PENGARUH PROGRAM ADIWIYATA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN HIDUP SISWA DI SMA NEGERI KOTA MEDAN.

(1)

DI SMA NEGERI KOTA MEDAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

YOHANNA FEBRIYANTI NIM. 8146174046

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

YOHANNA FEBRIYANTI. Pengaruh Program Adiwiyata Terhadap Pengetahuan dan Sikap Peduli Lingkungan Hidup Siswa di SMA Negeri Kota Medan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana UNIMED, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh program Adiwiyata terhadap pengetahuan lingkungan hidup siswa SMA Negeri di Kota Medan; (2) Pengaruh program Adiwiyata terhadap sikap peduli lingkungan hidup siswa SMA Negeri di Kota Medan; (3) Perbandingan pengetahuan lingkungan hidup siswa antara SMA Adiwiyata dengan SMA bukan Adiwiyata di Kota Medan; (4) Perbandingan sikap peduli lingkungan hidup siswa antara SMA Adiwiyata dengan SMA bukan Adiwiyata di Kota Medan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan sampel penelitian sebanyak 384 siswa yaitu 192 siswa sekolah Adiwiyata dan 192 siswa sekolah bukan Adiwiyata. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes pengetahuan lingkungan, angket sikap peduli lingkungan, lembar observasi, dan wawancara. Teknik analisis menggunakan uji-t Independent Sample t-test dengan bantuan program SPSS 21.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Terdapat pengaruh program Adiwiyata terhadap pengetahuan lingkungan hidup siswa di SMA Negeri Kota Medan; (2) Terdapat pengaruh program Adiwiyata terhadap sikap peduli lingkungan hidup siswa di SMA Negeri Kota Medan; (3) Pengetahuan lingkungan hidup siswa SMA Adiwiyata lebih tinggi dibandingkan dengan siswa SMA bukan Adiwiyata di Kota Medan; (4) Sikap peduli lingkungan hidup siswa SMA Adiwiyata lebih baik dibandingkan dengan siswa SMA bukan Adiwiyata di Kota Medan. Selain itu hasil penelitan juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbandingan yang signifikan pengetahuan lingkungan hidup antara siswa SMA Adiwiyata dengan siswa SMA bukan Adiwiyata (thitung = 1,53, p = 0,127), namun terdapat perbandingan yang signifikan sikap peduli lingkungan hidup antara siswa SMA Adiwiyata dengan siswa SMA bukan Adiwiyata di Kota Medan (thitung = 17,613, p = 0,000).


(5)

ABSTRACT

YOHANNA FEBRIYANTI. Influence Adiwiyata Knowledge and Attitude Toward Environmental Care Students at Public SMA in Medan. Thesis. Medan: Graduate Program of UNIMED, 2016.

Singer study aims to find out for review: (1) Adiwiyata program effect against environmental Sciences Senior High School students in Medan; (2) Adiwiyata program effect against environmental concern student attitude SMA in Medan; (3) Environmental sciences student comparison between the Adiwiyata SMA and not Adiwiyata in Medan; (4) Position comparison between student environmental concern Adiwiyata SMA and not Adiwiyata in Medan. Methods used hearts singer research is a descriptive study with sample of 384 students namely Adiwiyata 192 school students and 192 school students not Adiwiyata. The research instrument used is the test for environmental science, environmental care attitude questionnaires, observation sheets, and interview. Mechanical analysis using t-test of independent sample t-test with assistance SPSS 21.0 for Windows program. Results showed: (1) There is influence Adiwiyata against environmental science students in Senior High School Medan; (2) There is influence Adiwiyata against attitude environmental care students at SMA in Medan; (3) Environmental science high school students Adiwiyata compared with more high school students not Adiwiyata in Medan; (4) Attitude environmental concern high school students Adiwiyata better than with high school students not Adiwiyata in Medan. In addition also research findings indicate that there are significant comparison the environmental knowledge between the Adiwiyata high school students high school students not Adiwiyata (t = 1.53, p = 0.127), but are comparison significantly attitude between environmental concern high school students Adiwiyata with high school students not Adiwiyata in Medan (t = 17,613, p = 0.000).


(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengaruh Program Adiwiyata Terhadap Pengetahuan dan Sikap Peduli Lingkungan Hidup Siswa di SMA Negeri Kota Medan” yang disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Biologi Program Studi Pendidikan Biologi pada Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Shalawat dan salam diberikan kepada Nabi besar Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dan menyelesaikan tesis ini. Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya secara khusus penulis sampaikan kepada Bapak Syarifuddin, M.Sc., Ph.D., dan Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang tak henti-hentinya memberikan penghargaan dan bimbingan kepada penulis sejak awal penulisan sampai selesainya tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Rer.nat. Binari Manurung, M.Si., Bapak Dr. Rachmat Mulyana, M.Si., dan Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., selaku narasumber dan tim penguji yang telah memberi kritik dan saran untuk kesempurnaan penulisan tesis ini. Kepada Ibu Dr. Martina Restuatu, M.Si., dan Ibu Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc., selaku validator ahli instrumen, yang telah banyak memberi masukan dan saran untuk kesempurnaan instrumen penelitian. Ucapan terimakasih juga peneliti sampaikan kepada seluruh dosen, staf administrasi, teman-teman, dan seluruh keluarga besar Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama penulis menuntut ilmu di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dan kekurangan baik segi isi maupun bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang


(7)

bersifat membangun demi kesempurnaan tesis ini. Kirnaya isi tesis ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan dan dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya. Amin.

Medan, Juni 2016 Penulis,

Yohanna Febriyanti NIM. 8146174046


(8)

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK i

ABSTRACT ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR LAMPIRAN viii

Bab I. PENDAHULUAN 1

1.1Latar Belakang Masalah 1

1.2Identifikasi Masalah 7

1.3Batasan Masalah 7

1.4Rumusan Masalah 8

1.5Tujuan Penelitian 8

1.6Manfaat Penelitian 9

Bab II. TINJAUAN PUSTAKA 10

2.1 Pendidikan Lingkungan Hidup 10

2.2 Adiwiyata 18

2.3 Sekolah Berwawasan Lingkungan 23

2.4 Taksonomi Pengetahuan 25

2.5 Sikap Peduli Lingkungan 29

2.6 Penelitian yang Relevan 42

2.7 Kerangka Berpikir 43

2.8 Hipotesis 45

Bab III. METODE PENELITIAN 46

3.1 Jenis Penelitian 46

3.2 waktu dan Tempat Penelitian 46

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 47

3.4 Sumber Data dan Variabel Penelitian 47

3.5 Teknik Pengumpulan 48

3.6 Instrumen Penelitian 53

3.7 Teknik Analisis Data 55

Bab IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 56

4.1 Data Hasil Pembahasan 56

4.2 Pembahasan 56


(9)

Bab V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 64

5.1 Simpulan 64

5.2 Implikasi 64

5.3 Saran 65


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Domain Kognitif 27

Tabel 2.2. Domain Afektif 28

Tabel 2.3. Domain Psikomotorik 29

Tabel 3.1. Kisi-kisi Tes Pengetahuan Lingkungan Hidup 49 Tabel 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian 56


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Instrumen Tes Pengetahuan Lingkungan 73 Lampiran 2. Angket Sikap Peduli Lingkungan 83

Lampiran 3. Lembar Observasi 85

Lampiran 4. Lembar Wawancara 88

Lampiran 5. Deskrptif Data 89

Lampiran 6. HasilUji Normalitas Data 92

Lampiran 7. Homogenitas 94

Lampiran 8. Hasil Analisis uji-t 95

Lampiran 9. Hasil persentase observasi 96

Lampiran 10. Deskripsi Berdasarkan Jenis Kelamin 98


(12)

1

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan lingkungan merupakan salah satu faktor penting untuk meminimalisasi kerusakan lingkungan hidup dan merupakan sarana yang penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang dapat melaksanakan prinsip pembangunan berkelanjutan. Pendidikan lingkungan dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian masyarakat dalam mencari pemecahan dan pencegahan timbulnya masalah lingkungan.

Pendidikan lingkungan tidak akan merubah situasi dan kondisi lingkungan yang rusak menjadi baik dalam waktu yang singkat, melainkan membutuhkan waktu, proses, dan sumber daya. Atas dasar itulah pendidikan lingkungan sedini mungkin perlu diupayakan agar dapat meminimalisasi kerusakan-kerusakan lingkungan. Berkaitan dengan perilaku manusia terhadap kondisi sumberdaya alam dan lingkungan yang cenderung tidak peduli, maka mengubah perilaku menjadi prioritas utama dalam mengatasi krisis lingkungan.

Harus diakui bahwa sampai dengan saat ini kepedulian terhadap lingkungan hanya dimiliki segelintir individu. Banyak masyarakat yang belum peduli dengan permasalahan lingkungan secara sungguh-sungguh. Cukup banyak ditemukan penanganan masalahan lingkungan masih sebatas retorika dan administratif sehingga belum terwujud dalam tindakan nyata yang memadai. Kalaupun ada aksi yang dilaksanakan, terkadang masih sebatas seremonial yang dilakukan dalam kegiatan dan acara tertentu. Bilamana kondisi kekurangpedulian


(13)

2

Upaya mencegah seakan tidak pernah tersentuh oleh banyak individu. Perencanaan pencegahan lebih banyak terlupakan, kalaupun ada, terkesan dilakukan seadanya. Program yang disiapkan lebih terkonsentrasi pada penanggulangan dampak bencana, bukan tindakan preventif terhadap kemungkinan terjadinya bencana. Ironisnya, masalah pencegahan ini pada banyak daerah juga tidak kunjung menjadi perhatian. Studi terhadap kemungkinan terjadinya bencana dan langkah-langkah pencegahan munculnya permasalahan lingkungan seharusnya telah dilakukan sebelum bencana tersebut benar-benar melanda kehidupan (Hamzah, 2010).

Kondisi di Indonesia secara umum sudah mengalami tingkat pencemaran lingkungan yang tinggi. Tentunya hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Keadaan ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana upaya yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam melestarikan fungsi linkungannya. Jawabannya mungkin tepat yaitu dimulai melalui pendidikan lingkungan hidup, dengan pendidikan lingkungan yang dimulai dari sekolah diharapkan kesadaran tentang pelestarian lingkungan hidup juga mendasar ketika siswa ini suatu saat menjadi pembuat keputusan di negara ini, maka akan membuat keputusan dengan mempertimbangkan keseimbangan lingkungan.

Pendidikan lingkungan hidup tidak hanya diberikan pada kegiatan formal saja, akan tetapi dapat juga diberikan pada jalur non-formal seperti kegiatan Pramuka, Pecinta Alam, Palang Merah Remaja, dan Prokasih serta pembinaan dan


(14)

3

pendidikan tentang alam dan lingkungan, melalui jalur formal (SD, SMP, dan SMA) maupun jalur non-formal untuk meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap alam, lingkungan dan orang lain.

Pendidikan lingkungan hidup menurut konvensi UNESCO (1997) dalam Sudaryanti (2009), merupakan suatu proses yang bertujuan untuk menciptakan suatu masyarakat dunia yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan masalah-masalah yang terkait di dalamnya serta memiliki pengetahuan, motivasi, komitmen, dan keterampilan untuk bekerja, baik secara perorangan maupun kolektif dalam mencari alternatif atau memberi solusi terhadap permasalahan lingkungan hidup yang ada sekarang dan untuk menghindari timbulnya masalah-masalah lingkungan hidup yang baru. Dari penjelasan tersebut dapat ditarik pengertian bahwasanya pendidikan lingkungan hidup selayaknya didapatkan oleh setiap lapisan masyarakat, sehingga akan timbul pemahaman yang baik seterusnya akan tumbuh kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup di sekitarnya.

Banyak yang menjadi penyebab menurunnya kualitas lingkungan, diantaranya yaitu rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat tentang lingkungan, sehingga mereka kurang respon untuk dapat menerima informasi yang bermanfaat bagi dirinya (Hermawan, 2000). Selanjutnya Neolaka (2007) menambahkan ada 4 faktor yang mempengaruhi kesadaran lingkungan, yaitu faktor ketidaktahuan, faktor kemiskinan, faktor kemanusiaan, dan faktor gaya hidup.


(15)

4

kelestarian lingkungan, dimana dengan pendidikan tersebut, akan muncul pemahaman, kebiasaan, dan pelaksanaan. Hal ini ditegaskan juga oleh ahli yang menyatakan sikap seseorang terhadap sesuatu hal akan positif apabila didukung

dengan pengetahuan atau pemahaman yang baik tentang hal tersebut (Kusumawati, 2006).

Sebenarnya pendidikan lingkungan hidup direalisasikan di Indonesia sejak Tahun 1991 diseluruh jenjang pendidikan di Indonesia (Yustina, 2006). Namun, dampak dan hasil pendidikan lingkungan hidup yang telah dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan belum banyak terlihat, baik pada masyarakat maupun lingkungan (Hamzah, 2004).

Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) jangan berupa teori saja, akan tetapi harus benar-benar dipraktekkan dan dicerminkan dalam kehidupannya sehari-hari, agar tertanam kesadaran dan kecintaan terhadap lingkungan. Pendidikan lingkungan hidup sudah lama diajarkan di sekolah-sekolah, akan tetapi dampak dan hasil pendidikan lingkungan hidup yang telah dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan belum banyak terlihat, baik pada masyarakat maupun lingkungan (Hamzah, 2004). Indikasinya bahwa pendidikan lingkungan hidup yang diajarkan di sekolah lebih banyak pada teori, tatanan ide, dan instrumental, sehingga untuk tatanan praktis dan pelaksanaannya kurang, terutama tatanan dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan lingkungan hidup dijadikan solusi, karena dengan pendidikan lingkungan maka siswa akan mendapatkan pengetahuan mengenai lingkungan


(16)

5

pendidikan lingkungan hidup di Indonesia diberlakukan dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi dalam bentuk Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH), Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL), sekolah hijau (Green School) dan yang sekarang

digalakkan berupa sekolah Adiwiyata, yang dikembangkan pemerintah melalui kerjasama kementrian lingkungan hidup dan kementrian pendidikan nasional.

Adiwiyata merupakan program sekolah berwawasan lingkungan, program Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif (KNLH, 2010). Program Adiwiyata diharapkan dapat mengubah pola pikir generasi terhadap pentingnya keseimbangan lingkungan, sehingga apabila generasi sudah memahami dan mengerti tentang konsep keseimbangan lingkungan.

Program ini sudah berjalan di beberapa sekolah di Sumatera Utara, namun yang menjadi persoalan apakah ada manfaatnya terkhusus bagi siswa, dan bagaimana siswa itu dalam kesehariannya terhadap lingkungan. Jika memang bermanfaat dan dapat menciptakan generasi pelestari lingkungan, mengapa tidak segera seluruh sekolah mendapatkan dan melaksanakan program tersebut. Hal inilah yang belum pernah diteliti dalam upaya mendapatkan jawaban dalam menciptakan calon-calon pemimpin yang berbudaya lingkungan. Penelitian ini


(17)

6

dipelajari bukan “mengetahui” dalam artian studi kasus dan studi lapangan harus diperbanyak (Bappeda Yogjakarta, 2007).

Hiswari (1997) menyatakan bahwa tingkat pemahaman pengetahuan materi lingkungan hidup hasil proses belajar mengajar lingkungan hidup memberikan kontribusi berarti dengan sikap siswa terhadap lingkungan hidup. Wantania (1998) mengemukakan ada hubungan yang cukup bermakna antara tingkat pengetahuan materi lingkungan hidup dengan sikap siswa terhadap pelesatarian lingkungan. Dengan alasan itulah peneliti mencoba menindaklanjuti penelitian sebelumnya dengan melihat pengaruh program Adiwiyata yang sedang dan telah diikuti oleh beberapa sekolah apakah benar-benar bermanfaat bagi siswa tersebut dalam melestarikan lingkungan sekitarnya ditinjau dari ranah kognitif dan sikap peduli lingkungan.


(18)

7

1. Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.

2. Program perencanaan penanggulangan bencana yang kurang diberdayakan.

3. Menurunnya kualitas lingkungan karena rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang lingkungan.

4. Dampak dan hasil pendidikan lingkungan hidup belum banyak direalisasikan.

5. Pendidikan lingkungan hidup yang masih berupa teori saja.

6. Pemberdayaan program Adiwiyata pada beberapa sekolah dengan gelar

sekolah Adiwiyata yang masih belum terpenuhi.

1.3Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Sekolah yang diteliti dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas (SMA) yang sudah mendapat predikat sekolah Adiwiyata dan yang belum mendapatkan predikat Adiwiyata di kota Medan.

2. Penilaian yang diuji dalam penelitian ini adalah dari segi pengetahuan dan sikap peduli lingkungan hidup siswa.


(19)

8

1. Apakah terdapat pengaruh program Adiwiyata terhadap pengetahuan

lingkungan hidup siswa SMA Negeri di Kota Medan?

2. Apakah terdapat pengaruh program Adiwiyata terhadap sikap peduli

lingkungan hidup siswa SMA Negeri di Kota Medan?

3. Apakah pengetahuan lingkungan hidup siswa SMA dengan program

Adiwiyata lebih tinggi dibandingkan dengan SMA yang bukan Adiwiyata di Kota Medan?

4. Apakah sikap peduli lingkungan hidup siswa SMA dengan program

Adiwiyata lebih baik dibandingkan dengan SMA yang bukan Adiwiyata di Kota Medan?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh program Adiwiyata terhadap pengetahuan lingkungan

hidup siswa SMA Negeri di Kota Medan.

2. Mengetahui pengaruh program Adiwiyata terhadap sikap peduli lingkungan hidup siswa SMA Negeri di Kota Medan.

3. Mengetahui perbandingan pengetahuan lingkungan hidup siswa antara SMA

Adiwiyata dengan SMA bukan Adiwiyata di Kota Medan.

4. Mengetahui perbandingan sikap peduli lingkungan hidup siswa antara SMA


(20)

9

1. Secara teoritis diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi, sumbangan pemikiran dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan serta bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang berkenaan dengan pengetahuan dan sikap peduli lingkungan hidup sejak dini.

2. Secara praktis diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dan

masukan bagi seluruh warga sekolah baik kepala sekolah, guru, siswa, pegawai, dan petugas kebersihan sekolah yang sudah mendapat gelar program Adiwiyata serta kepada pihak penyelenggara program Adiwiyata.


(21)

67 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian analisis data, maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Secara signifikan tidak terdapat pengaruh program Adiwiyata terhadap pengetahuan lingkungan hidup siswa di SMA Negeri Kota Medan.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan program Adiwiyata terhadap sikap peduli lingkungan hidup siswa di SMA Negeri Kota Medan.

3. Pengetahuan lingkungan hidup siswa SMA Adiwiyata lebih tinggi dibandingkan dengan siswa SMA bukan Adiwiyata di Kota Medan.

4. Sikap peduli lingkungan hidup siswa SMA Adiwiyata lebih baik dibandingkan dengan siswa SMA bukan Adiwiyata di Kota Medan.

5.2 Implikasi

Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan telah ditemukan beberapa implikasi yang dianggap relevan dengan penelitian. Implikasi tersebut antara lain sebagai berikut: Hasil pengolahan dan analisis data menunjukkan bahwa pengetahuan lingkungan siswa pada sekolah Adiwiyata tidak berbeda signifikan dengan pengetahuan lingkungan siswa sekolah bukan Adiwiyata yaitu dengan taraf signifikan p = 0,127. Sedangkan untuk sikap peduli lingkungan siswa pada sekolah Adiwiyata berbeda signifikan dengan sikap peduli lingkungan siswa sekolah bukan Adiwiyata yaitu dengan taraf signifikan p = 0,000. Begitu juga


(22)

68 sekolah bukan Adiwiyata (72,75%). Hal ini berkaitan dengan hasil wawancara kepada beberapa responden dari sekolah Adiwiyata yang menyatakan bahwa selain karena sekolah sudah menjalankan program Adiwiyata namun terdapat faktor lain yang membuat sikap siswa menjadi lebih peduli kepada lingkungan sekolah dikarenakan adanya sanksi. Sanksi berupa dikenakan denda bagi siswa yang membuang sampah sembarangan ataupun bagi kelas yang kotor. Sedangkan siswa yang kurang kepeduliannya terhadap lingkungan dikarenakan kurangnya sarana prasarana yang mendukung dan sosialisasi dari sekolah tentang pentingnya menjaga lingkungan. Berdasarkan hal tersebut didapatlah kesimpulan bahwa program Adiwiyata ternyata tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan lingkungan siswa sehingga setiap sekolah dirasa perlu memberikan pendidikan pengetahaun yang lebih maksimal dengan berbagai cara seperti mengadakan sosialisasi ataupun memberikan mata pelajaran khusus tentang lingkungan hidup.

5.3 Saran

Berdasarkan temuan penelitian maka disarankan:

1. Siswa harus lebih peduli dengan lingkungan sekitar, dengan adanya sikap peduli terhadap lingkungan pasti juga akan menambah pengetahuan tentang lingkungan itu sendiri. Seharusnya sikap peduli ditumbuhkan dari dalam diri dengan penuh kesadaran bukan karena adanya faktor lain seperti karena adanya pemberian sanksi ataupun sarana pendukung. Seharusnya meskipun tidak ada sanksi atau kurangnya sarana, siswa harus tetap bisa menjaga


(23)

69 siswa di sekolah Adiwiyata namun seharusnya menjadi tanggungjawab seluruh siswa. Dalam menjaga kelestarian dan pengelolaan lingkungan juga seharusnya menjadi tanggungjawab semua pihak, baik guru maupun warga sekolah lainnya.

3. Kepada pihak sekolah seharusnya mengadakan sosialisasi tentang pentingnya menjaga lingkungan sekolah dan senantiasa menjaga kebersihan dan keasrian sekolah bukan hanya demi mengejar predikat Adiwiyata melainkan karena kesadaran tantang betapa pentingnya melestarikan lingkungan hidup.

4. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji lebih jauh faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan dan sikap peduli lingkungan siswa sehingga akan menambah wawasan lebih luas.


(24)

70

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Asmani, J.M. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah.

Yogyakarta: DIVA Press.

Asy’ari, M. 2006. Penerapan Peendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Azwar, S. 2002. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Bahar, H. 1986. Teknologi Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Jakarta: PT

Waca Utama Pramesti.

Bappeda Kota Yogjakarta. 2007. Jurnal Penelitian. Bappeda.Yogjakarta.

Barlia, L. 2006. Mengajar dengan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar (PLAS)

untuk Guru dan Calon Guru SD).Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti.

Depdiknas. 2006. Panduan KTSP. Jakarta: Depdiknas.

Desfandi, Mirza. 2015. Mewujudkan Masyarakat Berkarakter Peduli Lingkungan

Melalui Program Adiwiyata. SOSIO DIDAKTIKA Social Science

Education Journal, Vol: 2 (1).

Dwidjoseputro. 1987. Manusia dengan Lingkungan. Jakarta: Lembaga Pendidikan

Tenaga Kependidikan Dirjen Dikti Departemen Pendidikan dan Pengajaran.

Hadiwinarto. 2010. Penajaman Penilaian Karakter dan Budi Pekerti. Solo: PT

Bahana Media Wirayuda.

Hamzah, S. 2004. Pengembangan Model Bahan Ajar PLH Berbasis Lokal dalam

Mata Pelajaran IPS. Universitas Bengkulu: Bengkulu.

Hamzah, S. 2010. Revitalisasi Pendidikan Lingkungan Sebagai Sebuah

Keharusan yang tak Terelakkan. FKIP Universitas Bengkulu. Bengkulu.

Haryanto. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: FIP UNY Hendro.

Hermawan. 2000. Hubungan antara Tingkat Pendidikan dan Prestasi dengan

Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam Pemeliharaan dan Kebersihan


(25)

71

Sumberdaya Alam dan Lingkungan. ISBN 978-602-17001-1-2.

Hiswari, U.T. 1997. Korelasi Antara Pendidikan Lingkungan dengan Sikap Siswa

terhadap Lingkungan Hidup. Universitas Indonesia: Jakarta.

Indrawati. 2010. Sains Teknologi Masyarakat untuk Guru SD. PPPPTK IPA.

Irwan, Z.D. 2005. Tantangan Lingkungan dan Lansekap Hutan Kota. Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Jinan, I. 2014. Perancangan Identitas Dan Media Promosi Smp Negeri 3 Bogor

Sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional. Jurnal Penelitian. Universitas Telkom Bandung.

Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2010. Panduan Adiwiyata. Jakarta.

KNLH.

Kesuma, D. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kusumawati, D. A. dan Ambarwati. 2008. Hubungan Antara Pendidikan dan

Pengetahuan Kepala Keluarga Tentang Kesehatan Lingkungan dengan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). UMS. Surakarta.

Mukminin, A. 2014. Strategi Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan Di

Sekolah Adiwiyata Mandiri. Jurnal Ta’dib Vol. XIX, No. 02. IAIN

Jambi.

Mulyana, R. 2009. Penanaman Etika Lingkungan Melalui Sekolah Peduli dan

Berbudaya Lingkungan. Jurnal Tabularasa PPs Unimed. Vol. 6 No.2.

Medan.

Masruri, M.S. 2002. Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup.

Yogyakarta: UNY Press.

Mushlich. 2011. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis

Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara.

Mustakin, B. 2011. Pendidikan Karakter Membangun Delapan Karakter Emas

Menuju Indonesia Bermartabat. Yogyakarta: Samudra Biru.

Nahadi. 2014. Implementasi Model Pembelajaran Lingkungan Hidup Berbasis

Konteks Berpendekatan Education For Sustainable Development dan Pengaruhnya Terhadap Penguasaan Konsep dan Sikap Siswa. Jurnal ISBN : 979363174-0.


(26)

72 Neolaka, A. 2007. Kesadaran Lingkungan. Rineka Cipta. Jakarta.

Rahmah, Yanti. 2013. Implementasi Program Sekolah Adiwiyata (Studi Pada Sdn

Manukan Kulon Iii/540 Kota Surabaya). Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 4, Hal. 753-757.

Rusyan, A. Tabrani, dkk. 2003. Pendidikan Budi Pekerti. Jakarta Timur: PT

Intimedia Ciptanusantara.

Salim, E. 1986. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta: LP3ES.

Samani, M. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Saragih, A. A. 2012. Pengaruh Program Adiwiyata Terhadap Kognitif Afektif

Dan Psikomotorik Lingkungan Hidup Siswa Sekolah Dasar Di Kota

Medan. Tesis. Medan. Universitas Sumatera Utara.

Satrosupeno, S. 1984. Manusia, Alam dan Lingkungan. Jakarta: Depdikbud.

Soemarwoto, O. 2008. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan.

Jakarta: Djambatan.

Sudaryanti dan Sigit,D.K. 2009. Pengembangan Model Bahan Ajar PLH Berbasis

Lokal dalam Mata Pelajaran IPS. Universitas Negri Yogyakarta.

Yogyakarta.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasi

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Wantania, C.L. 1998. Hubungan antara pendidikan lingkungan dengan sikap

siswa SLTP terhadap pelestarian lingkungan (survei tentang pendidikan

lingkungan pada siswa SLTP di Jakarta). Universitas Indonesia. Jakarta.

Yustina. 2006. Hubungan Pengetahuan Lingkungan Hidup dan Persepsi, Sikap dan Minat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Guru SD di Kota

Pekanbaru. Jurnal Biogenesis. Vol.2.


(1)

67 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian analisis data, maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Secara signifikan tidak terdapat pengaruh program Adiwiyata terhadap pengetahuan lingkungan hidup siswa di SMA Negeri Kota Medan.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan program Adiwiyata terhadap sikap peduli lingkungan hidup siswa di SMA Negeri Kota Medan.

3. Pengetahuan lingkungan hidup siswa SMA Adiwiyata lebih tinggi dibandingkan dengan siswa SMA bukan Adiwiyata di Kota Medan.

4. Sikap peduli lingkungan hidup siswa SMA Adiwiyata lebih baik dibandingkan dengan siswa SMA bukan Adiwiyata di Kota Medan.

5.2 Implikasi

Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan telah ditemukan beberapa implikasi yang dianggap relevan dengan penelitian. Implikasi tersebut antara lain sebagai berikut: Hasil pengolahan dan analisis data menunjukkan bahwa pengetahuan lingkungan siswa pada sekolah Adiwiyata tidak berbeda signifikan dengan pengetahuan lingkungan siswa sekolah bukan Adiwiyata yaitu dengan taraf signifikan p = 0,127. Sedangkan untuk sikap peduli lingkungan siswa pada sekolah Adiwiyata berbeda signifikan dengan sikap peduli lingkungan siswa sekolah bukan Adiwiyata yaitu dengan taraf signifikan p = 0,000. Begitu juga


(2)

68 dengan nilai persentasi yang diperoleh dari observasi bahwa sikap peduli lingkungan siswa sekolah Adiwiyata (80,87%) lebih baik dibandingkan siswa sekolah bukan Adiwiyata (72,75%). Hal ini berkaitan dengan hasil wawancara kepada beberapa responden dari sekolah Adiwiyata yang menyatakan bahwa selain karena sekolah sudah menjalankan program Adiwiyata namun terdapat faktor lain yang membuat sikap siswa menjadi lebih peduli kepada lingkungan sekolah dikarenakan adanya sanksi. Sanksi berupa dikenakan denda bagi siswa yang membuang sampah sembarangan ataupun bagi kelas yang kotor. Sedangkan siswa yang kurang kepeduliannya terhadap lingkungan dikarenakan kurangnya sarana prasarana yang mendukung dan sosialisasi dari sekolah tentang pentingnya menjaga lingkungan. Berdasarkan hal tersebut didapatlah kesimpulan bahwa program Adiwiyata ternyata tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan lingkungan siswa sehingga setiap sekolah dirasa perlu memberikan pendidikan pengetahaun yang lebih maksimal dengan berbagai cara seperti mengadakan sosialisasi ataupun memberikan mata pelajaran khusus tentang lingkungan hidup.

5.3 Saran

Berdasarkan temuan penelitian maka disarankan:

1. Siswa harus lebih peduli dengan lingkungan sekitar, dengan adanya sikap peduli terhadap lingkungan pasti juga akan menambah pengetahuan tentang lingkungan itu sendiri. Seharusnya sikap peduli ditumbuhkan dari dalam diri dengan penuh kesadaran bukan karena adanya faktor lain seperti karena adanya pemberian sanksi ataupun sarana pendukung. Seharusnya meskipun tidak ada sanksi atau kurangnya sarana, siswa harus tetap bisa menjaga


(3)

69 lingkungan sekitar.

2. Pengetahuan dan sikap peduli lingkungan tidak hanya harus dimiliki oleh siswa di sekolah Adiwiyata namun seharusnya menjadi tanggungjawab seluruh siswa. Dalam menjaga kelestarian dan pengelolaan lingkungan juga seharusnya menjadi tanggungjawab semua pihak, baik guru maupun warga sekolah lainnya.

3. Kepada pihak sekolah seharusnya mengadakan sosialisasi tentang pentingnya menjaga lingkungan sekolah dan senantiasa menjaga kebersihan dan keasrian sekolah bukan hanya demi mengejar predikat Adiwiyata melainkan karena kesadaran tantang betapa pentingnya melestarikan lingkungan hidup.

4. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji lebih jauh faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan dan sikap peduli lingkungan siswa sehingga akan menambah wawasan lebih luas.


(4)

70 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Asmani, J.M. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah.

Yogyakarta: DIVA Press.

Asy’ari, M. 2006. Penerapan Peendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Azwar, S. 2002. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Bahar, H. 1986. Teknologi Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Jakarta: PT

Waca Utama Pramesti.

Bappeda Kota Yogjakarta. 2007. Jurnal Penelitian. Bappeda.Yogjakarta.

Barlia, L. 2006. Mengajar dengan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar (PLAS)

untuk Guru dan Calon Guru SD).Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti.

Depdiknas. 2006. Panduan KTSP. Jakarta: Depdiknas.

Desfandi, Mirza. 2015. Mewujudkan Masyarakat Berkarakter Peduli Lingkungan

Melalui Program Adiwiyata. SOSIO DIDAKTIKA Social Science

Education Journal, Vol: 2 (1).

Dwidjoseputro. 1987. Manusia dengan Lingkungan. Jakarta: Lembaga Pendidikan

Tenaga Kependidikan Dirjen Dikti Departemen Pendidikan dan Pengajaran.

Hadiwinarto. 2010. Penajaman Penilaian Karakter dan Budi Pekerti. Solo: PT

Bahana Media Wirayuda.

Hamzah, S. 2004. Pengembangan Model Bahan Ajar PLH Berbasis Lokal dalam

Mata Pelajaran IPS. Universitas Bengkulu: Bengkulu.

Hamzah, S. 2010. Revitalisasi Pendidikan Lingkungan Sebagai Sebuah

Keharusan yang tak Terelakkan. FKIP Universitas Bengkulu. Bengkulu.

Haryanto. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: FIP UNY Hendro.

Hermawan. 2000. Hubungan antara Tingkat Pendidikan dan Prestasi dengan

Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam Pemeliharaan dan Kebersihan


(5)

71 Hidayati, N. 2013. Perilaku Warga Sekolah Dalam Program Adiwiyata di SMK

Negeri 2 Semarang. Jurnal Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan

Sumberdaya Alam dan Lingkungan. ISBN 978-602-17001-1-2.

Hiswari, U.T. 1997. Korelasi Antara Pendidikan Lingkungan dengan Sikap Siswa

terhadap Lingkungan Hidup. Universitas Indonesia: Jakarta.

Indrawati. 2010. Sains Teknologi Masyarakat untuk Guru SD. PPPPTK IPA.

Irwan, Z.D. 2005. Tantangan Lingkungan dan Lansekap Hutan Kota. Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Jinan, I. 2014. Perancangan Identitas Dan Media Promosi Smp Negeri 3 Bogor

Sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional. Jurnal Penelitian. Universitas Telkom Bandung.

Kementerian Negara Lingkungan Hidup. 2010. Panduan Adiwiyata. Jakarta.

KNLH.

Kesuma, D. 2011. Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di Sekolah.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kusumawati, D. A. dan Ambarwati. 2008. Hubungan Antara Pendidikan dan

Pengetahuan Kepala Keluarga Tentang Kesehatan Lingkungan dengan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). UMS. Surakarta.

Mukminin, A. 2014. Strategi Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan Di

Sekolah Adiwiyata Mandiri. Jurnal Ta’dib Vol. XIX, No. 02. IAIN

Jambi.

Mulyana, R. 2009. Penanaman Etika Lingkungan Melalui Sekolah Peduli dan

Berbudaya Lingkungan. Jurnal Tabularasa PPs Unimed. Vol. 6 No.2.

Medan.

Masruri, M.S. 2002. Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup.

Yogyakarta: UNY Press.

Mushlich. 2011. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis

Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara.

Mustakin, B. 2011. Pendidikan Karakter Membangun Delapan Karakter Emas

Menuju Indonesia Bermartabat. Yogyakarta: Samudra Biru.

Nahadi. 2014. Implementasi Model Pembelajaran Lingkungan Hidup Berbasis

Konteks Berpendekatan Education For Sustainable Development dan Pengaruhnya Terhadap Penguasaan Konsep dan Sikap Siswa. Jurnal ISBN : 979363174-0.


(6)

72

Narwanti, S. 2011. Pendidikan Karakter Pengintegrasian 18 Nilai Peembentuk

Karakter dalam Mata Pelajaran. Yogyakarta: Familia.

Neolaka, A. 2007. Kesadaran Lingkungan. Rineka Cipta. Jakarta.

Rahmah, Yanti. 2013. Implementasi Program Sekolah Adiwiyata (Studi Pada Sdn

Manukan Kulon Iii/540 Kota Surabaya). Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 4, Hal. 753-757.

Rusyan, A. Tabrani, dkk. 2003. Pendidikan Budi Pekerti. Jakarta Timur: PT

Intimedia Ciptanusantara.

Salim, E. 1986. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta: LP3ES.

Samani, M. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Saragih, A. A. 2012. Pengaruh Program Adiwiyata Terhadap Kognitif Afektif

Dan Psikomotorik Lingkungan Hidup Siswa Sekolah Dasar Di Kota

Medan. Tesis. Medan. Universitas Sumatera Utara.

Satrosupeno, S. 1984. Manusia, Alam dan Lingkungan. Jakarta: Depdikbud.

Soemarwoto, O. 2008. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan.

Jakarta: Djambatan.

Sudaryanti dan Sigit,D.K. 2009. Pengembangan Model Bahan Ajar PLH Berbasis

Lokal dalam Mata Pelajaran IPS. Universitas Negri Yogyakarta.

Yogyakarta.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasi

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Wantania, C.L. 1998. Hubungan antara pendidikan lingkungan dengan sikap

siswa SLTP terhadap pelestarian lingkungan (survei tentang pendidikan

lingkungan pada siswa SLTP di Jakarta). Universitas Indonesia. Jakarta.

Yustina. 2006. Hubungan Pengetahuan Lingkungan Hidup dan Persepsi, Sikap dan Minat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Guru SD di Kota

Pekanbaru. Jurnal Biogenesis. Vol.2.