertama kali digunakan untuk mengidentifikasi kawan atau lawan
sejenis pesawat terbang pada perang dunia ke II. Pesawat perang dilengkapi dengan radio transponder yang akan memberi respon apabila diberi sinyal introgated.
RFDI transfonder atau tag, berisi identitas objek barang, jenis, model dan nomor serial yang unik, atau data yang diperlukan untuk memberikan abstraksi
keterangan barang. Tag RFID mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan sistem optical barcode. Data yang ada pada tag dapat dibaca secara otomatis.
Arah pembacaannya tidak langsung non line of sight, pembacaannya dapat menembus bahan nonkonduktor seperti kertas karton atau kardus, dapat dibaca
Universitas Sumatera Utara
beberapa ratus tag perdetik dan dapat dibaca dari jarak beberapa meter tanpa memperhatikan arah pembacaannya.
Komponen RFID
RFID terdiri dari tiga komponen sebagai berikut : 1. RFID Tag atau transponder, yang menampung indentifikasi data objek.
2. RFID Tag reader atau transceiver yang berfungsi untuk membaca dan menulis data tag.
3. Server data base berfungsi untuk menyimpan kumpulan record isi dari tag.
Tag
Tag kartulabel secara fisik ditempelkan pada barang. Tag tersususun dari microchip yang berfungsi untuk menyimpan dan komputasi yang disatukan dengan lilitan antena
yang berfungsi untuk komunikasi.
Gambar 2.1. Salah satu bentuk Tag
Menurut klasifikasi tag dibedakan menjadi tiga yaitu : aktif, semi-pasif dan pasif. 1. Tag aktif mempunyai sumber tenaga seperti baterai dan dapat dilakukan
komunikasi untuk dibaca dan ditulis.
Universitas Sumatera Utara
2. Tag semi-pasif mempunyai baterai tetapi hanya dapat merespon transmisi yang datang incoming transmissions.
3. Tag pasif menerima tenaga dari reader, antena yang akan menjadi sumber tenaga dengan memanfaatkan medan magnet yang ditimbulkan dari pembaca
reader.
Pada tabel 2.1. terlihat klasifikasi tag. Pasif
Semi-pasif Aktif
Sumber daya Pasif
Baterai Baterai
Transmitter Pasif
Pasif Aktif
Jangkauan maksimal 10 meter
100 meter 1000 meter
Tabel 2.1. Klasifikasi tag
RFID Tag Reader
Tag reader berfungsi untuk membaca data yang ada pada tag melewati RF interface. Untuk menambah fungsi reader dilengkapi dengan internal storage, dan aplikasi
perangkat lunak untuk menyimpan data pada server data base. Pada prakteknya tag reader dapat berupa perangkat keras yang terletak pada suatu tampat yang tetap. Pada
aplikasinya tag reader dapat membaca sendiri tag yang dideteksi smart self. Tag reader smart self dapat mendeteksi ketika ada penambahan keluar. Pada dasarnya tag
reader merupakan suatu peralatan yang sederhana dan dapat digabungkan kedalam perlengkapan mobile seperti telepon selular atau PDA. Modul reader tersedia dengan
variasi yang luas di pasaran. Variasi tersebut dimulai dari perbedaan vendor produsen, perbedaan kompatibilitas dengan tag dan sebagainya. Dari variasi yang ada, disini
Universitas Sumatera Utara
digunakan Modul reader ID-20 dari Innovations Electronic. Pemilihan ini disasarkan pada ketersediaan produk di pasaran dan keterjangkauan harga. Meskipun berupa
modul yang masih perlu dirakit, kebanyakan rangkaian inti ID-20 yang diperlukan untuk fungsi pembacaan tag RFID telah tersedia dalam modul. Sangat sedikit
rangkaian luar yang diperlukan untuk menjalankan fungsi standar.
Gambar 2.2. Bentuk RFID Reader
Innovations Electronic mengeluarkan beberapa produk modul ID, yaitu ID-2, ID-12 dan ID-20. Salah satu pembeda dari seri ini adalah rentang jarak bacanya
seperti terlihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Karakteristik Fisik dan Operasi Seri Modul ID
Universitas Sumatera Utara
Cara kerja RFID
Telah dijelaskan bahwa tag ada yang memiliki sumber listrik sendiri dan ada yang tidak. Cara kerja untuk tag yang tidak memiliki energi antenalah yang mengambil
tenaga dari reader akan memodulasi medan magnet untuk berkomunikasi mengirim data ke reader. Data yang diterima reader akan diteruskan menuju host komputer atau
server database. Data yang masuk pada host komputer akan diolah sesuai dengan program aplikasi yang ada di komputer.
Gambar 2.3, berikut adalah gambaran singkat cara kerja Sistem RFID. RFID reader selalu dalam kondisi siap untuk membaca kehadiran transponder. Ketika suatu
tranponder masuk ke dalam jangkauan gelombang radio dari reader, transponder langsung mengirimkan data yang dibawa secara nirkabel. RFID reader segera
menerima data yang dikirimkan lalu melewatkan data itu ke aplikasi atau Hardware, software untuk dilakukan pengolahan.
Gambar 2.3. Cara Kerja Sistem RFID
Kegunaan RFID
Auto-ID sistem RFID mempunyai kelebihan dapat membaca 100 tag tiap detik, dengan jangkauan pembacaan antara 10 meter sampai dengan 100 meter, dapat
membaca tag yang terhalang bahan non konduktor kertas, karton, kardus tanpa
Universitas Sumatera Utara
mempertimbangkan arah pembacaan. Dengan mempunyai kelebihan seperti di atas, tag RFID dapat digunakan untuk pemberian label pada inventori di pabrik,
perpustakaan, toko, atau bahkan dapat digunakan untuk memberi ID pada hewan ternak. Pada tugas akhir ini RFID digunakan untuk Mengoprasikan Sistem pintu
Otomatis.
2.1.2. Mikrokontroler AT90S2313