ANALISA PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI KEDELAI ANGGOTA APKKI DAN NON-ANGGOTA APKKI (Studi Kasus di Kecamatan Pilang Kenceng Kabupaten Madiun)

ANALISA PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI KEDELAI ANGGOTA
APKKI DAN NON-ANGGOTA APKKI (Studi Kasus di Kecamatan Pilang
Kenceng Kabupaten Madiun)
Oleh: VINDA SEPTIRINAJAYA. ARDIATMA (02720067)
agribisnis
Dibuat: 2007-01-10 , dengan 3 file(s).

Keywords: pendapatan petani, apkki
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan besarnya biaya, produksi, penerimaan dan
pendapatan yang diperoleh petani anggota APKKI dan non-anggota APKKI. Apakah pendapatan
yang diperoleh petani anggota APKKI lebih besar daripada petani non-anggota APKKI.
Penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) di wilayah Kecamatan Pilang Kenceng
Kabupaten Madiun dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut mempunyai luas areal tanaman
kedelai yang paling luas dan jumlah kelompok tani yang menanam paling banyak diantara
kecamatan lainnya se-Kabupaten Madiun.
Metode penentuan sampel yang digunakan adalah cluster sampling karena sampel diambil dari
pengelompokan-pengelompokan sejumlah 35 kelompok tani. Responden yang diambil mewakili
kelompoknya yaitu untuk responden petani anggota APKKI adalah ketua kelompok tani tersebut,
sedangkan responden petani non-anggota APKKI diambil 35 responden anggota kelompok tani
yang mewakili non-anggota APKKI.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya total (TC) yang dikeluarkan untuk usaha

tani kedelai oleh petani anggota APKKI sebesar Rp. 3.484.554,3/hektar yang terdiri dari benih
sebesar Rp. 266.686, Pupuk Organik Majemuk (POM) sebesar Rp 609.440, pestisida sebesar Rp.
231.000, tenaga kerja sebesar Rp. 1.377.428,57 dan untuk sewa tanah sebesar Rp. 1.000.000.
Sedangkan untuk petani non-anggota APKKI harus mengeluarkan rata-rata biaya total (TC)
sebesar Rp. 3.479.417,1/hektar yang terdiri dari benih sebesar Rp. 169.486, Pupuk Organik
Majemuk (POM) sebesar Rp. 591.474,3, pestisida sebesar Rp. 183.171,4 tenaga kerja sebesar
Rp. 1.535.285,71 dan sewa lahan sebesar Rp. 1.000.000.
Produksi rata-rata yang diperoleh petani anggota APKKI sebanyak 2035,34 kg/hektar dengan
penerimaan rata-ratanya sebesar Rp. 6.106.028,57 sedangkan petani non-anggota APKKI
memperoleh rata-rata produksi hanya sebanyak 1514 kg/hektar dengan penerimaan rata-rata
hanya sebesar Rp. 4.239.200.
Dari rata-rata biaya total dan rata-rata penerimaan per hektar petani anggota APKKI diperoleh
rata-rata pendapatan sebesar Rp. 2.621.474,3 sedangkan petani non-anggota APKKI diperoleh
rata-rata pendapatan sebesar Rp. 759.782,86. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji
t diperoleh nilai t hitung sebesar 4,918 dengan taraf kepercayaan 5% diperoleh t tabel sebesar
1,676. Bararti nilai t hitung > t tabel sehingga H 1 diterima, diperoleh kesimpulan bahwa tingkat
pendapatan petani anggota APKKI lebih besar daripada petani non-anggota APKKI.
Kendala dan alasan yang di ungkapkan oleh keseluruhan petani baik anggota APKKI maupun
non-anggota APPKI di Kecamatan Pilang Kenceng Kabupaten Madiun ini adalah modal. Faktor
modal yang menentukan mereka dalam memilih benih yang akan mereka tanam.


Dokumen yang terkait

Sistem Rekrutmen Calon Anggota Legislatif 2014 ( Studi Kasus: Penetapan Calon Anggota Legislatif Partai Gerindra DPC Kota Medan )

0 34 98

Pengaruh Karakteristik Petani dan Pendidikan Anggota Koperasi Terhadap Pendapatan Petani Kakao ( Studi Kasus: Petani Anggota Koperasi Unit Desa Rejeki di Desa Lubuk Palas Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan)

1 27 92

Analisis Determinan Pendapatan Petani Jagung Di Kecamatan Tigabinanga

0 54 65

Analisis Determinan Pendapatan Sektor Informal Di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu

1 36 106

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Ekonomi Terhadap Tingkat Pendapatan Petani Anggota KUD dan Petani Non Anggota KUD (Studi Kasus : Petani Padi Sawah, KUD Bina Karya, Kelurahan Tanah Enam Ratus Kecamatan Medan Marelan).

0 26 110

Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi Semiorganik dan Anorganik serta Anggota dan Non Anggota Koperasi Kelompok Tani di Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor

1 13 141

Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi Petani Anggota dan Non Anggota Kelompok Tani di Desa Kopo Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor

0 11 110

Analisis Pendapatan dan Pola Pemasaran Usahatani Anggrek Vanda douglas (Studi Kasus: Petani Anggota dan Non Anggota "Gapoktan Bersatu" Desa RAwakalong, Kecamatan Gunungg Sindur, Kabupaten Bogor)

4 36 110

PENDAMPINGAN KEMANDIRIAN PETANI DALAM USAHA PANGAN DI DUSUN KARANG TENGAH DESA DUREN KECAMATAN PILANG KENCENG KABUPATEN MADIUN.

0 0 106

1 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DISIPLIN DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI MTsN PILANG KENCENG KABUPATEN MADIUN

0 7 124