Multi Criteria Decision Making MCDM
masalah tersebut, fungsi preferensi disederhanakan menjadi sebagai berikut.
P
j
i , i=0, jika R
ij
R
i j
P
j
i , i=1, jika R
ij
R
i j
Langkah 4: Menghitung nilai agregat fungsi preferensi dengan memperhitungkan bobot kriteria.
π i ,i =[
∑
j =1
m
w
j
x P
j
i, i]
∑
j =1
m
w
j
Dimana
w
j
adalah bobot kriteria j. Langkah 5: Menentukan nilai leaving dan entering outrangking flow
menggunakan rumus berikut. Leaving flow untuk alternatif ke-i,
Φ
+
i= 1
n −1
∑
i =1
n
π i, ii≠i
Entering flow untuk alternatif ke-i,
Φ ̄i= 1
n −1
∑
i =1
n
πi ,ii≠i
dimana n adalah jumlah alternatif universitas. Masing-masing alternatif n – 1 jumlah alternatif lain. Leaving
flow menunjukkan berapa banyak alternatif mendominasi alternatif lain. Sedangkan Entering flow menunjukkan berapa banyak alternatif
yang didominasi oleh alternatif lain. Berdasarkan outrangking flow, metode PROMETHEE I dapat memberikan preorder alternatif parsial,
sedangkan metode PROMETHEE II dapat memberikan preorder lengkap dengan menggunakan net flow, meskipun kehilangan
banyak informasi dari hubungan preferensi Athawale and Chakraborty, 2010.
Langkah 6: Menghitung net outrangking flow untuk setiap alternatif.
19
Φ i=Φ
+
i−Φ ̄i
Keterangan:
Φ
+
i
= nilai Leaving flow.
Φ ̄i
= nilai Entering flow. Langkah 7: Menentukan peringkat semua alternatif yang
dipertimbangkan berdasarkan nilai
Φ i
. Nilai
Φ i
yang lebih tinggi adalah alternatif yang lebih baik. Dengan demikian, alternatif
terbaik adalah nilai yang memiliki
Φ i
tertinggi.