normal komunikasi manusia memberikan gaya pada pesan agar dapat memaksimalkan kemungkinan pencapaian hasil kerja yang diinginkan.
Penyesuaian melalui interaksi strategis seperti itu memerlukan pendekatan longitudinal pada komunikasi agar dapat menemukan sebanyak mungkin hal-hal
tentang orang lain dan dalam pertukaran komunikasi yang sifatnya memberi dan menerima, mencapai derajat identifikasi dengan orang lain tersebut. Pada tingkat
komunikasi massa, perspektif yang longitudinal itu akan melibatkan kampanye strategi bermulti muka yang didesain untuk menghasilkan tingkat identifikasi
yang makin meningkat. Dalam situasi apapun, penyesuaian melalui identifikasi merupakan hampir keefektifan komunikasi yang terkemuka memperhitungkan
derajat kompleksitan yang lebih besar yang terkandung dalam proses komunikasi. Suatu hampiran pada keefektifan komunikasi yang terakhir adalah
mengevaluasi keefektifan system komunikasi secara keseluruhannya daripada hanya dari seorang individu saja. Pendekatan sistemik ini telah digunakan secara
luas dibidang terapi. Sehingga individu tidak lagi menjadi objek terapi tetapi menjadi sistem sosial sebagai keseluruhannya. Implikasi terapisnya adalah bahwa
seorang hanya berkomunikasi secara efektif sejauh perilakunya orang lain dalam konteks sosial. Dibidang terapi lainnya keefektifan komunikasi telah pula
dievaluasi melalui konsep nonindividu yang sifatnya holistis. Misalnya suatu sistem kelompok yang berkomunikasi secara efektif dapat dievaluasi dengan
konsep kelompok seperti misalnya konsensus, kekohesifan, kestabilan atau kecocokan peranan. Penelitian tentang interaksi relasional akhir-akhir ini,
khususnya interaksi simetris dan yang komplementer, menganggap bahwa hubungan itu sendiri bersifat stabil, sehingga perilaku individu itu hanya efektif
jika “selaras” atau “cocok” dengan perilaku orang lainnya karena itu ia menjadi ukuran keefektifan komunikasi.
4. Hukum Komunikasi yang Effektif
Untuk sukses dalam komunikasi harus dapat mengenal pondasi utama dalam membangun sebuah komunikasi efektif, untuk itu perlu memperhatikan lima
hukum komunikasi yang effektif atau five invertible laws of effective
communication, lima hukum itu meliputi: Respect, Empathy, Audible, Clarity dan Humble disingkat REACH yang berarti meraih. Hal ini relevan dengan prinsip
komunikasi interpersonal yakni sebagai upaya meraih perhatian, pengakuan, cinta kasih, simpati maupun respon positif dari orang lain:
28
a. Respect yaitu hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi effektif
adalah menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum
pertama dalam berkomunikasi dengan orang lain. Pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita ingin mengkritik dan
memarahi seseorang lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaan seseorang, jika membangun komunikasi dengan rasa dan
sikap saling menghargai dan menghormati maka kita dapat membangun kerja sama yang menghasilkan sinergiyang akan meningkatkan hubungan
antar manusia maupun antar umat beragama b.
Empathy, adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi dan kondisi yang dihadapi oleh orang lain, salah satu persyaratan
utama dalam memiliki sifat empathy adalah kemampuan kita untuk mendengar dan mengerti terlebih dahulu sebelum didengarkan dan
dimengerti oleh orang lain kita dapat membangun keterbukaan dan keterpercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama dengan
orang lain. c.
Audible antara lain didengarkan atau dapat dimengerti dengan baik, jika empathy kita harus mendengar dan mengerti terlebih dahulu ataupun
menerima umpan balik dengan baik maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan
d. Clarity, selain membawa pesan untuk dimengerti dengan baik tetapi terkait
juga dengan kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Hokum clarity dapat
juga dikatakan yang berarti keterbukaan dan transparansi e.
Humble, adalah sikap rendah hati. Sikap ini adalah unsure yang terkait pada hukum pertama yaitu membangun rasa menghargai orang lain
28
Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011, h. 80
biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Sikap rendah hati pada intinya adalah sikap yang penuh melayani, sikap menghargai mau
mendengar, menerima kritikan, tidak sombong, mau mengakui kesalahan, dan mudah memaafkan.
Jika komunikasi yang kita bangun didsarkan pada lima pokok dasar komunikasi effektif maka seorang komunikator yang handal akan dapat
menyampaikan pesan dengan cara yang sesuai dengan keadaan komunikan, dapat membangun jaringan dan hubungan yang baik dengan orang lain.
Efektivitas komunikasi dalam pendekatan islam ternyata telah disampaikan melalui med
ia komunikasi Ilahi yaitu kandungan Alqur’an itu sendiri seperti yang terdapat didalam suroh An-Nisa ayat 63 Allah berfirman:
Artinya : Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di
dalam hati mereka. karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan Katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada
jiwa mereka. Q.S An-Nisa: 63 Jika melihat dan menganalisis dari kaedah makna ayat tersebut, maka akan
dapat menciptakan komunikasi yang efektif dalam menyampaikan gagasan, terutama dengan cara menyelami perasaan yang dirasakan komunikan, sehingga
komunikator dapat dengan mudah untuk menyatukan perasaaan komunikannya, atau yang disebut dengan empathy. Bila empathy berperan sebagai efektifitas
komunikasi menyangkut perasaan, maka tidak dap dihindari adanya unsure-insur psikologis yang dimainkan pada saat proses komunikasi maka terbentuklah
psikologi komunikasi, sehingga komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Efektivitas komunikasi pada bagian keterbukaan dan transparansi suatu
pesan terutama suatu kejujuran dan keterbukaan yang bernilai ibadah dan muamalah, hal semaca
m ini sebenarnya telah banyak disinggung dalam Alqur’an surat Al-Ahzab ayat 70 Allah berfirman:
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah
dan Katakanlah Perkataan yang benar.Q.S Al-Ahzab: 70. Dengan keterbukaan dan memberikan transpormasi yang benar, maka
suatu wujud untuk menciptakan keakraban dan nilai saling kepercayaan satu sama lain, maka tanpa disadari telah ikut serta mengurangi konflik batin, terutama pada
komunikan itu sendiri.
5. Elemen-Elemen komunikasi Efektif