Pengaruh Variasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Toko Snugstore Medan

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisisi Multivariat Dengan Program SPSS. Edisi 3. Yogyakarta: Andi

Juliandi, Azuar, 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Ilmu Bisnis. Medan : M2000

Kotler, Philip dan Amstrong, 2003. Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran Jakarta: PT.Indeks

Kotler, Phillip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, jilid 2,

edisi ke-8. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kotler, Philip, dkk. 2009. Manajemen Pemasaran , edisi 13. Penerbit Erlangga: Jakarta

Schiffman, Leon G. & Kanuk, Lesllie Lazar. 2007. Perilaku Kosumen. Edisi Ketujuh. Jakarta: Indeks.

Setiadi, Nugroho J. 2008. Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk

Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta : Kencana

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2006. Metode Penelitian Survai. Edisi revisi. Yogyakarta: BPFE.

Singarimbun, Masri.1995. Metode Penelititan Survei. Jakarta: LP3S. Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta.

Supranto, J dan Nandan Limakrisna. 2007. Perilaku Konsumen dan Strategi

Pemasaran. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.

Wijanto, Setyo Hari. 2008. Struktur Equation Modeling. Konsep dan


(2)

Peneliti Terdahulu

Henry, 2006. Pengaruh variasi produk atas keputusan pembelian konsumen di restoran Hachi-Hachi Bistro taman Gapura Citraraya Surabaya. Universitas Kristen Petra, Surabaya.

Mubarokah, Lela.2006. Pengaruh Variasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Perusahaan Distro Panser Clothing Parahyangan Plaza Bandung. Universitas Siliwangi, Tasikmalaya.

Jasniko, Widodo.2013. Pengaruh Atmosfer Toko Dan Variasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Swalayan Citra Bandar Buat Padang. Universitas Putra Indonesia, Padang


(3)

BAB III

METODE PENELITAN

3.1 Bentuk Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif metode kuantitatif. Menurut Juliandi (2013:14) penelitian dalam permasalahan asosiatif merupakan penelitian yang berupaya mengkaji bagaimana suatu variabel memiliki keterkaitan dan berhubungan dengan variabel lain, atau apakah suatu variabel menjadi penyebab perubahan variabel lainnya. Dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh variasi produkterhadap keputusan pembelian konsumen.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada toko SnugStore Jalan dr. Mansyur No. 15 Medan.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Pada penelitian ini, populasi yang diambil adalah konsumen yang telah membeli pada SnugStore Jalan dr. Mansyur No. 15 Medan. Dimana berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap konsumen SnugStore Jalan dr.


(4)

Mansyur No. 15 Medan, diketahui bahwa jumlah konsumen yang membeli pada SnugStore Jalan dr. Mansyur No. 15 Medan rata – rata 30 orang setiap harinya, sehingga selama 7 hari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti maka jumlah populasi dari penelitian ini sebesar 210 orang.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiono (2008:116) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik yang dipilih dalam penelitian ini adalah teknik non probability sampling yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Menurut Sugiono (2008:118) teknik non probability sampling yang dipakai adalah teknik accidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Untuk menentukan besar sampel yang diperlukan, maka digunakan rumus slovin sebagai berikut:

n=

Keterangan:


(5)

N = Jumlah Populasi

e = estimator proporsi populasi Sehingga jumlah sample menjadi:

n =

= 136 orang responden

3.4 Hipotesis

Menurut Sugiono (2008:70) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pernyataan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori relevan, belum didasarkan pada fakta – fakta empiris yang diperoleh melaului pengumpulan data. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ada pengaruh variasi produk terhadap keputusan pembelian konsumen.

3.5 Defenisi Konsep

Menurut Singarimbun dan Effendi (2006:33) mendefinisikan konsep sebagai istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak: kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu


(6)

sosial. Tujuan konsep ialah untuk menyederhanakan pemikiran dengan jalan menggabungkan peristiwa - peristiwa di bawah suatu judul yang umum. Konsep dari penelitian ini ada dua, yaitu variasi produk dan keputusan pembelian.

1. Variasi Produk (X)

Variasi produk adalah beraneka ragam produk yang didasari pada ukuran, harga, penampilan atau ciri - ciri lain sebagai usur – unsur pembedanya.

2. Keputusan Pembelian Konsumen (Y)

Suatu proses dimana konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan, dan memilih salah satu atau lebih alternatif yang diperlukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu.


(7)

Gambar 3.1

Ker angka Konseptual

Variasi produk merupakan variabel yang terdiri dari sub-sub variabel yang terdiri dari Harga, Tampilan, Ketersediaan Produk dan Ukuran dimana sub-sub variabel memperngaruhi Keputusan Pembelian yang terjadi di Snugstore.

Tampilan

(X2) Harga

(X1)

Ukuran

(X4) Ketersedia an Produk

(X3)

Keputusan Pembelian

(Y) Variasi


(8)

3.6 Defenisi Opr asional

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan, maka dalam penelitian ini variabel yang akan di analisis adalah variasi produk, harga, tampilan, ketersediaam ukuran, ukuran dan keputusan pembelian.

Tabel 3.1 Defenisi Oper asional

Var iabel Indikator

Harga (X1) a. Harga mudah dijangkau oleh konsumen.

b. Harga yang bervariasi.

c. Adanya potongan harga pada momen – momen tertentu

Tampilan

(X2)

a. Tampilan produk menarik dan unik. b. Tampilan kemasan produk yang menarik. c. Desain merek produk yang menarik dan unik. d. Pilihan warna produk bervariasi

Ketersediaan Produk

(X3)

a. Tersedia banyak produk (bervariasi).

b. Tersedia persediaan produk atas setiap produk yang dipajang di rak penjualan


(9)

Ukuran

(X4)

a. Kelengkapan ukuran

b. Ukuran produk disesuaikan dengan permintaan

Keputusan Pembelian (Y)

a. Adanya informasi yang mudah didapat tentang produk

b. Alternatif yang ada sebelum melakukan pembelian produk

c. Image yang baik atas SnugStore

d. Sudah banyak orang yang membeli produk e. Beragamnya jenis produk

f. Produk yang ditawarkan sesuai dengan yang diinginkan konsumen

g. Adanya promo yang dilakukan h. Sudah menjadi tempat favorit i. Variasi produk yang banyak

3.7 Metode Uji Instr umen

Teknik analisa yang digunakan adalah teknik analisa kuantitatif yang merupakan suatu pengukuran yang digunakan dalam suatu penelitian yang dapat dihitung dengan jumlah satuan tertentu atau dinyatakan dengan angka-angka. Metode yang digunakan adalah metode analisis jalur dengan lisrel.


(10)

Uji instrumen untuk dapat memenuhi ketetapan dan kebenaran melalui dua persyaratan, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Hasil penelitian dikatakan valid bila terdapat kesenian antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Sedangkan penelitian yang dikatakan tidak valid bila ada ketidak sesuaian antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek. Bila suatu alat ukur sudah dikatakan valid, maka selanjutnya dapat dilakukan pengujian reliabilities alat ukur. Sebaliknya bila alat ukur dikatakan tidak valid, maka alat ukur yang telah digunakan sebelumnya hams dievaluasi atau diganti dengan alat ukur yang lebih tepat / efektif.

Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Jika r tiap butir lebih besar dari r dan nilai r positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan uji satu sisi, taraf signifikan 5% dengan df = n-2.

Dengan ketentuan:

Jika rhitung > rtabel maka Ho ditolak dan Ha diterima (signifikan).

Jika rhitung< rtabel maka Ho diterima dan Ha ditolak (tidak signifikan)


(11)

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya ukuran dalam penggunaannya. Instrumen yang reliable adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama, atau jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji ini juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran pada subjek yang sama atau dengan kata lain untuk menunjukkan adanya kesesuaian antara sesuatu yang diukur dengan alat pengukuran yang dipakai. Sesuatu konstruktur atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach ≥ 0.60 (Gozhali, 2006: 42).

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data-data, informasi, keterangan-keterangan serta fakta-fakta yang diutuhkan untuk penelitian ini, maka dilakukan teknik pengumpulan data sebagai yaitu pengumpulan data primer (Primary Data) yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui penelitian dengan turun langsung ke lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu dilakukan dengan menggunakan:

a. Kuisioner (Angket)

Kuisioner adalah daftar pertanyaan yang dibuat oleh peneliti berdasarkan indikator-indikator dari variabel penelitian. Kuisioner diberikan kepada responden


(12)

yang merupakan konsumen dari SnugStore untuk mendapatkan data primer yang dibutuhkan oleh peneliti.

b. Observasi (Pengamatan)

Observasi dilakukan secara langsung di lokasi yang menjadi objek penelitian untuk mendapatkan data.

3.9 Teknik Penentuan Skor

Untuk menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka peneliti membutuhkan teknik penentuan skor. Teknik penentuan skor yan digunakan dengan Skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang variabel penelitian.

Dalam penelitian ini akan digunakan lima tipe alternatif jawaban yaitu sebagai berikut :

1) Untuk pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5

2) Untuk pilihan jawaban Setuju (S) diberi skor 4

3) Untuk pilihan jawaban Kurang Setuju (KS) diberi skor 3

4) Untuk pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2


(13)

3.10 Teknik Analisa Data

Teknik analisa yang digunakan adalah teknik analisa data kuantitatif yang merupakan suatu pengukuran yang digunakan dalam suatu penelitian yang dapat dihitung dengan jumlah satuan tertentu atau dinyatakan dengan angka-angka. Metode yang digunakan adalah metode analisis korelasi dan regresi dengan Lisrel

3.10.1 Metode Analisis Data

a. Analisis SEM (Structural Equation Modeling)

SEM merupakan model persamaan struktural yang merupakan perpadauan dari prosedur-prosedur yang dikembangkan dalam ekonometri, sosiometri dan psikometri. Kontribusi para skoral tersebut menghasilkan berbagai jenis persamaan structural. Bollen dan Long dalam Wijiyanto (2008:5)

b. Goodness Of Fit

Tahap pertama dari uji kecocokan model ditujukan untuk mengevaluasi secara umum derajat kecocokan atau goodness of fit antara data dengan model. SEM tidak memiliki satu uji statistik terbaik yang dapat menjelaskan kekuatan prediksi model. Bollen dan Long dalam Wijiyanto (2008:5) menjelaskan mengenai goodness of fit sebagai berikut : Pertama, petunjuk terbaik dalam menilai kecocokan model adalah teori substansif yang kuat. Jika model hanya menunjukkan atau mewakili teori subtantif yang tidak kuat, dan meskipun model


(14)

mempunyai kecocokan yang sangat baik, sukar bagi kita untuk menilai model tersebut. Kedua, uji statistik Chi-Square seharusnya bukan satu-satunya dasar untuk menentukan kecocokan data dengan model. Ketiga, tidak satupun dari ukuran-ukuran Goodness of Fit secara esklusif dapat digunakan sebagai dasar evaluasi kecocokan keseluruhan model.

Ukuran Kecocokan Absolut

Ukuran kecocokan absolut menentukan derajat prediksi model keseluruhan (model struktural dan pengukuran) terhadap matrik korelasi dan kovarian. Ukuran-ukuran ini mengandung ukuran yang mewakili dari sudut pandang overall fit. Beberapa ukuran yang bisa digunakan untuk mengevaluasi SEM antara lain : Chi Square (X2) digunakan untuk menguji seberapa dekat kecocokan antara matrik kovarian sampel S dengan matrix kovarian model Σ(Θ).

X2 = (n-1) F(S, Σ(Θ))

Nilai signifikansi yang besar diharapkan dari uji ini (p ≥ 0.05). Ini

menandakan bahwamatrix input yang diprediksi dengan sebenarnya tidak berbeda dengan secara statistic. Meski demikian, chi-square bukanlah satu-satunya uji untuk menilai goodness of fit dari model, karena uji ini memiliki beberapa kekurangan terutama pada ukuran data (Cohran, 1952). Jika signifikan tidak berbeda dengan model dan teori-teori yang mendasarinya.


(15)

Goodness of fit indices (GFI)

GFI merupakan ukuran mengenai ketepatan model dalam menghasilkan observed matrix covarian. Nilai GFI ini harus berkisar 0 – 1. Semakin mendekati angka 1, model semakin baik, dan angka > 0.90 adalah angka yang sering digunakan para peneliti untuk menilai kecocokan model berdasarkan nilai GFI.

Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI)

AGFI adalah sama dengan GFI, tetapi menyesuaikan pengaruh degree of freedom pada model. Ukuran AGFI yang diterima adalah di atas 0.90 (Diamontopaulus dan Siguaw, 2000).

Non-Centrality Parameter (NCP)

NCP adalah ukuran perbedaan antara Σ dengan Σ(Θ) atau bentuk

spesifikasi ulang Chi-Square.

NCP = X2 – DF

Semakin kecil nilai NCP, maka model semakin baik.

Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA)

RMSEA mengukur penyimpangan nilai parameter suatu model dengan matrix covarians populasinya. Nilai RMSEA < 0.05, artinnya model close fit,


(16)

sedangkan nilai 0.05 < RMSEA < 0.08 menunjukkan model good fit.

Root Mean square error (RMR)

RMR mewakili nilai rerata residual yang diperoleh dengan mencocokkan matrix varian - covarian dari model yang dihipotesiskan dengan matrix varian-kovarian data sampel. Model yang mempunyai goodness of fit yang baik memiliki nilai RMR kurang dari 0.05.


(17)

BAB IV

HASIL PENELTIAN

4.1 Deskr ipsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejar ah Singkat SnugStor e

SnugStore merupakan bisnis yang bergerak pada bisnis clothing dibuka pada tahun 2011 oleh Ershad Adnani yang merupakan anak muda Medan yang telah merantau di Yogyakarta dan telah menggeluti usaha clothing sejak berada di bangku kuliah. SnugStore merupakan salah satu distribution store (distro) yang sangat memperhatikan variasi produknya. Distro ini terletak di jalan dr. Mansyur no. 15 F Medan. SnugStore menjual berbagai jenis kebutuhan pakaian pria bagi berbagai kalangan.

Sesuai namanya ‘snug’ yang berarti nyaman, distro yang berdiri pada April 2011 ini merupakan bisnis yang menyediakan barang-barang fashion khusus pria seperti : kaos, kemeja, celana panjang, celana pendek, sepatu, dompet dan leather goods. Selain itu SnugStore juga menawarkan harga yang kompetitif dan mudah dijangkau oleh setiap kalangan khususnya bagi pelajar dan mahasiswa. Karena pasar yang ingin dituju pemilik adalah semua kalangan pria mulai dari pelajar, mahasiswa, maupun para pekerja kantoran yang dimana variasi produk yang tersedia mewakili segala kebutuhan pada kalangan umur yang ada tidak


(18)

hanya mahasiswa. Produk yang ditawarkan selalu sesuai dengan kebutuhan dan juga selera pasar yang ada sehingga membuat SnugStore menjadi pilihan utama di daerah Dr. Mansyur.

4.1.2 Str uktur Or ganisasi Per usahaan

Gambar 4.1

Str uktur Or ganisasi Snugstore

4.1.3 Deskr ipsi Tugas dan Wewenang

Adapun fungsi dan tanggung jawab dari struktur organisasi SnugStore adalah sebagai berikut:

Owner


(19)

1. Owner

Bertanggung jawab penuh terhadap aktivitas yang berlangsung dalam toko dan juga gudang.

2. Admin

Bertanggung jawab dalam proses pendataan, keuangan dan data stock gudang berkordinasi terhadap kepala gudang.

3. Store Manager

Bertanggung jawab dalam pelaksaan kerja shopkeeper.

4. Kepala Gudang

Bertanggung jawab atas stock barang yang ada digudang dan berkewajiban melaporkan kepada admin.

5. Shopkeeper

Bertanggung jawab dalam melayani konsumen.

4.2 Penyajian Data

Untuk mengetahui gambaran penelitian ini maka peneliti meguraikan data-data yang berhubungan dengan penelitian. Data tersebut diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden, dimana responden pada penelitian ini adalah konsumen pada SnugStore. Kuesioner dibagikan kepada 136 responden.


(20)

4.2.1 Kar akter istik Responden

Tabel 4.1

Usia Responden

No Usia J umlah Per sentase %

1. 15 – 20 75 55.1

2. 20 – 25 36 14.7

3. 25 – 30 36 26.5

4. > 30 10 7.4

J umlah 136 100

Sumber : Hasil Olahan Data Software Statistik, 2014

Berdasarkan tabel 4.1 karakteristik responden tentang usia responden, menunjukan bahwa mayoritas responden berusia 15-20 tahun dengan jumlah 65 orang responden atau 47.8%, 25-30 tahun dengan jumlah 20 orang responden atau 14.7%, 25-30 tahun dengan jumlah 36 orang responden atau 26.5% dan diatas 30 tahun berjumlah 15 orang responden atau 11.0%. Hal ini menunjukan bahwa konsumen yang datang adalah anak muda yang dimana anak muda yang ingin mengikuti trend fashion saat ini.


(21)

Tabel 4.2

Pendidikan Ter akhir

No Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase %

1. SD 15 11.0

2. SMP 20 14.7

3. SMU 40 29.4

4. Akademia 15 11.0

5. Sarjana (S1) 36 26.5

6. Pasca Sarjana 10 7.4

Total 136 100

Sumber : Hasil Olahan Data, 2014

Berdasarkan tabel 4.2 karakteristik responden tentang pendidikan terakhir, menunjukan bahwa mayoritas responden yang berkunjung ke Snugstore adalah SMU terbukti dengan jumlah responden sebanyak 40 orang responden atau 29.4%, 36 orang responden atau 26.5% adalah sarjana, 20 orang responden atau 14.7% adalah SMP, 15 atau 11.0% adalah akademia, 15 orang atau 11.0% adalah SD dan 10 orang responden atau 7.4% adalah pasca sarjana. Hal ini menunjukan


(22)

bahwa tidak hanya kalangan anak muda yang masih duduk di bangku sekolah yang hanya peduli terhadap trend saat ini namun juga untuk kalangan anak kuliah dan juga para pekerja baik yang sedang melanjutkan kuliah pasca sarjana nya maupun yang masih strata satu.

Tabel 4.3

Peker jaan Responden

No Pekerjaan Jumlah Persentase %

1. Pegawai Negeri 10 7.4

2. Pegawai Swasta 10 7.4

3. Wiraswasta 20 14.7

4. Pelajar 36 26.5

5. Mahasiswa 50 36.6

6. Lainnya 10 7.4

Total 136 100

Sumber : Hasil Olahan Data, 2014

Berdasarkan tabel 4.3 karakteristik responden tentang pekerjaan responden, menunjukan bahwa mayoritas responden adalah mahasiswa terbukti dengan jumlah sebanyak 50 orang responden atau 36.6% adalah mahasiswa, 36 orang responden atau 26.5% adalah pelajar, 20 orang responden atau 14.7% adalah wiraswasta, 10 orang responden atau 7.4% adalah pegawai swasta dan 10


(23)

orang responden atau 7.4% adalah lainnya. Hal ini menunjukan bahwa berbagai kalangan diluar dari pelajar dan mahasiswa masih melihat dan mengikuti trend fashion yang sedang in saat ini. Namun bagi pekerja fashion juga masih merupakan suatu hal yang harus diperhatikan.

Tabel 4.4

Fr ekuensi Ber kunjung

No Frekuensi Jumlah Persentase %

1. 1 kali dalam sebulan 50 36.6

2. 2 kali dalam sebulan 40 29.4

3. 3 kali dalam sebulan 36 26.6

4. Lainnya 10 7.4

Total 136 100

Sumber : Hasil Olahan Data , 2014

Berdasarkan tabel 4.4 karakteristik responden tentang frekuensi berkunjung ke Snugstore, menunjukan bahwa mayoritas responden melakukan kunjungan 1 kali dalam sebulan terbukti dengan jumlah responden sebanyak 50 orang atau 36.6% yang melakukan kunjungan sebanyak 1 kali dalam sebulan, 40 orang responden atau 29.4% melakukan kunjungan sebanyak 2 kali dalam sebulan, 36 orang responden atau 26.6% melakukan kunjungan sebanyak 3 kali


(24)

dalam sebulan dan 10 orang responden atau 7.4% melakukan kunjungan dalam jangka waktu yang berbeda.

4.2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Tabel 4.5

Uji Validitas Var iasi Pr oduk (X)

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted

x1.1 39.5000 17.638 .416 .699 .767

x1.2 39.3667 16.792 .523 .696 .754

x1.3 39.4000 17.352 .401 .707 .768

x2.1 39.1667 17.799 .472 .474 .763

x2.2 39.5333 18.878 .204 .446 .787

x2.3 39.4667 17.913 .432 .725 .766

x2.4 39.4667 15.775 .559 .661 .748

x3.1 39.3667 18.033 .272 .635 .783


(25)

x4.1 39.6000 15.490 .721 .719 .729

x4.2 39.4333 18.116 .259 .621 .785

Sumber : Hasil Olahan Data, 201

Kolom correted item total correlation menunjukan korelasi antara skor item dengan skor total yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Uji kuesioner sebanyak 30 responden. Pada siginifikan 5% dengan derajat bebas df= n-2, df= 30-2, r tabel 0,1946 pada hasil dapat dilihat bahwa correted item – total correlation (r hitung) lebih besar daripada r-tabel, sehingga seluruh pertanyaan dinyatakan valid.

Tabel 4.6

Reabilitas Kuesioner (X)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

.781

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items

N of Items 11

.780


(26)

Nilai koefisien ( Cronbach’s Alpha) diatas adalah sebesar 0,781 dengan demikian maka nilai koefisien realibilitas sebesar 0,781 > 0,60 sehingga kesimpulannya adalah instrumen merupakan intrumen yang reliabel.

Tabel 4.7

Uji Validitas Keputusan Pembelian (Y)

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted

y1.1 29.4194 19.918 .653 .485 .847

y1.2 29.5806 19.052 .682 .491 .842

y1.3 29.4839 18.658 .729 .782 .838

y1.4 29.6774 16.892 .690 .747 .841

y1.5 29.2903 18.946 .631 .687 .846

y1.6 29.5806 19.118 .620 .603 .847

y1.7 29.6774 21.559 .282 .482 .875

y1.8 29.7419 19.198 .486 .387 .862


(27)

Sumber : Hasil Olahan Data, 2014

Kolom correted item total correlation menunjukan korelasi antara skor item dengan skor total yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Uji kuesioner sebanyak 30 responden. Pada siginifikan 5% dengan derajat bebas df= n-2, df= 30-2, r tabel 0,1946 pada hasil dapat dilihat bahwa correted item – total correlation (r hitung) lebih besar daripada r-tabel, sehingga seluruh pertanyaan dinyatakan valid.

Tabel 4.8

Reabilitas Kuesioner (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

.864

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items

N of Items 9 .867

Sumber : Hasil Olahan Data , 2014

Nilai koefisien (Cronbach’s Alpha) diatas adalah sebesar 0,864 dengan demikian maka nilai koefisien realibilitas sebesar 0,864 > 0,60 sehingga kesimpulannya adalah instrumen merupakan intrumen yang reliable.


(28)

4.2.2 Var iasi Pr oduk

Tabel 4.9

Distr ibusi Har ga Ter jangkau

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 1.5 1.5 1.5

Tidak Setuju 6 4.4 4.4 5.9

Kurang Setuju 21 15.4 15.4 21.3

Setuju 94 69.1 69.1 90.4

Sangat Setuju 13 9.6 9.6 100.0

Total 136 100.0 100.0

Sumber : Hasil Olahan, 2014

Berdasarkan tabel 4.5 distribusi jawaban responden tentang harga di Snugstore, menunjukan bahwa mayoritas responden setuju bahwa harga produk di


(29)

Snugstore terjangkau terbukti dengan jumlah responden mencapai 96 orang menyatakan setuju atau 69.1 % dan sebanyak 13 orang responden menyatakan sangat setuju harga produk di Snugstore terjangkau dan sesuai dengan keinginan konsumen juga kualitas yang ditawarkan. Hal tersebut menunjukan bahwa harga di Snugstore terjangkau. Kemudian sebanyak 21 orang responden menyatakan kurang setuju atau 15.4%, 6 orang responden menyatakan tidak setuju atau 4.4%, dan 2 orang responden atau 1.5% menyatakan sangat tidak setuju. Adapun responden yang tidak setuju akan harga yang ditetapkan di SnugStore terjangkau karena responden merasa bahwa harga yang ditawarkan masih lebih tinggi daripada usaha sejenis.

Tabel 4.10

Distr ibusi Var iasi Har ga Pr oduk

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 3 2.2 2.2 2.2

Kurang Setuju 15 11.0 11.0 13.2

Setuju 89 65.4 65.4 78.7

Sangat Setuju 29 21.3 21.3 100.0

Total 136 100.0 100.0


(30)

Berdasarkan tabel 4.6 distribusi jawaban responden tentang variasi harga di Snugstore, menunjukan bahwa mayoritas responden setuju bahwa harga di Snugstore bervariasi terbukti dengan jumlah responden mencapai 89 orang responden atau 65.4% menyatakan setuju dan sebanyak 29 orang responden atau 21.3% menyatakan sangat setuju. Hal tersebut menunjukan bahwa harga di Snugstore bervariasi dan variasi tersebut dapat memenuhi keinginan pelanggan. Kemudian sebanyak 15 orang responden atau 11.0% menyatakan kurang setuju dan 3 orang responden atau 2.2% menyatakan tidak setuju. Adapun responden yang tidak setuju terhadap variasi harga di Snugstore dikarenakan responden merasa bahwa variasi harga masih kurang bervariasi dan cenderung sama.

Tabel 4.11

Distr ibusi Potongan Har ga Pr oduk

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 6 4.4 4.4 4.4

Kurang Setuju 11 8.1 8.1 12.5


(31)

sangat setuju 24 17.6 17.6 100.0

Total 136 100.0 100.0

Sumber : Hasil Olahan Data, 2014

Berdasarkan tabel 4.7 distribusi jawaban responden tentang potongan harga di Snugstore, menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan tidak setuju terhadap potongan harga terbukti dengan jumlah responden mencapai 95 orang responden atau 69.95 menyatakan setuju dan 24 orang atau 17.6 menyatakan sangat setuju. Berdasarkan perolehan data tersebut maka mayoritas konsumen menyukai potongan harga yang diterapkan terhadap produk yang dijual di Snugstore. Selain itu, 11 orang atau 8.1% menyatakan kurang setuju dan 6 orang responden atau 4.4% menyatakan tidak setuju. Adapun responden yang tidak setuju dan kurang setuju lebih diakibatkan oleh ketidak tahuan dari responden bahwa ada potongan harga yang diterapkan oelh Snugstore dan responden merasa bahwa potongan harga masih belum cukup baik dan sesuai dengan keinginan konsumen.


(32)

Tabel 4.12

Distr ibusi Tampilan Pr oduk Menar ik dan Unik

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid kurang setuju 13 9.6 9.6 9.6

setuju 77 56.6 56.6 66.2

sangat tidak setuju 46 33.8 33.8 100.0

Total 136 100.0 100.0

Sumber : Hasil Olahan Data, 2014

Berdasarkan tabel 4.8 distribusi jawaban responden tentang tampilan produk menarik dan unik di Snugstore, menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap tampilan produk yang menarik dan unik terbukti dengan jumlah responden yang mencapai 77 orang responden atau 56.6% menyatakan setuju. Responden yang menjawab setuju dikarenakan konsumen ataupun responden merasa bahwa tampilan produk di Snugstore menarik dan mampu menciptakan keingginan untuk membeli dari konsumen. Kemudian sebanyak 46 orang responden atau 33.8% menyatakan sangat tidak setuju dan 13 orang responden atau 9.6% menyatakan kurang setuju. Adapun responden yang kurang setuju dan sangat tidak setuju dikarenakan oleh responden ataupun


(33)

konsumen merasa bahwa tampilan produk yang dijual di Snugstore masih kurang menarik.

Tabel 4.13

Distr ibusi Kemasan Pr oduk Yang Menar ik

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid sangat tidak setuju 2 1.5 1.5 1.5

tidak setuju 3 2.2 2.2 3.7

kurang setuju 24 17.6 17.6 21.3

setuju 96 70.6 70.6 91.9

sangat setuju 11 8.1 8.1 100.0

Total 136 100.0 100.0

Sumber : Hasil Olahan Data, 2014

Berdasarkan tabel 4.9 distribusi jawaban responden tentang kemasan produk yang menarik, menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap kemasan produk yang menarik terbukti dengan jumlah responden yang mencapai 96 orang responden atau 70.6% menyatakan setuju dan 11 orang responden atau 8.1% menyatakan sangat setuju. Responden yang menjawab setuju


(34)

dan sangat setuju dikarenakan konsumen ataupun responden suka dan tertarik dengan kemasan produk di snugstore. Kemudian sebanyak 24 orang responden atau 17.6% menyatakan kurang setuju, 3 orang atau 2.2% menyatakan tidak setuju dan 2 orang responden atau 1.5% menyatakan sangat tidak setuju. Adapun konsumen yang kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju diakibatkan oleh persepsi dari konsumen yang kurang menyukai kemasan produk di Snugstore.

Tabel 4.14

Distr ibusi Desain Mer k Yang Menar ik dan Unik

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak setuju 3 2.2 2.2 2.2

kurang setuju 19 14.0 14.0 16.2

setuju 100 73.5 73.5 89.7

sangat setuju 14 10.3 10.3 100.0

Total 136 100.0 100.0


(35)

Berdasarkan table 4.10 distribusi jawaban responden tentang desain merk yang menarik dan unik, menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju dengan desain merk yang menarik dan unik terbukti dengan jumlah responden yang mencapai 100 orang responden atau 73.5% menyatakan setuju dan 14 orang responden atau 10.3% menyatakan sangat setuju. Konsumen yang menjawab setuju dan sangat setuju karena konsumen atau responden merasa bahwa desain merk produk di Snugstore menarik dan menimbulkan ketertarikan konsumen untuk membeli produk. Kemudian sebanyak 19 orang responden atau 14.0% menyatakan kurang setuju dan 3 orang responden atau 2.2% menyatakan tidak setuju. Adapun konsumen yang kurang setuju dan tidak setuju diakibatkan konsumen kurang menyukai desain merek produk di Snugstore.

Tabel 4.15

Distr ibusi Pilihan War na Yang Ber var iasi

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak setuju 9 6.6 6.6 6.6

kurang setuju 9 6.6 6.6 13.2

setuju 90 66.2 66.2 79.4

sangat tidak setuju 28 20.6 20.6 100.0

Total 136 100.0 100.0


(36)

Berdasarkan tabel 4.11 distribusi jawaban responden tentang pilihan warna yang bervariasi, menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terbukti dengan jumlah responden yang mencapai 90 orang responden atau 66.2% menyatakan setuju. Konsumen yang setuju dikarenakan konsumen menyukai variasi warna produk yang ditawarkan oleh Snugstore dan merasa bahwa variasi warna yang ditawarkan Snugstore sesuai dengan keinginan dari konsumen. Kemudian sebanyak 28 orang responden atau 20.6% menyatakan sangat tidak setuju, 9 orang responden atau 6.6% menyatakan tidak setuju dan 9 orang responden atau 6.6% menyatakan tidak setuju. Adapun konsumen yang menjawab tidak setuju, kurang setuju, dan sangat tidak setuju dikarenakan responden atau konsumen merasa bahwa warna yang ditawarkan tidak bervariasi dan cenderung seragam.


(37)

Tabel 4.16

Distr ibusi Pr oduk Yang Ber var iasi

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak setuju 6 4.4 4.4 4.4

kurang setuju 11 8.1 8.1 12.5

setuju 88 64.7 64.7 77.2

sangat setuju 31 22.8 22.8 100.0

Total 136 100.0 100.0

Sumber : Hasil Olahan Data, 2014

Berdasarkan tabel 4.12 distribusi jawaban responden tentang produk yang bervariasi, menunjukan mayoritas responden menyatakan setuju terbukti dengan jumlah responden yang mencapai 88 orang respoden atau 64.7% menyatakan setuju dan 31 orang responden atau 22.8% menyatakan sangat setuju. Konsumen yang menjawab setuju dan sangat setuju karena konsumen merasa bahwa produk yang dijual di Snugstore beragam jenisnya ataupun bervariasi. Kemudian sebanyak11 orang responden atau 8.1% menyatakan kurang setuju dan 6 orang responden atau 4.4% menyatakan tidak setuju. Adapun konsumen yang menjawab kurang setuju dan menjawab tidak setuju dikarenakan konsumen ataupun


(38)

responden merasa bahwa produk yang dijual di masih kurang bervariasi dan cenderung seragam.

Tabel 4.17

Distr ibusi Per sedian Pr oduk Yang Di Display

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid sangat tidak setuju 3 2.2 2.2 2.2

tidak setuju 6 4.4 4.4 6.6

kurang setuju 34 25.0 25.0 31.6

setuju 72 52.9 52.9 84.6

sangat setuju 21 15.4 15.4 100.0

Total 136 100.0 100.0

Sumber : Hasil Olahan Data, 2014

Berdasarkan tabel 4.13 distribusi jawaban responden tentang persediaan produk yang di display, menunjukan bahwa mayoritas responden setuju terbukti dengan jumlah responden yang mencapai 72 orang atau 52.9% menyatakan setuju dan 21 orang responden atau 15.4% menyatakan sangat setuju. Konsumen yag menjawab setuju dan sangat setuju merasa bahwa persediaan produk yang di


(39)

display lengkap dan dapat memenuhi permintaan dari konsumen akan produk yang ada di display. Kemudian sebanyak 34 orang responden atau 25.0% menyatakan kurang setuju, 6 orang responden atau 4.4% menyatakan tidak setuju dan 3 orang responden atau 2.2% menyatakan sangat tidak setuju. Adapun konsumen yang menjawab kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dikarenakan konsumen memiliki pengalaman Snugstore tidak memiliki persediaan produk yang di display.

Tabel 4.18

Distr ibusi Ukur an Pr oduk Ber var iasi

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak setuju 3 2.2 2.2 2.2

kurang setuju 39 28.7 28.7 30.9

setuju 74 54.4 54.4 85.3

sangat setuju 20 14.7 14.7 100.0

Total 136 100.0 100.0


(40)

Berdasarkan tabel 4.14 distribusi jawaban responden tentang ukuran produk yang bervariasi, menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terbukti dengan jumlah responden yang mencapai 74 orang responden atau 54.4% menyatakan setuju dan 20 orang responden atau 14.7% menyatakan sangat setuju. Konsumen yang menjawab setuju dan sangat setuju dikarenakan konsumen merasa bahwa produk yang dijual di Snugstore memiliki ukuran yang lengkap dan bervariasi. Kemudian sebanyak 39 orang responden atau 28.7% menyatakan kurang setuju dan 3 orang responden atau 2.2% menyatakan tidak setuju. Adapun konsumen yang yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju dikarenakan pengalaman konsumen tidak menemukan ukuran yang sesuai dengan keinginan dan ukuran yang dimiliki oleh konsumen itu sendiri.

Tabel 4.19

Distr ibusi Keter sedian Pr oduk Yang Disesuaikan Ter hadap Per mintaan

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak setuju 3 2.2 2.2 2.2

kurang setuju 30 22.1 22.1 24.3

setuju 78 57.4 57.4 81.6

sangat setuju 25 18.4 18.4 100.0

Total 136 100.0 100.0


(41)

Berdasarkan tabel 4.15 distribusi jawaban responden tentang ketersedian produk yang disesuaikan terhadap permintaan, menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terbukti dengan jumlah responden yang mencapai 78 orang responden atau 57.4% menyatakan setuju dan 25 orang responden atau 18.4% menyatakan sangat setuju. Konsumen yang menjawab setuju dan sangat setuju karena responden atau konsumen merasa bahwa produk – produk yang disediakan Snugstore selalu disesuaikan dengan permintaan pasar ataupun konsumen. Kemudian sebanyak 30 orang responden atau 22.1% menyatakan kurang setuju dan 3 orang responden atau 2.2% menyatakan tidak setuju. Adapun konsumen yang menjawab kurang setuju atau tidak setuju dikarenakan konsumen atau responden merasa produk yang disediakan tidak sesuai dengan permintaan konsumen dan hanya sesuai dengan keinginan Snugstore yang disesuaikan dengan tema yang diterapkan oleh Snugstore.


(42)

4.2.3 Keputusan Pembelian

Tabel 4.20

Distr ibusi Informasi Yang Mudah Didapat

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid kurang setuju 39 28.7 28.7 28.7

setuju 86 63.2 63.2 91.9

sangat setuju 11 8.1 8.1 100.0

Total 136 100.0 100.0

Sumber : Hasil Olahan Data, 2014

Berdasarkan tabel 4.16 distribusi jawaban responden tentang informasi yang mudah didapat, menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terbukti dengan jumlah respoden yang mencapai 86 orang responden atau 63.2% menyatakan setuju dan 11 orang responden atau 8.1% menyatakan sangat setuju. Konsumen yang menjawab setuju dan sangat setuju merasa bahwa informasi tentang Snugstore mudah diperoleh dan diketahui oleh konsumen ataupun responden. Kemudian sebanyak 39 orang responden atau 28.7 orang menyatakan kurang setuju. Adapun konsumen yang menjawab kurang setuju dikarenakan


(43)

konsumen tidak mudah memperoleh informasi tentang Snugstore dan konsumen kurang ingin mencari tahu tentang Snugstore.

Tabel 4.21

Distr ibusi Alter natif Tempat

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid sangat tidak setuju 3 2.2 2.2 2.2

tidak setuju 6 4.4 4.4 6.6

kurang setuju 31 22.8 22.8 29.4

setuju 84 61.8 61.8 91.2

sangat setuju 12 8.8 8.8 100.0

Total 136 100.0 100.0

Sumber : Hasil Olahan Data, 2014

Berdasarkan tabel 4.17 distribusi jawaban responden tentang alternatif tempat, menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terbukti dengan jumlah responden yang mencapai 84 orang responden atau 61.8% menyatakan setuju dan 12 orang responden atau 8.8% menyatakan sangat setuju. Konsumen yang menjawab sangat setuju dan setuju karena konsumen membeli produk di Snugstore telah memilih Snugstore dari alternatif tempat – tempat


(44)

penjualan produk sejenis. Kemudian sebanyak 31 orang responden atau 22.8% menyatakan kurang setuju, 6 orang responden atau 4.4% menyatakan tidak setuju dan 3 orang responden atau 2.2% menyatakan sangat tidak setuju. Adapun konsumen yang menjawab kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju karena konsumen atau responden tidak melaksanakan pemilihan terhadap alternatif melainkan langsung memilih Snugstore.

Tabel 4.22

Distr ibusi Image Baik

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak setuju 3 2.2 2.2 2.2

kurang setuju 35 25.7 25.7 27.9

setuju 80 58.8 58.8 86.8

sangat setuju 18 13.2 13.2 100.0

Total 136 100.0 100.0


(45)

Berdasarkan tabel 4.18 distribusi jawaban responden tentang image yang baik, menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terbukti dengan jumlah responden yang mencapai 80 orang responden atau 58.8% menyatakan setuju dan 18 orang responden atau 13.2% menyatakan sangat setuju. Konsumen yang menjawab setuju dan sangat setuju merasa bahwa image dari Snugstore adalah baik dan hal tersebut menjadi alasan konsumen untuk berkunjung dan memutusakan membeli produk di Snugstore. Kemudian sebanyak 35 orang responden atau 25.7% menyatakan kurang setuju dan 3 orang responden atau 2.2% menyatakan tidak setuju. Adapun konsumen yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju dikarenakan konsumen atau responden masih merasa bahwa image dari Snugstore kurang baik.


(46)

Tabel 4.23

Distr ibusi Sudah Banyak Konsumen Yang Per nah Membeli Pr oduk

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid sangat tidak setuju 2 1.5 1.5 1.5

tidak setuju 15 11.0 11.0 12.5

kurang setuju 39 28.7 28.7 41.2

setuju 47 34.6 34.6 75.7

sangat setuju 33 24.3 24.3 100.0

Total 136 100.0 100.0

Sumber : Hasil Olahan Data, 2014

Berdasarkan tabel 4.19 distribusi jawaban responden tentang sudah banyak orang yang membeli, menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terbukti dengan jumlah responden yang mencapai 47 orang responden atau 34.6% yang menyatakan setuju dan 33 orang responden atau 24.3% menyatakan sangat setuju. Konsumen yang menjawab setuju dan sangat setuju adalah konsumen yang memutuskan membeli produk di Snugstore disebabkan oleh jumblah pembeli yang telah membeli produk di Snugstore yang sudah banyak. Kemudian sebanyak 39 orang responden atau 28.7% menyatakan kurang setuju, 15 orang responden


(47)

atau 11.0% menyatakan tidak setuju dan 2 orang responden atau 1.5% menyatakan sangat tidak setuju. Adapun konsumen atau reponden yang menjawab kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju adalah responden yang berpendapat bahwa jumlah pembeli yang banyak bukan menjadi alasan untuk membeli produk di Snugstore.

Tabel 4.24

Distr ibusi Ber agam J enis Pembelian Yang Dilakukan

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak setuju 3 2.2 2.2 2.2

kurang setuju 27 19.9 19.9 22.1

setuju 71 52.2 52.2 74.3

sangat setuju 35 25.7 25.7 100.0

Total 136 100.0 100.0

Sumber : Hasil Olahan Data, 2014

Berdasarkan tabel 4.20 distribusi jawaban responden tentang beragam jenis pembelian yang dilakukan, menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terbukti dengan jumlah responden yang mencapai 71 orang


(48)

responden atau 52.2% menyatakan setuju dan 35 orang responden atau 25.7% menyatakan sangat setuju. Konsumen yang menjawab setuju dan sangat setuju adalah konsumen yang memutuskan pembelian yang dikarenakan beragam jenis pembelian yang dapat dilakukan di Snugstore. Kemudian sebanyak 27 orang responden atau 19.9% menyatakan kurang setuju dan 3 orang responden atau 2.2% menyatakan tidak setuju. Adapun konsumen atau responden yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju adalah konsumen yang berbelanja atau membeli produk di Snugstore tidak dikarenakan oleh beragam jenis pembelian yang dapat dilakukan.

Tabel 4.25

Distr ibusi Pr oduk Yang Dijual Sesuai Keinginan

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak setuju 9 6.6 6.6 6.6

kurang setuju 27 19.9 19.9 26.5

setuju 81 59.6 59.6 86.0

sangat tidak setuju 19 14.0 14.0 100.0

Total 136 100.0 100.0


(49)

Berdasarkan tabel 4.21 distribusi jawaban responden tentang produk yang dijual sesuai keinginan, menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terbukti dengan jumlah responden yang mencapai 81 orang responden atau 59.6% yang menyatakan setuju. Konsumen yang menjawab setuju adalah konsumen yang membeli produk di snugstore dikarenakan produk yang dijual di snugstore sesuai dengan keinginan dari konsumen itu sendiri. Kemudian sebanyak 27 orang responden atau 19.9% menyatakan kurang setuju,19 orang responden atau 14.0% menyatakan sangat tidak setuju dan 9 orang responden atau 6.6% menyatakan tidak setuju. Adapun konsumen atau responden yang menjawab kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju adalah konsumen yang membeli produk di snugstore yang tidak didasari oleh produk yang dijual sesuai dengan keinginan dari konsumen melainkan dikarenakan alasan lain.


(50)

Tabel 4.26

Distr ibusi Ter tar ik Ter hadap Pr omo

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak setuju 8 5.9 5.9 5.9

kurang setuju 53 39.0 39.0 44.9

setuju 70 51.5 51.5 96.3

sangat setuju 5 3.7 3.7 100.0

Total 136 100.0 100.0

Sumber : Hasil Olahan Data, 2014

Berdasarkan tabel 4.22 distribusi jawaban responden tentang tertarik terhadap produk, menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terbukti dengan jumlah responden yang mencapai 70 orang responden atau 51.5% menyatakan setuju dan 5 orang responden atau 3.7% menyatakan sangat setuju. Konsumen yang menjawab setuju dan sangat setuju adalah konsumen yang membeli produk di snugstore karena tertarik dengan promo yang diterapkan oleh Snugstore. Kemudian sebanyak 53 orang responden atau 39.0% menyatakan kurang setuju dan 8 orang responden atau 5.9% menyatakan tidak setuju. Adapun konsumen yang menjawab yang kurang setuju dan tidak setuju adalah konsumen yang tidak tertarik dengan promo yang diterapkan oleh Snugstore.


(51)

Tabel 4.27

Distr ibusi Sebagai Tempat Favor it

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak setuju 18 13.2 13.2 13.2

kurang setuju 38 27.9 27.9 41.2

setuju 67 49.3 49.3 90.4

sangat setuju 13 9.6 9.6 100.0

Total 136 100.0 100.0

Sumber : Hasil Olahan Data, 2014

Berdasarkan tabel 4.23 distribusi jawaban responden tentang tempat favorit, menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terbukti dengan jumlah responden yang mencapai 67 orang responden atau 49.3% menyatakan setuju dan 13 orang responden atau 9.6% menyatakan sangat setuju. Konsumen atau responden yang menjawab setuju dan sangat setuju adalah konsumen yang memutuskan membeli produk di Snugstore karena Snugstore merupakan tempat favorit untuk membeli produk fashion. Kemudian sebanyak 38 orang responden atau 27.9% menyatakan kurang setuju dan 18 orang responden atau 13.2% menyatakan tidak setuju. Adapun konsumen yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju adalah konsumen yang berbelanja bukan karena snugstore


(52)

merupakan tempat favorit bagi konsumen melainkan karena alasan lain yang dimiliki konsumen.

Tabel 4.28

Distr ibusi Var iasi Pr oduk Yang Dijual

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid sangat tidak setuju 3 2.2 2.2 2.2

tidak setuju 6 4.4 4.4 6.6

kurang setuju 20 14.7 14.7 21.3

setuju 83 61.0 61.0 82.4

sangat setuju 24 17.6 17.6 100.0

Total 136 100.0 100.0

Sumber : Hasil Olahan Data, 2014

Berdasarkan tabel 4.24 distribusi jawaban responden tentang variasi produk yang dijual, menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terbukti dengan jumlah responden yang mencapai 83 orang responden atau 61.0% menyatakan setuju dan 24 orang responden atau 17.6% menyatakan sangat setuju. Konsumen yang menjawab setuju dan sangat setuju adalah konsumen yang memutuskan membeli karena variasi produk yang ada di Snugstore. Kemudian sebanyak 20 orang responden atau 14.7% menyatakan kurang setuju, 6 orang responden atau 4.4% menyatakan tidak setuju dan 3 orang responden atau 4.4%


(53)

menyatakan sangat tidak setuju. Adapun konsumen atau responden yang menjawaba kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju adalah konsumen yang memutuskan pembelian di Snugstore tidak karena variasi produk melainkan karena alasan lain yang dimiliki oleh konsumen.

4.2.4 Analisis SEM (Structural Equation Modeling)

SEM merupakan model persamaan struktural yang merupakan perpadauan dari prosedur-prosedur yang dikembangkan dalam ekonometri, sosiometri dan psikometri. Kontribusi para skoral tersebut menghasilkan berbagai jenis persamaan struktural. Bollen dan Long, (2008 : 5).


(54)

Gambar 4.2

Hasil Analisis Data SEM (Structural Equation Modeling)

Berdasarkan hasil Analisis SEM (Structural Equation Modeling) menunjukan bahwa variabel X4 atau ukuran produk merupakan bagian dari variabel X yang sangat mempengaruhi keputusan pembelian pada toko Snugstore Medan. Ukuran dibagi atas dua item yaitu kelengkapan ukuran dan kesesuaian ukuran dengan permintaaan konsumen, kedua item tersebut bernilai positif dan menjadi penyokong terhadap tingginya pengaruh ukuran produk terhadap keputusan pembelian konsumen.


(55)

4.2.5 Goodness of F it

Tabel 4.29

Goodness of F it

GOFI Nilai Standar Untuk Kecocokan Baik

Hasil Kesimpulan

p-value p-value ≥ 0.05

RMSEA RMSEA ≤ 0.08 0.063 Baik

NFI NFI≥ 0.90 0.81 Tidak Baik

NNFI NNFI ≥ 0.90 0.85 Tidak Baik

CFI CFI ≥ 0.90 0.93 Baik

IFI IFI ≥ 0.90 0.92 Baik

RFI RFI ≥ 0.90 0.76 Tidak Baik

Std. RMR Std. RMR ≤ 0.05 0.069 Tidak Baik

GFI GFI ≥ 0.90 0.91 Baik

Sumber : Hasil Olahan Data, 2014

Berdasarkan tabel Goodness of Fit diatas maka diketahui bahwa nilai p-value ≥ 0.05 hal ini berarti bahwa hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nol ditolak yaitu terdapat pengaruh variasi produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada Snugstore. Nilai RMSEA yaitu 0.05 ≤ RMSEA ≤ 0.08 menunjukan bahwa model adalah good fit. Nilai Std. RMR yaitu Std.RMR ini ≤


(56)

0.05 menunjukan bahwa model memiliki Goodness of Fit yang baik. Nilai GFI ≥ menunjukan bahwa GFI diterima.

Dari hasil tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa GOFI dari model penelitan ini baik dan hasil dari GOFI menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variasi produk terhadap keputusan pembelian konsumen.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil perhitungan statistik diketahui bahwa terdapat pengaruh Variasi Produk terhadap keputusan pembelian konsumen dengan angka yang cukup tinggi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel Variasi produk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen dan yang ditawarkan oleh Snugstore mampu mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Gaya hidup masyarakat dan pergeseran pola konsumsi pada masyarakat dewasa ini berlangsung sangat cepat, hal ini menjadikan peningkatan mobilitas fisik yang dilakukan diluar rumah termasuk kebiasaan mengikuti trend dan fashion yang sedang berkembang. Seiiring dengan berkembangnya zaman,

fashion dan trend tidak lagi hanya diikuti dan dilakukan oleh para wanita saja

tetapi para pria juga dewasa ini menjadi pelaku dan pengikut dari fashion dan

trend, terbukti dengan banyaknya bermunculan usaha - usaha yang menawarkan


(57)

Perubahan gaya hidup dan kebiasaan pada masyarakat moderen khususnya pria, dewasa ini berjalan sangat pesat terbukti dengan semakin berjamurnya bisnis

fashion yang menyediakan barang-barang fashion kebutuhan pria yang dapat

menunjang kebutuhan pria seperti celana, kaos, kemeja, tali pinggang, tas, jaket. Seiring dengan perubahan yang terjadi maka sangat diperlukannya penyesuaian dan inovasi pada produk yang ingin ditawarkan oleh perusahaan. Setiap perubahan perilaku dari keputusan pembelian konsumen membuat perusahaan harus dapat lebih tanggap melihat pasarnya sehingga tidak ketinggalan dalam memenuhi kebutuhan selera konsumen.

Dilihat dari mayoritas umur responden bahwa sebagian besar konsumen adalah anak muda hal ini menunjukan bahwa anak muda mengikuti akan trend yang ada saat ini. Ini terjadi karena saat ini anak muda harus terlihat fashionable agar dapat diterima oleh lingkungan nya dan juga menjadi suatu tuntutan gaya hidup bagi mereka. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk konsumen yang sudah berumur 25 keatas dimana mereka juga masih memperhatikan penampilan mereka. Dilihat dari pekerjaan responden yang menjadi konsumen bahwa berbagai pekerjaan dating berkunjung dan membeli produk di Snugstore, fashion merupakan suatu kebutuhan yang memerlukan perhatian karena fashion adalah bagian dari gaya hidup baik bagi kalangan pelajar, mahasiswa, dan pekerja. Berdasarkan data frekuensi kunjungan responden menunjukan bahwa rata – rata konsumen rutin untuk berkunjung ke Snugstore dan berdasarkan data tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa konsumen ataupun telah menjadikan


(58)

Snugstore sebagai tempat yang wajib dikunjungi untuk memenuhi kebutuhan terhadap fashion dan trend.

Dilihat dari hasil atau tanggapan dari responden terhadap pertanyaan tentang variasi produk di Snugstore yang dimana variasi produk terdiri atas X1 atau harga, X2 atau tampilan, X3 atau ketersediaan produk, dan X4 atau ukuran. Tanggapan konsumen atau responden terhadap harga produk di Snugstore yaitu yang berkaitan dengan harga yang terjangkau, variasi harga produk, serta potongan harga yang diterapkan di Snugstore. Hasilnya adalah mayoritas konsumen ataupun responden memberikan respons positif terhadap penawaran yang diberikan dan yang bervariasi. Dari hasil tersebut maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa harga produk di Snugstore terjangkau, bervariasi, dan potongan harganya menarik.

Tampilan produk merupakan gambaran produk yang disertai dengan desain yang dapat menarik perhatian calon konsumen dan dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produk. Tanggapan konsumen ataupun responden di Snugstore terhadap tampilan produk di Snugstore yaitu yang berkaitan tampilan yang menarik, kemasan yang menarik, merek produk yang menarik, warna produk yang bervariasi. Dari hasil data tersebut dapat dilihat bahwa konsumen menyukai dan memberikan penilaian yang positif tampilan produk yang ditawarkan oleh Snugstore kepada calon konsumen.


(59)

Ketersediaan produk merupakan elemen penting yang harus menjadi perhatian bagi perusahaan yang bergerak dalam penjualan barang, karena dengan persediaan produk yang baik maka akan membantu perusahaan untuk memenuhi keiinginan dari pasar ataupun konsumen. Di Snugstore ketersediaan produk sangat diperhatikan terbukti dengan respon positif dari konsumen terhadap pertanyaan yang diberikan, yaitu pertanyaan yang berkaitan dengan produk yang bervariasi dan ketersediaan produk. Ketersedian produk yang dibatasi dan disesuaikan terhadap kebutuhan dan keiinginan konsumen membuat konsumen merasa tertarik dan puas akan produk yang ditawarkan.

Ukuran merupakan bentuk mengklasifikasian produk berdasarkan ukuran – ukuran tertentu yang disesuaikan dengan ukuran dari konsumen itu sendiri ataupun disesuaikan dengan permintaan dari konsumen itu sendiri. Ukuran produk di Snugstore berdasarkan hasil pertanyaan yang berikan kepada konsumen maka diperoleh bahwa konsumen menyukai dan puas dengan ukuran produk yang ada di Snugstore dan menjadikan Snugstore pilihan tempat pembelian produk fashion yang trendy.

Keputusan pembelian konsumen adalah sikap yang dilakukan oleh konsumen memilih salah satu dari alternatif pilihan yang tersedia. Keputusan konsumen di Snugstore berada level yang sangat baik karena jumlah konsumen yang berkunjung yang stabil dan cenderung meningkat. Berdasarkan daftar pertanyaan yang diberikan kepada konsumen atau responden di Snugstore maka diperoleh kesimpulan bahwa konsumen sangat menyukai produk yang ditawarkan


(60)

sebagai tempat untuk konsumen membeli produk fashion dan memenuhi kebutuhannya dalam fashion dan trend dengan faktor pendukung variasi produk seperti harga, tampilan, ketersedian produk dan ukuran.

Variasi produk yang ditawarkan oleh Snugstore mempengaruhi keputusan pembelian konsumen hal ini dilihat dari sub variasi yang terdiri dari harga, tampilan, ketersedian produk, dan ukuran. Kemudian dapat dilihat bahwa ukuran atau X4 merupakan faktor yang paling mempengaruhi keputusan pembelian pada Snugstore karena produk yang ditawarkan sudah cocok dan pas pada konsumen. Ini juga membuat konsumen melakukan pembelian yang berulang karena adanya kecocokan terhadap ukuran-ukuran yang ditawarkan. Tampilan juga cukup mempengaruhi keputusan pembelian karena tampilan merupakan kesan pertama untuk konsumen dapat memilih produk yang akan dibeli. Ketersedian produk juga merupakan variabel yang mempengaruhi namun tidak se-signifikan ukuran dan tampilan dikarenakan semakin terbatasnya produk sejenis membuat konsumen merasa istimewa dan bangga akan produk yang digunakan karena meminimalisir kemungkinan pemaikan yang sama terhadap orang lain yang membuat beberapa konsumen merasa aneh dan terganggu selama pemakaian. Kemudian, harga sebagai salah satu variabel tidak terlalu menjadi masalah bagi konsumen menurut penelitian dikarenakan harga sudah menjadi suatu nilai yang harus dikeluarkan agar mendapatkan produk yang sesuai dan dimana harga pada Snugstore merupakan harga yang terjangkau untuk setiap kalangan. Maka, dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling berpengaruh adalah ukuran dan ukuran


(61)

ini juga dibagi atas dua item yaitu kelengkapan ukuran dan kesesuaian ukuran dengan permintaaan konsumen, kedua item tersebut bernilai positif dan menjadi penyokong terhadap tingginya pengaruh ukuran produk terhadap keputusan pembelian konsumen.

Berdasarkan hasil Analisis SEM (Structural Equation Modeling) menunjukan bahwa variabel X4 atau ukuran produk merupakan bagian dari variabel X yang sangat mempengaruhi keputusan pembelian pada toko Snugstore Medan. Hasil Goodness of Fit menunjukan bahwa nilai p-value ≥ 0.05 hal ini berarti bahwa hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nol ditolak yaitu terdapat pengaruh variasi produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada Snugstore. Nilai RMSEA yaitu 0.05 ≤ RMSEA ≤ 0.08 menunjukan bahwa model adalah good fit. Nilai Std. RMR yaitu Std.RMR ini ≤ 0.05 menunjukan bahwa model memiliki Goodness of Fit yang baik. Nilai GFI ≥ menunjukan bahwa GFI diterima. Berdasarkan nilai tersebut maka GOFI dari model penelitan ini baik dan hasil dari GOFI menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variasi produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada Snugstore.

Adapun penelitian yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah penelitian dari hasil penelitan dari Lela Mubarokah dari Program Studi Pendidikan Ekonomi/Tata Niaga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya pada tahun 2006 dengan judul “Pengaruh Variasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Perusahaan Distro Panser Clothing Parahyangan Plaza Bandung” Hasil uji regresi linier sederhana diperoleh persamaan regresi Ỷ = 32,65 + 0,62X, artinya setiap pelaksanaan variasi


(62)

produk sebesar satu kali, maka keputusan pembelian konsumen akan meningkat sebesar 0,62 kali dan besarnya koefisien korelasi 0,75 yang artinya variasi produk berpengaruh kuat terhadap keputusan pembelian konsumen Perusahaan Distro Panser Clothing Parahyangan Plaza Bandung, sedangkan hasil uji determinasi sebesar 56,25% dan sisanya 43,75 % merupakan pengaruh yang ditimbulkan dari faktor lain. Setelah dilakukan uji statistik dapat diketahui bahwa thitung (10,99) >

ttabel (1,291 ) dengan α =10%, n=96 dan dk=(n-2). Sesuai dengan kaidah pengujian hipotesa jika thitung> ttabel maka Ho ditolak atau Ha diterima, artinya pelaksanaan variasi produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen Perusahaan Distro Panser Clothing Parahyangan Plaza Bandung. Dari hasil penelitian diatas ditemukan kesamaan dalam hal lokasi penelitian yang sama yaitu usaha yang menyediakan fashion, dan dari hasil penelitian ditemukan kesamaan yaitu hasil penelitian sama – sama menyatakan bahwa terdapat pengaruh variasi produk terhadap keputusan pembelian konsumen akan tetapi didalam penelitian dari Lela Mubarokah tidak terdapat elemen apa dari variasi produk yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian sedangkan pada penelitian ini ditemukan bahwa variabel ukuran (X4) merupakan variabel yang paling mempengerahui dibandingkan variabel lainnya yang merupakan bagian dari variasi produk.


(63)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa data yang dilakukan terhadap variabel – variabel tentang pengaruh Variasi Produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada SnugStore, maka hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Variasi Produk merupakan bagian dari strategi pemasaran fisik yang mampu mempengaruhi pelanggan untuk melaksanakan kegiatan pembelian. Snugstore sangat memperhatikan variasi produknya, keunikan dari produknya, penentuan harga yang menarik bagi konsumen dan menjaga ketersediaan produknya terbukti dengan respon positif dari konsumen yang berkunjung ke Snugstore.

2. Keputusan Pembelian konsumen merupakan kegiatan pengambilan keputusan dan pemilihan atas alternatif pilihan yang tersedia. Berdasarkan dari data – data dan hasil analisis yang diperoleh maka disimpulkan bahwa konsumen memutuskan untuk membeli produk di Snugstore karena Snugstore sesuai dengan keinginan dari konsumen dan Snugstore dapat menampilakan identitasnya sehingga dapat menjadi daya tarik bagi konsumen yang berkunjung ke Snugstore untuk membeli produk yang ditawarkan oleh Snugstore.


(64)

3. Berdasarkan data – data yang diperoleh dari kuesioner menunjukan bahwa pengaruh yang signifikan antara Variasi Produk terhadap keputusan pembelian pada Snugstore. Faktor dari Variasi Produk yaitu : ukuran, harga, tampilan, dan ketersediaan produk dan faktor – faktor keputusan pembelian adalah : variasi produk, promo yang dilakukan oleh Snugstore dan produk yang dijual adalah produk yang diinginkan oleh konsumen. 4. Dan dapat disimpulkan dari variabel yang ada bahwa ukuran merupakan

variabel yang paling berpengaruh, tampilan merupakan variabel kedua yang mempengaruhi dan ketersedian variabel ketiga yang berpengaruh dan harga merupakan variabel yang sedikit berpengaruh dari empat variabel lainnya.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dipaparkan oleh penulis diatas, maka terkait dengan apa yang disimpulkan, penulis mencoba memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Sebaiknya Snugstore terus meningkatkan kualitas dari Variasi Produknya sehingga dapat membantu peningkatan dari keputusan pembelian konsumen di Snugstore. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan ide yang unik dan tidak pasaran dalam penentuan jenis dan variasi produk yang dijual di Snugstore agar dapat menarik minat konsumen untuk membeli.


(65)

2. Melakukan inovasi terhadap produk yang ditawarkan atau menyesuaikan produk dengan keinginan pelanggan (costumized products) atau dengan menciptakan produk baru yang belum ada dipasaran, sehingga memiliki ciri khas tersendiri.

3. Sebaiknya selain Variasi produk, Snugstore juga harus meningkatkan faktor-faktor lain yang mendukung keputusan pembelian seperti promosi, strategi pemasaran dan faktor – faktor lainnya yang dapat mendukung. Juga memberikan informasi kepada konsumen tentang variasi produk yang ditawarkan. Sebaiknya Snugstore memberikan informasi kontak yang jelas dan lengkap agar lebih mudah berhubungan dengan konsumen.

4. Sebaiknya Snugstore juga menambah variasi harga dan menyesuaikan harga dan kualitas yang diberikan sehingga hal tersebut dapat meningkatkan loyalitas konsumen sehingga dapat melakukan pembelian secara berulang yang dapat memperluas pasar yang ingin dituju.

5. Sebaiknya Snugstore memberikan pelayanan terhadap personal berupa ucapan selamat secara pribadi untuk peristiwa tertentu seperti ulang tahun dan perayaan hari besar keagamaan atau memberikan rekomendasi produk dan promo yang sedang berlangsung.


(66)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Var iasi Pr oduk

2.1.1 Penger tian Var iasi

Menurut Tjiptono (2005:56). Semakin beragamnya jumlah dan jenis produk yang dijual disuatu tempat maka konsumen pun akan merasa puas jika ia melakukan pembelian di tempat tersebut dan ia tidak perlu melakukan pembelian ditempat lain. Dan hal serupa akan ia ulangi untuk pembelian berikutnya. Jadi disimpulkan produk sebagai suatu strategi dalam bersaing, untuk menarik konsumen agar tidak berpindah ketempat lain, karena dengan banyaknya ketersedian macam produk maka konsumen lebih mudah untuk berbelanja pada satu tempat saja.

2.1.2 Penger tian Pr oduk

Pengertian produk (product) menurut Kotler (2009) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan


(67)

kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Produk secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu baik yang berwujud maupun yang tak berwujud yang dihasilkan oleh produsen untuk memenuhi yang tak berwujud, dihasilkan oleh produsen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Secara lebih mendetail, penulis akan mengambil beberapa definisi produk dari beberapa ahli ekonomi.

Definisi produk menurut Alma (1992:55), adalah seperangkat atribut, baik berwujud (tangible) maupun tak berwujud (intangible), termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, desain, variasi serta pelayanan yang diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya. Menurut Tjiptono (1999:22), produk adalah segalah sesuatu yang dapat ditawarkan oleh produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, disewa, digunakan atau dikonsumsi pasar (baik pasar konsumen akhir maupun pasar industrial) sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Kotler (1995:508) mendefinisikan produk sebagai pemahaman subyektif dari produsen atas “sesuatu” sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

Dengan demikian produk dapat pula didefinisikan sebagai presepsi konsumen yang diuraikan oleh produsen melalui hasil produksinya. Secara lebih terperinci, konsep produk total meliputi barang (dalam hal ini rasa), kemasan , merek, label, variasi, pelayanan dan jaminan. Dari beberapa definisi diatas, maka dapat diketahui bahwa produk bukan hanya sesuatu yang berwujud (tangible)


(68)

seperti pakaian, makanan, dan sebagainya, tetapi produk juga merupakan sesuatu yang tidak berwujud (intangble) seperti pelayaan dan jasa. Namun semuanya itu ditujukan untuk menjadi pemuas bagi kebutuhan dan keinginan konsumen. Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka produk didefinisikan sebagai kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merek ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya.

2.1.3 Atr ibut Pr oduk

Menurut Kotler dan Armstrong (2008) beberapa atribut yang menyertai dan melengkapi produk (karakteristik atribut produk) adalah: 1.) Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merek merupakan masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk itu berhasil atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk (Kotler dan Armstrong, 2008), 2.) Pengemasan Packing adalah kegiatan merancang dan membuat wadah ataupembungkus suatu produk. Pengemasan melibatkan merancang dan membuat wadah atau pembungkus suatu produk, 3.) Kualitas produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan


(69)

fungsinya meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan dapat menerapkan program ” Total Quality Manajemen (TQM)". Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai konsumen.

2.1.4 Tingkatan Pr oduk

Pada dasarnya tingkatan produk adalah sebagai berikut (Tjiptono, 2008): 1.) Produk Inti (Core Product), produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa, 2.) Produk Aktual (Actual Product) seorang perencana produk harus menciptakan produk aktual (actual product) disekitar produk inti. Karakteristik dari produk aktual diantaranya, tingkat kualitas, nama merek, kemasan yang dikombinasikan dengan cermat untuk menyampaikan manfaat inti (Kotler dan Armstrong, 2008), 3.) Produk Tambahanharus diwujudkan dengan menawarkan jasa pelayanan tambahan untuk memuaskan konsumen, misalnya dengan menanggapi dengan baik claim dari konsumen dan melayani konsumen lewat telepon jika konsumen mempunyai masalah atau pertanyaan (Kotler dan Keller, 2009).


(70)

Menurut Tjiptono (2008) klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok utama yaitu barang dan jasa. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu: 1.) Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods) adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Contohnya adalah sabun, minuman dan makanan ringan, kapur tulis, gula dan garam, 2.) Barang Tahan Lama (Durable Goods) merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun atau lebih). Contohnya antara lain TV, lemari es, mobil, dan komputer.

Selain berdasarkan daya tahannya, produk pada umumnya juga diklasifikasikan berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini, produk dapat dibedakan menjadi barang konsumen (costumer's goods) dan barang industri (industrial's goods). Barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis. Umumnya barang konsumen dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu: a. Convinience Goods merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering beli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya. Contohnya sabun, pasta gigi, baterai, makanan, minuman, majalah, surat kabar, payung dan


(71)

jas hujan, b. Shopping Goods adalah barang-barang dalam proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia. Kriteria perbandingan tersebut meliputi harga, kualitas dan model masing- masing barang. Contohnya alat-alat rumah tangga (TV, mesin cuci, tape recorder), furniture (mebel), dan pakaian, c. Specially Goods adalah barang-barang yang memiliki karakteristik danidentifikasi merek yang unik di mana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Contohnya adalah barang-barang mewah dengan merek dan model spesifik, d. Unsought Goods merupakan barang-barang yang sudah diketahui tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk membelinya. Contohnya asuransi jiwa, batu nisan, (Tjiptono, 2008).

2.1.6 Penger tian Var iasi Pr oduk

Deschamps (1999:35) menjelaskan tentang pentingnya variasi produk sebagai berikut “the ability to come up with a huge variety of products to cover every imaginable applivation area has quickly become the dominan success factor” , bahwa kemampuan untuk menciptakan banyak variasi produk untuk memenuhi setiap permintaan yang diharapkan telah dengan cepat menjadi salah satu faktor sukses dominan. Dalam hal ini kesuksesan adalah dengan memenangkan loyalitas konsumen.


(72)

Menurut Philip Kotler (2005:72) mendefinisikan variasi produk sebagai unit tersendiri dalam suatu merek atau lini produk yang dapat dibedakan berdasarkan ukuran, harga, penampilan atau suatu ciri lain. Sedangkan menurut Fandy Tjiptono, dkk (2008:435), variasi produk cocok dipilih apabila perusahaan bermaksud memanfaatkan fleksibilitas produk sebagai strategi bersaing dengan para produsen misal produk-produk standar. Berdasarkan dari pengertian para ahli tersebut peneliti mengambil kesimpulan bahwa variasi produk adalah beraneka ragam produk yang didasari pada ukuran, harga, penampilan atau ciri - ciri lain sebagai usur – unsur pembedanya.

2.1.7 Indikator Var iasi Pr oduk

Menurut Kotler & Keller (2008:82) disebutkan secara detail bahwa variasi produk dapat berupa variasi ukuran, harga, penampilan, dan komposisi (untuk produk perawatan), 1.) Ukuran didefinisikan sebagai bentuk, model, atau struktur fisik dari suatu produk yang dilihat dengan nyata dan dapat diukur. Perusahaan dapat membuat variasi ukuran dari produk tertentu baik dari ukuran yang kecil maupun yang besar, 2.) Harga, Menurut Fandi Tjiptono (2008:465) mengatakan bahwa istilah harga dapat diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan atau aspek lain (non moneter) yang mengandung utilitas atau kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu produk. Penetapan harga merupakan tugas kritis yang menunjang keberhasilan operasi organisasi, 3.) Tampilan


(73)

merupakan segala sesuatu yang ditampilkan oleh produk tersebut, tampilan merupakan daya tarik produk yang dapat dilihat secara langsung. Tampilan dalam sebuah kemasan produk dapat diartikan sebagai sesuatu yang terlihat dengan mata dan bersifat menarik sehingga konsumen memiliki keinginan untuk membeli produk tersebut. Tampilan dalam kemasan produk meliputi desain, kesesuaian warna yang dapat menarik perhatian konsumen untuk membeli, 4.) Ketersediaan Produk adalah banyaknya macam barang yang tersedia di dalam toko membuat para konsumen semakin tertarik untuk masuk dan melakukan pembelanjaan dalam toko telah habis di rak maka dapat diisi lagi.

2.2 Keputusan Pembelian Konsumen

2.2.1 Penger tian Keputusan Pembelian Konsumen

Konsumen memiliki perilaku yang berbeda dalam memenuhi kebutuhannya, oleh karena itu seorang pemasar harus mengerti bagaimana perilaku konsumen agar dapat menentukan cara yang paling tepat untuk menjual dan mengembangkan produk yang akan memuaskan konsumen dan sekaligus memperoleh laba. Perilaku ini mengantarkan kosumen kedalam proses keputusan pembelian. Terdapat berbagai definisi mengenai perilaku konsumen antara lain seperti yang dikemukakan oleh Hendri Ma’ruf (2006:50), yaitu: “Perilaku konsumen adalah proses yang terjadi pada konsumen ketika ia memutuskan membeli, apa yang dibeli, dimana, kapan, dan bagaimana membelinya”. Menurut


(74)

Prasetijo dan Ihalaw (2005:9) yang diterjemahkan dari Schiffman dan Kanuk, perilaku konsumen adalah: “Proses yang dilalui oleh seorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan”. Menurut Paul Peter dan Jerry Olson (1999:162), “Keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya”. Sementara menurut kotler dan amstrong (2008:177) ada empat jenis- jenis perilaku keputusan pembelian, yaitu : a.) Perilaku pembelian kompleks yaitu konsumen melakukan perilaku pembelian kompleks ketika mereka sangat terlibat dalam pembelian dan merasa ada perbedaan yang signifikan antar merek. Konsumen mungkin sangat terlibat ketika produk itu mahal, beresiko, jarang dibeli dan sangat memperhatikan ekspresi diri. Umumnya, konsumen harus mempelajari banyak hal tentang kategori produk ini, b.) Perilaku pembelian pengurangan disonansi, perilaku ini terjadi ketika konsumen sangat terlibat dalam pembelian yang mahal, jarang dilakukan, atau beresiko, tetapi hanya melihat sedikit perbedaan antar merek, c.) Perilaku pembelian kebiasaan terjadi dalam keadaan keterlibatan konsumen yang rendah dan sedikit perbedaan merek, d.) Perilaku pembelian mencari keseragaman, konsumen melakukan perilaku pembelian mencari keseragaman dalam situasi ini yang mempunyai karakter keterlibatan konsumen rendah tetapi anggapan perbedaan merek yang signifikan. Dalam kasus semacam ini, konsumen sering melakukan pertukaran merek.


(75)

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan, perilaku konsumen itu merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses penagambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa yang dipengaruhi oleh rangsangan atau stimulus dari lingkungannya dan merupakan aktivitas manusia yang meliputi kegiatan mencari, kegiatan membeli, kegiatan menggunakan, kegiatan mengevaluasi dan menilai tingkat kepuasan sehingga akhirnya menjurus pada citra.

2.2.2 Pr oses Keputusan Pembelian

Ada lima tahap dalam proses keputusan pembelian menurut kotler dan amstrong (2008:179), yaitu : a.) Pengenalan kebutuhan/masalah (Problem Recognition) proses membeli dengan pengenalan masalah atau kebutuhan pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan yang sebenarnya dan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri pembeli atau dari luar. Misalnya kebutuhan orang normal adlah haus dan lapar akan meningkat hingga mencapai suatu ambang rang sang dan berubah menjadi suatu dorongan berdasarkan pengalaman yang sudah ada. Seseorang telah belajar bagaimana mengatasi dorongan itu dan dia di dorong menuju satu jenis objek yang diketahui akan memuaskan dorongan itu, b.) Pencarian informasi (Information Search) setelah konsumen mengetahui dan merasakan adanya


(76)

kebutuhan sesuatu barang atau jasa selanjutnya konsumen mencari informasi baik yang terdapat dalam pikiran ataupun yang didapat dari linkungan, c.) Sumber-sumber informasi konsumen terdiri dari : Sumber pribadi, Sumber-sumber niaga, Sumber-sumber umum, sumber pengalaman, d.) Evaluasi alternatif (Evaluation of Alternative) setelah informasi diketahui, konsumen mengevaluasi berbagai alternatif pilihan dalam memenuhi kebutuhan itu. Terdapat lima konsep dasar dalam yang dapat digunakan untuk menilai alternatif pilihan konsumen antara lain : Sifat-sifat produk (Product Atribute) apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan pehatian konsumen terhadap produk tersebut, nilai kepentingan (Importance Weight) kecenderungan konsumen untuk lebih memperhatikan nilai kepentingan yang berbeda - beda pada setiap atribut produk yang dianggapnya lebih menonjol untuk diperhatikan, kepercayaan terhadap merek (Brand belief) kecenderungan konsumen untuk lebih memperhatikan pada merek suatu produk yang memang menonjol menurut pandangannya, sehingga menciptakan brand image pada konsumen tersebut, fungsi kegunaan (Utility function) adalah bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan atas produk, yang bervariasi pada tingkatan pilihan untuk setiap produk, tingkat kesukaan (Preference attitudes) yaitu bagaimana konsumen memberikan sikap preferensi (tingkat kesukaan) terhadap merek-merek alternatif melalui prosedur penilaian yang dilakukan konsumen. e.) Keputusan pembelian (Purchase decision) konsumen yang telah melakukan pilihan terhadap berbagai alternatif biasanya membeli produk yang paling disukai, yang membentuk suatu keputusan untuk membeli. Ada 3 (tiga) faktor yang


(77)

menyebabkan timbulnya keputusan untuk membeli, yaitu: sikap orang lain seperti tetangga, teman, orang kepercayaan, keluarga, dll. Situasi tak terduga yaitu harga, pendapatan keluarga, manfaat yang diharapkan. Faktor yang dapat diduga yaitu faktor situasional yang dapat diantisipasi oleh konsumen. f.) Perilaku pasca pembelian (Post purchase behavior) yaitu kepuasan atau ketidakpuasan konsumen atas suatu produk akan berpengaruh terhadap perilaku pembelian selanjutnya. Jika konsumen puas kemungkinan besar akan melakukan pembelian ulang dan begitu juga sebaliknya.

Ketidakpuasan konsumen akan terjadi jika konsumen mengalami pengharapan yang tidak terpenuhi. Ketidakpuasan akan sering terjadi jika terdapat jurang antara pengharapan dan prestasi. Konsumen yang merasa tidak puas akan menghentikan pembelian produk yang bersangkutan dan kemungkinan akan menyebarkan berita buruk tersebut keteman-teman mereka. Oleh karena itu perusahaan harus berusaha memastikan tercapainya kepuasan konsumen pada semua tingkat dalam proses pembelian. Terdapat beberapa indikator dari keputusan pembelian, yaitu (Kotler, 2007:222) : 1. Kebiasaan dalam membeli produk, 2. Keyakinan pada sebuah produk, 3. Memberikan rekomendasi kepada orang lain, 4. Melakukan pembelian ulang, 5. Pemrosesan informasi untuk sampai ke pemilihan merek.

Pemahaman kebutuhan dan proses pembelian konsumen adalah sangat penting dalam membangun strategi pemasaran yang efektif. Dengan mengerti bagaimana pembeli melalui proses pengenalan masalah, pencarian informasi,


(78)

mengevaluasi alternatif, memutuskan membeli, dan perilaku setelah membeli para pemasar dapat mengambil isyarat-isyarat penting bagaimana memenuhi kebutuhan pembeli. Menurut Setiadi (2008: 416), keputusan pembelian merupakan perilaku konsumen dalam memperlakukan pengambilan keputusan konsumen sebagai pemecahan masalah yang dihadapinya. Menurut Kotler dan Armstrong (2003: 224) keputusan pembelian adalah saat konsumen membeli suatu produk dalam waktu tertentu. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Schiffman dan Kanuk (2007: 285) yaitu , “Keputusan pembelian konsumen adalah seleksi terhadap dua pilihan atau lebih. Dengan perkataan lain, pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan”.

Berdasarkan pengertian dari para ahli maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa keputusan pembelian adalah suatu proses dimana konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan, dan memilih salah satu atau lebih alternatif yang diperlukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Menurut Kotler & Keller (2009: 184) proses keputusan pembelian konsumen terdiri dari lima tahap yang meliputi :1.) Pengenalan Masalah merupakan proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Dengan rangsangan internal, salah satu dari kebutuhan normal seseorang−rasa lapar, haus, seks−naik ke tingkat maksimum dan menjadi dorongan; atau kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal, sehingga memicu pemikiran untk melakukan pembelian, 2.) Pencarian Informasi adalah konsumen mencari informasi yang disimpan di dalam ingatan


(79)

(pencarian Internal) atau mendapatkan informasi yang relevan dengan keputusan dari lingkungan (pencarian eksternal), 3.) Evaluasi Alternatif yaitu konsumen mengevaluasi pilihan berkenan dengan manfaat yang diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih, 4.) Keputusan Pembelian adalah ketika konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau mengganti yang dapat diterima bila perlu, 5.) Perilaku Pasca Pembelian ialah saat konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah digunakan.

2.3 Penelitian Ter dahulu

Adapun penelitian terdahulu yang menjadi referensi untuk peneliti melaksanakan penelitian adalah sebagai berikut : Hasil penelitan dari Henry dengan judul “Pengar uh var iasi pr oduk atas keputusan pembelian konsumen di r estor an Hachi-Hachi Bistr o taman Gapur a Citr ar aya Sur abaya” ini menunjukkan bahwa variasi produk tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen maupun menimbulkan keinginan konsumen untuk kembali lagi ke restoran Hachi-Hachi Bistro Taman Gapura Citra raya Surabaya. (2006)

Hasil penelitan dari Lela Mubarokah dengan judul “Pengar uh Var iasi Pr oduk Ter hadap Keputusan Pembelian Konsumen Per usahaan Distr o Panser Clothing Par ahyangan Plaza Bandung” Hasil uji regresi linier sederhana diperoleh persamaan regresi Ỷ = 32,65 + 0,62X, artinya setiap


(1)

DAFTAR ISI ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ……… 1

1.2Rumusan Masalah ………... 6

1.3Tujuan Penelitian……….………...……. 6

1.4Manfaat Penelitian………... 6

BAB II KERANGKA TEORI KerangkaTeori………. 8

2.1 Variasi Produk……….. 8

2.1.1 Pengertian Variasi……….. 8

2.1.2 Pengertian Produk……….. 8

2.1.3 Atribut Produk …..……… 10

2.1.4 Tingkatan Produk……….. 11

2.1.5 Klasifikasi Produk ….. ………. 12

2.1.6 Pengertian Variasi Produk………. 13

2.17 Indikator Variasi Produk ……….... 14


(2)

2.2.1 Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen ………… 15

2.2.2 Proses Keputusan Pembelian Konsumen………... 17

2.3 Peneliti Terdahulu……….. 21

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian………. 23

3.2 Lokasi Penelitian……….. 23

3.3 Populasi dan Sampel……… 23

3.3.1 Populasi………... 23

3.3.2 Sampel……….……… 24

3.4 Hipotesis……….………..……….... 25

3.5 Defenisi Konsep ……… .. 25

3.6 Defenisi Oprasional ………. 28

3.7 Metode Uji Instrumen………... 29

3.8 Teknik Pengumpulan Data……… 31

3.9 Teknik Penentuan Skor………. 32

3.10 Teknik Analisa Data ………... .. 33

3.10.1 Metode Analisis Data…………...……….……. .. 33

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ………. 37


(3)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ……….. 79 5.2 Saran ……… 81


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Defenisi Oprasional ... 28

Tabel 4.1 Usia Responden ... 40

Tabel 4.2 Pendidikan Terakhir ... 41

Tabel 4.3 Pekerjaan Responden ... 42

Tabel 4.4 Frekuensi Berkunjung ... 43

Tabel 4.5 Uji Validitas Variasi Produk (X) ... 44

Tabel 4.6 Reabilitas Kuesioner (X) ... 45

Tabel 4.7 Uji Validitas Keputusan Pembelian (Y)... 46

Tabel 4.8 Reabilitas Kuesioner (Y) ... 47

Tabel 4.9 Distribusi Harga Yang Terjangkau ... 48

Tabel 4.10 Distribusi Variasi Harga Produk ... 49

Tabel 4.11 Distribusi Potongan Harga Produk pada Momen Tertentu ... 50

Tabel 4.12 Distribusi Tampilan Produk Menarik dan Unik ... 51


(5)

Tabel 4.15 Distribusi Pilihan Warna Yang Bervariasi ... 54

Tabel 4.16 Distribusi Produk Yang Bervariasi ... 55

Tabel 4.17 Distribusi Persedian Produk Yang di Display... 56

Tabel 4.18 Distribusi Ukuran Produk Bervariasi ... 57

Tabel 4.19 Distribusi Persediaan Produk Yang Disesuaikan ... 58

Tabel 4.20 Distribusi Informasi Yang Mudah Didapat ... 60

Tabel 4.21 Distribusi Alternatif Tempat ... 61

Tabel 4.22 Distribusi Image Baik ... 62

Tabel 4.23 Distribusi Sudah Banyak Konsumen Yang Pernah Membeli ... 63

Tabel 4.24 Distribusi Beragam Jenis Pembelian Yang Dilakukan ... 64

Tabel 4.25 Distribusi Produk Yang Dijual Sesuai Keinginan... 65

Tabel 4.26 Distribusi Tertarik Terhadap Promo ... 66

Tabel 4.27 Distribusi Sebagai Tempat Favorit ... 67

Tabel 4.28 Distribusi Variasi Produk Yang Dijual ... 68


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ………. 27

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Snugstore ………... 38

Gambar 4.2 Hasil Analisis Data SEM ………. 70