7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Tentang Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang diperoleh oleh siswa setelah melakukan proses pembelajaran yang dinyatakan dengan skor atau angka yang
diperoleh dari tes yang diberikan oleh guru. Sebagaimana pendapat Ahmadi 2002 “prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah pelajaran” Syah, 2009:42. Skor dan angka yang
diperoleh siswa menunjukan prestasi siswa dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Hal ini sesuai dengan Sunarto 2009 yang menyatakan bahwa
“prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses
pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes yang relevan”. Prestasi belajar siswa terfokus pada nilai atau angka yang dicapai siswa
dalam proses pembelajaran di sekolah. Nilai terutama dilihat dari aspek kognitif, karena aspek ini yang sering dinilai oleh guru untuk melihat penguasaan
pengetahuan sebagai ukuran pencapaian hasil belajar siswa. Menurut Nana Sudjana 2002 “diantara ketiga ranah, yakni kognitif, afektif dan psikomotorik
maka ranah kognitiflah yang paling sering dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai bahan isi pelajaran”
8
Tu’u 2004:76. Karena itu, unsur yang ada dalam prestasi belajar terdiri dari hasil belajar dan nilai siswa.
Prestasi belajar dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf, pembagian tingkatan tersebut adalah:
1. Istimewa atau maksimal : apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.
2. Baik : apabila sebagian besar bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.
3. Cukup : apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 50 sampai dengan 65 saja yang dikuasai siswa.
4. Kurang : apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 50 dikuasai oleh siswa Djamarah, 2002:121.
Dengan mengetahui prestasi belajar siswa, seorang guru akan dapat mengambil tindakan instruksional yang tepat. Bagi guru yang bijaksana dan
memahami karakteristik siswa akan menciptakan kegiatan belajar mengajar yang lebih bervariasi serta akan memberikan kegiatan belajar yang berbeda antara
siswa yang berprestasi belajar tinggi dengan siswa yang berprestasi rendah Sebagai contoh ada langkah “pengayaan bagi siswa yang berprestasi tinggi dan
akan mencarikan kegiatan belajar tertentu bagi siswa yang berprestasi rendah seperti kegiatan remidi dan kegiatan-kegiatan lain yang dapat meningkatkan
prestasi siswa” Sardiman, 2008:174. Pencapaian prestasi belajar yang maksimal juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang menurut Slameto 2003:54 digolongkan menjadi dua yaitu: 1 Faktor intern yang meliputi: Faktor jasmaniah diantaranya adalah:
faktor kesehatan dan cacat tubuh; Faktor psikologis diantaranya adalah: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan; Faktor
kelelahan terdiri dari kelelahan jasmani dan kelelahan rohani, 2 Faktor ekstern, diantaranya: Faktor keluarga, meliputi: cara orang tua mendidik,
relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan; Faktor sekolah,
meliputi: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,relasi
9
siswa dengan siswa, disiplin sekolah, fasilitas belajar, cara belajar dan sebagainya; Faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat,
media massa dan sebagainya”.
2.2. Prestasi Belajar Menangani Penggandaan Dokumen