Kerangka Pikir I Kajian Pustaka

24 Pemecahan masalah yang timbul dari teori diatas bisa disimpulkan sebagai berikut: 1 Diberlakukannya kembali KTSP pada kelas X TAV di SMKN 1 Pundong pada tahun ajaran 2015 2016 yang membuat adanya muatan lokal mikrokontroller. Dan dalam proses tersebut dibutuhkan media pembelajaran yang sesuai agar siswa dapat belajar dengan mandiri. 2 Kemandirian siswa dalam pembelajaran praktik mikrokontroller perlu didukung dengan media pembelajaran yang tepat guna dan mudah dipahami siswa. 3 Media praktik atau trainer dalam pembelajaran praktik Mikrokontroller sangat berperan penting dalam meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar muatan lokal mikrokontroller.

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: “ Apakah Media Pembelajaran Trainer Mikrokontroller studi kasus traffic light sesuai dengan muatan lokal mikrokontroller di kelas X TAV SMKN 1 Pundong?” 78

BAB I I I METODE PENELI TI AN

A. Model Pengembangan

Penelitian ini menggunakan desain penelitian dan pengembangan RD Research and Development. Pengertian penelitian pengembangan seperti yang dikatakan Borg Gall Punaji Setyosari, 2010: 194-195 adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras hardware, seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran, tetapi bisa juga perangkat lunak sofware, seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, dan lain-lain Nana Syaodih Sukmadinata, 2010: 164. Dalam penelitian ini, produk yang akan dikembangkan adalah trainer mikrokontroller yang dapat digunakan sebagai media pendukung dalam praktik pembelajaran mikroprosessor baik untuk pembelajaran mandiri maupun pembelajaran di kelas.

B. Prosedur Pengembangan

Untuk menghasilkan media interaktif sebagai alat praktik yang baik maka diperlukan langkah-langkah prosedural yang sesuai. Model prosedural ini berupa urutan langkah-langkah yang dapat diikuti secara bertahap. Bambang Warsita 2008: 226-227 mengatakan bahwa secara garis besar langkah penelitian dan pengembangan yang dikembangkan