UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENERAPKAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN KONSTRUKSI BATU DAN BETON DI SMK NEGERI 1 BALIGE.

(1)

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN

MENERAPKAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN MELALUI

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS

X PROGRAM KEAHLIAN KONSTRUKSI

BATU DAN BETON DI SMK

NEGERI 1 BALIGE

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi S ebagian Dari Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh :

VERA YUNI A. SIMANGUNSONG

NIM. 5123311037

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

Vera Yuni A. Simangunsong. NIM 5123311037. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Mata Pelajaran Menerapka Ilmu Statika Dan Tegangan Melalui Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton Di SMK Negeri 1 Balige. Skripsi. Fakultas Teknik – Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan untuk menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Menerapkan Ilmu Statika dan Tegangan (MIST) pada kompetensi Dasar Menerapkan Cara Menyusun Gaya Dalam Struktur Bangunan di Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 1 Balige T.P. 2016/2017 yang berjumlah 32 siswa. Prosedur tindakan dikemas ke dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Pada siklus I mempelajari tentang Besaran Dan Satuan, Besaran Skalar Dan Vektor, Dan sistem Satuan SI. Pada siklus II mempelajari tentang Arah Gaya, Menguraikan Dan Menggabungkan Gaya Dan Hukum Newton.

Data penelitian diambil dari tes hasil belajar siswa. Hasil uji coba instrumen penelitian dari 25 soal pada siklus I terdapat 20 soal valid, uji tingkat kesukaran terdapat 16 soal mudah, 4 soal sedang dan tidak terdapat soal dalam katagori sukar, uji daya pembeda tes didapat 9 soal buruk, 10 soal cukup dan 1 soal baik, uji reliabilitas tes didapat 0,73 (Tinggi). Pada siklus II dari 25 soal diperoleh 21 soal valid, uji tingkat kesukaran terdapat 16 soal mudah, 5 soal sedang. Uji daya pembeda tes didapat 12 soal buruk, 5 soal cukup dan 4 soal baik, uji reliabilitas tes didapat 0,79 (tinggi). Penelitian dikatakan berhasil diukur berdasarkan rata-rata komulatif hasil belajar siswa memperoleh nilai minimal 75 dan tuntas secara klasikal jika seluruh kelas ≥ 75% siswanya tuntas.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran MIST Kompetensi Dasar Menerapkan Cara Menyusun Gaya Dalam Struktur Bangunan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 1 Balige Tuan T.P. 2016/2017. Selain itu dapat menimbulkan suasana belajar yang menyenangkan karena siswa aktif dan belajar untuk menemukan sendiri makna dari pembelajarannya.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) , Hasil Belajar


(6)

ii

ABSTRACT

Vera Yuni A. Simangunsong. NIM 5123311037. Improving Learning Results Subjects to implementing Statics Science And Voltage Through Application Approach Contextual Teaching And Learning (CTL) Students of Class X Engineering Program Construction Stone And Concrete On SMK Negeri 1 Balige. Thesis. Faculty of Engineering State University of Medan. 2016

This research is a classroom action research (PTK) aims to apply the model of learning that can improve learning outcomes subjects Applying Science Statics and Voltage (MIST) on the competence of the Basic Applying How to Develop Style In Structures in Class X Engineering Program Construction Stone And Concrete SMK Negeri 1 Balige TP 2016/2017 which amounted to 32 students. Procedures action packed into two cycles, each cycle consisting of two meetings. Each cycle consists of the planning stages (planning), action (acting), observation (observing) and reflection (reflecting). In the first cycle to learn about the magnitude and Units, Scalar and Vector Magnitude, And The SI unit system. In the second cycle to learn more about Directions Gaya, Outlines And Combining Style And Newton's Law.

Encode were taken from the test results of the students' learning. The trial results of research instruments of the 25 questions in the first cycle there are 20 questions are valid, the test difficulty level, there are 16 about an easy, four questions were and there are no problems in the category of difficulty, test distinguishing tests obtained 9 matter worse, 10 questions fairly and 1 question well, test the reliability of the test gained 0.73 (High). In the second cycle of about 25 was obtained 21 valid questions, test difficulty level, there are 16 easy questions, five questions were. Test distinguishing bad about the test obtained 12, 5 and 4 about the matter quite well, test the reliability of the test gained 0.79 (high). The study is successful is measured by the average cumulative result of learning students get a minimum of 75 and finished in the classical if the entire class of ≥ 75% of students complete.

Based on the results of this study concluded that with the implementation of contextual learning model can improve the student learning outcomes in Subjects MIST Applying Basic competence of How to Style In Class X Structures Engineering Program Construction Stone and Concrete in SMK Negeri 1 Balige Mr. T.P. 2016/2017. Moreover, it can cause learning fun for the students active and learn to find their own meaning of the learning.

Keywords: Learning Model Contextual Teaching and Learning (CTL)


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan kasihNya karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga proposal ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Menerapkan Ilmu Statika dan Tegangan Melalui Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 1 Balige”,

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam tulisan ini terdapat kekurangan dalam penulisan, isi dan penyampaiannya. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan perhatian, dorongan, bimbingan, serta masukan dan saran yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.

2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik

UNIMED.

3. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan UNIMED dan Pembimbing Akademi Penulis juga sebagai dosen Narasumber dan Penguji.

4. Drs. Juanda Sianipar, M.Pd., Selaku dosen narasumber dan Penguji yang telah memberikan banyak masukan.

5. Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd., Selaku dosen Penguji dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan UNIMED.

6. Bambang Hadibroto, ST., MT., M.Si Selaku dosen narasumber penulis.

7. Dr. Zulkifli Matondang, M. Si., selaku Ketua Prodi Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan UNIMED.


(8)

iv

9. Bapak H. Sinambela, S,.Pd selaku guru mata pelajaran Menerapkan Ilmu Statika Dan Tegangan pada kelas X Konstruksi Batu dan Beton.

10.Guru dan Staf Pegawai di SMK N 1 Balige.

11.Kak Arnawaty, SE, yang memudahkan segala rusan surat menyurat.

12.Bapak dan Ibu Staf Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

13.Bapak dan Ibu Dosen yang membimbing saya selama perkuliahan.

14.Kel. Besar Op. Tama Simangunsong/br. Marpaung dan Kel.Besar Op.

Manongam Sitorus/br. Marpaung terimakasih buat doa-doanya.

Khususnya Kak Indah, Kak Yuni, bang Charlie, dan Best ku Risky yang juga membantuku dalam penyelasaian skripsiku.

15.Teman-teman PTB 2012 Bernata, Dewi, Dharma, Dina, Denni, Donny,

Eco, Harna, Holong, Jefri, Maria,Martini, Murdiono, Nia,

Pahlawan,Petrus, Rahmat, Ricardo, Ridho,Roylando, Robi, Riris,Widya dan yang lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

16. GO’S (Bang Ricky, Bang Roubin, Rahma dan Maria) dan adik-adikku Lina, Gita dan Inra yang karena doa mereka aku semakin semangat.

17.Kakak dan Abang Stambuk yang selalu memberikan saran.

18.Teman-teman PPL 2015 di SMK N 1 Balige.

19.Terkhusus buat kedua orang tuaku L. Simangunsong A.Md dan R. Sitorus

semua ini karena dan buat Bapak dan Mama, juga buat Kakak Desi Widya Tamauli Simangunsong S.Gz, Adikku Boby Andri Tua Simangunsong dan Febiola Simangunsong yang selalu mendukungku, serta Alm. Tulang J. Sitorus dan Nantulang R. Siagian yang merupakan bagian dari perjalanan studiku.

20.Terimakasih buat berkat dan karunia yang Tuhan Yesus Kristus berikan sehingga selama pengerjaan Skripsi ini saya selalu dimampukan, tetap terjaga kesehatan dan tidak kekurangan suatu apapun.


(9)

v

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2016 Penulis,


(10)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK……..……….………. i

ABSTRACT..…..……….……… ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori ... 10

1. Hakikat Hasil Belajar MIST... 10

2. Hakikat Model Pembelajaran ... 14

a. Pengertian Pembelajaran ... 15

b. Karakteristik Model Pembelajaran ... 17

c. Langkah-Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran ... 22


(11)

vii

C. Kerangka Konseptual / Berpikir ... 27

D. Pengajuan Hipotesis ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 30

C. Jenis Penelitian ... 30

D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 31

E. Rancangan Penelitian ... 32

F. Prosedur Penelitian... 34

G. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 44

1. Tes ... 44

H. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 45

1. Validitas Tes ... 46

2. Indeks Kesukaran Tes ... 48

3. Daya Pembeda Tes ... 49

4. Uji Reliabilitas Butir Tes ... 51

I. Teknik Analisis Data ... 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Siklus I ( Dua Pertemuan ) ... 55

1. Tahap Perencanaan ( Planning ) ... 55

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ( Acting ) ... 55


(12)

viii

4. Tahap Refleksi dan Perencanaan Ulang ( Replecting and

Replenning ) ... 63

B. Siklus II ( Dua Pertemuan ) ... 64

1. Tahap Perencanaan ( Planning ) ... 65

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ( Acting ) ... 65

3. Tahap Pengamatan ( Observing ) ... 72

4. Tahap Refleksi ( Replecting and Replenning ) ... 73

C. Pembahasan Penelitian ... 74

1. Hasil Belajar ... 74

2. Analisa Ketercapaian Hasil Belajar ... 75

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 78

B. Implikasi ... 78

C. Saran ... 80


(13)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Menerapkan Ilmu Statika dan Tegangan Kelas X Program Keahlian Teknik Batu dan Beton SMK

Negeri 1 Balige ……….………. 3

Tabel 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 37

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Uji Instrumen Siklus I ... 45

Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Uji Instrumen Siklus II ... 45

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Tes ... 46

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Tes ... 53

Table 4.1 Rekapitulasi Hasil Postest Siswa Siklus I. ... 61

Table 4.2 Rekapitulasi Hasil Ketuntasan Postest Siswa Siklus I. ... 61

Table 4.3 Rekapitulasi Nilai Postest Siswa Siklus II. ... 70

Table 4.4 Rekapitulasi Hasil Ketuntasan Postest Siswa Siklus II. ... 71


(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Tahap Penelitian Tindakan kelas ... 33

Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar Klasikal Siswa siklus I. ... 61

Gambar 4.2 Histogram Hasil Belajar Individual Siswa siklus I. ... 62

Gambar 4.3 Histogra Hasil Belajar Klasikal Siswa Siklus II... 71

Gambar 4.4 Histogram Hasil Belajar Individual Siswa siklus II. ... 72

Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II... 73

Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I dan II. ... 73


(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus ... 85

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 89

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 104

4. Naskah Pembelajaran Siklus I ... 117

5. Naskah Pembelajaran Siklus II ... 137

6. Tes Hasil Belajar Siklus I... 150

7. Kunci Jawaban Siklus I ... 154

8. Tes Hasil Belajar Siklus II ... 156

9. Kunci Jawaban Siklus II ... 161

10.Lembar Jawaban Siklus I ... 163

11.Lembar Jawaban Siklus II ... 164

12.Perhitungan Validitas siklus I ... 165

13.Perhitungan Validitas siklus II ... 166

14.Perhitungan Reabilitas Siklus I ... 167

15.Perhitungan Reabilitas Siklus II ... 168

16.Perhitungan Taraf Kesukaran Siklus I ... 169

17.Perhitungan Taraf Kesukaran Siklus II ... 170

18.Perhitungan Daya Pembeda Siklus I ... 171

19.Perhitungan Daya Pembeda Siklus II ... 172

20.Lember Nilai Hasil Tes Siswa Siklus I. ... 173

21.Lembar Nilai Hasil Tes Siswa Siklus II. ... 174

22.Lembar Perbandingan Siklus I dan Siklus II ... 175


(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan generasi suatu bangsa. Sebab majunya suatu bangsa adalah dari generasi muda yang mempunyai ilmu dan pendidikan tinggi. Indonesia merupakan salah satu bangsa yang menaruh harapan besar terhadap pendidikan dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah generasi muda yang menjadi harapan bangsa sebagai generasi penerus demi kemajuan bangsa ini.

Jurusan Teknik Bangunan program kejuruan Teknik Konstruksi Batu dan Beton merupakan salah satu bagian dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK menghasilkan peserta didik yang terampil dan berkualitas sesuai dengan bidangnya. Lulusan SMK Jurusan Teknik Bangunan program keahlian Konstruksi Batu dan Beton diharuskan untuk menguasai teori maupun praktek, sehingga mampu terjun kedunia industri. Dalam meningkatkan kualitas lulusannya, SMK Negeri 1 Balige memiliki lima faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar disekolah yaitu: pendidik, siswa, tujuan, alat dan lingkungan. Siswa merupakan bagian dari faktor tersebut. Kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang kompetensi dasar menerapkan cara menyusun gaya dan menguraikan gaya, dan materi pokonya konsep besaran dan satuan, defenisi gaya, menguraikan dan menggabungkan serta hukum newton. Karena siswa Jurusan Teknik Bangunan itu dituntut untuk memahami bagaimana cara perhitungan dan cara menggambar suatu struktur bangunan.


(17)

2

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti sewaktu mengikuti PPL (Program Pengalaman Lapangan) tahun 2015 di SMK Negeri 1 Balige, bahwa siswa menganggap mata pelajaran Menerapkan Ilmu Statika dan Tegangan (MIST) ini sangat sulit dan sangat membosankan, sehingga minat siswa untuk belajar MIST sangat kurang. Hal ini disebabkan karena pembelajaran yang masih berpusat pada guru, dimana pembelajaran yang digunakan masih bersifat ceramah, tidak bervariasi, dan sangat monoton. Siswa juga tidak berusaha untuk mencari sumber belajar lain dan tidak memanfaatkan teknologi yang sudah berkembang untuk mencari sumber belajar lainnya. Dan juga kurangnya diskusi antar siswa dengan siswa, guru dengan siswa menjadi salah satu penyebab dimana minat siswa untuk belajar MIST sangat kurang. Proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah hanya satu arah, dimana guru sebagai pemberi informasi aktif kepada siswa. Proses pembelajaran ceramah tidak memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi dengan siswa lain, dan juga diskusi dengan guru itu sendiri, hal ini dapat dilihat dari nilai hasil ujian harian siswa yang masih tergolong rendah. Untuk mengatasi rendahnya hasil belajar tersebut, maka perlu diterapkan suatu model pembelajaran yang bisa meningkatkan minat belajar siswa sehingga membuat siswa aktif dalam proses belajar.


(18)

3

Tabel 1.1 Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan Kelas X Program Keahlian Teknik Batu dan Beton

Tahun Ajaran

Interval Nilai Jumlah Siswa Fo (Orang)

Frekuensi Relatif / Fr (%)

Keterangan

2014/2015 90,00-100 - - Sangat

Kompeten

80,00-89,99 3 12 Kompeten

75,00-79,99 17 68 Cukup

Kompeten

<75 5 20 Tidak

Kompeten

2013/2014 90,00-100 1 3,45 Sangat

Kompeten

80,00-89,99 4 13,79 Kompeten

75,00-79,99 18 62,07 Cukup

Kompeten

<75 6 20,69 Tidak

Kompeten

2012/2013 90,00-100 - - Sangat

Kompeten

80,00-89,99 5 20,83 Kompeten

75,00-79,99 15 62,5 Cukup

Kompeten

<75 4 16,67 Tidak

Kompeten Sumber: Ulangan Harian Mata Pelajaran Menerapkan Ilmu Statika dan Tegangan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Batu dan Beton SMK Negeri 1 Balige.

Dari tabel ulangan harian yang diberikan oleh guru mata pelajaran MIST di atas menunjukkan hasil belajar siswa kelas X Program Keahlian Batu dan Beton SMK Negeri 1 Balige Tahun Pelajaran 2014/2015 belum optimal. Dapat disimpulkan penulis berdasarkan Ketuntasan Kriteria Minimum (KKM) yang ditetapkan di SMK Negeri 1 adalah 75. Pada nilai rata-rata ulangan harian 20% siswa dikategorikan tidak kompeten, 68% siswa dikategorikan cukup kompeten, 12% dikategorikan kompeten dan 0% dikategorikan sangat kompeten. Pada tahun 2013/2014 nilai rata-rata ulangan harian terdapat 20,69% dikategorikan tidak


(19)

4

kompeten, 62,07% dikategorikan cukup kompeten, 13,79% dikategorikan kompeten dan 3,45% dikategorikan sangat kompeten. Pada tahun 2012/2013 nilai tara-rata ulangan harian terdapat 16,67% dikategorikan tidak kompeten, 62,5% siswa dikategorikan cukup kompeten, 20,83 dikategorikan kompeten dan 0 dikategorikan sangat kompeten.

Berdasarkan hasil ulangan harian MIST kelas X Program Keahlian Teknik Batu dan Beton SMK Negeri 1 Balige diatas menjadi bukti bahwa hasil belajar MIST kelas X belum optimal atau tergolong rendah. Rendahnya hasil belajar siswa diakibatkan oleh beberapa faktor yakni faktor dari diri siswa, dan faktor dari luar diri siswa tersebut. Adapun faktor dari luar diri siswa adalah proses mengajar guru. Sesuai observasi penulis dalam proses mengajar guru cenderung hanya menggunakan metode ceramah, menuliskan materi di papan tulis dan memberikan tugas yang dikerjakan di rumah.

Dari cara mengajar tersebut siswa hanya berpartisipasi sebagai pendengar, dan mencatat materi yang ada di papan tulis. Proses pembelajaran ini merupakan jenis pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered approaches). Sementara itu mata pelajaran MIST merupakan golongan mata pelajaran produktif, siswa dituntut untuk memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam berhitung yang dapat dicapai dengan kecenderungan siswa untuk aktif dalam bertanya, pengerjaan soal baik secara diskusi maupun individu, dan mengerjakan tugas.

Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh


(20)

5

untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.

Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus kita pahami. Pertama, CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam konteks CTL tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima pelajaran, akan tetapi proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran.

Kedua, CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat mengangkap hubungan antara pengalaman belajar disekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan matri yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan bermakna secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan.

Ketiga, CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Materi pelajaran dalam konteks CTL bukan untuk ditumpuk di otak dan kemudian di lupakan, akan tetapi sebagai bekal mereka dalam mengarungi kehidupan nyata.

Perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi penggunaan berbagai jenis media, sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Pengajar


(21)

6

diharapkan dapat menggunakan alat-alat atau perlengkapan tersebut secara efektif dan efisien dalam pembelajaran di kelas. Tapi sisi lain, pengajar juga diisyaratkan untuk menggunakan berbagai alat-alat yang murah, efisien, mampu memiliki sekolah, baik yang dibuat sendiri oleh pengajar, maupun alat-alat kompensional yang sudah tersedia dan dimiliki sekolah. Tetapi juga tidak menolak kemungkinan menggunakan alat-alat yang sesuai dengan tuntutan perkembangan kemajuan teknologi dalam pembelajaran. Oleh karena itu, pengajar dituntut untuk selalu mengembangkan diri sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka peneliti tertarik meneliti kembali CTL pada pelajaran MIST terutama pada pokok bahasan pokok bahasan perhitungan reaksi, momen gaya lintang, menggambar bidang momen gaya lintang beban terbagi merata. Maka dengan demikian peneliti melakukan penelitian dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Menerapkan Ilmu Statika dan Tegangan Melalui Penerapan Pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa Kelas X Program

Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 1 Balige”

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar MIST siswa kelas X Program Keahlian Teknik Batu dan Beton SMK Negeri 1 Balige belum mencapai hasil yang memuaskan.


(22)

7

2. Guru cenderung hanya menggunakan metode ceramah, menuliskan

materi di papan tulis, dan memberikan tugas yang akan dikerjakan di rumah.

3. Terbatasnya sumber belajar yang digunakan dan tidak adanya kemauan

siswa dalam mencari sumber belajar lainnya.

4. Proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered approaches)

5. Guru belum menggunakan model pembelajaran CTL pada mata

pelajaran MIST siswa kelas X Program Keahlian Teknik Batu dan Beton SMK Negeri 1 Balige

C.Batasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah pada pelajaran MIST dan keterbatasan peneliti, maka penelitian ini dibatasai pada upaya peningkatan hasil belajar mata pelajaran MIST Pada Kompetensi Dasar Menerapkan Cara Menyusun Gaya dan Menguraikan Gaya dengan Materi pokok Konsep Besaran dan Satuan, Defenisi Gaya, Menguraikan dan Menggabungkan Gaya serta Hukum Newton di kelas X program keahlian Konstruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 1 Balige.


(23)

8

D.Rumusan Masalah

Sesuai dengan batasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penilitian ini adalah:

“Apakah model pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran MIST di kelas X program keahlian Konstruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 1 Balige?

E.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran CTL Pada Kompetensi Dasar Menerapkan Cara Menyusun Gaya dan Menguraikan Gaya dengan Materi pokok Konsep Besaran dan Satuan, Defenisi Gaya, Menguraikan dan Menggabungkan Gaya serta Hukum Newton di kelas X program keahlian Konstruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 1 Balige.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:

1. Bagi siswa

Untuk meningkatkan peran aktif siswa selama proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat saat diskusi berlangsung serta melatih siswa untuk bekerja sama, sehingga siswa tidak merasa bosan selama pembelajaran.


(24)

9

Dapat dijadikan sebagai metode pengajaran alternatif, sehingga keterlibatan siswa selama proses pembelajaran dapat meningkat dan siswa menjadi termotivasi dalam belajar.

3. Bagi peneliti

Untuk refrensi bagi peneliti dalam melakukan penelitian yang relevan dikemudian hari.


(25)

78

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran MIST Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Balige. Hal ini dapat dilihat dari data hasil belajar siswa dengan membandingkan antara Siklus I dan II, pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa 75 dengan presentase ketuntasan 68,75%. Dan pada pertemuan kedua nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu 83 dengan presentase ketuntasan 84,38%.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, terdapat hubungan positif antara model pembelajaran CTL terhadap hasil belajar mata pelajaran MIST pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Balige. Setelah dilaksanakanya proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CTL dengan menerapkan tujuh komponen utama CTL yaitu kontrutivisme, inquiry, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, penilaian sebenarnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran


(26)

79

MIST pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Balige. Hal ini dapat menjadi bukti bahwa model pembelajaran CTL dapat diterapkan pada mata pelajaran MIST, terutama untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Penggunaan model pembelajaran CTL sangat tepat dalam meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran CTL mengajak dan membawa siswa akan lebih aktif, bersemangat dalam menggali kemampuan sendiri, menumbuhkan rasa kepercayaan diri dengan kemampuan yang dimiliki, bertanya, berdiskusi, menganalisis dan mampu menyelesaikan tugas tepat waktu dalam mengikuti proses pembelajaran.

Hubungan antara model pembelajaran CTL terhadap hasil belajar pada mata pelajaran MIST berpengaruh secara sangat signifikan. Apabila model pembelajaran CTL diterapkan dalam pembelajaran dikelas siswa antusias untuk mengikuti kegiatan belajar-mengajar, aktif dalam mengajukan pertanyaan kepada guru mata pelajaran, aktif dalam memberi jawaban dari pertanyaan guru mengenai meteri yang diajarkan, antusias dalam memberikan pendapat, dan aktif dalam diskusi kelompok. Hasil penelitian membuktikan bahwa model pembelajaran CTL memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar MIST, terlihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa.

Keterlibatan semua aspek pendukung baik itu guru, siswa, sarana maupun prasarana sangan berperan demi tecapainya kegiatan pembelajaran ini. Keterlibatan guru sangat diperlukan karena guru yang menjalankan proses kegiatan ini dengan merancang kegiatan pembelajaran dengan menggunakan


(27)

80

model CTL dengan menjalankan 7 komponen utama CTL yaitu mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri dan menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan baru, menjalankan sejauh mungkin kegiatan inkuiry untuk semua topik yang diajarkan, mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui memunculkan pertanyaan – pertanyaan, menciptakan masyarakat belajar, menghadirkan model sebagai contoh dengan melibatkan siswa, melakukan kegiatan refleksi, dan melakukan penilaian secara objektif pada akhir pertemuan.

C. Saran

Setelah melihat hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi sekolah, maka diharapkan mendukung pelaksanaan secara berkesinambungan sebagai referensi yang dapat digunakan oleh guru mata pelajaran lain.

2. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan model pembelajaran CTL ini sebagai suatu alternatif yang diterapkan didalam kelas dalam mata pelajaran MIST untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Guru diharapkan mampu menjadi fasilitator yang terus-menerus

membimbing siswa dalam membangun sendiri pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan materi pembelajaran.


(28)

81

4. Dalam kegiatan pembelajalan dengan menggunakan model pembelajaran CTL hal terpenting diharapkan guru harus mampu mengaplikasikan materi dengan dunia nyata siswa untuk membantu siswa mampu menjawab soal pada ranak Pengetahuan C3 ( Aplikasi ).


(29)

83

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2011). Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati. 2013, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah. (2006). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ellsyah, S. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kontextual Teaching and Learning (CTL) Pada Kompetensi Menguasai Teori Dasar Elektronika Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Audio Vidio SMK Negri Percut Sei Tuan. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negri Medan. Medan. Hajar, Siti. (2008). Penerapan Model Pembelajarn Kontextual Teaching and

Learning ( CTL ) Pada Pembelajaran Ekosistem Darat dan Perairan Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekitar di Kelas X SMA Negri 1 Binjai. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negri Medan. Medan.

Hastia L, Eka. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Dasar Kompetensi Kejuruan ( DKK ) di Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Stabat T.P 2010/2011. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negri Medan. Medan.

Jonson. (2006). Contextual Teaching and Learning menjadikan kegiatan belajar mengajar mengasikkan dan bermakna. Bandung: Mizan Learning Center. Purwanto,(2009), Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Rusman. (2012). Model – Model Pembelajaran : Mengembangkan Propesi Guru.

Jakarta: Rajawali Pers.

Sani, Ridwan Abdullah. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Sanjaya, Wina ( 2014 ). Strategi Pembelajaran : Berorientsi Standar Proses

pendidikan . Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Slameto. 2002. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sujdana, N. (1998). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep,

Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group.


(30)

84

Uno, Hamzah. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Anisa. (2009). Kelebihan Pembelajaran CTL. [ Online ]. Tersedia:

http://www.sekolahdasar.net/2012/05/kelebihan-dan-kelemahan-pembelajaran. html [ diakses 04 Maret 2016]

Dzaki. (2009). Kelemahan Pembelajaran CTL. [ Online ]. Tersedia:

http//www.sekolahdasar.net/2012/05/kelebihan-dan-kelemahan-pembelajaran. html [ diakses 04 Maret 2016 ]

Syamsuddin, M.R. (2012). Statika Bangunan. [ Online ]. Tersedia:

(http://materiesemka.blogspot.com/2012/01/kompetensi.html/) [ diakses 07 Maret 2016 ]


(1)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran MIST Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Balige. Hal ini dapat dilihat dari data hasil belajar siswa dengan membandingkan antara Siklus I dan II, pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa 75 dengan presentase ketuntasan 68,75%. Dan pada pertemuan kedua nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu 83 dengan presentase ketuntasan 84,38%.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, terdapat hubungan positif antara model pembelajaran CTL terhadap hasil belajar mata pelajaran MIST pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Balige. Setelah dilaksanakanya proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CTL dengan menerapkan tujuh komponen utama CTL yaitu kontrutivisme, inquiry, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, penilaian sebenarnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran


(2)

MIST pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Balige. Hal ini dapat menjadi bukti bahwa model pembelajaran CTL dapat diterapkan pada mata pelajaran MIST, terutama untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Penggunaan model pembelajaran CTL sangat tepat dalam meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran CTL mengajak dan membawa siswa akan lebih aktif, bersemangat dalam menggali kemampuan sendiri, menumbuhkan rasa kepercayaan diri dengan kemampuan yang dimiliki, bertanya, berdiskusi, menganalisis dan mampu menyelesaikan tugas tepat waktu dalam mengikuti proses pembelajaran.

Hubungan antara model pembelajaran CTL terhadap hasil belajar pada mata pelajaran MIST berpengaruh secara sangat signifikan. Apabila model pembelajaran CTL diterapkan dalam pembelajaran dikelas siswa antusias untuk mengikuti kegiatan belajar-mengajar, aktif dalam mengajukan pertanyaan kepada guru mata pelajaran, aktif dalam memberi jawaban dari pertanyaan guru mengenai meteri yang diajarkan, antusias dalam memberikan pendapat, dan aktif dalam diskusi kelompok. Hasil penelitian membuktikan bahwa model pembelajaran CTL memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar MIST, terlihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa.

Keterlibatan semua aspek pendukung baik itu guru, siswa, sarana maupun prasarana sangan berperan demi tecapainya kegiatan pembelajaran ini. Keterlibatan guru sangat diperlukan karena guru yang menjalankan proses kegiatan ini dengan merancang kegiatan pembelajaran dengan menggunakan


(3)

model CTL dengan menjalankan 7 komponen utama CTL yaitu mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri dan menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan baru, menjalankan sejauh mungkin kegiatan inkuiry untuk semua topik yang diajarkan, mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui memunculkan pertanyaan – pertanyaan, menciptakan masyarakat belajar, menghadirkan model sebagai contoh dengan melibatkan siswa, melakukan kegiatan refleksi, dan melakukan penilaian secara objektif pada akhir pertemuan.

C. Saran

Setelah melihat hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi sekolah, maka diharapkan mendukung pelaksanaan secara berkesinambungan sebagai referensi yang dapat digunakan oleh guru mata pelajaran lain.

2. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan model pembelajaran CTL ini sebagai suatu alternatif yang diterapkan didalam kelas dalam mata pelajaran MIST untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Guru diharapkan mampu menjadi fasilitator yang terus-menerus membimbing siswa dalam membangun sendiri pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan materi pembelajaran.


(4)

4. Dalam kegiatan pembelajalan dengan menggunakan model pembelajaran CTL hal terpenting diharapkan guru harus mampu mengaplikasikan materi dengan dunia nyata siswa untuk membantu siswa mampu menjawab soal pada ranak Pengetahuan C3 ( Aplikasi ).


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2011). Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati. 2013, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah. (2006). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ellsyah, S. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kontextual Teaching and Learning (CTL) Pada Kompetensi Menguasai Teori Dasar Elektronika Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Audio Vidio SMK Negri Percut Sei Tuan. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negri Medan. Medan. Hajar, Siti. (2008). Penerapan Model Pembelajarn Kontextual Teaching and

Learning ( CTL ) Pada Pembelajaran Ekosistem Darat dan Perairan Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekitar di Kelas X SMA Negri 1 Binjai. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negri Medan. Medan.

Hastia L, Eka. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Dasar Kompetensi Kejuruan ( DKK ) di Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Stabat T.P 2010/2011. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negri Medan. Medan.

Jonson. (2006). Contextual Teaching and Learning menjadikan kegiatan belajar mengajar mengasikkan dan bermakna. Bandung: Mizan Learning Center. Purwanto,(2009), Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Rusman. (2012). Model – Model Pembelajaran : Mengembangkan Propesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Sani, Ridwan Abdullah. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Sanjaya, Wina ( 2014 ). Strategi Pembelajaran : Berorientsi Standar Proses

pendidikan . Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Slameto. 2002. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sujdana, N. (1998). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep,

Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group.


(6)

Uno, Hamzah. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Anisa. (2009). Kelebihan Pembelajaran CTL. [ Online ]. Tersedia:

http://www.sekolahdasar.net/2012/05/kelebihan-dan-kelemahan-pembelajaran. html [ diakses 04 Maret 2016]

Dzaki. (2009). Kelemahan Pembelajaran CTL. [ Online ]. Tersedia:

http//www.sekolahdasar.net/2012/05/kelebihan-dan-kelemahan-pembelajaran. html [ diakses 04 Maret 2016 ]

Syamsuddin, M.R. (2012). Statika Bangunan. [ Online ]. Tersedia: (http://materiesemka.blogspot.com/2012/01/kompetensi.html/) [ diakses 07 Maret 2016 ]


Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENERAPKAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 1 BALIGE.

0 3 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON.

0 1 23

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (Contextual Teaching and Learning) TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU BAHAN BANGUNAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN KONTRUKSI BATU BETON SMK NEGERI 1 LINTONGNIHUTA.

0 8 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN PADA KOMPETENSI MENERAPKAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGER

0 4 36