Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

Sebuah modul harus memenuhi kriteria modul yang baik, seperti yang diungkapkan oleh Sanjaya 2012: 156 dalam sebuah modul minimal berisi tentang: 1. Tujuan yang harus dicapai, yang biasanya dirumuskan dalam bentuk perilaku yang spesifik sehingga keberhasilannya dapat diukur; 2. Petunjuk penggunaan yakni petunjuk bagaimana siswa belajar modul; 3. Kegiatan belajar, berisi tentang materi yang harus dipelajari oleh siswa; 4. Rangkuman materi, yakni garis-garis besar materi pelajaran. 5. Tugas dan latihan; 6. Sumber bacaan, yakni buku-buku bacaan yang harus dipelajari untuk mempelajari untuk memperdalam dan memperkaya wawasan; 7. Item-item tes, soal-soal yang harus dijawab untuk melihat keberhasilan siswa dalam penguasaan materi pelajaran; 8. Kriteria keberhasilan, yakni rambu-rambu keberhasilan siswa dalam mempelajari modul; 9. Kunci jawaban. Berdasarkan kutipan tersebut, dapat diketahui bahwa sebuah modul yang baik harus mencakup tujuan dan indikator pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa, petunjuk penggunaan pembelajaran pada modul, materi pembelajaran, rangkuman atau garis besar materi pembelajaran, tugas dan latihan sebagai evaluasi pembelajaran, soal-soal untuk mengevaluasi tingkat penguasaan materi pembelajaran, dan kunci jawaban agar siswa dapat membuktikan secara langsung jawaban terhadap soal-soal yang telah dikerjakan. Modul menurut Asyhar 2011: 155 adalah salah satu bentuk bahan ajar berbasis cetakan yang dirancang untuk belajar secara mandiri oleh peserta pembelajaran, karena itu modul dilengkapi dengan petunjuk untuk belajar sendiri. Dalam hal ini, peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar sendiri tanpa kehadiran pengajar secara langsung.

2. Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Inkuiri memiliki beberapa model pembelajaran. Jenis model pembelajaran inkuiri menurut Sanjaya 2011:199, di antaranya: a. Inkuiri Terbimbing Guide Inquiry; peserta didik memperoleh pedoman sesuai dengan yang dibutuhkan. Pedoman-pedoman tersebut biasanya berupa pertanyaan-pertanyaan yang membimbing. b. Inkuiri Bebas Free Inquiry; pada inkuiri bebas peserta didik melakukan penelitian sendiri bagaikan seorang ilmuan. Pada pengajaran ini peserta didik harus mengidentifikasi dan merumuskan berbagai topik permasalahan yang hendak diselidiki. c. Inkuiri Bebas yang Dimodifikasi Modifiel Free Inquiry; pada inkuiri ini guru memberikan permasalahan atau problem dan kemudian peserta didik diminta untuk memecahkan permasalahan tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, dan prosedur penelitian. Berdasarkan kedua pendapat ahli di atas mengenai jenis-jenis model inkuiri, inkuiri terdiri atas tiga macam yang dibedakan berdasarkan subyek permasalahan, metode, dan solusi. Model inkuiri yang digunakan dalam penelitian ini yaitu inkuiri terbimbing dengan permasalahan dan metode bersumber dari guru, kemudian solusi diselesaikan oleh siswa. Namun, tidak berarti guru yang memegang penuh atas permasalahan dan metode, guru hanya memberikan bimbingan penuh kepada siswa agar mudah dalam merumuskan permasalahan yang menuju topik pembelajaran, dan siswa yang menentukan bagaimana solusi dari permasalahan tersebut.