25
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan perincian mengenai alat, prosedur, dan teknik yang digunakan dalam melaksanakan penelitian. Metode penelitian
dimaksudkan sebagai cara atau langkah kerja dalam perumusan masalah. Metode ditafsirkan sebagai strategi kerja berdasarkan rancangan tertentu. Rancangan
berkaitan dengan metode karena rancangan merupakan kerangka berpikir untuk menentukan metode. Pada metode penelitian ini akan dijelaskan mengenai
beberapa hal, antara lain: 1 pendekatan penelitian, 2 sasaran penelitian, 3 sumber data dan data, 4 teknik pengumpulan data, dan 5 teknik analisis data.
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif sebagai langkah dalam penelitiannya. Pendekatan ini dipilih berdasarkan
kesesuaiannya terhadap objek dan tujuan penelitian. Pendekatan ini diperlukan karena lebih menekankan pada penilaian dan penghargaan karya sastra yang
merupakan kajian suatu teks sastra yang berupa puisi Jawa khususnya puisi Jawa Klasik. Teori yang digunakan untuk mengkaji Serat Sastra Gendhing ini
menggunakan teori strukturalisme semiotik A. Teeuw. Teori ini membagi simbol menjadi tiga kode, yaitu kode bahasa, kode sastra, dan kode budaya.
Pendekatan semiotik mengaitkan tanda dengan kebudayaan, tetapi memberikan tempat yang sentral kepada tanda. Hal pertama yang menonjol dalam
26
semiotik teks adalah dalam berbagai definisi tentang pengertian teks itu sendiri. Maka sesuai dengan judul dan tujuan penelitian Serat Sastra Gendhing karya
Sultan Agung Hanyakrakusuma, teks didefinisikan sebagai suatu satuan kebahasaan. Teks adalah suatu satuan kebahasaan yang mempunyai wujud dan isi
atau segi ekspresi dan segi isi. Melalui pendekatan demikian, diharapkan makna yang terdapat dalam
karya sastra Serat Sastra Gendhing dapat diungkap serta diketahui dengan baik sebagai bahan pengetahuan dan pedoman dalam kehidupan yang terkandung
dalam ajaran-ajarannya.
3.2 Sasaran Penelitian
Setiap penelitian mempunyai objek yang menjadi sasaran penelitian. Adapun sasaran dalam penelitian ini adalah simbol dan makna yang terkandung
dalam Serat Sastra Gendhing serta dikaji dengan menggunakan teori strukturalisme semiotik A. Teeuw, yakni membagi simbol menjadi tiga kode,
kode bahasa, kode sastra, dan kode budaya.
3.3 Sumber Data dan Data
Sumber data penelitian ini berupa sumber data tulis yang diambil dari sebuah buku naskah Serat Sastra Gendhing karya Sultan Agung
Hanyakrakusuma. Serat ini telah ditransliterasi ke dalam huruf Latin dan dibukukan. Buku naskah tersebut diterbitkan oleh Pakempalan Soetji Rahajoe
Purwokerto setebal 18 halaman, cetakan I tahun 1936.
27
Data adalah bahan penelitian. Bahan yang dimaksud yaitu bahan jadi dan di dalam bahan itulah terdapat objek penelitian Sudaryanto 1993:3. Data
merupakan fenomena lingual khusus yang terkait langsung dengan masalah yang dimaksud. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wacana serat yang
diduga mengandung piwulang atau ajaran yang dapat diungkap melalui simbol dan makna pada Serat Sastra Gendhing karya Sultan Agung Hanyakrakusuma.
Data tersebut berupa teks-teks tembang yang berupa bait-bait tembang macapat mulai dari pupuh pertama sampai pupuh terakhir yang di dalamnya mengandung
ajaran mistis, religius, dan filosofis.
3.4 Teknik Pengumpulan Data