PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KINEMATIKA GERAK LURUS DI KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 4 TEBING TINGGI T.P 2016/2017.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK KINEMATIKA GERAK LURUS DI
KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 4
TEBING TINGGI T.P 2016 /2017
Oleh:
Sri Novita
4123121073
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK KINEMATIKA GERAK LURUS DI
KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 4
TEBING TINGGI T.P 2016/201 7
SRI NOVITA ( NIM : 4123121073 )
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada materi kinematika gerak lurus
di kelas X semester I SMA Negeri 4 Tebing Tinggi T.P 2016/2017. Jenis
penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain two group Pre-test dan Postest, pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan
mengambil dua kelas dari lima kelas yaitu kelas X-IPA 3 sebagai kelas
eksperimen yang berjumlah 34 orang dan kelas X-IPA 2 sebagai kelas kontrol
yang berjumlah 34 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa berupa soal Essay test dalam ranah kognitif yang terdiri dari 10 soal
yang sudah divalidkan oleh validator. Berdasarkan hasil penelitian di kelas
eksperimen diperoleh rata-rata afektif dan psikomotorik masing-masing dalam
kategori baik sedangkan di kelas kontrol rata-rata persentase perkembangan
afektif termasuk dalam kategori baik. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata
pretest kelas eksperimen adalah 25,82 dan kelas kontrol adalah 22,38, setelah
pembelajaran selesai diberikan posttest dengan hasil nilai rata-rata kelas
eksperimen 79,05 dan kelas kontrol 72,8. Analisis uji normalitas dan uji
homogenitas pada kedua kelas diketahui bahwa data berdistribusi normal dan
kedua kelas berasal dari kelompok yang homogen. Hasil uji t satu pihak diperoleh
thitung > ttabel yaitu (2,55 > 1,67), artinya ada pengaruh yang signifikan penerapan
model inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada materi kinematika
gerak lurus di kelas X semester I SMA Negeri 4 Tebing Tinggi T.P 2016/2017.
Kata kunci : model inkuiri terbimbing ,hasil belajar, konvensional.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat
dan karunia-Nya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, skripsi
berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kinematika Gerak Lurus Di Kelas X Semester
I SMA Negeri 4 Tebing Tinggi T.P 2016/2017”, disusun untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan di jurusan fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra.
Ida Wahyuni, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga di sampaikan kepada
bapak Dr. Wawan Bunawan, M.Pd.,M.Si, bapak Dr. Rahmatsyah, M.Si dan Ibu
Dr. Rita Juliani, M.Si, selaku dosen pembanding yang telah memberikan masukan
dan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku
ketua jurusan Fisika dan bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd selaku ketua
prodi pendidikan Fisika dan sekaligus sebagai dosen pembimbing Akademik, juga
kepada seluruh bapak dan ibu dosen beserta staf dan pegawai jurusan fisika
FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih di
sampaikan juga kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku dekan FMIPA
Unimed. Terima kasih juga kepada Ibu Melinda Siregar, S.Pd selaku guru bidang
studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama
penelitian dan Bapak Drs. Gundur Pulungan, M.Pd selaku kepala sekolah SMA
Negeri 4 Tebing Tinggi atas ijin penelitian yang diberikan.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Sinar
Subroto, dan Ibunda Rasidah Br. Purba Silangit yang terus memberikan motivasi
dan doa serta kasih sayang yang tak pernah henti, dan Kakak saya satu-satunya Sri
Rahayu dan Adik-adik saya Rafika, Risna dan Wahyu Arjuna yang cukup banyak
berperan dalam memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam
v
menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat terdekat yang selama lebih
kurang empat tahun bersama dalam suka dan duka terutama Rosita Dewi S.Pd,
Zaskya Laksmita Utami S.Pd, Ferawati Fajrianty S.Pd, Shinta Surya Lasmita S.Pd
dan Rina yang selalu memberi semangat serta masukan kepada saya mulai dari
penyusunan sampai dengan selesainya skripsi ini. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada Veronika Sinaga S.Pd dan Rosita Dewi S.Pd sebagai Observer
dalam penelitian saya. Dan tak lupa teman-teman PPLT SMP Negeri 1 Sei
Rampah yang telah memberikan semangat kepada saya. Ucapan terima kasih
kepada teman satu bimbingan skripsi yaitu Rahmad Andriko S.Pd dan Putri
Batubara yang telah membantu saya dalam mengerjakan skripsi. Ucapan terima
kasih juga kepada Sri Wahyuni Dalimunthe yang selalu menemani saya dalam
menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua
teman-teman saya di pendidikan fisika kelas Dik B 2012. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada Muhammad Irfandi Saragih yang selalu
menemani dan penyemangat saya dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang tidak sempat disebutkan
namanya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi
sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini memperkaya khasanah ilmu
pendidikan kita.
Medan,
Januari 2017
Penulis
Sri Novita
NIM 4123121073
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
1.2
Indentifikasi Masalah
1.3
Batasan Masalah
1.4
Rumusan Masalah
1.5
Tujuan Penelitian
1.6
Manfaat Penelitian
1.7
Defenisi Operasional
1
1
4
4
4
5
5
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Hasil Belajar (Aspek pengetahuan, Sikap, Keterampilan)
2.1.3 Evaluasi Hasil Belajar
2.2.
Pengertian Model pembelajaran
2.2.1 Model Pembelajaran Inkuiri
2.2.2 Bentuk-Bentuk Inkuiri
2.2.3 Pengertian Model Inkuiri Terbimbing
2.2.4 Fase-fase Pelaksanaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.2.5 Karakteristik Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.2.6 Teori Belajar Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.2.7 Pembelajaran konvensional
2.3
Materi Pembelajaran
2.4
Penelitian Terdahulu
2.5
Kerangka Konseptual
2.6
Hipotesis Penelitian
7
7
7
8
9
10
11
12
14
15
17
18
20
21
39
41
42
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
3.3
Variabel Penelitian
3.4
Jenis dan Desain Penelitian
3.5
Prosedur Penelitian
3.6
Instrumen Penelitian
43
43
43
43
43
44
48
vii
3.7
3.8
Validitas Tes
Teknik Analisis Data
49
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
4.2
Pembahasan Hasil Penelitian
58
58
68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran
74
74
74
Daftar Pustaka
75
Lampiran
77
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Jarak dan Perpindahan
21
Gambar 2.2
Perpindahan P berpindah dari A ke B
22
Gambar 2.3
Perpindahan P dari A ke B dan Q dari D ke C
23
Gambar 2.4
Perpindahan benda dari A ke B sepanjang sumbu x
25
Gambar 2.5
Grafik Posisi terhadap waktu pada gerak lurus sembarang
26
Gambar 2.6
Grafik Kecepatan terhadap Waktu
28
Gambar 2.7
Grafik
Gambar 2.8
Grafik −
Gambar 2.9
−
Benda dilempar vertikal ke bawah
30
30
34
Gambar 2.10 Gerak Vertikal ke atas
38
Gambar 3.1
Skema Rancangan Penelitian
47
Gambar 4.1
Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen
59
Gambar 4.2
Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Kontrol
59
Gambar 4.3
Diagram Batang Nilai Posttes Kelas Eksperimen
61
Gambar 4.4
Diagram Batang Nilai Posttes Kelas Kontrol
61
Gambar 4.5
Peningkatan Nilai LKS
66
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Fase-fase Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
16
Tabel 2.2
Hasil Pengukuran Jarak dan Waktu Tempuh
24
Tabel 2.3
Penelitian Terdahulu
39
Tabel 3.1
Control Group Pretest-Posttest Design
44
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
49
Tabel 3.3
Pedoman Penskoran Validator
50
Tabel 3.4
Kriteria Penskoran Tes Essay
51
Tabel 3.5
Kriteria Ketuntasan hasil Belajar
52
Tabel 4.1
Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
58
Tabel 4.2
Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
60
Tabel 4.3
Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians
62
Tabel 4.4
Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel
62
Tabel 4.5
Uji Homogenitas Postes Kedua Kelompok Sampel
63
Tabel 4.6
Ringkasan Perhitungan Uji t Pretes
64
Tabel 4.7
Ringkasan Perhitungan Uji t Postes
65
Tabel 4.8
Nilai Rata-rata LKS Siswa
65
Tabel 4.9
Ketuntasan hasil Blajar
66
Tabel 4.10
Penilaian Afektif Kelas Eksperimen dan Kontrol
67
Tabel 4.11
Perkembangan Keterampilan Siswa Kelas Eksperimen
68
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I
77
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II
88
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) III
100
Lampiran 4
Lembar Kegiatan Siswa (LKS 01)
120
Lampiran 5
Lembar Kegiatan Siswa (LKS 02)
123
Lampiran 6
Lembar Kegiatan Siswa (LKS 03)
126
Lampiran 7
Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar
128
Lampiran 8
Tes Hasil Belajar
140
Lampiran 9
Penilaian Aspek Kognitif
143
Lampiran 10 Penilaian Aspek Afektif
144
Lampiran 11 Penilaian Aspek Psikomotorik
146
Lampiran 12 Lembar Observasi siswa
148
Lampiran 13 Lembar Wawancara Guru
151
Lampiran 14 Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen
153
Lampiran 15 Tabulasi Hasil Jawaban Posttes Kelas Eksperimen
154
Lampiran 16 Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Kontrol
155
Lampiran 17 Tabulasi Hasil Jawaban Posttes Kelas Kontrol
156
Lampiran 18 Data Pretest dan Postest Kelas Eksperimen
157
Lampiran 19 Data Pretest dan Postest Kelas Kontrol
158
Lampiran 20 Perhitungan Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi
159
Lampiran 21 Uji Normalitas Data
164
Lampiran 22 Uji Homogenitas
166
Lampiran 23 Uji Hipotesis
169
Lampiran 24 Penilaian Afektif Siswa Kelas Eksperimen
175
Lampiran 25 Penilaian Psikomotorik Siswa Kelas Eksperimen
181
Lampiran 26 Penilaian Afektif Siswa Kelas Kontrol
187
Lampiran 27 Hasil Lembar Kerja Siswa
193
Lampiran 28 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
194
xi
Lampiran 29 Tabel Wilayah Luas di BawahKurva Normal 0 ke z
195
Lampiran 30 Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi F
197
Lampiran 31 Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi t
199
Lampiran 32 Dokumentasi Penelitian
200
Lampiran 33 Surat-surat
209
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan berperan penting dalam kehidupan manusia. Melalui
pendidikan manusia akan tumbuh dan berkembang sebagai pribadi yang utuh.
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mempersiapkan
manusia yang berkualitas bagi pembangunan negara. Pendidikan merupakan salah
satu aset masa depan yang menentukan maju mundurnya suatu bangsa oleh sebab
itu pembangunan sektor pendidikan harus menjadi salah satu prioritas utama.
Berkembangnya
pendidikan
sudah
pasti
berpengaruh
terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal ini dapat terlihat
dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
sekarang ini tidak dapat terlepas dari kemajuan ilmu sains (termasuk fisika) yang
banyak menghasilkan temuan baru dalam bidang sains dan teknologi. Oleh karena
itu, fisika ditempatkan sebagai salah satu mata pelajaran yang penting karena
salah satu syarat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Fisika sebagai cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan objek
mata pelajaran yang menarik yang lebih banyak memerlukan pemahaman dari
penghafalan. Namun, fakta dilapangan menunjukkan bahwa tidak semua siswa
mendapatkan nilai yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Fisika kelas X ( Ibu
Melinda Siregar S.Pd ) di SMA Negeri 4 Tebing Tinggi mengatakan bahwa tidak
semua siswa dapat memahami fisika dan pembelajaran fisika belum merata, hal
ini terlihat dari hasil ulangan sebahagian siswa
dibawah KKM, guru hanya
melakukan tanya jawab didalam kelas agar dapat membantu siswa lebih
memahami ketika siswa mengalami kesulitan dalam belajar Fisika. Tetapi Usaha
ini belum mampu merangsang siswa untuk aktif dalam pembelajaran, karena
siswa menjawab pertanyaan seorang guru cenderung didominasi oleh beberapa
orang saja. Sedangkan siswa yang lain hanya mendengarkan dan mencatat
informasi yang disampaikan temannya dan guru juga jarang menggunakan model
1
2
pembelajaran yang bervariasi, yang biasa digunakan guru adalah dengan metode
yang dominan ceramah, sehingga menyebabkan siswa lebih cepat bosan dalam
menerima pembelajaran dan siswa juga jarang melakukan penyelidikan melalui
eksperimen. Dalam Tarigan dkk (2011 : 154) didalam kelompok juga siswa
cenderung bekerja individual daripada saling membantu antar temannya, siwa
tidak secara otomatis melaksanakan diskusi secara efektif. Sebagian besar siswa
harus belajar bagaimana belajar dari diskusi seperti halnya mereka belajar dari
bacaan, kenyataan ini menunjukkan bahwa usaha-usaha yang telah dilakukan guru
tampaknya belum membuahkan hasil yang optimal dalam meningkatkaan hasil
belajar siswa. Menurut Tarigan dkk (2011 : 177) guru harus selalu merancang
kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan, apapaun materi yang
diajarkannya.
Nilai rata-rata yang didapat oleh siswa adalah 60, sedangkan KKM di
SMA Negeri 4 Tebing Tinggi adalah 75 pada T.P 2016/2017. Rendahnya hasil
belajar siswa tersebut diketahui melalui kegiatan observasi yang dilakukan
peneliti disekolah dengan menyebarkan angket kepada 30 orang siswa, bahwa
66,6% siswa menyatakan tidak berminat pada pelajaran Fisika, dengan alasan
pelajaran fisika adalah pelajaran yang sulit karena dipenuhi dengan rumus-rumus
yang tidak mereka pahami.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah di atas
adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang menuntut siswa untuk
lebih aktif lagi dalam menemukan konsep dan mengembangkannya yaitu dengan
model inkuiri terbimbing (guided inquiry). Dengan aktifnya siswa dalam
pembelajaran, maka siswa dituntut untuk melakukan penyelidikan melalui
eksperimen lalu menemukan ilmu baru yang akan dibuat kedalam sebuah konsep,
dengan hal itu siswa akan lebih mudah untuk mengingatnya. Menurut Kuhlthau,
et all., (2009) inkuiri terbimbing merupakan salah satu model pembelajaran yang
dirancang untuk mengajarkan konsep-konsep dan hubungan antar konsep. Inkuiri
terbimbing adalah cara berfikir, belajar dan mengajar yang mengubah budaya
sekolah menjadi komunitas penyelidikan kolaboratif. Dimana maksud dari budaya
sekolah itu adalah siswa yang selalu menerima penjelasan yang diberikan guru
3
dan tidak ikut langsung menemukan konsep tersebut. Kelebihan inkuiri
terbimbing adalah siswa lebih aktif dalam menemukan konsep dengan
pengetahuan yang mereka miliki melalui sebuah praktikum yang dapat
membangkitkan
minat
mereka dalam
menemukan
sebuah
konsep
dan
membentuknya.
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian sebelumnya, diantaranya
adalah Purwanto, dkk (2013) yang mendapat perolehan nilai rata-rata postes kelas
eksperimen sebesar 72,73 sedangkan kelas kontrol sebesar 67,96 . Wahyuni dan
Supardi (2013) dengan judul penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing
pada pokok bahasan kalor untuk melatihkan keterampilan proses sains terhadap
hasil belajar di SMA N 1 Sumenep. Erlina Sofiani (2011) didapat bahwa model
inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep
listrik dinamis, pengaruh tersebut terlihat dari meningkatnya nilai rata-rata hasil
belajar siswa pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Leon Barron (2010) didapat bahwa hasil belajar siswa menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah yakni sebanyak 50% siswa mencapai nilai diatas KKM
atau sebanyak 25 siswa. Zehra Ohdilek (2009) didapat bahwa hasil belajar dengan
model inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar dan pengetahuan siswa
hal ini dapat dilihat berdasarkan postes yang diperoleh pada kelas eksperimen
68,70 sedangkan pada kelas kontrol 60,10. Richard. S. Moog (2008) didapat
bahwa hasil
penelitian
menggunakan
model
inkuiri
terbimbing
dapat
meningkatkan aktivitas siswa melalui kegiatan eksperimen dan bekerja kelompok
di kelas yang mendapat perolehan nilai rata-rata sebesar 70,25.
Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
tempat penelitian, sampel penelitian, materi penelitian, waktu pelaksanaan
penelitian. Dimana peneliti melaksanakan penelitian di SMA Negeri 4 Tebing
Tinggi pada materi pokok kinematika gerak lurus.
4
Berdasarkan uraian masalah di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kinematika
Gerak Lurus di Kelas X Semester I
SMA Negeri 4 Tebing Tinggi T.P
2016/2017”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka yang
menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional yang mana
pembelajarannya berfokus pada guru (teacher centered).
2. Pembelajaran Fisika hanya didominasi beberapa orang siswa saja.
3. Hasil belajar siswa masih belum mencapai KKM.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi masalah
ini yaitu :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model inkuiri terbimbing.
2. Materi pokok yang akan diberikan adalah materi pokok kinematika gerak
lurus.
3. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas X SMA Negeri 4 Tebing Tinggi
semester I T.P 2016/2017.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
inkuiri terbimbing pada materi pokok kinematika gerak lurus di kelas X
SMA Negeri 4 Tebing Tinggi semester I T.P 2016/2017?
5
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok kinematika gerak lurus di kelas X SMA
Negeri 4 Tebing Tinggi semester I T.P 2016/2017?
3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok kinematika gerak lurus di kelas X
SMA Negeri 4 Tebing Tinggi semester I T.P 2016/2017?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok kinematika gerak lurus di kelas X SMA Negeri 4 Tebing Tinggi
semester I T.P 2016/2017.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok kinematika gerak lurus di kelas X SMA
Negeri 4 Tebing Tinggi semester I T.P 2016/2017.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok kinematika gerak lurus di
kelas X SMA Negeri 4 Tebing Tinggi semester I T.P 2016/2017.
1.6 Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan, maka manfaat yang diharapkan
dari penelitian ini adalah :
1. Bagi
guru, sebagai bahan pertimbangan
dalam memilih model
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Sebagai masukan pemikiran bagi peneliti lain dalam melaksanakan
penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
6
1.7 Definisi Operasional
1. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman
bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan
aktivitas mengajar (Nurulwati dalam Trianto, 2011).
2. Inkuiri terbimbing merupakan salah satu model pengajaran yang dirancang
untuk mengajarkan konsep-konsep dan hubungan antar konsep. Model
pembelajaran inkuiri terbimbing melibatkan siswa dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan guru. Siswa melakukan penyelidikan, sedangkan
guru membimbing mereka kearah yang benar (Kuhlthau, et all., 2009).
3. Hasil belajar merupakan suatu hal yang diperoleh sesudah kegiatan
pembelajaran berlangsung. Hasil belajar ini biasanya dinyatakan dalam
bentuk angka, huruf atau kata-kata amat baik, sedang, kurang dan amat
kurang. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai yang
diperoleh siswa setelah mengikuti evaluasi, yaitu selisih dari nilai postest
dengan nilai pretes pada materi kinematika gerak lurus.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisis dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing khususnya pada pokok bahasan
kinematika gerak lurus menyebabkan meningkatnya hasil belajar siswa
yang ditunjukkan dengan peningkatan nilai postes yang diiringi degan
terpenuhinya ketuntasan belajar dari sebelum dan setelah dilakukan
penelitian yaitu terdapat 22 siswa dari jumlah keseluruhan 34 yang
mendapatkan nilai diatas KKM.
2. Pembelajaran konvensional khususnya pada pokok bahasan kinematika
gerak lurus memiliki nilai postes yang belum mencukupi nilai ketuntasan
dimana hanya 13 siswa dari jumlah keseluruhan 34 yang mendapatkan
nilai diatas KKM.
3. Ada pengaruh dari model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil
belajar siswa. Hal ini dapat dilihat berdasarkan perolehan hasil uji
hipotesis dimana t hitung > t tabel (2,55 > 1,67).
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran, yaitu :
1. Bagi para peneliti yang ingin menggunakan model inkuiri terbimbing, agar
mendapatkan hasil yang lebih baik, disarankan untuk memastikan bahwa
sekolah memiliki sarana dan prasarana yang mendukung.
2. Bagi para peneliti selanjutnya agar lebih mengoptimalkan waktu dan
menyediakan media atau alat peraga lebih menarik lagi pada proses
pembelajaran agar minat belajar siswa menjadi meningkat dan siswa
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik lagi dan memperhatikan dalam
pembagian kelompok yang sebaiknya jumlah siswa dalam setiap kelompok
cukup 4-5 orang.
74
75
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, I.W. and Krathwohl, d.r.(eds)., (2001), A Taxonomy for Learning
Teaching and assesing, A revision of bloom’s, Taxonomy of education
objectivie,. New York. Addition Wesly.
Dimyanti dan Mudjiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka
Cipta.
Giancoli. (2001), Fisika. Jakart: Erlangga.
Jihad, A. dan Abdul Haris, (2012), Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta.Multi
Pressindo.
Joyce, (2009), Models of TEACHING Edisi kedelapan, Jakarta, Pustaka Pelajar.
Kanginan, M., (2013), Fisika untuk SMA/MA Kelas X, Jakarta, Erlangga.
Khulthau, C., Leslie, K.M., Ann, K.C., (2012),Guided Inquiry Design: a
framework for inquiry in your school. California: libraries unlimited.
Leon Barron, (2010), Ussing Scaffolding and Guided Inquiry to Improve Learning
in a Postgraduate Forencis Science Labority Class, Journal
International, University of London (17 Januari 2016)
Ohdilek, Z., (2009), The Effect of Guided Inquiry Method on Preservice Teachers
Science Teaching Self Efficacy Beliefs, Journal of Turkish Science
Education Vol 6-Issue 2, Turki (18 Januari 2016)
Purwanto, (2008). Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Pelajar. Surakarta .
Purwanto, dkk,. (2013). Pembelajaran Fisika Dengan Menerapkan Model Inkuiri
Terbimbing Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis Siswa di
SMA Negeri 8 Bengkulu. Prosiding Semirata FMIPA Universitas
Lampung.
76
Richard, S, Moog., (2008), Using an ACS General Chemistry Exam to Compere
Traditional and Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL)
Instruction, Journal International, American Chemical Society,
Washington DC (17 Januari 2016)
Sagala, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. CV Alfabeta, Bandung.
Sani, A. R., (2013), Inovasi Pembelajaran, Bumi Aksara. Jakarta.
Sofiani, E., (2011). Pengaruh model inkuiri terbimbing (guided inquiry) terhadap
hasil belajar fisika siswa pada konsep listrik dinamis. Jakarta :
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Sudjana, (2005).Metoda Statistika. Penerbit Tarsito: Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,Bandung, PT
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Supardi, dkk,. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada
Pokok Bahasan Kalor Untuk Melatihkan Keterampilan Proses Sains
Terhadap Hasil belajar di SMA N 1 Sumenep. Jurnal Inovasi Pendidikan
Fisika.Vol 02 No 02: 62 – 65.
Tarigan, Henry Guntur, 2011. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa.
Angkasa, Bandung.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana:
Jakarta.
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK KINEMATIKA GERAK LURUS DI
KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 4
TEBING TINGGI T.P 2016 /2017
Oleh:
Sri Novita
4123121073
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK KINEMATIKA GERAK LURUS DI
KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 4
TEBING TINGGI T.P 2016/201 7
SRI NOVITA ( NIM : 4123121073 )
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada materi kinematika gerak lurus
di kelas X semester I SMA Negeri 4 Tebing Tinggi T.P 2016/2017. Jenis
penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain two group Pre-test dan Postest, pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan
mengambil dua kelas dari lima kelas yaitu kelas X-IPA 3 sebagai kelas
eksperimen yang berjumlah 34 orang dan kelas X-IPA 2 sebagai kelas kontrol
yang berjumlah 34 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa berupa soal Essay test dalam ranah kognitif yang terdiri dari 10 soal
yang sudah divalidkan oleh validator. Berdasarkan hasil penelitian di kelas
eksperimen diperoleh rata-rata afektif dan psikomotorik masing-masing dalam
kategori baik sedangkan di kelas kontrol rata-rata persentase perkembangan
afektif termasuk dalam kategori baik. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata
pretest kelas eksperimen adalah 25,82 dan kelas kontrol adalah 22,38, setelah
pembelajaran selesai diberikan posttest dengan hasil nilai rata-rata kelas
eksperimen 79,05 dan kelas kontrol 72,8. Analisis uji normalitas dan uji
homogenitas pada kedua kelas diketahui bahwa data berdistribusi normal dan
kedua kelas berasal dari kelompok yang homogen. Hasil uji t satu pihak diperoleh
thitung > ttabel yaitu (2,55 > 1,67), artinya ada pengaruh yang signifikan penerapan
model inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada materi kinematika
gerak lurus di kelas X semester I SMA Negeri 4 Tebing Tinggi T.P 2016/2017.
Kata kunci : model inkuiri terbimbing ,hasil belajar, konvensional.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat
dan karunia-Nya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, skripsi
berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kinematika Gerak Lurus Di Kelas X Semester
I SMA Negeri 4 Tebing Tinggi T.P 2016/2017”, disusun untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan di jurusan fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra.
Ida Wahyuni, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga di sampaikan kepada
bapak Dr. Wawan Bunawan, M.Pd.,M.Si, bapak Dr. Rahmatsyah, M.Si dan Ibu
Dr. Rita Juliani, M.Si, selaku dosen pembanding yang telah memberikan masukan
dan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku
ketua jurusan Fisika dan bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd selaku ketua
prodi pendidikan Fisika dan sekaligus sebagai dosen pembimbing Akademik, juga
kepada seluruh bapak dan ibu dosen beserta staf dan pegawai jurusan fisika
FMIPA UNIMED yang telah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih di
sampaikan juga kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku dekan FMIPA
Unimed. Terima kasih juga kepada Ibu Melinda Siregar, S.Pd selaku guru bidang
studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama
penelitian dan Bapak Drs. Gundur Pulungan, M.Pd selaku kepala sekolah SMA
Negeri 4 Tebing Tinggi atas ijin penelitian yang diberikan.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Sinar
Subroto, dan Ibunda Rasidah Br. Purba Silangit yang terus memberikan motivasi
dan doa serta kasih sayang yang tak pernah henti, dan Kakak saya satu-satunya Sri
Rahayu dan Adik-adik saya Rafika, Risna dan Wahyu Arjuna yang cukup banyak
berperan dalam memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam
v
menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat terdekat yang selama lebih
kurang empat tahun bersama dalam suka dan duka terutama Rosita Dewi S.Pd,
Zaskya Laksmita Utami S.Pd, Ferawati Fajrianty S.Pd, Shinta Surya Lasmita S.Pd
dan Rina yang selalu memberi semangat serta masukan kepada saya mulai dari
penyusunan sampai dengan selesainya skripsi ini. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada Veronika Sinaga S.Pd dan Rosita Dewi S.Pd sebagai Observer
dalam penelitian saya. Dan tak lupa teman-teman PPLT SMP Negeri 1 Sei
Rampah yang telah memberikan semangat kepada saya. Ucapan terima kasih
kepada teman satu bimbingan skripsi yaitu Rahmad Andriko S.Pd dan Putri
Batubara yang telah membantu saya dalam mengerjakan skripsi. Ucapan terima
kasih juga kepada Sri Wahyuni Dalimunthe yang selalu menemani saya dalam
menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua
teman-teman saya di pendidikan fisika kelas Dik B 2012. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada Muhammad Irfandi Saragih yang selalu
menemani dan penyemangat saya dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang tidak sempat disebutkan
namanya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari isi maupun tata
bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi
sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini memperkaya khasanah ilmu
pendidikan kita.
Medan,
Januari 2017
Penulis
Sri Novita
NIM 4123121073
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
1.2
Indentifikasi Masalah
1.3
Batasan Masalah
1.4
Rumusan Masalah
1.5
Tujuan Penelitian
1.6
Manfaat Penelitian
1.7
Defenisi Operasional
1
1
4
4
4
5
5
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Hasil Belajar (Aspek pengetahuan, Sikap, Keterampilan)
2.1.3 Evaluasi Hasil Belajar
2.2.
Pengertian Model pembelajaran
2.2.1 Model Pembelajaran Inkuiri
2.2.2 Bentuk-Bentuk Inkuiri
2.2.3 Pengertian Model Inkuiri Terbimbing
2.2.4 Fase-fase Pelaksanaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.2.5 Karakteristik Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.2.6 Teori Belajar Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.2.7 Pembelajaran konvensional
2.3
Materi Pembelajaran
2.4
Penelitian Terdahulu
2.5
Kerangka Konseptual
2.6
Hipotesis Penelitian
7
7
7
8
9
10
11
12
14
15
17
18
20
21
39
41
42
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
3.3
Variabel Penelitian
3.4
Jenis dan Desain Penelitian
3.5
Prosedur Penelitian
3.6
Instrumen Penelitian
43
43
43
43
43
44
48
vii
3.7
3.8
Validitas Tes
Teknik Analisis Data
49
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
4.2
Pembahasan Hasil Penelitian
58
58
68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran
74
74
74
Daftar Pustaka
75
Lampiran
77
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Jarak dan Perpindahan
21
Gambar 2.2
Perpindahan P berpindah dari A ke B
22
Gambar 2.3
Perpindahan P dari A ke B dan Q dari D ke C
23
Gambar 2.4
Perpindahan benda dari A ke B sepanjang sumbu x
25
Gambar 2.5
Grafik Posisi terhadap waktu pada gerak lurus sembarang
26
Gambar 2.6
Grafik Kecepatan terhadap Waktu
28
Gambar 2.7
Grafik
Gambar 2.8
Grafik −
Gambar 2.9
−
Benda dilempar vertikal ke bawah
30
30
34
Gambar 2.10 Gerak Vertikal ke atas
38
Gambar 3.1
Skema Rancangan Penelitian
47
Gambar 4.1
Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen
59
Gambar 4.2
Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Kontrol
59
Gambar 4.3
Diagram Batang Nilai Posttes Kelas Eksperimen
61
Gambar 4.4
Diagram Batang Nilai Posttes Kelas Kontrol
61
Gambar 4.5
Peningkatan Nilai LKS
66
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Fase-fase Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
16
Tabel 2.2
Hasil Pengukuran Jarak dan Waktu Tempuh
24
Tabel 2.3
Penelitian Terdahulu
39
Tabel 3.1
Control Group Pretest-Posttest Design
44
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
49
Tabel 3.3
Pedoman Penskoran Validator
50
Tabel 3.4
Kriteria Penskoran Tes Essay
51
Tabel 3.5
Kriteria Ketuntasan hasil Belajar
52
Tabel 4.1
Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
58
Tabel 4.2
Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
60
Tabel 4.3
Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians
62
Tabel 4.4
Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel
62
Tabel 4.5
Uji Homogenitas Postes Kedua Kelompok Sampel
63
Tabel 4.6
Ringkasan Perhitungan Uji t Pretes
64
Tabel 4.7
Ringkasan Perhitungan Uji t Postes
65
Tabel 4.8
Nilai Rata-rata LKS Siswa
65
Tabel 4.9
Ketuntasan hasil Blajar
66
Tabel 4.10
Penilaian Afektif Kelas Eksperimen dan Kontrol
67
Tabel 4.11
Perkembangan Keterampilan Siswa Kelas Eksperimen
68
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I
77
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II
88
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) III
100
Lampiran 4
Lembar Kegiatan Siswa (LKS 01)
120
Lampiran 5
Lembar Kegiatan Siswa (LKS 02)
123
Lampiran 6
Lembar Kegiatan Siswa (LKS 03)
126
Lampiran 7
Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar
128
Lampiran 8
Tes Hasil Belajar
140
Lampiran 9
Penilaian Aspek Kognitif
143
Lampiran 10 Penilaian Aspek Afektif
144
Lampiran 11 Penilaian Aspek Psikomotorik
146
Lampiran 12 Lembar Observasi siswa
148
Lampiran 13 Lembar Wawancara Guru
151
Lampiran 14 Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen
153
Lampiran 15 Tabulasi Hasil Jawaban Posttes Kelas Eksperimen
154
Lampiran 16 Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Kontrol
155
Lampiran 17 Tabulasi Hasil Jawaban Posttes Kelas Kontrol
156
Lampiran 18 Data Pretest dan Postest Kelas Eksperimen
157
Lampiran 19 Data Pretest dan Postest Kelas Kontrol
158
Lampiran 20 Perhitungan Nilai Rata-Rata dan Standar Deviasi
159
Lampiran 21 Uji Normalitas Data
164
Lampiran 22 Uji Homogenitas
166
Lampiran 23 Uji Hipotesis
169
Lampiran 24 Penilaian Afektif Siswa Kelas Eksperimen
175
Lampiran 25 Penilaian Psikomotorik Siswa Kelas Eksperimen
181
Lampiran 26 Penilaian Afektif Siswa Kelas Kontrol
187
Lampiran 27 Hasil Lembar Kerja Siswa
193
Lampiran 28 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
194
xi
Lampiran 29 Tabel Wilayah Luas di BawahKurva Normal 0 ke z
195
Lampiran 30 Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi F
197
Lampiran 31 Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi t
199
Lampiran 32 Dokumentasi Penelitian
200
Lampiran 33 Surat-surat
209
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan berperan penting dalam kehidupan manusia. Melalui
pendidikan manusia akan tumbuh dan berkembang sebagai pribadi yang utuh.
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam mempersiapkan
manusia yang berkualitas bagi pembangunan negara. Pendidikan merupakan salah
satu aset masa depan yang menentukan maju mundurnya suatu bangsa oleh sebab
itu pembangunan sektor pendidikan harus menjadi salah satu prioritas utama.
Berkembangnya
pendidikan
sudah
pasti
berpengaruh
terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal ini dapat terlihat
dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
sekarang ini tidak dapat terlepas dari kemajuan ilmu sains (termasuk fisika) yang
banyak menghasilkan temuan baru dalam bidang sains dan teknologi. Oleh karena
itu, fisika ditempatkan sebagai salah satu mata pelajaran yang penting karena
salah satu syarat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Fisika sebagai cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan objek
mata pelajaran yang menarik yang lebih banyak memerlukan pemahaman dari
penghafalan. Namun, fakta dilapangan menunjukkan bahwa tidak semua siswa
mendapatkan nilai yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Fisika kelas X ( Ibu
Melinda Siregar S.Pd ) di SMA Negeri 4 Tebing Tinggi mengatakan bahwa tidak
semua siswa dapat memahami fisika dan pembelajaran fisika belum merata, hal
ini terlihat dari hasil ulangan sebahagian siswa
dibawah KKM, guru hanya
melakukan tanya jawab didalam kelas agar dapat membantu siswa lebih
memahami ketika siswa mengalami kesulitan dalam belajar Fisika. Tetapi Usaha
ini belum mampu merangsang siswa untuk aktif dalam pembelajaran, karena
siswa menjawab pertanyaan seorang guru cenderung didominasi oleh beberapa
orang saja. Sedangkan siswa yang lain hanya mendengarkan dan mencatat
informasi yang disampaikan temannya dan guru juga jarang menggunakan model
1
2
pembelajaran yang bervariasi, yang biasa digunakan guru adalah dengan metode
yang dominan ceramah, sehingga menyebabkan siswa lebih cepat bosan dalam
menerima pembelajaran dan siswa juga jarang melakukan penyelidikan melalui
eksperimen. Dalam Tarigan dkk (2011 : 154) didalam kelompok juga siswa
cenderung bekerja individual daripada saling membantu antar temannya, siwa
tidak secara otomatis melaksanakan diskusi secara efektif. Sebagian besar siswa
harus belajar bagaimana belajar dari diskusi seperti halnya mereka belajar dari
bacaan, kenyataan ini menunjukkan bahwa usaha-usaha yang telah dilakukan guru
tampaknya belum membuahkan hasil yang optimal dalam meningkatkaan hasil
belajar siswa. Menurut Tarigan dkk (2011 : 177) guru harus selalu merancang
kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan, apapaun materi yang
diajarkannya.
Nilai rata-rata yang didapat oleh siswa adalah 60, sedangkan KKM di
SMA Negeri 4 Tebing Tinggi adalah 75 pada T.P 2016/2017. Rendahnya hasil
belajar siswa tersebut diketahui melalui kegiatan observasi yang dilakukan
peneliti disekolah dengan menyebarkan angket kepada 30 orang siswa, bahwa
66,6% siswa menyatakan tidak berminat pada pelajaran Fisika, dengan alasan
pelajaran fisika adalah pelajaran yang sulit karena dipenuhi dengan rumus-rumus
yang tidak mereka pahami.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah di atas
adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang menuntut siswa untuk
lebih aktif lagi dalam menemukan konsep dan mengembangkannya yaitu dengan
model inkuiri terbimbing (guided inquiry). Dengan aktifnya siswa dalam
pembelajaran, maka siswa dituntut untuk melakukan penyelidikan melalui
eksperimen lalu menemukan ilmu baru yang akan dibuat kedalam sebuah konsep,
dengan hal itu siswa akan lebih mudah untuk mengingatnya. Menurut Kuhlthau,
et all., (2009) inkuiri terbimbing merupakan salah satu model pembelajaran yang
dirancang untuk mengajarkan konsep-konsep dan hubungan antar konsep. Inkuiri
terbimbing adalah cara berfikir, belajar dan mengajar yang mengubah budaya
sekolah menjadi komunitas penyelidikan kolaboratif. Dimana maksud dari budaya
sekolah itu adalah siswa yang selalu menerima penjelasan yang diberikan guru
3
dan tidak ikut langsung menemukan konsep tersebut. Kelebihan inkuiri
terbimbing adalah siswa lebih aktif dalam menemukan konsep dengan
pengetahuan yang mereka miliki melalui sebuah praktikum yang dapat
membangkitkan
minat
mereka dalam
menemukan
sebuah
konsep
dan
membentuknya.
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian sebelumnya, diantaranya
adalah Purwanto, dkk (2013) yang mendapat perolehan nilai rata-rata postes kelas
eksperimen sebesar 72,73 sedangkan kelas kontrol sebesar 67,96 . Wahyuni dan
Supardi (2013) dengan judul penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing
pada pokok bahasan kalor untuk melatihkan keterampilan proses sains terhadap
hasil belajar di SMA N 1 Sumenep. Erlina Sofiani (2011) didapat bahwa model
inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep
listrik dinamis, pengaruh tersebut terlihat dari meningkatnya nilai rata-rata hasil
belajar siswa pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Leon Barron (2010) didapat bahwa hasil belajar siswa menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah yakni sebanyak 50% siswa mencapai nilai diatas KKM
atau sebanyak 25 siswa. Zehra Ohdilek (2009) didapat bahwa hasil belajar dengan
model inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar dan pengetahuan siswa
hal ini dapat dilihat berdasarkan postes yang diperoleh pada kelas eksperimen
68,70 sedangkan pada kelas kontrol 60,10. Richard. S. Moog (2008) didapat
bahwa hasil
penelitian
menggunakan
model
inkuiri
terbimbing
dapat
meningkatkan aktivitas siswa melalui kegiatan eksperimen dan bekerja kelompok
di kelas yang mendapat perolehan nilai rata-rata sebesar 70,25.
Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
tempat penelitian, sampel penelitian, materi penelitian, waktu pelaksanaan
penelitian. Dimana peneliti melaksanakan penelitian di SMA Negeri 4 Tebing
Tinggi pada materi pokok kinematika gerak lurus.
4
Berdasarkan uraian masalah di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kinematika
Gerak Lurus di Kelas X Semester I
SMA Negeri 4 Tebing Tinggi T.P
2016/2017”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka yang
menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional yang mana
pembelajarannya berfokus pada guru (teacher centered).
2. Pembelajaran Fisika hanya didominasi beberapa orang siswa saja.
3. Hasil belajar siswa masih belum mencapai KKM.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi masalah
ini yaitu :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model inkuiri terbimbing.
2. Materi pokok yang akan diberikan adalah materi pokok kinematika gerak
lurus.
3. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas X SMA Negeri 4 Tebing Tinggi
semester I T.P 2016/2017.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
inkuiri terbimbing pada materi pokok kinematika gerak lurus di kelas X
SMA Negeri 4 Tebing Tinggi semester I T.P 2016/2017?
5
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok kinematika gerak lurus di kelas X SMA
Negeri 4 Tebing Tinggi semester I T.P 2016/2017?
3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok kinematika gerak lurus di kelas X
SMA Negeri 4 Tebing Tinggi semester I T.P 2016/2017?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok kinematika gerak lurus di kelas X SMA Negeri 4 Tebing Tinggi
semester I T.P 2016/2017.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi pokok kinematika gerak lurus di kelas X SMA
Negeri 4 Tebing Tinggi semester I T.P 2016/2017.
3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok kinematika gerak lurus di
kelas X SMA Negeri 4 Tebing Tinggi semester I T.P 2016/2017.
1.6 Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan, maka manfaat yang diharapkan
dari penelitian ini adalah :
1. Bagi
guru, sebagai bahan pertimbangan
dalam memilih model
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Sebagai masukan pemikiran bagi peneliti lain dalam melaksanakan
penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
6
1.7 Definisi Operasional
1. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman
bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan
aktivitas mengajar (Nurulwati dalam Trianto, 2011).
2. Inkuiri terbimbing merupakan salah satu model pengajaran yang dirancang
untuk mengajarkan konsep-konsep dan hubungan antar konsep. Model
pembelajaran inkuiri terbimbing melibatkan siswa dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan guru. Siswa melakukan penyelidikan, sedangkan
guru membimbing mereka kearah yang benar (Kuhlthau, et all., 2009).
3. Hasil belajar merupakan suatu hal yang diperoleh sesudah kegiatan
pembelajaran berlangsung. Hasil belajar ini biasanya dinyatakan dalam
bentuk angka, huruf atau kata-kata amat baik, sedang, kurang dan amat
kurang. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai yang
diperoleh siswa setelah mengikuti evaluasi, yaitu selisih dari nilai postest
dengan nilai pretes pada materi kinematika gerak lurus.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisis dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing khususnya pada pokok bahasan
kinematika gerak lurus menyebabkan meningkatnya hasil belajar siswa
yang ditunjukkan dengan peningkatan nilai postes yang diiringi degan
terpenuhinya ketuntasan belajar dari sebelum dan setelah dilakukan
penelitian yaitu terdapat 22 siswa dari jumlah keseluruhan 34 yang
mendapatkan nilai diatas KKM.
2. Pembelajaran konvensional khususnya pada pokok bahasan kinematika
gerak lurus memiliki nilai postes yang belum mencukupi nilai ketuntasan
dimana hanya 13 siswa dari jumlah keseluruhan 34 yang mendapatkan
nilai diatas KKM.
3. Ada pengaruh dari model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil
belajar siswa. Hal ini dapat dilihat berdasarkan perolehan hasil uji
hipotesis dimana t hitung > t tabel (2,55 > 1,67).
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran, yaitu :
1. Bagi para peneliti yang ingin menggunakan model inkuiri terbimbing, agar
mendapatkan hasil yang lebih baik, disarankan untuk memastikan bahwa
sekolah memiliki sarana dan prasarana yang mendukung.
2. Bagi para peneliti selanjutnya agar lebih mengoptimalkan waktu dan
menyediakan media atau alat peraga lebih menarik lagi pada proses
pembelajaran agar minat belajar siswa menjadi meningkat dan siswa
mendapatkan hasil belajar yang lebih baik lagi dan memperhatikan dalam
pembagian kelompok yang sebaiknya jumlah siswa dalam setiap kelompok
cukup 4-5 orang.
74
75
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, I.W. and Krathwohl, d.r.(eds)., (2001), A Taxonomy for Learning
Teaching and assesing, A revision of bloom’s, Taxonomy of education
objectivie,. New York. Addition Wesly.
Dimyanti dan Mudjiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka
Cipta.
Giancoli. (2001), Fisika. Jakart: Erlangga.
Jihad, A. dan Abdul Haris, (2012), Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta.Multi
Pressindo.
Joyce, (2009), Models of TEACHING Edisi kedelapan, Jakarta, Pustaka Pelajar.
Kanginan, M., (2013), Fisika untuk SMA/MA Kelas X, Jakarta, Erlangga.
Khulthau, C., Leslie, K.M., Ann, K.C., (2012),Guided Inquiry Design: a
framework for inquiry in your school. California: libraries unlimited.
Leon Barron, (2010), Ussing Scaffolding and Guided Inquiry to Improve Learning
in a Postgraduate Forencis Science Labority Class, Journal
International, University of London (17 Januari 2016)
Ohdilek, Z., (2009), The Effect of Guided Inquiry Method on Preservice Teachers
Science Teaching Self Efficacy Beliefs, Journal of Turkish Science
Education Vol 6-Issue 2, Turki (18 Januari 2016)
Purwanto, (2008). Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Pelajar. Surakarta .
Purwanto, dkk,. (2013). Pembelajaran Fisika Dengan Menerapkan Model Inkuiri
Terbimbing Dalam Menumbuhkan Kemampuan Berfikir Logis Siswa di
SMA Negeri 8 Bengkulu. Prosiding Semirata FMIPA Universitas
Lampung.
76
Richard, S, Moog., (2008), Using an ACS General Chemistry Exam to Compere
Traditional and Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL)
Instruction, Journal International, American Chemical Society,
Washington DC (17 Januari 2016)
Sagala, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. CV Alfabeta, Bandung.
Sani, A. R., (2013), Inovasi Pembelajaran, Bumi Aksara. Jakarta.
Sofiani, E., (2011). Pengaruh model inkuiri terbimbing (guided inquiry) terhadap
hasil belajar fisika siswa pada konsep listrik dinamis. Jakarta :
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Sudjana, (2005).Metoda Statistika. Penerbit Tarsito: Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,Bandung, PT
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Supardi, dkk,. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada
Pokok Bahasan Kalor Untuk Melatihkan Keterampilan Proses Sains
Terhadap Hasil belajar di SMA N 1 Sumenep. Jurnal Inovasi Pendidikan
Fisika.Vol 02 No 02: 62 – 65.
Tarigan, Henry Guntur, 2011. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa.
Angkasa, Bandung.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana:
Jakarta.