Pengaturan kerja mesin sentrifuge

2.6.1 Pengaturan kerja mesin sentrifuge

Mesin sentrifuge dihidupkan dan “bowl” akan berputar. Kecepatan putaran “bowl” diatur hingga konstan pada putaran 7000 rpm. Bahan olah lateks kebun dari bak sedimentasi dialirkan secara teratur kedalam mesin centrifuge dari bagian atas dan lateks kebun tersebut akan terdistribusi diantara piringan – piringan pemisah, sehingga partikel – partikel karet yang mempunyai rapat jenis lebih kecil 0,94 akan terlempar lebih dekat kepusat putaran sehingga keluar dari lobang pengeluaran lateks pekat yang terdapat dibagian atas mesin centrifuge, sedangkan serum yang mempunyai rapat jenis lebih besar 1,02 akan terlempar lebih jauh dan akan keluar dari lobang pengeluaran serum yang terdapat dibagian bawah. Efisiensi pengolahan akan menurun bila kecepatan alir bahan olah dinaikkan karena DRC Dry Rubber Content skim semakin besar. Pada kecepatan alir bahan olah yang tetap, DRC lateks pekat akan semakin besar bila jarak serum skrup ke pusat putaran semakin dekat. Sehingga dengan mengatur jarak serum skrup, DRC lateks pekat yang dihasilkan dapt diatur sesuai dengan yang diinginkan. Pada umumnya lateks pekat yang dihasilkan dengan proses pemusingan mempunyai DRC 60-61. Lateks kebun yang efesien diolah menjadi lateks pekat dengan proses pemusingan adalah yang mempunyai DRC sekitar 30 – 40 . Oleh karena itu DRC lateks kebun setibanya di pabrik disyaratkan minimum 28 . Universitas Sumatera Utara Semakin lama waktu pengoperasiankerja mesin centrifuge, DRC lateks pekat yang dihasilkan akan semakin menurun. Pada umumnya “bowl” mesin centrifuge dicucidibersihkan setiap 3 jam pemakaian. Selama proses pengolahan pemusingan, putaran mesin dan kecepatan aliran bahan olah lateks kebun selalu diatur konstan agar lateks pekat yang dihasilkan mempunyai mutu yang seragam, terutama DRC – nya,apabila terjadi perubahan kecepatan putaran bowl secara menyolok, mesin centrifuge harus segera distop dan diperiksa, kemungkinan ada bagian – bagian yang sudah rusak dan harus diperbaiki atau diganti. Ompungsunggu,1987

2.7. Kekuatan Yang Dapat Diregangkan