Pengetahuan tentang Tanda Landasan Teoretis

17 Dengan menerapkan teori strukturalisme semiotik untuk memahami Serat Sastra Gendhing, akan diperoleh makna karya sastra pada sistem sastra yang tertinggi, yaitu makna keseluruhan teks Serat Sastra Gendhing sebagai sistem tanda.

2.2.2 Pengetahuan tentang Tanda

Tanda adalah sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain yang dapat berupa pengalaman, pikiran, perasaan, gagasan, dan lain-lain. Tanda-tanda itu dapat berupa gerakan-gerakan anggota badan, gerakan mata, mulut, bentuk tulisan, warna bendera, bentuk rumah, dan pakaian Nurgiyantoro 1994:40. Jadi, yang menjadi tanda sebenarnya bukan hanya bahasa saja, melainkan berbagai hal yang melingkupi kehidupan ini walaupun harus diakui bahwa bahasa adalah sistem tanda yang paling lengkap dan sempurna. Menurut Ferdinand De Saussure dalam Teeuw 1984:43-44 mengemukakan bahwa tanda merupakan satu kesatuan antara dua aspek yang tak terpisahkan satu sama lain. Signification yang sudah dipakai di atas berasal dari bahasa Latin significatio. Kata Latin ini secara etimologis terdiri dari dua kata dasar: signum tanda dan facere membuat. Significatio berarti hal menunjuk, hal menyatakan, pengungkapan, petunjuk, tanda, isyarat. Tanda sign dalam pembahasan tentang tanda, Barthes mulai dengan pernyataan Saussurean: “Signified dan signifier adalah komponen-komponen tanda”. Pembedaan secara internal dalam tanda ini mempunyai dampak luar biasa dalam ilmu tentang tanda semiotika. 18 Contoh: supermarket. Kata ‘supermarket’, misalnya, bisa menjadi tanda, karena dia memiliki signifier kata itu sendiri dan signified tempat nyata dimana kita bisa berbelanja berbagai macam kebutuhan dengan manajemen mutakhir dan pelayanan prima. Kesatuan antara kata dan kenyataan itulah yang membuat supermarket menjadi tanda sign. Untuk orang yang buta huruf atau yang belum mengenal sama sekali ungkapan tersebut, kata ‘supermarket’ bukanlah tanda. Justru karena dia tanda, ia akan siap dihubungkan dengan tanda-tanda lain dan mempunyai hubungan eksternal. Hubungan antara signifier dan signified ini disebut hubungan simbolik dalam arti bahwa signifier menyimbolkan signified. Kalau kita pergi ke supermarket, objek yang kita saksikan itu juga bisa menjadi tanda yang terdiri dari signifier tempat itu sendiri dan signified misalnya, gaya hidup orang kota. Jadi tanda yang dipelajari oleh semiotika bukan hanya tanda- tanda linguistik seperti “kata” tetapi juga “objek”. Semiotik adalah segala sesuatu tentang tanda. Sebagai ilmu yang mempelajari tentang tanda, semiotik mempunyai lapangan semiotik. Hal penting dalam lapangan semiotik adalah lapangan sistem tanda yang merupakan pengertian tanda itu sendiri. Tanda adalah sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain yang dapat berupa pengalaman, pikiran, perasaan, gagasan, dan lain-lain. Jadi, yang menjadi tanda bukan hanya bahasa saja, walaupun bahasa adalah sistem tanda yang paling lengkap dan sempurna. Zaimar dalam Nurgiyantoro 1994:11 mengemukakan kenyataan bahwa bahasa merupakan sebuah sistem, mengandung arti bahwa bahasa terdiri dari sejumlah unsur, dan tiap-tiap unsur itu saling berhubungan secara teratur dan 19 berfungsi sesuai dengan kaidah, sehingga bahasa dapat dipakai untuk berkomunikasi.

2.2.3 Simbol