Pengurang Untuk Menghitung Penghasilan Kena Pajak PKP Tarif Pajak Penghasilan

Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat 3 UU No 7 Tahun 1083 sebagaiman diubah terakhir dengan UU No 10 Tahun 1994 ditetapkan sebesar 5 dikali dengan penghasilan Bruto setinggi-tingginya Rp.1.296.000 setahun, atau Rp. 108.000 sebulan.

2. Biaya Pensiun

Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat 3 UU No 7 Tahun 1983 sebagaimana diubah terakhir dengan UU No 10 Tahun 1994 ditetapkan sebesar 5 dikali dengan penghasilan Bruto setinggi-tingginya Rp.432.000 setahun atau Rp 36.000 perbulan.

G. Pengurang Untuk Menghitung Penghasilan Kena Pajak PKP

Mulai 1 Januari 2006 Keterangan Setahun Sebulan 1 Wajib Pajak Orang Pribadi Rp. 13.200.000 Rp. 1.100.000 2 Tambahan untuk Wajib Pajak Kawin Rp. 1.200.000 Rp. 100.000 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

H. Tarif Pajak Penghasilan

Berdasarkan UU No 17 tahun 2000 terdapat beberapa lapisan penghasilan yaitu : Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak Sampai dengan Rp. 25.000.000 5 Diatas Rp. 25.000.000 sampai dengan Rp. 50.000.000 10 Diatas Rp. 50.000.000 sampai dengan Rp.100.000.000 15 3 Tambahan untuk setiap Anggota keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yang ditanggung sepenuhnya, maksimal 3 orang Rp. 1.200.000 Rp. 100.000 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Diatas Rp. 100.000.000 sampai dengan Rp. 200.000.000 25 Diatas Rp. 200.000.000 35

I. Cara Penghitungan Pajak Penghasilan PPh pasal 21

Cara menghitung Pajak Penghasilan Pasal 21 atas penghasilan teratur pegawai tetap: a. Penghasilan Neto sebulan dicari dengan cara mengurangkan penghasilan bruto dengan biaya jabatan, iuran pensiun, iuran, Tunjangan Hari Tua kemudian disetahunkan b. Apabila Wajib Pajak mulai bekerja setelah bulan Januari, maka penghasilan neto disetahunkan dengan mengalikan penghasilan neto sebulan dengan banyaknya bulan sejak Wajib Pajak mulai bekerja sampai dengan Desember c. Penghasilan Neto disetahunkan diatas selanjutnya dikurangi dengan PTKP untuk memperoleh Penghasilan Kena Pajak PKP kemudian menghitung PPh 21 setahun, dengan mengalikan PKP dengan tarif d. Untuk memperoleh PPh 21 sebulan atas penghasilan, jumlah PPh 21 setahun dibagi dengan banyaknya bulan Wajib Pajak Bekerja e. Tarif yang telah ditetapkan adalah tarif Pasal 17 UU PPh Tahun 2000 Berikut ini adalah contoh penghitungan PPh 21 terhadap pegawai tetap : Tuan Deni Status menikah dengan satu anak K1 bekerja pada PT.X dengan memperoleh gaji perbulan Rp.2.500.000.PT..X masuk program Jamsostek, Premi asuransi kecelakaan Kerja dan asuransi kematian ditanggungb perusahaan sebesar Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Rp100.000 dan Rp.50.000..disamping penanggung kerja menanggung iuran pensiun yang dibayarkan ke yayasan dan Iuran THT masing-masing Rp.25.000 dan Rp. 10.000. Penghitungan PPh 21Tuan Deni sebagai berikut ; Gaji sebulan : Rp.2.500.000 Premi Asuransi kecelakaan Kerja: Rp 100.000 Premi Asuransi Kematian: Rp 50.000 Penghasilan Bruto: Rp.2.650.000 Pengurang: 1. Biaya Jabatan 5 x Rp.2.650.000 = Rp132.500 Maksimum yang diperbolehkan = Rp 108.000 2. Iuran Pensiun = Rp. 25.000 3. Iuran THT = Rp. 10.00 Jumlah = Rp 143.000 Penghasilan Neto sebulan =Rp.2.507.000 Penghasilan neto setahun 12 x Rp. 2.507.000 =Rp 18.084.000 PTKP: a. Untuk WP Sendiri = Rp.13.200.000 b. Untuk WP Kawin = Rp. 1.200.000 c. Tambahn 1 anak = Rp. 1.200.000 Rp. 15.600.000 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Penghasilan kena Pajak PKP Rp. 2.484.000 PPh Terutang setahun : 5 x Rp 2.484.000 = Rp. 124.200 PPh Terutang Sebulan : Rp. 124.20012 = Rp.10.350. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA DATA DAN EVALUASI

A. Prosedur PemungutanPemotongan dan pelaporan PPh Pasal 21 atas Pegawai

Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara Adapun prosedur pemungutanpemotongan dan pelaporan PPh Pasal 21 atas Pegawai Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara adalah: 1. UU Pajak Penghasilan No 17 Tahun 2000 2. Keputusan Menteri Keuangan RI No 521 KMK.041998 Tentang biaya jabatan atau biaya pensiun yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto 3. Keputusan Menteri Keuangan No 541KMK.042000 Tentang Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyetoran Pajak, tempat pembayaran pajak, tata cara pembayaran, penyetoran dan pelaporan pajak serta tata cara angsuran dan penundaan pajak 4. Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No KEP-545PJ2000 Tentang petunjuk pelaksanaan pemotongan , penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan Pasal 26 sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan orang pribadi

B. Objek dan Subjek Pajak PPh Pasal 21 Pada Pegawai Biro Pusat Administrasi

Universitas Sumatera Utara. 1. Objek Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara