c. Marketing mix merupakan variabel-variabel yang dipakai
oleh perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan konsumen. Variabel-
variabel yang terdapat didalamnya adalah produk, harga, distribusi dan promosi.
Ketiga elemen ini sangat menentukan arah dari strategi pemasaran perusahaan. Strategi tersebut merupakan rencana
jangka panjang yang digunakan sebagai pedoman bagi kegiatan- kegiatan personalia pemasaran.
Perusahaan dapat mengembangkan strategi produk, harga, distribusi, dan promosi atau mengkombinasikan variabel-
variabel tersebut ke dalam suatu rencana strategis yang menyeluruh.
D. BAURAN PEMASARAN Marketing mix
Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan,
yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi. Swastha, 1996: :42
Komponen tentang bauran pemasaran yang diterapkan pada perusahaan yaitu :
1. Produk Produk yaitu segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk diperhatikan, dibeli, atau dikonsumsikan ke dalam
15
pengertian produk termasuk obyek-obyek fisik, jasa, tokoh-tokoh, tempat, organisasi, dan pikiran idea. Radiosunu, 1986 : 99
Konsep produk dapat dibedakan menjadi tiga yaitu : a. Produk Formal
Produk Formal yaitu obyek fisik atau jasa yang ditawarkan ke pasar. Bila produk berupa obyek fisik, maka dalam pandangan
pembeli produk tersebut memiliki lima karakteristik yaitu : tingkat kualitas, ciri, model, merk, dan pembungkusan.
b. Produk Inti Produk Inti yaitu kegunaan atau manfaat yang dicari pembeli.
Produk formal tak lain adalah pembungkus produk inti atau kegunaan.
c. Produk Menyeluruh Augmented Product Produk Menyeluruh yaitu keseluruhan faedah yang diterima
seseorang sewaktu membeli produk formal. 2. Harga
Harga yaitu jumlah uang ditambah beberapa barang kalau mungkin yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Swastha, 1996 : 147
Adapun tujuan penetapan harga produk yaitu : a. Mendapatkan laba maksimum
Terjadinya harga memang ditentukan oleh penjual dan pembeli. Makin besar daya beli konsumen, semakin besar
16
pula kemungkinan bagi penjual untuk menetapkan tingkat harga yang lebih tinggi.
b. Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian pada penjualan bersih.
Harga yang dapat dicapai dalam penjualan dimaksudkan pula untuk menutup investasi secara berangsur-angsur. Dana yang
dipakai untuk mengembalikan investasi hanya bisa diambilkan dari laba perusahaan.
c. Mencegah atau mengurangi persaingan Tujuan mencegah atau mengurangi persaingan dapat
dilakukan melalui kebijaksanaan harga. Hal ini dapat diketahui bilamana para penjual menawarkan barang dengan harga
yang sama. d. Mempertahankan atau memperbaiki market share
Memperbaiki market share dilakukan bila kemampuan dan kapasitas produk perusahaan masih cukup longgar, di
samping juga mempunyai kemampuan di bidang lain seperti bidang pemasaran, keuangan dan sebagainya.
3. Promosi Promosi yaitu arus informasi atau persuasi satu arah yang
dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Swastha, 1996 : 237
17
Komponen Promotional Mix Radiosunu, 1986 ; 205 terdiri dari :
a. Pengiklanan, yaitu bentuk penyajian dan promosi gagasan, barang atau jasa oleh suatu sponsor yang diketahui, dengan
pembayaran dan bersifat “non personal”. b. Personal selling, yaitu penyajian secara lisan dalam
percakapan dengan seorang atau lebih calon pembeli, dengan maksud menimbulkan penjualan.
c. Publisitas, yaitu stimulasi permintaan akan sesuatu produk, jasa, atau perusahaan secara “non personal”, dengan cara
memuat berita yang mempunyai arti komersial mengenai produk, jasa, atau perusahaan di dalam sesuatu medium.
d. Sales Promotion yaitu kegiatan pemasaran selain personal selling, pengiklanan dan publisitas, yang menstimulir
pembelian para konsumen dan effektifitas para “dealer”. 4. Distribusi
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari
produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri. Swastha, 1996 : 207
Distribusi ada dua jenis Swastha dan Irawan, 1990 : 285 a. Distribusi Langsung
Pada distribusi ini produsen langsung menjual produknya kepada konsumen tanpa melalui perantara.
18
b. Distribusi Tidak Langsung Pada distribusi ini dalam menyalurkan produknya agar bisa
sampai kepada konsumen mengunakan perantara atau saluran.
Setelah mengadakan pilihan tentang saluran distribusi maka produsen harus menentukan jumlah perantara yakni
Intensitas Distribusi. Tiga jenis strategi dalam menetapkan Intensitas Distribusi Stanton, 1993 :87 yaitu :
a. Distribusi Intensif Distribusi intensif digunakan oleh produsen barang
kemudahan konsumen. Permintaan konsumen akan pemenuhan langsung dari barang-barang jenis ini tidak akan
menunda pembelian hanya untuk mendapatkan merk yang tertentu saja.
b. Distribusi Selektif Distribusi selektif meliputi rentang luas intensitas distribusi.
Distribusi ini cocok sekali untuk barang-barang konsumen, barang-barang khusus atau alat pelengkap industri.
c. Distribusi Eksklusif Dalam strategi distribusi eksklusif, suplayer menyetujui
penjualan kepada satu orang perantara dagang besar atau pengecer dalam sesuatu pasar tertentu.
19
E. KERANGKA PEMIKIRAN