1. Angka D-W dibawah 1,10 berarti ada autokorelasi. 2. Angka D-W di antara 1,10 sampai 1,54 berarti tidak ada kesimpulan.
3. Angka D-W di antara 1,55 sampai 2,46 berarti tidak ada autokorelasi. 4. Angka D-W di antara 2,47 sampai 2,90 berarti tidak ada kesimpulan.
5. Angka D-W diatas 2,91 berarti ada autokorelasi.
d. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model
regresi ditemukan adanya korelasi yang cukup kuat antara variabel bebas. Jika terdapat korelasi yang cukup kuat akan menyebabkan problem
multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang cukup kuat antara variabel independen. Identifikasi secara statistik
untuk menunjukkan ada tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor. Indikasi adanya
multikolinieritas yaitu apabila VIF lebih dari 10. Sebaliknya apabila nilai VIF kurang dari 10, maka tidak terjadi multikolinieritas
2. Uji Regresi Linear Berganda
Model analisis regresi linier berganda dipilih karena penelitian ini dirancang untuk meneliti factor-faktor yang berpengaruh antara variabel
independen terhadap variabel dependen, dimana variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu. Model persamaan regresi linier
berganda adalah :
DER = α + �
1
Size + �
2
CR + �
3
ROA + �
4
SA +e
Keterangan: DER = Debt to Equity Ratio
Size = Ukuran Perusahaan CR = Current Ratio rasio lancar
ROA = Return On Assets SA = Struktur Aktiva
α = Konstanta �1, �2, �3, �4 = Koefisien Regresi
e = Error Term
3. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial Uji Statistik t Pengujian hipotesis yang dilakukan secara parsial bertujuan untuk
mengetahui apakah masing-masing variabel independen mempengaruhi secara parsial terhadap variabel dependen digunakan uji t. Uji statistik t
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Adapun
hipotesisnya dirumuskan sebagai berikut : 1
�α
1
: �
1
0 Artinya, tidak terdapat pengaruh positif ukuran perusahaan
terhadap struktur modal �α
1
: �
1
0 Artinya, terdapat pengaruh positif ukuran perusahaan terhadap struktur modal.
2 �α
2
: �
2
0 Artinya, tidak terdapat pengaruh negatif likuiditas terhadap struktur modal
�α
2
: �
2
0 Artinya, terdapat pengaruh negatif likuiditas terhadap struktur modal.
3 �α
3
: �
3
0 Artinya, tidak terdapat pengaruh negatif profitabilitas terhadap struktur modal
�α
3
: �
3
0 Artinya, terdapat pengaruh negatif profitabilitas terhadap struktur modal.
4 �α
4
: �
4
0 Artinya, tidak terdapat pengaruh positif struktur aktiva terhadap struktur modal
�α
4
: �
4
0 Artinya, terdapat pengaruh positif struktur aktiva terhadap struktur modal.
Membuat keputusan uji parsial hipotesis dengan ketentuan sebagai berikut:
1 Jika tingkat signifikansi lebih besar dari 5 maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima, sebaliknya Ha ditolak.
2 Jika tingkat signifikansi lebih kecil dari 5, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, sebaliknya Ha diterima.