Metode keabsahan data diterapkan dalam rangka membuktikan temuan hasil dilapangan dengan fakta yang diteliti dilapangan untuk menjamin validitas data
temuan dilapangan. Peneliti akan menggunakan teknik triangulasi, Triangulasi dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu triangulasi sumber, triangulasi metode,
dan triangulasi data Sumaryanto, 2010:113. Oleh karena itu, dalam penelitian ini digunakan triangulasi sumber .penulis melakukan perbandingan dan
pengecekan baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh pada waktu dan alat yang berbeda. Pengujian ini dilakukan dengan cara :
1. Membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara.
2. Membandingkan yang dikatakan informan di depan umum dengan apa yang
dikatakan secara pribadi. 3.
Membandingkan keadaan dengan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang yang memiliki latar belakang yang berlainan.
4. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
5. Mencari data dari sumber lain selain subyek penelitian.
3.5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan upaya untuk mengolah data yang telah diperoleh dari hasil observasi, wawancara studi dokumen. Proses analisis data
dimulai dengan cara mengumpulkan data yang tersebar di lapangan untuk kemudian direduksi disederhanakan, diklasifikasikan
dikelompokkan, diinterpretasikan, dan dideskripsikan dalam bentuk bahasa verbal Miles dan
Humberman, 1993: 10. Proses analisia data di mulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan, yang
sudah tertulis dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya Sumaryanto, 2001: 20.
Dalam proses analisis tersebut peneliti mengadakan proses reduksi dengan jalan membuat abstraksi, yaitu usaha membuat rangkuman inti, proses, dan
pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab. Data tersebut kemudian dipisah- pisahkan dan dikelompokkan sesuai dengan permasalahan untuk kemudian
dideskripsikan, diasumsi, dan disajikan dalam bentuk sekumpulan informasi. Langkah terakhir dari analisis data dalam penelitian ini adalah verifikasi yang
merupakan suatu tinjauan ulang terhadap catatan-catatan lapangan sebelum diadakan penarikan simpulan. Dengan adanya verifikasi, simpulan yang semula
masih mengambang akan menjadi lebih relevan dan lengkap.
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1. Keadaan Geografis
Desa Pasuruhan Lor termasuk dalam wilayah Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Pasuruhan Lor merupakan bagian dari Kabupaten Kudus. Letak Desa Pasuruhan Lor dari
pendopo kabupaten berjarak kurang lebih 5km. Desa Pasuruhan Lor merupakan daerah dengan suhu rata-rata harian 31
o
C dan terdapat sekitar 191,27 Hektar areal perswaahan yang ditanami padi, bawang merah, mentimun dan kangkung. Areal pekarangan banyak dijumpai
pohon semangka, melon, mangga, pisang serta jambu. Sumber air tersedia dengan baik, sehingga dapat dikatakan bahwa Desa Pasuruhan Lor merupakan desa yang relatif subur.
Desa Pasuruhan terbagi atas 2 Dusun, 12 Rukun Warga RW serta 34 Rukun Tetangga RT. Adapun batas-batas administrasif Desa Pasuruhan Lor adalah sebagai berikut : utara
Kelurahan Purwosari, selatan Desa Pasuruhan Kidul, timur Desa Ploso, barat Desa Prambatan Kidul. Untuk menuju Desa Pasuruhan tidak sulit. Jalan menuju desa tersebut
sudah beraspal sehingga kendaraan roda dua ataupun roda empat dapat melalui jalan-jalan desa yang tersedia.
4.1.2. Kependudukan
Penduduk Desa Pasuruhan Lor, menurut data yang tercatat sampai bulan Desember 2012, berjumlah 9.917 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki 4.899 jiwa dan penduduk
perempuan 5.018 jiwa. Adapun tabelnya adalah sebagai berikut :