outsourcing yang bertanggung jawab pada kualitas dan ketersediaan tenaga kerja. Mereka dipekerjakan selama tiga bulan di bagian yang tidak terlalu vital, yakni
pada lini pengemasan Bidang Produksi I, Produksi II, dan Herbal. Pada segi manajemen, kebijakan ini mempunyai sisi positif karena dapat meringankan
beban yang dipikul untuk man hours dan dari segi efisiensi biaya produksi juga menguntungkan. Namun dari sisi lain kerugian juga dapat dirasakan baik secara
langsung maupun tidak langsung, diantaranya pihak managemen harus melakukan pelatihan-pelatihan yang berkala terhadap karyawan yang baru dan hal ini
membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain itu dapat menghambat proses produksi karena keterampilan karyawan akan kembali ke tingkat awal lagi dan
dari karyawan akan timbul rasa gelisah ketika mendekati akhir masa kontrak yang menyebabkan timbulnya beban psikologis sehingga dapat menurunkan kinerja
karyawan.
4.3 Bangunan dan Peralatan
Bangunan dan peralatan untuk pembuatan obat berdasarkan CPOB harus memiliki desain, konstruksi dan tata letak yang memadai, serta disesuaikan
kondisinya dan dirawat dengan baik untuk memudahkan pelaksanaan operasi yang benar. CPOB mempersyaratkan bentuk bangunan yang sedemikian rupa sehingga
memudahkan dalam pelaksanaan kerja, pembersihan, dan perawatan untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang, tercampurnya bahan-bahan yang
digunakan dalam proses produksi, peruraian bahan obat serta mencegah terjadinya kesalahan manusia. Salah satu syarat rancang bangun dan tata letak ruang menurut
CPOB adalah pemisahan bangunan untuk pembuatan obat yang mengandung bahan-bahan beracun, bahan yang dapat menimbulkan sensitifisasi seperti
hormone, bahan sitostatika, dan antibiotik tertentu termasuk sediaan penisilin dan
Universitas Sumatera Utara
turunannya. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah tercampurnya obat atau komponen obat yang berbeda serta menghindari kontaminasi silang dengan
produk lain. Oleh karena itu, produksi β-laktam dilakukan pada bangunan
rungan tersendiri dan terpisah dengan produk non β-laktam. Tekanan udara
pada ruang produksi β-laktam lebih negatif dari ruangan disekitarnya untuk
menghindari kontaminasi silang dengan bentuk ruangan dirancang berbeda dengan ruangan produksi lainnya. Ruang produksi
β-laktam terdiri dari ruang kelas III dan IV. Terdapat suatu ruangan buffer yang berfungsi untuk mencegah
β- laktam yang keluar dari ruangan akan langsung ke lingkungan. Karyawan
produksi β-laktam disarankan untuk melakukan rotasi dengan karyawan produksi
lain sehingga dapat mengurangi resiko kontaminasi silang dari bahan yang digunakan pada produksi
β-laktam. Ruang bidang Produksi II telah memenuhi persyaratan CPOB dan dibuat
sedemikian rupa sehingga mudah dibersihkan. Ruang pada produk steril dibagi dalam empat kelas yaitu ruang kelas A, B, C, dan D. Sistem tata udara untuk kelas
A dan B dilengkapi dengan filter udara akhir yang tepat yaitu HEPA. Masing- masing kelas dipisahkan dengan ruang antara dan dilengkapi dengan system air
lock, air shower, pass box, dan system AHU Air Handling Unit yang memiliki
peranan dalam pengaturan suhu, kelembaban, tekanan dan sirkulasi udara. Aliran udara diatur berdasarkan perbedaan tekanan dimana ruangan dengan kelas yang
lebih tinggi kelas A dan B memiliki tekanan udara lebih tinggi dari kelas yang lebih rendah kelas C dan D, demikian pula sebaliknya.
Mesin-mesin serta peralatan yang terletak dibidang produksi, penempatannya diatur sedemikian rupa untuk menjamin keleluasaan kerja
operator dan mencegah terjadinya kekeliruan atau kontaminasi silang antar bahan
Universitas Sumatera Utara
selama produksi. Peralatan dan mesin yang ada di PT Indofarma Persero Tbk. dikalibrasi dan divalidasi secara berkala untuk memastikan bahwa peralatan dan
mesin tersebut dalam keadaan baik dan selalu siap digunakan, sehingga dapat menjamin proses produksi tetap berjalan dengan baik dan lancar serta tetap
mampu menghasilkan produk-produk dengan kualitas yang terjamin.
4.4 Sanitasi dan Higiene