Hakikat Roman Sebagai Karya Sastra

khususnya roman. Unsur-unsur dalam karya sastra terbagi menjadi unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Adapun strukturalisme memberikan perhatian terhadap unsur pembangun karya sastra, yaitu unsur intrinsik. Berikut ini akan dijelaskan mengenai unsur-unsur intrinsik roman yang terdiri dari alur, penokohan, latar, tema.

1. Alur l’intrigue

Valdin 1973:52 mengemukakan bahwa “ Chaque lettre ou chaque scène dun roman quelconque décrit un nombre élevé dactions ” . Kutipan di atas dapat diartikan bahwa setiap tulisan atau setiap peristiwa dalam roman menggambarkan sebagian besar sejumlah tindakan. Dengan kata lain, sebuah roman terdiri dari urutan peristiwa-peristiwa yang tersusun dalam sebuah alur, yang memiliki peranan untuk menerangkan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan secara sistematis yang diakibatkan oleh tindakan-tindakan. Langkah pertama yang harus dilakukan untuk mendapatkan suatu rangkaian peristiwa dalam suatu cerita adalah dengan cara menentukan satuan- satuan cerita beserta fungsinya. Barthes 1981: 19 menyatakan bahwa sekuen merupakan urutan logis dari inti cerita, dihubungkan bersama berdasarkan beberapa unsur-unsur cerita yang saling terkait, sekuen terbuka bila salah satu unsur-unsurnya tidak memiliki keterkaitan dengan unsur sebelumnya, dan menutup bilamana unsur-unsur yang lain tidak lagi memiliki konsekuensi. Suatu sekuen mengandung beberapa unsur. Jadi, satu sekuen dapat dipecah dalam beberapa sekuen yang lebih kecil yang juga dapat dipecah menjadi sekuen yang lebih kecil lagi. Begitulah seterusnya sampai pada satuan terkecil yang merupakan satuan minimal cerita. Namun, yang menjadi satuan dasar tetap makna. Demikianlah, sekuen naratif dapat berupa serangkaian peristiwa yang menunjukan suatu tahap dalam perkembangan tindakan Zaimar, 1990:33. Adapun pengertian mengenai tindakan atau aksi dikemukakan oleh SchmittViala 1982:62 sebagai berikut: L’ensemble des faits relatés dans un ré cit constitue son action. Cette action comprend : des actes les agissement des divers participants, des états qui affectent ces participants, des situations dans lesquelles ils se trouvent, qui concernent les rapports qu’ils ont entre eux, des événem ents naturels ou sociaux, qui surviennent indépendamment de la volonté des participants. Serangkaian peristiwa yang saling berhubungan dalam sebuah karya sastralah yang membentuk sebuah cerita. Cerita ini terdiri atas : babak atau bagian atau babak kehidupan seseorang tingkah laku para tokoh, keadaan yang mempengaruhi tokoh, situasi situasi yang berkaitan dengan hubungan antar tokoh, peristiwa atau kejadian alam ataupun sosial yang muncul tiba-tiba di luar keinginan tokoh. Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa tindakan-tindakan atau aksi dalam suatu cerita terbentuk oleh empat unsur. Unsur-unsur tersebut memiliki peran berbeda dalam pembentukan cerita. Misalnya roman petualangan berfokus pada tindakan dan peristiwa, roman psikologis atau biografi yang mendeskripsi tindakan dan situasi, atau suatu cerita tragis yang berfokus pada peristiwa dan bercampur dengan tindakan SchmittViala, 1982 : 62. Menurut fungsinya, Barthes 1981: 15 menjelaskan bahwa sekuen mempunyai dua fungsi yaitu fungsi utama fonction cardinal ou noyaux dan fungsi katalisator fonction catalyse. Fungsi utama adalah satuan cerita yang memiliki hubungan logis atau sebab akibat, berfungsi untuk mengarahkan jalan cerita. Fungsi katalisator adalah satuan cerita yang memiliki fungsi melengkapi, mendukung atau bahkan memperlambat dan menghambat fungsi utama, serta