PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II SDN 2 GULAK-GALIK หกฟห BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II SDN 2 GULAK-GALIK

หกฟห

BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

OLEH RITA MIRDA

Pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru haruslah yang dapat menciptakan keaktifan para diri siswa dalam proses belajar. Untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan siswa kelas II perlu adanya kreativitas yang tinggi dan profesionalisme guru dalam mengelola proses belajar mengajar tersebut dengan menggunakan alat peraga berupa media gambar dengan pendekatan tematik agar dapat meningkatkan aktivitas siswa yang akhirnya terjadi peningkatan terhadap kemampuan siswa dalam menerima materi yang diajarkan.

Penelitian yang dilakukan terdiri dari tiga siklus, yang dalam tiap siklusnya terdiri dua pertemuan dalam proses belajar mengajar. Hasil dari pra penelitian keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar hanya mencapai 42,30% dan nilai rata-rata baru 56,15. Setelah diadakan perbaikan, pada siklus 1 keaktifan siswa menjadi 44,61% dengan nilai rata-rata 58,46. Pada pertemuan kedua keaktifan mencapai 62,85% dengan rata-rata 61,92. Pada siklus dua pertemuan 1 keaktifan siswa menurun menjadi 60,76 tetapi rata-rata siswa naik menjadi 70,38. Maka diadakanlah perbaikan pada pertemuan kedua. Hasilnya keaktifan siswa menjadi 68,46 dengan rata-rata 74,61. Peningkatan keaktifan dan prestasi hasil belajar siswa kelas II dalam proses belajar terlihat, yang mana pada siklus ketiga keaktifan siswa sudah mencapai 80,76% sampai 91,30% dengan rata-rata 79,61 pada pertemuan pertama meningkat menjadi 89,61 pada pertemuan kedua.

Hal ini membuktikan bahwa penelitian tindakan kelas berhasil dalam melakukan suatu tindakan:

1. Siswa aktif dalam proses belajar

2. Adanya peningkatan hasil belajar melalui media gambar yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar di dalam kelas


(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dalam masyarakat, bangsa dan negara.

Berbagai usaha pembaharuan kurikulum, perbaikan sistem pengajaran, peningkatan kualitas kemampuan guru, dan lain sebagainya, merupakan suatu upaya ke arah peningkatan mutu pembelajaran. Banyak hal yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah bagaimana cara menciptakan suasana belajar yang baik, mengetahui kebiasaan dan kesenangan belajar siswa agar siswa bergairah dan berkembang sepenuhnya selama proses belajar berlangsung. Untuk itu seharusnya guru mencari informasi tentang kondisi mana yang dapat meningkatkan pembelajaran di sekolah dasar.

Permasalahan yang umum terjadi di SD adalah rendahnya hasil belajar tematik pada mata pelajaran matematika, IPA dan IPS siswa, yang mana lebih besar 50% siswa yang memperoleh prestasi belajar di bawah KKM yaitu sebanyak 18 orang siswa. Hasil observasi dan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada mata pelajaran IPA, matematika dan IPS, guru belum menciptakan suasana pembelajaran yang aktif. Oleh karena itu permasalahan


(3)

tersebut harus dapat terpecahkan untuk dapat meningkatkan aktivitas siswa dan prestasi hasil belajar. hasil identifikasi masalah pada pembelajaran diketahui:

Pada mata pelajaran IPA, IPS dan matematika prestasi belajar matematika masih jauh di bawah KKM. Hal ini terbukti bila diadakan ulangan harian per materi pokok bahasan selalu hasil belajar tematik di bawah rata-rata mata pelajaran lainnya.

Untuk mengatasi permasalahan di atas, maka salah satu yang perlu dilaksanakan dalam proses pembelajaran adalah dengan menggunakan media gambar. Media gambar merupakan media belajar yang sangat menunjang untuk tercapainya optimalisasi dalam pembelajaran, karena media gambar merupakan jembatan belajar yang awalnya terdapat benda-benda konkret seperti pengalaman anak. Pada jembatan selanjutnya terdapat semi konkret seperti benda-benda tiruan. Berikutnya lagi terdapat semi abstrak berupa gambar-gambar, dan selanjutnya terdapat abstrak berupa kata-kata. Melalui media gambar yang bersifat abstrak dapat menjadi konkret, seperti melihat waktu dalam satuan jam, atau pengukuran waktu, panjang dan berat. Selain itu dengan media gambar siswa dapat melihat secara langsung materi ajar secara konkrit.

Menurut Depdiknas (2000: 239) gambar merupakan tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dsb) yang dibuat dengan coretan pensil dan sebagainya pada kertas dan sebagainya. Menurut Suyanto (2009 : 6) gambar merupakan suatu bentuk media yang masukdalam kategori grafis. Gambar didefinisikan sebagai representasi visual dari orang, tempat, ataupun benda yang diwujudkan di atas kanvas, kertas, atau bahan lain baik dengan cara lukisan, gambar atau foto. Ukuran gambar dan foto dapat diperbesar atau diperkecel agar dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran tertentu.

Selanjutnya, Heinich (dalam Suyanto, 2009 : 6) menyatakan bahwa pemanfaatan gambar dalam proses pembelajaran sangat membantu guru, karena media gambar dapat menarik


(4)

perhatian siswa. Pada umumnya semua orang senang melihat gambar atau foto, menyediakan gambarab nyata dari suatu obyek yang karena suatu hal tidak mudah untuk diamati, unik, memperjelas hal-hal yang bersifat abstrak dan mampu mengilustrasikan suatu proses.

Menurut Djamarah dan Zain (2006 : 124) bahwa gambar juga merupakan salah satu media visual yang mengandalkan indra penglihatan. Selain media gambar, media visual ini juga ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai),

slides (film bingkai), lukisan, atau cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film biu, dan film kartun.

Gambar merupakan salah satu media penunjang dalam kegiatan pembelajaran, terutama untuk tingkat SD. Pada usia ini anak masih berada pada tahap berpikir konkret dan belum mampu berpukir secara abstrak. Kehadiran media pembelajaran sangat membantu anak dalam memahami konsep tertentu yang tidak dapat dijelakan dengan bahasa. Jika pembelajaran tematik dilakukan dengan menggunakan media gambar, tentu saja dapat memberi pengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar tematik siswa. Selanjutnya Rahmanelli (2005:237) menyatakan apabila anak terlibat dan mengalami sendiri serta ikut serta dalam proses pembelajaran maka hasil belajar siswa akan lebih baik, disamping itu pelajaran akan lebih lama diserap dalam ingatan siswa.

Berdasarkan uraian di atas maka pembelajaran tematik dengan menggunkan media gambar dapat menimbulkan keaktifan siswa dan meningkatkan hasil belajar.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah yang dapat dikemukakan adalah:

Prestasi belajar siswa kelas II SD Negeri 2 Gulak Galik Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung pada mata pelajaran matematika IPA dan IPS belum mencapai KKM.


(5)

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar tematik siswa kelas II SD Negeri 2 Gulak Galik Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung?

D. Tujuan Penelitian

Dari analisis rumusan masalah yang telah teridentifikasi memiliki tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui peningkatan prestasi belajar tematik dengan menggunakan media gambar siswa kelas II SD Negeri 2 Gulak Galik Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung.

E. Manfaat Hasil Penilitian

1. Bagi siswa

Meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran tematik sehingga dapat meningkatkan minat dan prestasi hasil belajar siswa.

2. Bagi Guru

Sebagai pedoman untuk melaksanakan pembelajaran dan dapat mengoptimalkan penggunaan media gambar dalam pembalajaran tematik.

3. Bagi Sekolah

Meningkatkan hasil belajar tematik akan meningkatkan juga citra sekolah di mata masyarakat dan menjadi sekolah unggulan.


(6)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hakekat Belajar

Setiap manusia memerlukan belajar untuk mengetahui segala sesuatu yang belum diketahuinya. Oleh karena itu, dengan melalui proses belajar maka seseorang akan mengetahui hal-hal baru serta dapat mengerti dan memahami tentang sesuatu tersebut dengan baik.

Adapun yang dimaksud dengan belajar menurut Hutabarat dalam bukunya “Cara Belajar”, adalah sebagai berikut: “Belajar adalah suatu proses aktif, artinya orang yang belajar itu ikut

serta dalam proses itu. Orang yang belajar itu mempelajari apa yang sedang dilakukannya, apa yang dirasakannya dan apa yang dipikirkannya. Ia memberikan reaksi atau tanggapan terhadap apa yang terjadi sewaktu berlangsungnya proses belajar. Jika tidak ada tanggapan, maka hasil belajar tidak ada” ( Hutabarat, 1984 : 12).

Dari penjelasan di atas jelas bahwa belajar bisa menimbulkan perubahan-perubahan pada diri siswa. Perubahan yang terjadi dihasilkan dari pengalaman atau berbuat berulang, berarti bukan karena proses pertumbuhan kematangn dan faktor-faktor kondisional pada diri siswa. Yang dimaksud faktor kondisional misalnya kelelahan, kejemuhan, rasa sakit dan sebagainya setelah selesai aktivitas belajar. Proses pertumbuhan, kematangan dan faktor-faktor kondisional bias mempengaruhi hasil belajar.


(7)

Menurut Winataputra (2004 : 2.10) prinsip belajar merupakan ketentuan atau hukum yang harus dijadikan pegangan di dalam pelaksanaan kegiatan belajar. Beberapa prinsip-prinsip belajar adalah:

a) Motivasi

Motivasi adalah suatu proses untuk menggerakkan motif-motif menjadi perilaku yang mengatur perilaku untuk memuaskan kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan. Motivasi berfungsi sebagai motor aktifitas.

b) Perhatian

Perhatian adalah pemusatan energi psikis (fikiran dan perasaan) terhadap suatu objek. Makin terpusat perhatian pada pelajaran, proses makin baik.

c) Aktivitas

Seperti telah dibahas di depan, bahwa belajar itu sendiri adalah aktivitas yaitu aktivitas mental dan aktivitas emosional. Kegiatan mendengarkan penjelasan guru, sudah menunjukkan adanya aktivitas belajar.

d) Umpan balik

Siswa perlu dengan segera mengetahui apakah yang ia lakukan di dalam proses pembelajaran atau yang ia peroleh dari peruses pembelajaran tersebut sudah benar atau belum. Untuk itu siswa perlu sekali memperoleh umpan balik dengan segera supaya ia tidak terlanjur berbuat kesalahan yang dapat menimbulkan kegagalan belajar.

e) Perbedaan Individual

Belajar tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Tidak belajar berarti tidak akan memperoleh kemampuan.


(8)

Darmansyah (2006 : 13) menyatakan bahwa hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa yang ditentukan dalam bentuk angka. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa setelah menjalani proses pembelajaran. Cece Rahmat (dalam Abidin. 2004

: 1) mengatakan bahwa hasil belajar adalah “ Penggunaan angka pada hasil tes atau prosedur

penilaian sesuai dengan aturan tertentu, atau dengan kata lain untuk mengetahui daya serap siswa setelah menguasai materi pelajaran yang telah diberikan. Sujana (1989 : 9) belajar didefinisikan sebagai proses interaksional dimana pribadi menjangkau wawasan – wawasan baru atau merubah sesuatu yang lama.

Selanjutnya peranan hasil belajar menurut Harahab (dalam Abidin. 2004 : 2) yaitu:

“Hasil belajar berperan memberikan informasi tentang kemajuan belajar siswa setelah

mengikuti PBM dalam jangka waktu tertentu. b. Untuk mengetahui keberhasilan komponen – komponen pengajaran dalam rangka mencapai tujuan. c. hasil belajar memberikan bahan pertimbangan apakah siswa diberikan program perbaikan, pengayaan atau melanjutkan pada program pengajaran berikutnya. d. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa yang mengalami kegagalan dalam suatu program bahan pembelajaran. e. Untuk keperluan superIIse bagi kepala sekolah dan penilik agar guru lebih berkompeten. Sebagai bahan dalam memberikan informasi kepada orang tua siswa dan sebagai bahan dalam mengambil berbagai keputusan dalam pengajaran”.

C. Pengertian Tematik

Sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik cara anak belajar, konsep belajar dan pembelajaran bermakna, maka kegiatan pembelajaran bagi anak kelas awal SD sebaiknya dilakukan dengan Pembelajaran tematik.

Tematik adalah ilmu logika tentang bentuk susunan, besaran dan konsep–konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya, tematik dapat dibagi kedalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri. James dan James (dalam Ruseffendi. 1993 : 27) menyatakan bahwa


(9)

tematik bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya tematik untuk membantu masalah sosial, ekonomi dan alam.

Pembelajaran tematik merupakan implementasi dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dasar pertimbangan pelaksanaan pembelajaran tematik ini merujuk pada tiga landasan, yaitu landasan filosofis, psikologis, dan yuridis.

Ditinjau dari pengertiannya, pembelajaran adalah pengembangan pengetahuan, keterampilan, atau sikap baru pada saat seseorang individu berinteraksi dengan informasi dan lingkungan.

“Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan”

Depdiknas (2007 : 226). Dalam pembelajaran, tema diberikan dengan maksud menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh, memperkaya perbendaharaan bahasa anak didik dan membuat pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar. Jadi, pembelajaran tematik adalah pembelajatan terpadu yang menggunakan tema sebagai pemersatu materi yang terdapat di dalam beberapa mata pelajaran dan diberikan dalam satu kali tatap muka.

Pembelajaran tematik dikemas dalam suatu tema atau bisa disebut dengan istilah tematik. Pendekatan tematik ini merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, kemahiran dan nilai pembelajaran serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dengan kata lain pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik, peserta didik akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Pendekatan ini berangkat


(10)

dari teori pembelajaran yang menolak proses latihan/hafalan (drill) sebagai dasar pembentukan pengetahuan dan struktur intelektual anak. Teori pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang menekankan bahwa pembelajaran itu haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan anak. Pendekatan pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing).

Dalam pelaksanaannya, pendekatan pembelajaran tematik ini bertolak dari suatu tema yang dipilih dan dikembangkan oleh guru bersama peserta didik dengan memperhatikan keterkaitannya dengan isi mata pelajaran. Tema dalam pembelajaran tematik menjadi sentral yang harus dikembangkan.

Dengan tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan, di antaranya:

1) Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu, 2) Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang sama, 3) pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan, 4) kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan matapelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa, 5) Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas, 6) Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain, 7) guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan. (Kunandar, 2007 : 311)

Penggabungan beberapa kompetensi dasar, indikator serta isi mata pelajaran dalam pembelajaran tematik akan terjadi penghematan karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan. Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan merupakan tujuan akhir. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai


(11)

proses dan materi pelajaran secara utuh pula. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat.

Karena pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu, maka dalam pembahasannya tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Sebagai

contoh, tema “Air” dapat ditinjau dari mata pelajaran fisika, biologi, kimia, dan tematik.

Lebih luas lagi, tema itu dapat ditinjau dari bidang studi lain, seperti IPS, bahasa, dan seni. Pembelajaran tematik menyediakan keluasan dan kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada siswa untuk memunculkan dinamika dalam pendidikan. Unit yang tematik adalah epitome dari seluruh bahasa pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk secara produktif menjawab pertanyaan yang dimunculkan sendiri dan memuaskan rasa ingin tahu dengan penghayatan secara alamiah tentang dunia di sekitar mereka.

1. Kelebihan Pembelajaran Tematik

1. Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik.

2. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.

3. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.

4. Mengembangkan keterampilan berpikir peserta didik sesuai dengan persoalan yang dihadapi.

5. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerjasama.

6. Memiliki sikap tolerasnsi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain. 7. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi

dalam lingkungan peserta didik (Kunandar, 2007 : 315)

2. Keuntungan Pembelajaran Tematika Bagi Guru

Keuntungan pembelajaran tematik bagi guru antara lain adalah sebagai berikut:

1. Tersedia waktu lebih banyak untuk pembelajaran. Materi pelajaran tidak dibatasi oleh jam pelajaran, melainkan dapat dilanjutkan sepanjang hari, mencakup berbagai mata pelajaran.


(12)

3. Dapat ditunjukkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang kontinyu, tidak terbatas pada buku paket, jam pelajaran, atau bahkan empat dinding kelas. Guru dapat membantu siswa memperluas kesempatan belajar ke berbagai aspek kehidupan. 4. Guru bebas membantu siswa melihat masalah, situasi, atau topik dari berbagai sudut

pandang.

5. Pengembangan masyarakat belajar terfasilitasi. Penekanan pada kompetisi bisa dikurangi dan diganti dengan kerja sama dan kolaborasi. (Kunandar, 2007 : 317)

3. Keuntungan Pembelajaran Tematik Bagi Siswa

Keuntungan pembelajaran tematik bagi siswa antara lain adalah sebagai berikut: a. Bisa lebih memfokuskan diri pada proses belajar, dari pada hasil belajar.

b. Menghilangkan batas semu antar bagian-bagian kurikulum dan menyediakan pendekatan proses belajar yang integrative.

c. Menyediakan kurikulum yang berpusat pada siswa – yang dikaitkan dengan minat, kebutuhan, kecerdasan; mereka didorong untuk membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab pada keberhasilan belajar.

d. Merangsang penemuan dan penyelidikan di dalam dan diluar kelas.

e. Membantu siswa membangun hubungan antara konsep dan ide, sehingga meningkatkan apresiasi dan pemahaman (Kunandar, 2007 : 320)

D. Pengertian Media

Di dalam pengajaran dikenal beberapa istilah seperi peragaan atau keperagaan. Tetapi dewasa ini istilah keperagaan ini telah mulai dipopulerkan dengan istilah media. Kata media berasal dari bahasa latin dan secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepenerima pesan.

Menurut Ruseffendi (1993 : 141) menyatakan bahwa: Media merupakan alat bantu untuk mempermudah siswa memahami konsep tematik. Alat bantu itu dapat berwujud benda kongkrit, seperti : batu-batuan, dan kacang-kacangan. Untuk menerapkan konsep bilangan, kubus ( bendanya ) untuk memperjelas konsep titik, ruas garis, daerah bujur sangkar dan wujud dari kubus itu sendiri, serta benda-benda bidang

beraturan untuk menerangkan konsep bangun datar dan kartu bilangan”.

Pendapat-pendapat di atas memiliki kesamaan yaitu media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa, diharapkan hasil siswa belajar dapat ditingkatkan setelah menggunakan media.


(13)

E. Jenis-jenis Media

Media yang dapat digunakan dalam pembelajaran tematik pada tingkat sekolah dasar meliputu berbagai macam bentuk. Adapun jenis-jenis dari media adalah sebagai berikut : (a) benda asli yang berada dilingkungan siswa. (b) papan planel. (c) lambang bilangan. (d) dekak-dekak. (e) model bangun datar. (f) papan berpaku. (g) model kartu bilangan. Menurut Sanjaya (2006 : 171) media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.

Agar penulisan penelitian ini lebih terarah nantinya maka penulis akan membatasi tentang jenis media kartu bilangan.

1. Pengertian Media Gambar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000 : 239) gambar merupakan tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dsb) yang dibuat dengan coretan pensil dan sebagainya pada kertas dan sebagainya. Menurut Suyanto (2009 : 6) gambar merupakan suatu bentuk media yang masukdalam kategori grafis. Gambar didefinisikan sebagai representasi visual dari orang, tempat, ataupun benda yang diwujudkan di atas kanvas, kertas, atau bahan lain baik dengan cara lukisan, gambar atau foto. Ukuran gambar dan foto dapat diperbesar atau diperkecel agar dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran tertentu.

Selanjutnya, Heinich (dalam Suyanto, 2009 : 6) menyatakan bahwa pemanfaatan gambar dalam proses pembelajaran sangat membantu guru, karena media gambar dapat menarik perhatian siswa. Pada umumnya semua orang senang melihat gambar atau foto, menyediakan gambarab nyata dari suatu obyek yang karena suatu hal tidak mudah untuk diamati, unik, memperjelas hal-hal yang bersifat abstrak dan mampu mengilustrasikan suatu proses.

Menurut Djamarah dan Zain (2006 : 124) mengungkapkan bahwa gambar juga merupakan salah satu media visual yang mengandalkan indra penglihatan. Selain media gambar, media visual ini juga ada yang menampilkan gambar diam seperti film


(14)

strip (film rangkai), slides (film bingkai), lukisan, atau cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film biu, dan film kartun.

Gambar merupakan salah satu media penunjang dalam kegiatan pembelajaran, terutama untuk tingkat SD. Pada usia ini anak masih berada pada tahap berpikir konkret dan belum mampu berpukir secara abstrak. Kehadiran media pembelajaran sangat membantu anak dalam memahami konsep tertentu yang tidak dapat dijelakan dengan bahasa. Jika pembelajaran tematik dilakukan dengan menggunakan media gambar, tentu saja dapat memberi pengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar tematik siswa.

2. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar

Media gambar memiliki kelebihn dan juga kelemahan, seperti yang dikemaukakan oleh Sadiman, dkk (2007 : 8) yaitu:

a. Kelebihan

1. Sifatnya konkret, gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan verbal semata

2. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, tidak semua benda, obyek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bias anak-anak dibawa ke objek/peristiwa tersebut.

3. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Misalnya, sel atau penampang daun yang tidak mungkin kita lihat dengan mata telankang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar.

4. Gambar dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.

5. Gambar harganya murah dan gampang didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.

b. Kelamahan

1. Gambar hanya menekankan persepsi indra mata.

2. Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.

3. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penggunaan media gambar dalam proses pembelajaran memiliki banyak kelebihan dibandingkan kelemahannya. Jika seorang guru melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar, maka pembelajran akan lebih bermakna,


(15)

karena siswa tidak hanya membayangkan hal yang hendak ditulis, melainkan siswa menceritakan sesuatu berdasarkan gambar yang dilihat.

Selain kelebihan dan kelemahan yang telah dijelaskan di atas, selanjutnya Sardiman, dkk (2007 : 29) mengungkapkan ada enam syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar yang baik sehingga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yaitu:

a. Autentik. Gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti jika seseorang sedang melihat benda sebenarnya.

b. Sederhana. Komposisi gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar.

c. Ukuran relative. Gambar dapat membesar atau memperkecil objek benda sebenarnya. Apabila gambar tersebut tentang benda/objek yang belum dikenal atau pernah dilihat anak maka sulitlah membayangkan berapa besar benda atau objek tersebut. Untuk menghindari itu hendaknya dalam gambar tersebut terdapat suatu yang telah dikenal anak-anak sehingga dapat membantunya membayangkan gambar.

d. Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang baik tidaklah menunjukkan objek dalam keadaan diam, tetapi memperlihatkan aktivitas tertentu. e. Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran.walaupun dari segi mutu kurang, gambar karya siswa sendiri sering kali lebih baik.

f. Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Apabila guru hendak menggunakan media gambar, ada baiknya guru memahami syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh gambar yang baik. Guru tidak boleh menggunakan media gambar yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selain itu, guru harus mempertimbangkan ukuran dari gambar yang akan ditampilkan. Apabila guru hendak memperlihatkan sebuah gambar pada kelompk besar, maka ukuran gambar harus disesuaikan dengan jumlah siswa yang ada. Hal tersebut dilakukan agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan fisien.

Jadi media pembelajaran dapat membantu guru dalam menyampaikan materi sekaligus mempermudah siswa untuk menerima materi yang diajarkan. Salah satu media yang lazim digunakan di SD adalah media gambar, karena dengan media gambar siswa dapat memahami


(16)

sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkret. Media gambar juga merupakan sebuah alat penyampai pembelajaran yang menarik perhatian siswa, karena jika sebuah materi pembelajaran terdapat bermacam-macam gambar, otomatis anak akan lebih tertarik pada pokok bahasan yang sedang diajarkan.

3. Langkah-langkah Menggunakan Media Gambar

Sebelum pembelajaran dimulai, terlebh dahulu guru harus mempersiapkan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menggunakan media gambar, agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Ruminiati (2007 : 2.23) bahwa sebelum menggunakan media gambar, guru harus mempersiapkan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menganalisis pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang akan dituangkan dalam bentuk media gambar.

2. Menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan.

3. Menentukan ukuran gambar yang sesuai dengan jumlah siswa.

4. Guru meminta salah seorang siswa untuk mengomentari gambar yang telah ditampilkan dan siswa yang lain diminta untuk memberikan tanggapan terhadap komentar tersebut.

5. Guru menjelaskan pokok bahasan melalui media yang telah dipersiapkan.

6. Guru bersama-sama siswa menyipulkan materi pelajaran sekaligus menindak lanjuti dengan memberikan penguasaan materi dalam pembelajaran.

Dari pendapat ahli yang telah dijelaskan di atas, maka dalam penelitian tindakan kelas ini penulis menggunakan langkah-langkah penyajian media gambar tersebut untuk kemudian dikembangkan dan dingunakan dalam pembelajaran pada setiap siklus.

F. Desain Penelitian

Desain penelitian tindakan kelas yang dipaparkan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : PERENCANAAN SIKLUS 1 PENGAMATAN PERENCANAAN PELAKSANAAN SIKLUS 1 SIKLUS II PENGAMATAN PELAKSANAAN REFLEKSI


(17)

Gambar 3.I Desain Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2006 : 16) E.Kerangka Pikir Penelitian

Guru yang melaksanakan proses belajar mengajar atau pengajaran tematik dengan menggunakan media kartu bilangan tabung dapat meningkatkan hasil belajar tematik.

G. Hipotesis Tindakan

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar tematik siswa kelas II SD Negeri 2 Gulak-Galik Bandar Lampung.

Gambar Kerangka Pikir Penelitian

Media Gambar Peningkatan Prestasi

Belajar Tematik Kegiatan Belajar


(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di kelas II SD Negeri 2 Gulak-Galik Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung dengan jumlah siswa 26 orang, pada semester II tahun ajaran 2011/2012. Pelaksanaan penelitian terdiri dari 3 siklus masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan, tiap akhir siklus dilakukan refleksi dan replanning untuk melanjutkan pada siklus berikutnya.

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri 2 Gulak-Galik Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung dengan jumlah siswa 26. Pemilihan tempat ini adalah berdasarkan pertimbangan sebagai tempat tugas peneliti. Selain itu juga untuk efisien waktu dan biaya penelitian, peneliti telah memahami pula kondisi pembelajaran yang berlangsung selama ini sebagai upaya melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran.

C. Obyek Penelitian

Objek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah penggunaan media gambar dengan menggunakan pendekatan tematik untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi hasil belajar matematika IPA dan IPS siswa kelas II.


(19)

1. Rancangan Penelitian

Proses penelitian tindakan merupakan kerja berulang atau (siklus), sehingga diperoleh pembelajaran dapat membantu siswa dalam menyelesaikan soal tentang masalah yang berkaitan dengan mata pelajaran matematika IPA dan IPS dengan pendekatan tematik di kelas 2. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Tiap sikslus dilakukan 2 kali pertemuan. Pada setiap siklus terdapat perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

2. Langkah-langkah Penelitian Siklus 1

Siklus1 penelitian terdiri dari : 1. Perencanaan

2. Pelaksanaan tindakan 3. Observasi

4. Evaluasi dan 5. Refleksi

1. Perencanaan

Peneliti menentukan tindakan apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan prestasi hasil belajar siswa. Peneliti menganalisis permasalahan yang dihadapi di kelas. Kondisi siswa yang kurang memiliki sumber belajar membuat siswa menjadi pasif, mempengaruhi prestasi hasil belajar siswa. Sumber belajar yang sering digunakan adalah buku paket dan buku pelengkap.

Sumber belajar yang ada di rumah terkadang kurang memadai. Selain itu metode pengajaran di sekolah juga dirasakan masih kurang tepat. Peneliti berusaha mencari solusi untuk mengatasi masalah pembelajaran tersebut. Peneliti memperkenalkan media pembelajaran dengan menggunakan gambar.


(20)

Menyediakan perangkat penelitian meliputi: a. Menentukan tema

b. Menyusun silabus c. Menyusun RPP

d. Membuat media gambar

e. Mempersiapkan instrument penilaian

Instrumen penilaian yang dilakukan adalah membuat : 1. lembar observasi aktivitas siswa

2. lembar kerja siswa 3. soal tes

4. catatan lapangan

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari rencana yang telah dibahas sebelumnya.

Dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran akan menggunakan media gambar. Media gambar mengikuti pemetaan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dengan tema.

Dalam hal ini tema tersebut adalah “hewan”. Setelah dilakukannya sekali tindakan dilakukan

penilaian yang hasilnya dapat mempresentasikan dan mengkaji ketercapaian kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan melakukan perkalian hasil bilangan dua angka (matematika) mengidentifikasikan sumber-sumber energi (panas, listrik, cahaya dan bunyi) yang ada di lingkungan kita (IPA), mendeskripsikan kedudukan peran anggota keluarga (IPS). Pelaksaan tindakan ini dilakukan sampai dihasilkan rata-rata ketercapaian kompetensi siswa sesuai standar yang telah ditentukan.

Adapun standar kompetensi dalam pembelajaran ini adalah:


(21)

Memahami kedudukan dan peran anggota keluarga dan lingkungan tetangga

IPA

Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpa dalam kehidupan sehari-hari dan kegunaannya

MATEMATIKA

Melakukan perkalian dan pernbagian bilangan sampai dua angka

3. Observasi

Observasi dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan kelas. Hasil observasi ini akan digunakan dalam refleksi penelitian sebagai dasar untuk menentukan tindakan selanjutnya peneliti dan kolaborator mengamati kegiatan pembelajaran di kelas. Dalam melakukan observasi peneliti menggunakan: 1) lembar observasi aktivitas siswa, 2) lembar kerja siswa, 3) soal tes dan catatan lapangan yang dapat menggambarkan situasi kelas saat tindakan tentang kegiatan siswa yang meliputi:

1. Kegiatan siswa pada: a. Pendahuluan meliputi:

- Apersepsi : Guru memberikan apersepsi tentang matahari sebagai sumber kehidupan

- Motivasi

Memperingatkan cara duduk yang baik ketika menulis, membaca Mengumpulkan tugas/PR

b. Kegiatan Inti

1. Guru menjelaskan perkalian sebagai penjumlahan berulang


(22)

memberikan kesempatan pada siswa untuk mencoba melakukan perkalian sebagai penjumlahan berulang.

3. Siswa menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan perkalian sampai dua angka

4. Guru menjelaskan kegunaan energi, baik itu energi bunyi, panas dan energi listrik. 5. Guru menjelaskan alas an yang tepat penggunaan energi bunyi, panas dan energi 6. Guru menjelaskan tentang data keluarga yang ditulis dengan menggunakan huruf

capital

7. Siswa menyebutkan sumber energi yang ada dilingkungan sekitar dengan melihat data

8. Guru menugaskan siswa untuk melakukan Tanya jawab tentang materi pelajaran 9. Guru membagikan lembar kerja pada siswa

10.Siswa menyelesaikan penilaian hasil pekerjaan siswa 11.Guru menyimpulkan materi pelajaran

c. Kegiatan Akhir 1. Evaluasi

2. Refleksi : Bersama-sama siswa, guru menyimpulkan materi pelajaran

3. Tindak Lanjut : Siswa mengulang materi pelajaran yang telah diberikan di rumah.

IPS

- Memahami kedudukan dan peran anggota keluarga

IPA

- Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan kegunaannya


(23)

MATEMATIKA

- Melakukan perkalian dan pernbagian bilangan sampai dua angka - Analisa

Berdasarkan kegiatan siswa dan hasil belajar siswa, maka hasil analisa peneliti dapat digambarkan pada refleksi.

4. Evaluasi

Dalam tahap ini peneliti mengadakan penilaian untuk mendapatkan informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang peningkatan aktivitas dan peningkatan prestasi hasil belajar siswa pada pelajaran tematik.

Adapun penilaian yang dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat menyelesaikan soal-soal matematika tentang: 1) Menjelaskan perkalian dengan penjumlahan berulang, 2) Menyelesaikan soal contoh dengan penjumlahan berulang, 3) Berlatih penjumlahan berulang sebagaian dasar perkalian. Pada mata pelajaran IPA tentang: 1) menjelaskan alat-alat rumah tangga yang menghailkan panas, bunyi dan cahaya, 2) Menyebutkan sumber energi yang menghasilkan bunyi, panas dan cahaya, 3) Menjelaskan peralatan rumah tangga yang menggunakan energi listrik serta IPS tentang : 1) Menceritakan kedudukan setiap anggota keluarga, 2) Menjelaskan susunan dari sebuah keluarga terdiri dari Ayah, Ibu dan Anak.

5. Refleksi

Dalam tahap ini peneliti menganalisa hasil tindakan berdasarkan basil pengamatan yang tertuang dalam catatan lapangan dan evaluasi. Hasil dari refleksi menjadi dasar untuk rekomendasi perbaikan pada siklus selanjutnya.


(24)

Aspek yang diamati dalam setiap siklusnya adalah kegiatan atau aktivitas siswa saat mata pelajaran tematik dengan standar kompetensi:

a) Apa yang telah dicapai siswa dalam menjelaskan peran anggota keluarga (IPS), sumber-sumber energi yang ada di lingkungan alam sekitar (IPA) dan melakukan perkalian bilangan dua angka (Matematika)

b) Apa yang belum dicapai siswa dalam hal tersebut di atas

c) Apa yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran pada siklus berikutnya

Siklus II 1. Rencana

Menyediakan perangkat penelitian meliputi: a. Menentukan tema

b. Menyusun silabus c. Menyusun RPP

d. Membuat media gambar

e. Mempersiapkan instrument penilaian

Instrumen penilaian yang dilakukan adalah membuat : 1. lembar observasi aktivitas siswa

2. lembar kerja siswa 3. soal tes

4. catatan lapangan

2. Pelaksanaan Tindakan

a Siswa menggunakan media yang telah disediakan

b Siswa mengambil salah satu media gambar yang telah dijelaskan oleh guru dan menjodohkannya di papan tulis


(25)

c Siswa menyebutkan tentang penjumlahan dan pengurangan

d Siswa mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan materi pelajaran

e Guru memberikan bimbingan dalam menyelesaikan soal-soal tentang materi pelajaran yang telah diajarkan

3. Observasi

Pengamatan yang dilakukan pada siswa dalam menggunakan media gambar tentang operasi hitung bilangan, sumber energi dan kegunaannya dan kedudukan dan peran anggota keluarga

Kegiatan siswa pada: a. Pendahuluan meliputi:

- Melengkapi alat tulis - Mengerjakan PR b. Kegiatan Inti

- Mendengarkan penjelasan guru

- Bertanya dan menjawab tentang materi pelajaran - Mengerjakan tugas secara individu

- Mempresentasikan hasil kerja

c. Penutup

- Merangkum pelajaran

4. Refleksi

Melalui hasil kolaborasi peneliti dengan pengamat serta hasil observasi maka peneliti menetapkan langkah berikutnya


(26)

Berdasarkan data hasil observasi selanjutnya dilakukan analisis data sebagai bahan kajian. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan hasil pada siklus I dan II.

Dalam penelitian tindakan kelas, langkah yang ditempuh pada perbaikan pembelajaran khususnya pembelajaran tematik kelas II adalah sebagai berikut:

a Mengarahkan siswa pada materi yang akan disampaikan b Mengajukan pertanyaan tentang materi sebelumnya

c Membimbing siswa dalam menyelesaikan test tentang materi pelajaran d Melaksanakan evaluasi sebagai tes akhir

e Memberikan tindak lanjut/PR kepada siswa sebagai bahan pendalaman

E. Instrumen Penelitian

Berdasarkan teknik pengumpulan data, instrumen penelitian terdiri dari : 1. Lembar observasi aktivitas siswa

2. Lembar kerja siswa 3. Soal tes

4. Catatan lapangan

Dalam penelitian tindakan kelas ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah pengamatan (observasi) dan test.

Dalam observasi peneliti akan mengamati langsung dengan menggunakan catatan lapangan untuk melihat proses pembelajaran di kelas dan instrumen evaluasi atau penilaian (test) untuk mengukur kemampuan siswa baik sebelum diberikan tindakan dan sesudah tindakan. Pre test akan diberikan sebelum tindakan dan post tes akan diberikan sesudah tindakan. Peneliti akan mengamati tingkat perubahan kemampuan siswa dan langkah-langkah dalam pemberian tugas di kelas.


(27)

Disamping itu peneliti juga menggunakan catatan lapangan yang merupakan hasil pengamatan selama proses pembelajaran. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti akan menjadi dasar penilaian terhadap keberhasilan peningkatan prestasi hasil belajar tematik dengan pendekatan tematik, jika hasil belajar belum mencapai sasaran maka akan dilakukan perbaikan terus-menerus sehingga mencapai tujuan yang telah ditentukan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif yaitu observasi dan test.

G.Teknik Analisis Data

Hasil observasi dengan test dianalisis secara deskriptif kemudian dibuat kesimpulannya. Untuk mengetahui besarnya rata-rata prestasi hasil belajar siswa menggunakan prosentase. Rumus:

Jumlah Nilai Siswa x 100 % Jumlah Siswa

Atau :

n x 100 % (Deskriptif prosentase) N

n = nilai N = populasi

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas secara umum menitik beratkan pada dua aspek, yaitu aspek proses dan aspek produk yang berkualitas.


(28)

Hal-hal yang akan ditelaah pada aspek ini adalah pencatatan tentang langkah-langkah pembelajaran, yang meliputi:

1. Aktivitas siswa

Ketuntasan aktivitas siswa dalam proses belajar dapat dikatakan berhasil jika telah mencapai 85%.

2. Prestasi belajar

Siswa telah mencapai ketuntasan belajar jika telah mencapai KKM sebesar 70 atau telah mencapai ketuntasan belajar pada mata pelajaran matematika, IPA dan IPS sebesar 75%. Adapun soal tes terlampir.

JARING-JARING TEMA JARINGAN : KOMPETENSI DASAR

TEMA : 1 (HEWAN)

KELAS : II/I

IPS

Mengidentifikasi kedudukan peran anggota keluarga

MATEMATIKA

Melakukan perkalian hasil bilangan dua angka

IPA

Mengidentifikasi sumber-sumber energi (panas, listrik, cahaya dan bunyi) yang ada

di lingkungan kita


(29)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan, refleksi atas pengembangan pembelajaran dalam upaya peningkatan aktivitas dan prestasi hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan media gambar dengan pendekatan tematik pada siswa kelas II SDN 2 Gulak-Galik dapat disimpulkan bahwa:

1. Penggunaan media gambar dengan pendekatan tematik dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa siswa kelas II SDN 2 Gulak-Galik Bandar Lampung.

2. Besarnya pengaruh media gambar dengan pendekatan tematik adalah sebagai berikut: Prestasi hasil belajar siswa mengalami kenaikan dari 60,19 pada siklus 1 menjadi 72,49 pada siklus II. Dan pada siklus III nilai rata-rata hasil belajar siswa menjadi 84,61. Kalau dilihat dari hasil siklus 1 ke siklus II terjadi peningkatan 12.30 poin dan dari siklus II ke siklus III 12,12.

Tetapi kenaikan rata-rata siswa dari siklus II ke siklus III mengalami penurunan sebesar 18 poin. Tetapi nilai rata-rata siswa sudah mencapai KKM sebesar 70.

5.2 Saran

Dalam rangka memperbaiki pelaksanaan tindakan berikutnya, dan untuk meningkatkan mutu pembelajaran tematik di sekolah dasar dengan menggunakan media gambar khususnya kelas II, maka penulis mengajukan saran-saran yaitu:


(30)

Siswa dapat langsung mengamati gambar-gambar tersebut di atas dan dapat megetahui kegunaan dari masing-masing gambar yang diamati. Jika penggunaan media gambar yang disajikan pada siswa dengan paduan warna yang sesuai maka siswa akan lebih tertarik dalam mengamatinya sehingga ia dapat menjelaskan apa yang menjadi pertanyaan tersebut jika mengamati gambar terlebih dahulu

2. Dalam hal menjelaskan materi pelajaran pada siswa dengan menggunakan media gambar seperti menghitung jumlah atau menjelaskan apa yang ada dalam gambar berikut ini :

Warna yang disajikan dapat mencerahkan pemikiran siswa sehingga ia dapat memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan mudah sehingga


(31)

proses pembelajaran dapat menciptakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.


(32)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II SDN 2 GULAK-GALIK

หกฟห

BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(SKRIPSI)

Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi PGSD Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

OLEH RITA MIRDA

PROGRAM STUDI PGSD STRATA 1 DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG 2012


(33)

RIWAYAT HIDUP

Penulis di Lahirkan di Tanjung Karang, 10 Oktober 1958, anak ke 2 dari 5 Saudara dari Pasangan Hi. Guswi Ansori (alm) dan Hj Masnon Ansori (almh). Penulis mempunyai 2 (dua) orang putri dan 1 (satu) orang putra dari suami Drs. Abdul Somad.

Penulis selesai pendidikan Sekolah Dasar Pada SDN 1 Pengajaran tahun 1971. Selesai menempuh Pendidikan pada SMP N 1 Tanjung Karang Tahun 1974 dan selesai menempuh pendidikan sekolah Pendidikan Guru pada SPGN 1 Tanjung Karang pada tahun 1977. Pada tahun 1978 Penulis mulai menjadi Guru (PNS) Pada sekolah Dasar Negeri 2 Gulak-Galik Bandar Lampung sampai dengan sekarang. Pada tahun 2010, penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada program studi Strata 1 PGSD dalam Jabatan Falkutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(34)

i

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN ... v

RIWAYAT HIDUP ... vii

MOTO ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Hasil Penilitian ... 5


(35)

ii

A. Hakekat Belajar ... 6

1. Prinsip Belajar ... 7

B. Prestasi Belajar ... 8

C. Pengertian Tematik ... 9

1. Kelebihan Pembelajaran Tematik ... 12

2. Keuntungan Pembelajaran Tematika Bagi Guru ... 12

3. Keuntungan Pembelajaran Tematika Bagi Siswa ... 13

D. Pengertian Media ... 13

E. Jenis-jenis Media ... 14

1. Pengertian Media Gambar ... 14

2. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar ... 15

3. Langkah-langkah Menggunakan Media Gambar ... 17

F. Kerangka Pikir Penelitian ... 18

G. Hipotesis ... 19

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20

B. Subyek Penelitian ... 20

C. Obyek Penelitian ... 21

D. Prosedur Penelitian (Langkah-langkah Penelitian) ... 21

1. Rancangan Penelitian ... 21

2. Langkah-langkah Penelitian ... 21

E. Instrumen Penelitian ... 29

F. Tehnik Pengumpulan Data ... 30


(36)

iii

H. Indikator Keberhasilan ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 32

4.1.1 Waktu Penelitian ... 32

4.1.2 Persiapan Perangkat Pembelajaran ... 33

4.1.3 Tahap Pelaksanaan ... 33

A.Siklus I ... 33

B. Refleksi Siklus I ... 36

C.Refleksi Siklus II ... 37

D.Refleksi Siklus III ... 40

E. Pembahasan ... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 45

5.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47


(37)

1

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. 2004. Evaluasi Pengajaran. Padang. UNP Darmansyah. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. UNP

Depdiknas. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.

Depdiknas. 2004. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Cetakan Edisi Ke empat. Malang Pers.

Djamarah dan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta rineka Cipta Hutabarat. E.P. 1984. Cara Belajar. BPK Gunung Mulya Jakarta.

Nana Sujana. 1989. Teori-teori Belajar Untuk Pengajaran. Bandung Ekonomi UI Kunandar. 2007. Guru Profesional. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Rahmanelli. 2005. Skolar Jurnal Kependidikan. Vol 6. Nomor 2. Padang. UNP Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Jakarta.

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Ruseffendi. 1996. Pendidikan Matematka 3. Jakarta: Depdikbud

Suyanto. 2009. Modul 04 Pemanfaatan Media Pembelajaran. Bandar Lampung.Universitas Lampung.


(38)

MOTTO

Kemauan adalah penting, karena aksi dan kerja biasanya mengikuti kemauan,


(39)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana atas berkat rahmat hidayah serta Inayah-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas ini yang berjudul :

“Peningkatan Prestasi Belajar Tematik Menggunakan Media Gambar pada Siswa Kelas II SDN 2 Gulak-Galik Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012”

Dalam menyelesaikan penelitian tindakan kelas ini, banyak pihak yang telah membantu, untuk itu penulis khaturkan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Dr. H. Bujang Rahman, M.Si, sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Drs. Arwin Achmad, M.Si., sebagai dosen pembimbing yang selalu sabar membimbing penulis selama melakukan penelitian sekaligus sebagai dosen prnguji

3. Dr. Supomo Kandar, M.Si., sebagai dosen penguji Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Dr. H. Darsono, M.Pd., sebagai Ketua Program Studi PGSD

5. Bapak dan Ibu dosen pengampu S.1 dalam jabatan yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama penulis menuntut ilmu pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Asni Barlian, A.Ma., selaku Kepala Sekolah, rekan-rekan guru dan seluruh staf SDN 2 Gulak-Galik yang telah memberikan kesempatan, kemudahan dan fasilitas pendukung demi terlaksananya penelitian tindakan kelas ini.


(40)

7. Suami dan anak-anakku tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungan demi kesuksesan dalam menempuh studi.

8. Rekan-rekan peserta program S.1 dalam jabatan yang selalu memberikan rasa persahabatan dan kenangan yang indah.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan penelitian tindakan kelas ini. Mudah-mudahan penelitian tindakan kelas ini akan bermanfaat bagi kita semua serta dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi khasanah keilmuan di masa kini ataupun di masa yang akan datang dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

Bandar Lampung, 2012 Peneliti

RITA MIRDA NPM.1013069115


(41)

PENGESAHAN

1. Tim Penguji

Penguji : Dr. Supomo Kandar, M.Si.

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Arwin Achmad, M.Si.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 196003151985031003


(42)

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Rita Mirda

PM : 1013069115

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas

Judul Penelitian : Peningkatan Prestasi Belajar Tematik Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas II SDN 2 Gulak-Galik Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012

Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa penelitian tindakan kelas yang saya susun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Strata 1 Dalam Jabatan Universitas Lampung merupakan karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila dikemudian hari Penelitian Tindakan Kelas yang saya susun ditemukan atau sebagian dalam penelitian tindakan kelas ini bukan merupakan hasil karya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi berupa pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lain sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.


(43)

(44)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya tulis penelitian tindakan kelas ini kepada:

1. Ibunda dan Ayahanda tercinta yang telah membesarkan dan selalu memberi semangat, doa serta kasih sayang yang tulus.

2. Suami dan anak-anakku tercinta yang selalu mendampingiku dengan penuh kasih sayang. 3. Kakak-kakakku dan adik-adikku tercinta yang senantiasa memberikan nasehat dan

dorongan untuk terus menyelesaikan studiku.

4. Rekan-rekan peserta program S.1 dalam jabatan yang selalu memberikan rasa persahabatan dan kenangan yang indah.

5. Kepala Sekolah dan rekan-rekan guru di SD Negeri 2 Gulak-Galik Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung.


(45)

PERSETUJUAN

Judul Penelitian : Peningkatan Prestasi Belajar Tematik Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas II SDN 2 Gulak-Galik Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012

Nama Mahasiswa : Rita Mirda

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013069115

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas Lokasi Penelitian : SD Negeri 2 Gulak-Galik

Lama Penelitian : 3 (Tiga Bulan)

MENGETAHUI

Pembimbing Pembahas

Drs. Arwin Achmad, M.Si. Dr. Supomo Kandar, M.Si.


(1)

7. Suami dan anak-anakku tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungan demi kesuksesan dalam menempuh studi.

8. Rekan-rekan peserta program S.1 dalam jabatan yang selalu memberikan rasa persahabatan dan kenangan yang indah.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan penelitian tindakan kelas ini. Mudah-mudahan penelitian tindakan kelas ini akan bermanfaat bagi kita semua serta dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi khasanah keilmuan di masa kini ataupun di masa yang akan datang dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

Bandar Lampung, 2012 Peneliti

RITA MIRDA NPM.1013069115


(2)

PENGESAHAN

1. Tim Penguji

Penguji : Dr. Supomo Kandar, M.Si.

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Arwin Achmad, M.Si.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 196003151985031003


(3)

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Rita Mirda

PM : 1013069115

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas

Judul Penelitian : Peningkatan Prestasi Belajar Tematik Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas II SDN 2 Gulak-Galik Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012

Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa penelitian tindakan kelas yang saya susun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Strata 1 Dalam Jabatan Universitas Lampung merupakan karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila dikemudian hari Penelitian Tindakan Kelas yang saya susun ditemukan atau sebagian dalam penelitian tindakan kelas ini bukan merupakan hasil karya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi berupa pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lain sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.


(4)

(5)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya tulis penelitian tindakan kelas ini kepada:

1. Ibunda dan Ayahanda tercinta yang telah membesarkan dan selalu memberi semangat, doa serta kasih sayang yang tulus.

2. Suami dan anak-anakku tercinta yang selalu mendampingiku dengan penuh kasih sayang. 3. Kakak-kakakku dan adik-adikku tercinta yang senantiasa memberikan nasehat dan

dorongan untuk terus menyelesaikan studiku.

4. Rekan-rekan peserta program S.1 dalam jabatan yang selalu memberikan rasa persahabatan dan kenangan yang indah.

5. Kepala Sekolah dan rekan-rekan guru di SD Negeri 2 Gulak-Galik Kecamatan Teluk Betung Utara Bandar Lampung.


(6)

PERSETUJUAN

Judul Penelitian : Peningkatan Prestasi Belajar Tematik Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas II SDN 2 Gulak-Galik Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012

Nama Mahasiswa : Rita Mirda

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013069115

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas Lokasi Penelitian : SD Negeri 2 Gulak-Galik Lama Penelitian : 3 (Tiga Bulan)

MENGETAHUI

Pembimbing Pembahas

Drs. Arwin Achmad, M.Si. Dr. Supomo Kandar, M.Si.


Dokumen yang terkait

PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN 6 PENENGAHAN BANDAR LAMPUNG

0 5 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEMATIK DENGAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA SISWA KELAS II SDN 1 RAWA LAUT BANDAR LAMPUNG

0 10 37

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II SDN 2 GULAK-GALIK หกฟห BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 45

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGARANG PADA SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DI KELAS IV SDN I PESAWAHAN TELUK BETUNG SELATAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 109

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS II SD NEGERI 2 BERINGIN RAYA BANDAR LAMPUNG

0 23 43

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 WAY KANDIS BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SUKARAME BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

2 12 61

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN 2 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 22 37

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PADA SISWA KELAS VI SDN 2 SUMUR PUTRI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012/2013

0 6 52

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS 1 SDN 2 GUNUNG SULAH BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 25 87