BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak merupakan anugerah dan kebanggaan setiap keluarga, dimana setiap keluarga juga mengharapkan anaknya kelak dapat tumbuh
dan berkembang dengan normal, serta berguna bagi nusa dan bangsa. Sebagai calon penerus bangsa, anak harus diberi perhatian sejak mereka
masih di dalam kandungan sampai dewasa. Seorang anak bukanlah bentuk kecil dari orang dewasa. Seorang anak mempunyai sifat yang berlainan
dari orang dewasa dan dia harus tumbuh dan berkembang sampai dewasa agar nantinya dapat berguna bagi masyarakat seperti harapan orangtua
pada umumnya. Peran orang dewasa khusunya orangtua sangat penting disini Soetjiningsih, 2013.
Usia dini pada anak merupakan masa keemasan golden age yang tidak mungkin akan terulang. Pada masa tersebut, seorang anak mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dari segi fisik maupun psikisnya, sehingga pada masa itu, stimulasi yang diberikan oleh orangtua,
keluarga, pengasuh, ataupun gurunya sangat menentukan kondisi anak kedepannya Astuti, 2016.
Status gizi yang baik dan seimbang juga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Anak dengan gizi buruk dan
derajat kesehatan yang rendah dapat menghambat pertumbuhan dan
perkembangannya, terutama apabila kekurangan gizi terjadi pada masa balita Anggraeni dalam Madiyantiningtias, 2015. Di negara berkembang,
angka mortalitas pada anak usia 1-4 tahun 30-40 kali lebih tinggi dibandingkan negara industri. Morbiditas dan mortalitas pada anak usia 1-
4 tahun ini banyak dipengaruhi oleh status gizi. Pengaruh gizi pada kelompok usia tersebut lebih besar dibandingkan kelompok usia dibawah
satu tahun, karena masa tersebut merupakan periode ketika anak tumbuh dengan cepat sehingga kebutuhan akan zat-zat gizi juga meningkat
Supariasa dkk., 2016. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Riskesdas tahun 2013, prevalensi gizi buruk adalah 5.7, gizi kurang 19.6, sangat
kurus 5.3, kurus 6.8, dan gemuk 11.9. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia mengalami masalah gizi ganda, yaitu gizi kurang dan gizi lebih.
Kebutuhan makan anak berbeda dengan orang dewasa karena makanan pada anak akan mempengaruhi pertumbuhannya. Namun,
makanan yang berlebihan juga tidak baik karena dapat menyebabkan obesitas sehingga dapat meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas
pada anak. Perlu diperhatikan juga satu aspek penting, yaitu keamanan pangan food safety. Pada saat ini, banyak sekali makanan yang
mengandung zat tambahan berbahaya yang dapat mengancam kesehatan. Keamanan pangan yaitu terbebasnya makanan dari berbagai
“racun” fisika, kimia, dan biologis Soetjiningsih, 2013.
Seiring perkembangan zaman, terjadi peningkatan jumlah wanita karir dan perubahan bentuk keluarga menjadi keluarga inti yang lebih kecil
sehingga menyebabkan keluarga membutuhkan mitra dalam pengasuhan anak Sugito dkk., 2014. Fakta membuktikan semakin banyaknya
persentase ibu yang bekerja di tahun 2004. Hampir 57 ibu yang memiliki anak di bawah usia enam tahun dan 73 ibu memiliki anak berusia enam
sampai tujuh belas tahun yang bekerja sehingga menyebabkan pengasuhan anak kurang optimal Morrison, 2012.
Pendidikan formal bagi anak usia dini yang paling dasar adalah Taman Kanak-kanak TK. Taman Kanak-kanak TK adalah sarana
pendidikan anak usia dini yang merupakan tahapan dasar dalam mengembangkan kemampuan bahasa, sosial, emosional, kognitif, fisik,
nilai-nilai agama melalui pembiasaan dan pembentukan karakter yang baik dengan cara yang menyenangkan Direktorat Pembinaan PAUD, 2013.
Taman Kanak-kanak TK merupakan salah satu bentuk stimulasi yang teratur dan terarah yang terbagi menjadi dua program, yaitu full day dan
reguler Depdiknas, 2008. Program full day merupakan program pendidikan yang memiliki
lebih banyak waktu dalam pembelajaran dan memiliki manfaat jangka panjang untuk keterampilan akademik dan sosial anak. Program full day
akan membuat anak lebih mandiri, disiplin, dan memiliki kecerdasan sosial emosional yang baik. Tidak seperti program reguler yang memiliki
waktu lebih sedikit sehingga hanya terfokus pada kurikulum pembelajaran yang berakibat berkurangnya pembelajaran dibidang lain Milligan, 2012.
Selain itu, program full day juga menyediakan program pemberian makan untuk anak, terutama makan siang, sehingga anak dapat makan
secara teratur dan anak dapat membiasakan pola hidup sehat British Columbia, 2011. Makanan yang biasanya disediakan pihak sekolah dapat
berupa makanan utama meal atau makanan selingan snack time, atau bahkan keduanya Marotz, 2015. Pemberian makan pada anak di TK full
day dengan makanan yang sehat dapat meningkatkan status gizi anak Hahn dkk., 2014. Pengaruh pemberian makan di sekolah seperti
pengaman yang sangat penting karena kekurangan gizi pada anak usia dini dapat mempengaruhi kesehatannya dan dapat bertahan sampai dewasa
sehingga akan mempengaruhi kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas sehari-hari Singh dkk., 2012.
Penelitian mengenai perbedaan status gizi pada anak yang mengikuti program TK full day dan anak yang mengikuti program TK
reguler belum banyak dilaporkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan status gizi pada anak yang mengikuti pendidikan
full day di TK Islam Al-Wafa dan anak yang mengikuti pendidikan reguler di TK Islam
Jami’, Batam.
B. Rumusan Masalah