Transportasi Darat Kajian Pengembangan Ekowisata Mangrove Di Kawasan Konservasi Pelabuhan Tengkayu II Kota Tarakan Kalimantan Timur

a. Transportasi Darat

Pada umumnya sistem jaringan jalan yang ada di Kota Tarakan berpola linear yang menghubungkan kota dibagian utara, tengah dan timur dengan pusat kota dan berpola yang berada lingkungan pemukiman. Panjang jalan menurut jenis permukaan diantaranya yang sudah diaspal 80.637 km dan jalan yang berkerikil sepanjang 9.500 km. Kemudian kondisi jalan yang ada di kota Tarakan yang baik sepanjang 62.944 km, sedang 38.667 km dan rusak sepanjang 9.250 km. Pemerintah kota terus berupaya melakukan perbaikan terhadap jalan-jalan yang tersedia di Kota Tarakan, sehingga ditiap tahunnya terjadi peningkatan terhadap ruas jalan yang telah diaspal maupun jalan baru yang berguna sebagai alur untuk pelebaran kota Tabel 24. Sesuai dengan pola perkembangan fisik kota, kepadatan lalu lintas di Kota Tarakan cenderung terkonsentrasi pada ruas-ruas jalan utama di pusat. Transportasi umum di Kota Tarakan dilayani oleh 2 jenis angkutan, yaitu opletmini cabin dan station wagon, selain itu dilengkapi pula dengan angkutan bis khusus melayani para pekerja pabrik yang ada di Kota Tarakan. Angkutan umum terdiri dari 10 trayek yang melayani angkutan ke wilayah-wilayah di Kota Tarakan. Pengangkutan barang menggunakan kendaraan bermotor berupa truck dan pick up. Kota Tarakan memiliki dua terminal angkutan kota yaitu : 1. Terminal Tengkayu yang berlokasi di Jalan Kusuma Bangsa 2. Terminal Simpang Tiga yang berlokasi di Jalan Gajah Mada Rute perjalanan menuju objek wisata Hutan Mangrove Pelabuhan Tengkayu II sangat mudah, karena lokasi ini berada di dekat pusat kota dengan jarak sekitar 700 meter perjalanan. Setiap pengunjung yang ingin pergi ke lokasi, melalui rute ke pusat kota, kemudian menuju lokasi wisata. Lokasi ini dapat ditempuh dengan mudah melalui jalur darat, karena transportasi yang menuju pusat kota tersedia sangat banyak dari berbagai lokasi dengan frekuensi tinggi dan kapasitas tempat duduk yang memadai. Transportasi yang banyak digunakan untuk mencapai lokasi wisata adalah dengan kendaraan bermotor, karena lebih praktis dan hemat. Namun demikian, tidak sedikit pengunjung yang menggunakan 71 kendaraan pribadi roda empat. Berdasarkan penilaian kadar hubungan, maka lokasi hutan mangrove ini sangat sesuai untuk pengembangan ekowisata. Tabel 24. Panjang jalan menurut jenis permukaan, kondisi, kelas dan status jalan. Status Jalan Jumlah Uraian Kota Propinsi Negara A. Jenis Permukaan 1. Aspal 2. Kerikil 3. Batu 4. Lainnya 80.637 9.500 - 20.724 - - - - - - - - 80.637 9.500 - 20.724 B. Kondisi Jalan 1. Baik 2. Sedang 3. Rusak 62.944 38.667 9.250 - - - - - - 62.944 38.667 9.250 C. Kelas Jalan 1. Kelas 1 2. Kelas II 3. Kelas III 4. Kelas IV 5. Kelas V 6. Kelas VI 7. Kelas VII 8. Kelas VIII 9. Kelas tidak dirinci - - 60.610 - - - - - 50.251 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 60.610 - - - - - 50.251 Total 2001 2000 1999 1998 110.861 108.311 108.311 108.304 - - - - - - - - 110.861 108.311 108.311 108.304 Pemerintah Kota Tarakan, 2003

b. Transportasi Laut