a. Grafik MSE model I Jaringan Syaraf Tiruan
Pada grafik MSE hasil dari training dan testing data pemodelan pada model I didapat seperti pada Gambar 22. Iterasi dihentikan pada iterasi ke-300000
karena nilainya semakin kecil. Pada Gambar 22 menunjukkan nilai berada dibawah nilai 0,001 MSE.
Gambar 22 Mean Square Error model I
b. Training model I Jaringan Syaraf Tiruan
Hasil training model I dengan JST untuk masing-masing sumbu dapat dilihat pada Tabel 9. Berikut ini akan diuraikan menurut masing-masing sumbu :
Tabel 9 Hasil training percepatan mdet
2
pada sumbu data ukur dan JST Posisi data
No Arah
sumbu level Data
ke JST
Ukur mdet2
rpm Roda Ket. obyek
Rendah 22 0.352 0.40
800 karet A
1 Sb-x Tinggi 1
9.077 8.31
2400 besi B
Rendah 22 0.260 0.22
800 karet A
2 Sb-y Tinggi 1
7.533 7.77
2400 besi B
Rendah 22 0.283 0.25
800 karet A
3 Sb-z Tinggi 1
6.906 7.05
2400 besi B
Pada gambar berikut ini akan diuraikan hasil training antara data ukur percepatan getaran dengan hasil pemodelan yang menggunakan Jaringan
Syaraf Tiruan JST untuk masing-masing sumbu.
• Sumbu-x Gambar 23 yaitu percepatan getaran yang terjadi pada sumbu-x. Sebaran
data pada Gambar ini menunjukkan getaran yang linier. Berikut ini uraian data yang terendah dan tertinggi hasil pemodelan.
- Hasil JST yang terendah pada data ke 1 yaitu traktor A, menggunakan roda karet pada 800 rpm dengan nilai 0.352 mdet
2
dan hasil data ukur 0,40 mdet
2
. Percepatan pada sumbu-x ukur lebih besar dari percepatan pada sumbu-x JST.
- Hasil JST yang tertinggi pada data ke 22 yaitu traktor B, menggunakan roda besi pada 2400 rpm dengan nilai 9.077 mdet
2
dengan data ukur 8.31 mdet
2
. Percepatan pada sumbu-x JST lebih besar dari sumbu-x ukur.
0.0 1.0
2.0 3.0
4.0 5.0
6.0 7.0
8.0 9.0
10.0
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0
P e
r c
ep atan s
u mbu-
x J
S T
m det
2
Percepatan sumbu-x ukur mdet
2
Gambar 23 Percepatan pada sumbu-x data ukur dan JST model I • Sumbu-y
Gambar 24 yaitu percepatan getaran yang terjadi pada sumbu-y. Sebaran data pada Gambar ini menunjukkan linier. Berikut ini uraian data yang terendah
dan tertinggi hasil pemodelan. -
Hasil JST yang terendah pada data ke 1 yaitu traktor A, menggunakan roda karet pada 800 rpm dengan nilai 0.260 mdet
2
dan hasil data ukur 0,22 mdet
2
. Percepatan pada sumbu-y ukur lebih kecil dari percepatan pada sumbu-y JST.
- Hasil JST yang tertinggi pada data ke 22 yaitu traktor B, menggunakan roda
besi pada 2400 rpm dengan nilai 7.533 mdet
2
dengan data ukur 7.77 mdet
2
. Percepatan pada sumbu-y JST lebih kecil dari sumbu-y ukur.
0.0 1.0
2.0 3.0
4.0 5.0
6.0 7.0
8.0 9.0
10.0
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0
P e
r c
epatan s u
mbu- y
J S
T m
det
2
Percepatan sumbu-y ukur mdet
2
Gambar 24 Percepatan pada sumbu-y data ukur dan JST model I • Sumbu-z
Gambar 25 yaitu percepatan getaran yang terjadi pada sumbu-z. Sebaran data pada Gambar ini menunjukkan linier dan tidak ada data yang menyebar
atau menjauh dari garis linier. Berikut ini uraian data yang terendah dan tertinggi hasil pemodelan.
- Hasil JST yang terendah pada data ke 1 yaitu traktor A, menggunakan roda karet pada 800 rpm dengan nilai 0.283 mdet
2
dan hasil data ukur 0.25 mdet
2
. Percepatan pada sumbu-z ukur lebih kecil dari percepatan pada sumbu-z JST. Percepatan pada sumbu-z JST lebih besar dari sumbu-z ukur.
- Hasil JST yang tertinggi pada data ke 22 yaitu traktor B, menggunakan roda besi pada 2400 rpm dengan nilai 6.906 mdet
2
dengan data ukur 7.05 mdet
2
. Percepatan pada sumbu-z JST lebih kecil dari sumbu-z ukur. Percepatan
pada sumbu-y JST lebih besar dari sumbu-z ukur.
0.0 1.0
2.0 3.0
4.0 5.0
6.0 7.0
8.0 9.0
10.0
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0
P e
r c
epatan s u
mb u-
z J
S T
mdet
2
Percepatan sumbu-z ukur mdet
2
Gambar 25 Percepatan pada sumbu-z data ukur dan JST model I
c. Testing model I Jaringan Syaraf Tiruan