pendidikan nasional.
1
Dari peraturan pemerintah ini, dapat di lihat bahwa pemerintah berupaya untuk meningkatkan mutu pendidik dengan jalan
memberikan standar pendidik. Artinya guru harus mempunyai kriteria kriteria yang telah di tentukan oleh peraturan pemerintah tersebut meliputi standar
kualifikasi akademik berarti guru harus memiliki ijazah minimal yang sudah ditentukan, kompetensi meliputi kompetensi pedagogi, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Upaya pemerintah bukan hanya memberikan standar minimal bagi
seorang guru tetapi juga memberikan tanggung jawab kepada seorang supervisor untuk mengawasi dan mengontrol kepada para pendidik tersebut.
Dengan tujuan agar peraturan pemerintah sesuai dengan realita. Dari pemaparan latar belakang di atas maka dalam makalah ini penulis
mencoba untuk memaparkan supervisi standar pendidik dan tenaga kependidikan.
B. Rumusan masalah
Dari pemaparan di atas dapat ditarik rumusan masalahnya 1. Apa pengertian supervisi?
2. Apa standar pendidik dan tenaga kependidikan? 3. Apa saja yang harus di supervisi dalam standar pendidik dan kependidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui standar pendidik dan tenaga kependidikan 2. Untuk mengetahui apa saja yang disupervisi standar pendidik dan tenaga
kependidikan.
Supervisi Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
1 Lihat peraturan pemerintah no. 19 tahun 2005 BAB VI ayat 1
A. Supervisi
Dalam kamus besar bahasa Indonesia KBBI supervisi berarti pengawasan utama atau pengontrolan tertinggi. Menurut Danim, Sudarwan
2
bahwa secara etimologi, supervisi berasal dari bahasa inggris “supervision” yang berarti pengawasan. Pelaku atau pengawasannya di sebut supervisor dan
orang yang di supervisi di sebut subyek supervisi atau supervise. Secara morfologis, supervisi terdiri dari dua kata, yaitu super atas dan vision
pandang, lihat, tilik, amati atau awasi. Supervisi, karenanya di beri makna melihat, melirik, memandang, menilik, mengamati, atau mengawasi dari atas.
Pelakunya di sebut supervisor, yang kedudukannya lebih tinggi atau di atas orang yang di supervisi. Sementara Suharsimi
3
mengatakan bahwa memang sejak dulu banyak orang menggunakan istilah pengawasan, penilikan atau
pemeriksaan untuk istilah supervisi, demikian pula pada zaman Belanda orang mengenal istilah inspeksi.
Menurut Soetjipto Dan Raflis
4
Supervisi tidak dapat di artikan secara sempit sebagai proses untuk mengawasi dan usaha memperbaiki pengajaran
yang terbatas di dalam ruang kelas, tetapi lebih luas dari itu. Proses pengajaran selalu terkait dengan semua kegiatan pendidikan di sekolah.
Kegiatan supervisi bertujuan untuk memperbaiki proses dan hasil belajar - mengajar. Sasaran supervisi dapat kita bedakan menjadi dua yaitu yang
berhubungan langsung dengan pengajaran dan yang berhubungan dengan pendukung pengajaran. Supervisi satuan pendidikan adalah fungsi langsung
dari menejemen pendidikan sedangkan supervisi kelas atau bidang studi secara khusus terfokus terhadap proses belajar - mengajar.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian supervisi adalah aktivitas pengawasan, pengontrolan serta
pembinaan yang dilakukan atasan kepada bawahannya artinya suatu lembaga pendidikan mempunyai seorang supervisor yang bertugas untuk mengawasi
2
Danim, Sudarman dan Khairi, Profesi Kependidikan, Bandung : CV. Alfabeta, 2011, hlm. 152
3
Suharsimi Arikunto, Organisasi dan administrasi pendidikan teknologi dan kejuruan, Jakarta : P2LPTK, Ditjen Dikti, Depdikbud. 1988 hlm. 152
4 Soetjipto dan Raflis, Profesi Keguruan, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2004 hlm. 232-233
dan mengontrol serta membina pada semua kegiatan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan tersebut.
Dalam memberikan pengawasan, pengarahan dan pengontrolan seorang supervisor telah diberikan wilayah – wilayah yang harus di supervisi
dalam lembaga pendidikan. Seoran supervisor juga tidak boleh memberikan pengontrolan sesuai dengan keinginannya sendiri. Karena dalam pendidikan
di Indonesia telah diberikan ketentuan – ketentuan apa saja yang harus di awasi, diberikan arahan dan diberikan pembinaan. Dalam makalah ini akan
dijelaskan bahwa apa saja yang harus di supervisi dalam hal standar pendidik dan tenaga kependidikan.
B. Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan