Identifikasi danb Pembatasan Masalah

PEMBUATAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN DAN AKIBAT HUKUMNYA”.

B. Identifikasi danb Pembatasan Masalah

Pemerintah dan Bangsa Indonesia telah berketetapan untuk melanjutkan pembangunan di masa mendatang berupa pembangunan yang berwawasan lingkungan. Pembangunan yang berwawasan lingkungan diperlukan untuk menciptakan dan meningkatkan fasilitas yang berkualitas serta menciptakan keamanan dan kenyamanan masyarakat. Namun, sering kali pembangunan menyisakan berbagai permasalahan dan perubahan pada lingkungan hidup serta sumber daya alam SDA. Misalnya saja pembangunan rumah sakit. Rumah sakit merupakan tempat berkumpulnya penyakit. Di sini orang-orang memerlukan fasilitas yang layak, tentunya yang bersih dan sehat. Tidak hanya itu, keamanan dan kenyamanan juga diperlukan agar si pasien merasa dirawat di rumah sendiri dan berkeinginan untuk cepat sembuh. Pembangunan rumah sakit yang layak dan berkualitas memerlukan renovasi beberapa ruangan. Contohnya : ruang rawat inap pasien, ICU, ruang operasi, ruang periksa, dll. Dalam renovasi ini akan menimbulkan kerusakan lingkungan. Dengan kata lain pembangunan yang dilaksanakan harus berkelanjutkan dan berwawasan lingkungan, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Untuk mewujudkan konsep tersebut tidaklah mudah, karena pembangunan sering kali menimbulkan dampak lingkungan. Untuk menjaga lingkungan hidup dari dampak baik besar maupun penting, maka diperlukan adanya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL berjalan melalui beberapa proses dan melibatkan berbagai pihak untuk tercapai suatu dokumen AMDAL. Proses ini panjang dan lama, karena dalam pembuatan AMDAL terdiri beberapa dokumen. Dokumen-dokumen tersebut antara lain : Kerangka Acuan ANDAL KA ANDAL, Analisis Dampak Lingkungan ANDAL, Rencana Pengelolaan Lingkungan RKL, Rencana Pemantauan Lingkungan RPL. Pembuatan AMDAL ini melibatkan berbagai pihak, seperti pemilik proyek, pemerintah setempat beserta instansi yang terkait, dan konsultan. Di sini yang dimaksud adalah Konsultan AMDAL. Konsultan ini memiliki peranan aktif dalam pembuatan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL. Tidak semuanya pembuatan AMDAL ini dapat langsung diterima oleh semua pihak. Contoh realita sekarang yang terjadi, pembangunan Pabrik Semen Gresik di Pati yang masih terjadi pro dan kontra. Pembangunan pabrik ini tidak sama seperti waktu pembangunan RSUD Kabupaten Kudus. Memang tidak dipungkiri, sewaktu rencana pembangunan RSUD Kabupaten Kudus juga terjadi pro dan kontrak antar pihak. Namun, dengan adanya pendekatan sosialisasi dan pengarahan yang meyakinkan masyarakat, pembangunan dapat dilanjutkan. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan pembangunan RSUDpun disosialisasikan pada masyarakat. Pendapat-pendapat dari masyarakat sebagai saran dan kritik para Konsultan untuk meminimalis dampak-dampak yang terjadi. Mulai dari yang terbesar sampai terpenting. Dari sini AMDAL dapat teratasi. Peranan Pemrakarsa, PEMDA, Instansi terkait dan Konsultan sangat diperlukan, tentunya beserta tanggung jawab mereka. Tugas-tugas Konsultan yang dipertanggung jawabkan dihadapan semua pihak, meliputi hak dan kewajiban Konsultan. Kerjasama dengan Konsultan ini dalam bentuk perjanjian. Dalam perjanjian ini mengandung kekuatan hukum tetap sehingga dapat menimbulkan akibat hukum di dalamnya. Melihat identifikasi di atas, untuk memfokuskan penelitian agar tidak terjadi penyimpangan. Maka penulis membatasi masalah yaitu tanggung jawab Konsultan dalam pembuatan AMDAL, serta dampak hukum yang terjadi jika Konsultan lalai dari tanggung jawabnya.

C. Perumusan Masalah