3. Bentuk Pertunjukan Musik LANDASAN TEORI

2. 3. Bentuk Pertunjukan Musik

Pertunjukan adalah seni yang disajikan dengan penampilan peragaan, maksudnya seni itu akan dapat dihayati selama berlangsungnya proses ungkap oleh pelakunya Bastomi, 1992: 72. Seni pertunjukan mengandung pengertian untuk mempertunjukan sesuatu yang bernilai seni, senantiasa berusaha untuk menarik perhatian bila ditonton, Jazuli, 1994:64. Jenis dan bentuk pertunjukan berkaitan dengan materi pertunjukan. Jenis pertunjukan meliputi teater, tari, musik, sedangkan bentuknya bisa berupa tradisional, kreasi atau pengembangan, modern atau kotemporer Jazuli, 2001: 72. Menurut Soewito 1996 : 3, bentuk pertunjukan musik ditinjau dari jumlah pemusik atau pendukungnya digolongkan menjadi 4 golongan yaitu solo, duet, ansambel, orkestrasi. Solo adalah bentuk pertunjukan musik yang dibawakan oleh seseorang saja secara tunggal misalnya seorang membawakan suatu lagu, yang tidak dibantu oleh orang lain. Duet adalah dua orang yang membawakan suatu lagu secara vokal, atau memainkan alat musik dalam menyajikan suatu lagu. Demikian selanjutnya Trio tiga orang, Kwartet empat orang, Kwintet lima orang, Sektet enam orang, Septet tujuh orang. Ansambel adalah pertunjukan atau permainan musik yang dimainkan secara bersama baik alat musik sejenis, beberapa jenis atau disertai nyanyian. Dan orkestrasi adalah pertunjukan musik yang terdiri dari gabungan berbagai alat musik yang dimainkan menurut jenis lagunya. Orkestrasi ini terdiri dari : Orkes keroncong yang memainkan lagu-lagu keroncong, orkes gambus yang memainkan lagu-lagu padang pasir, dan lain-lain. Aspek kajian bentuk musik Japanese Rock tidak terlepas dari pengkajian seni pertunjukan pada umumnya, dimana aspek yang bersifat tekstual senantiasa menyertai bentuk musik itu sendiri. Dalam mewujudkan pertunjukan ada dua faktor yang membentuk pertunjukan tersebut yaitu bentuk komposisi dan bentuk penyajiannya Susetyo, 2007:1-2.

2. 4. Pengertian musik