digunakan Webometrics untuk mengukur peringkat website universitas adalah
presence, visibility, openness, dan
excellence. Kelemahan pemeringkatan Webometrics terletak pada
penggunaan metode yang dipakai dalam proses pemeringkatan dan penggunaan tools untuk pengumpulan data. Ketidakstabilan
atau fluktuatif mesin pencari sangat tinggi sehingga angka yang dihasilkan bisa berbeda dan tidak mudah diulang jika pencarian
dilakukan dikemudian hari.
c. Sejarah Webometrics
Sejak 2004, Rangking Web atau Peringkat Webometrics dipublikasikan setiap dua kali setahun. Data dikumpulkan
selama minggu pertama pada bulan Januari dan Juli untuk selanjutnya dipublikasikan pada akhir kedua bulan tersebut.
Lebih dari 24.000 lembaga tinggi pendidikan di seluruh dunia telah tercakup dalam peringkat
Webometrics. Dengan pemeringkatan tersebut dimaksudkan untuk memotivasi para
institusi agar mempunyai web presence
yang dapat merefleksikan dengan akurat segala aktivitas mereka. Jika
performa web dari suatu institusi berada di bawah dari posisi yang diharapkan berdasarkan excellence akademik mereka,
otoritas universitas sebaiknya mempertimbangkan kembali web institusi mereka, akses terbuka dan transparansi kebijakan,
mempromosikan peningkatan substantial dari volume dan kualitas publikasi elektronik mereka.
9
d. Indikator Webometrics
Webometrics dalam mengukur peringkat website universitas menggunakan indikator-indikator yaitu presence, visibility,
openness, dan excellence. Pada rilis Webometrics edisi Januari 2016 terdapat perubahan indikator dari edisi sebelumnya.
Perubahan tersebut terletak pada bobot indikator. Semula bobot indikator presence adalah sebesar 15 kemudian berubah
menjadi 10, openness yang semula 15 berubah menjadi 10 serta indikator excellence berubah dari 20 naik menjadi
30. sedangkan untuk visibility masih tetap dengan bobot 50. Pada rilis Webometrics edisi Juli 2016 juga mengalami
perubahan indikator, diantaranya adalah pada indikator presence yang sebelumnya hanya jumlah total halaman website
suatu universitas berubah dengan penambahan jumlah file pdf atau rich files suatu universitas dengan bobot 10. Untuk
indikator visibility masih tetap sama dengan bobot 50. Untuk indikator openness terdapat perubahan dalam pengambilan data
yang sebelumnya menggunakan search engine Google dengan pencarian file pdf, berubah menggunakan Google Scholar
Citations Institutional Profiles
dan untuk selanjutnya Webometrics akan mengubah nama indikator openness menjadi
transparency. Serta untuk indikator excellence terdapat perubahan pada periode pengambilan data, yang sebelumnya
menggunakan periode 2009 sampai 2013 berubah menjadi periode 2010 sampai 2014 dengan bobot 30.
Berikut ini adalah indikator-indikator yang digunakan 10