Tujuan Ekonomi Kerakyatan TINJAUAN PUSTAKA A.

Bandar Lampung dalam hal dana atau keuangan, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan kota Bandar Lampung bekerja sama dengan Bank Pasar, memberikan pinjaman kepada seluruh Usaha Kecil Menengah UKM di Bandar Lampung. Besarnya dana pinjaman ini yaitu berkisar Rp 1 juta untuk pinjaman pertama. Sedangkan untuk pinjaman selanjutnya bisa di atas angka tersebut atau disesuaikan dengan kebutuhan UKM. Lalu pihak Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan akan memverifikasinya. Untuk memudahkan jalur distribusi pinjaman, pemkot akan berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan kota Bandar Lampung serta Bank Perkreditan Rakyat BPR, Perusahaan Daerah PD, Bank Pasar Kota Bandar Lampung. Dalam hal perencanaannya pembangunan mengacu kepada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Perencanaan yang baik dalam pembangunan meliputi penyusun, penetapan, pengendalian pelaksanaan, dan evaluasi pelaksanaan rencana. Program itu sendiri sebenarnya merupakan instrument kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasisatuan kerja perangkat daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat. 3. Efektifitas Pelaksanaan Program Ekonomi Kerakyatan EKOR Kota Bandar Lampung Adapun yang menjadi indikator Pelaksanaan Program Ekonomi Kerakyatan EKOR Kota Bandar Lampung adalah: a. Ketepatan Pelaksanaan Program dengan Kebutuhan masyarakat Dalam hal ini kebutuhan masyarakat dapat di lihat dengan adanya dampak langsung yang dirasakan masyarakat dari pelaksanaan program, dan dengan melihat skala prioritas pelaksanaan pembangunan tepat sasaran. b. Ketepatan Pelaksanaan Program dengan Waktu yang telah ditentukan Adanya batasan waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. c. Ketepatan Pelaksanaan Program dengan Biaya yang telah dianggarkan Dalam hal ini biaya yang telah di anggarkan dapat dilihat dari adanya pekerjaan atau usaha yang dilakukan mengalami kemajuan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, seperti halnya berjalan kembali kegiatan usaha yang kurang produktif. Khususnya terhadap penerima dana EKOR d. Ketepatan Pelaksanaan Program dengan Pemanfaatan SDM yang ada Adanya pemanfaatan potensi sumber daya manusia di Kelurahan, dan adanya partisipasi masyarakat secara aktif pada pelaksanaan pembangunan.

F. Kerangka Pikir

Upaya pembangunan masyarakat adalah salah satu aspek yang sangat fundamental, sehingga berperan aktif dalam setiap proses pembangunan daerah dalam Ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini juga terkait dengan paradigm baru Pemerintahan, yang tidak lagi dominan melaksanakan proses pembangunan namun hanya bersifat katalisator dan fasilisator dalam proses pembangunan tetapi melihat apa yang dibutuhkan oleh masyarakat bottom up. Pelaksanaan pembangunan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat