Pendidikan Anak Tk Di Jepang

(1)

1

PENDIDIKAN ANAK TK DI JEPANG

NIHON DE NO YOUCHIEN NO KYOUIKU

KERTAS KARYA

Dikerjakan

O L E H

NIM : 122203001

TANTI SITANGGANG

PROGRAM STUDI D-III BAHASA JEPANG

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

2

PENDIDIKAN ANAK TK DI JEPANG

NIHON DE NO YOUCHIEN NO KYOUIKU

KERTAS KARYA

Kertas karya ini diajukan kepada panitia ujian program pendidikan Non-Gelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Medan, untuk melengkapi salah satu syarat kelulusan Diploma III dalam bidang Bahasa Jepang.

Dikerjakan

OLEH:

NIM:122203001 TANTI SITANGGANG

Pembimbing, Pembaca,

Drs. Nandi S

NIP. 19600822 198803 1 002 NIP.19600403 199103 1 001 Drs. Amin Sihombing

PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG DIII

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(3)

3

PENGESAHAN

Diterima Oleh

Panitia ujian program pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan,

Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Dploma III dalam bidang studi Bahasa Jepang.

Pada : Tanggal :

Hari :

Program Diploma Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara Dekan

Nip.195110131976031001 Dr. Syahron Lubis, M.A

Panitia Ujian:

No. Nama Tanda Tangan

1. Zulnaidi, SS.,M.Hum ( )

2. Drs. Nandi S ( )


(4)

4

Disetujui oleh :

Program Diploma Sastra Dan Budaya

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

Medan

Program studi D III Bahasa Jepang

Ketua Program Studi

Nip. 196708072005011001

Zulnaidi, SS,M.Hum


(5)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini, sebagai syarat untuk memenuhi ujian akhir Diploma III Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Kertas Karya ini berjudul “PENDIDIKAN ANAK TK DI JEPANG” .

Dalam hal ini penulis menyadari bahwa apa yang telah tertulis dalam Kertas Karya ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi materi dan pembahasan masalah. Demi kesempurnaan, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca untuk kearah perbaikan.

Dalam Kertas Karya ini penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak yang cukup bernilai harganya. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Zulnaidi, SS., M.Hum. selaku Ketua Jurusan Bahasa Jepang D3 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Drs. Nandi. S selaku dosen pembimbing yang dengan ikhlas telah meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan juga arahan kepada penulis dalam menyelesaikan Kertas Karya ini.

4. Bapak Drs. Amin Sihombingselaku dosen pembaca yang telah memberikan pengarahan, kritik, dan saran yang sangat bermanfaat bagi penyelesaian kertas karya ini.


(6)

ii

5. Seluruh staf pengajar pada program studi Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, atas didikannya selama masa perkuliahan.

6. Dari semuanya, yang teristimewa untuk orang tua, Bapak K. Sitanggang dan Mama tercinta R. Sihite, yang telah memberikan semangat, dukungan , doa, serta kasih sayang yang begitu besar kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan kertas karya ini dengan baik juga terima kasih buat keluarga saya yang sudah membantu dan mengsuport saya.

7. Untuk sahabat-sahabat angkatan 2012 yang telah membuat penulis selalu semangat dalam menjalani hidup ini dan terima kasih sudah banyak membantu.

8. Untuk teman-teman saya Minaria Barutu, Helen Haloho, WyenniSimanjuntak, AgustinaSimanjuntak, MargarethaSinaga, Siti Fatimah, DesimaSipapagayang selalu menghibur penulis.

9. Buat Adik-adiksatukossaya, FerawatiSianturi, DeniHaloho, LiliSilaban,yang selalu menemani dan selalu memberikan dukungan kepada penulis.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam kertas karya ini, sehingga kritik dan saran diharapkan oleh penulis.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga Kertas Karya ini dapat berguna bagi kita semuanya dikemudian hari.

Medan, Juni 2015 Penulis,

TANTI SITANGGANG NIM : 122203001


(7)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2 Tujuan Penulisan ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Metode Penulisan ... 3

BAB II GAMBARAN UMUM PENDIDIKAN DI JEPANG ... 4

2.1 Pengertian Pendidikan ... 4

2.2SistemPendidikan di Jepang ... 7

BAB III PENDIDIKAN TK DI JEPANG ... 14

3.1 Tujuan Pendidikan Anak TK Di Jepang...14

3.2 Materi Yang Diajarakan ... …..17

3.2.1 Keterampilan ... 19

3.2.2 Etika Dan Moral ... 19

3.2.3 HidupSehat ... 19

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 22

4.1 Kesimpulan ... 22

4.2 Saran ... 23 DAFTAR PUSTAKA


(8)

22 ABSTRAK

Pendidikan adalah hal terpenting dalam kehidupan seseorang. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat, memiliki karir yang baik serta dapat bertingkah sesuai norma-norma yang berlaku. Dalam peranan pendidikan kehidupan masyarakat, pendidikan adalah usaha sadar, terencana, sistematis, dan berlangsung terus menerus dalam suatu proses pembelajaran untuk mengembangkan segenap potensi manusia baik jasmani maupun rohani dalam tingkatan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Jepang menganut sistem pendidikan wajib belajar 9 tahun yang dimulai sejak usia 6 tahun yaitu, (kelas 1 SD) 6 tahun untuk tahap pendidikan dasar dan 3 tahun Sekolah Menengah Pertama. Di negara Jepang pendidikan lebih difokuskan pada pengembangan watak kepribadian dalam kaitannya terhadap kehidupan sehari-hari dan penilaian ditentukan oleh guru kelas dengan melihat kinerja belajar siswa sehari-hari sebagai penentu kelulusan.

Manusiamembutuhkanpendidikandisebabkanmanusiasangatlabil dan dinamis. Karenamanusiasejakpertamadilahirkanbelummemilikikemampuanuntukdapatmempertahanka

n dan memenuhikebutuhanhidupnya, sehinggadenganpendidikanmanusiadapatdengansertamertamenguasaiberbagaikompotensi

yang dapatdimanfaatkanuntukkehidupannya. Dalampendidikananakusiadini( TK) termasukpendidikan non formal. Sistempendidikan di negara Jepang, baik formal maupun

non formal dalammutupendidikan pada dasarnyauntukmeningkatkankualitasmanusiaitusendiri.


(9)

23

Sejak kecil mereka diajarkan dengan semangat kerja keras, belajar tanpa kenal lelah, selalu berinovasi, harga diri yang tinggi, selalu hidup hemat, loyal dan setia, kerjasama yang tangguh dan mandiri. Meskipun mereka tidak mendapatkan pelajaran agama seperti di Indonesia, namun mereka mendapatkan pengajaran tentang moral dan nasionalisme yang tinggi.

Tujuanpendidikan di TK adalahmembangunkekuatananakuntukhidup dan memilikilandasanhidup yang kuatuntukmenapakilangkahselanjutnya di kehidupanmereka. Melalui pendidikan di TK, anak-anak di Jepang dilatih hidup mandiri, disiplin, bertanggungjawab, dan bersosialisasi. Anak-anak tidak ditargetkan bisa membaca, menulis, apalagi menghapal. Materi yang diajarkan adalah:

1. Keterampilan

Salah satu kegiatan yang diajarkan bagi anak TK di Jepang tentang keterampilan seperti, membuat origami, menyusun balok kayu, merajut dan menganyam sederhana, juga berkreasi dengan barang bekas.

2. Etika Dan Moral

Dalam Ensiklopedi pendidikan, moral dikatakan sebagai nilai dasar dalam masyarakat untuk menentukan baik-buruknya suatu tindakan yang pada akhirnya menjadi adat-istiadat suatu kelompok masyarakat. Melalui pelajaran ini,anak anak dilatih agar memiliki budi pekerti yang baik dan terpuji.

3. Hidup Sehat

Jepang merupakan Negara dengan tingkat kebersihannya yang sangat terkenal di seluruh penjuru dunia. Dalam menumbuhkan kecintaan terhadap kebersihan lingkungan tersebut, di TK, anak-anak sudah mulai di kenalkan jenis-jenis sampah berdasarkan jenisnya.


(10)

24 要旨

教育は人生で大切なものである。教育の通りだれかが敬われるし、いい仕事ができるし、通

行した規準を従う行為ができる。社会で教育の役は、体力的か宗教的かの人間の才能を発展

続ける過程である。

日本の義務教育は小学6年と中学教3年で, 9年である。日本では教育が日常活動に関す

る性格に集中し、評定が教師に任せる。

人間は動的なものなので、教育が必要である。人間は生むとき日常生活をみたす動力がない

ので、教育で人生のための能力を上達できる。幼稚園は不本式の教育である。日本の教育制

は不式も本式も基本的に人間の質を上達するためである。

子供のころから動力の魂を教えられ、諦めずに学び、いつも革新し、プライドが高いし、忠

義で節約な的な生きていることを教えられている。宗教の教科を教えられなくても、民族主

義や道徳の教えをもらう。

幼稚園での教育の目的は次の生きに向かうための力と経験を創り、強い基底になる。幼稚園

で日本幼児は自給や自戒や責任感などを練習される。幼児たちは書けることや読めることや


(11)

25

1。てざいく

日本の幼稚園で教えられるのーつはそ器用である。例えば、折り紙や針仕事や中古品で作る

手作りなどである。

2。道徳と態度

エンシクレロペディアによると、道徳というのはある動作がよいか悪いかの判断の評価であ

り、結局ある社会の慣習になった。この教科からよい態度を持つようになる。

3。健康と環境

日本は綺麗さが世界で一番である。綺麗さの環境に興味を増えるために、幼稚園でごみの種


(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Pendidikan adalah hal terpenting dalam kehidupan seseorang. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat,memiliki karir yang baik serta dapat bertingkah sesuai norma-norma yang berlaku.

Dalam peranan pendidikan kehidupan masyarakat, pendidikan adalah usaha sadar, terencana, sistematis, dan berlangsung terus menerus dalam suatu proses pembelajaran untuk mengembangkan segenap potensi manusia baik jasmani maupun rohani dalam tingkatan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sehingga terwujud perubahan perilaku manusia berkarakter kepribadian bangsa. Pendidikan merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia untuk kemajuan suatu bangsa.

Pada masa sekarang ini pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia, karena pada dasarnya manusia dalam melaksanakan kehidupannya tidak lepas dari pendidikan. Sebab, pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia itu sendiri. Namun realitanya, masih banyak masyarakat yang buta pemikirannya betapa pentingnya pendidikan.

Tuntutan pendidikan dalam kehidupan manusia sangat komplek, hal ini terbukti dengan banyaknya orang yang tidak berpendidikan status sosialnya kurang diperhatikan atau terkesampingkan. Misalnya dalam dunia kerja, banyak perusahaan yang menerima para pekerjanya mula-mula ditanya pendidikan terakhir. Hal itu membuktikan bahwa pendidikan pengaruhnya besar dalam kehidupan. Diadakannya pendidikan, maka sedikitnya dapat


(13)

2

memberikan wawasan dan pengetahuan dengan mengembangkan potensi yang dimiliki setiap manusia sehingga kehidupan masyarakat lebih baik.

Oleh karena itu,bahwamanusiamembutuhkanpendidikandisebabkanmanusiasangatlabil

dan dinamis. Labilkarenamanusiasejakpertamadilahirkanbelummemilikikemampuanuntukdapatmempertah

ankan dan memenuhikebutuhanhidupnya, sehinggadenganpendidikanmanusiadapatdengansertamertamenguasaiberbagaikompotensi

yang dapatdimanfaatkanuntukkehidupannya. Manusiabersifatdinamiskarenamanusiaselalutermotivasiuntuksenantiasamelakukanperubahan dalamkehidupannya. Sistempendidikan negara Jepangmemilikijenjangpendidikannyamelalui 4 tahap secara umumyaitu 6-3-3-4. Pendidikan yang dilalui 4 tahapinitermasukpendidikan formal, yaitujenjangpendidikandasar, jenjangpendidikanmenengah, jenjangpendidikantinggi. Dalampendidikananakusiadini (TK) termasukpendidikan non formal. Sistempendidikan di negara Jepang,baik formal maupun non formal dalammutupendidikan pada

dasarnyauntukmeningkatkankualitasmanusiaitusendiri. Berdasarkanhaltersebut ,penulismerasatertarikuntukmembahasmasalahtersebut,

kemudianmenuangkankedalamkertaskarya yang berjudul “ PendidikanAnak TK Di Jepang”.

1.2 TujuanPenulisan

Adapun tujuan penulisan Kertas Karya ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui sistem pendidikan di Jepang, khususnya TK. 2. Untuk mengetahui materi yang diajarkan bagi anak TK di Jepang.


(14)

3 1.3 Pembatasan Masalah

Dalam kertas karya ini penulis akan memfokuskan membahas pada Pendidikan Anak TK Di Jepang yang didalamnya akan dikemukakan juga tentang materi yang diajarkan pada anak TK di Jepang. Untuk mendukung penulisan, pada bab II akan dikemukakan pengertian dan sistem pendidikan di Jepang.

1.4 Metode Penelitian

Dalam penulisan kertas karya ini penulis menggunakan metode kepustakaan(Library Research), yakni dengan cara memanfaatkan sumber-sumber bacaan yang ada yakni berupa buku sebagai referensi yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang dibahas, kemudian dirangkum dan dideskripsikan ke dalam kertas karya ini. Selain itu, penulis juga memanfaatkan Informasi Teknologi Internet sebagai referensi tambahan agar data yang didapatkan menjadi lebih akurat dan lebih jelas.


(15)

4 BAB II

GAMBARAN UMUM TENTANG PENDIDIKAN DI JEPANG

2.1 Pengertian Pendidikan Secara Umum

Pendidikan adalah hal terpenting dalam kehidupan seseorang. Melalui pendidikan seseorang dapat di pandang terhormat,memiliki karir yang baik serta dapat bertingkah sesuai norma-norma yang berlaku. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis,sistematis,internasional dan kreatif dimana peserta didik mengembangkan potensi diri, kecerdasan,pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di masyarakat.

Perkembangan di dunia pendidikan ikut berubah seiring dengan perkembangan jaman dimana pola pikir pendidik berubah dari konservatif menjadi lebih modern .Hal ini memiliki implikasi terhadap metode pendidikan di Indonesia. Menyikapi hal ini, para pakar pendidik memberi kritisi dengan acara menjelaskan teori pendidikan yang mengungkapkan teori pendidikan yang sesungguhnya.

Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara merupakan proses pembudayaan yakni suatu usaha memberikan nilai-nilai luhur kepada generasi baru dalam masyarakat yang tidak hanya bersifat pemeliharaan tetapi juga dengan maksud memajukan serta memperkembangkan kebudayaan menuju ke arah keluhuran hidup kemanusiaan.

Upaya kebudayaan (pendidikan) dapat ditempuh dengan sikap (laku) yang dikenal dengan Teori Trikon, yakni: Kontinu, Konsentris, Konvergen. Pelaksanaan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara dapat berlangsung dalam berbagai


(16)

5

tempat yang oleh beliau diberi nama Tri Sentra Pendidikan, yaitu: 1. Alam keluarga.

2. Alam perguruan.

3. Alam pergerakan pemuda.

4. Bidang Pengajaran.

Pengajaran merupakan salah satu jalan pendidikan yaitu suatu usaha memberi ilmu pengetahuan serta kepandaian dengan latihan-latihannya yang perlu dengan maksud memajukan kecerdasan fikiran (intelek) serta berkembangnya budi pekerti.

Ki Hajar Dewantara di bidang pengajaran meletakkan konsep-konsep dasar pengajaran meliputi:

1. Teori dasar-ajar 2. Trisakti jiwa 3. Sistem among.

Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang SISDIKNAS no.20 tahun 2003 adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar proses pembelajaran sedemikian rupa supaya peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara aktif supaya memiliki pengendalian diri,kecerdasan,keterampilan dalam bermasyarakat,kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian serta akhlak mulia.

Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa pendidikan berasal dari kata “ didik” dan mendapatkan imbuhan berupa awalan “pe” dan akhiran “an” yang berarti proses atau cara perbuatan mendidik. Maka definisi pendidikan menurut bahasa yakni perubahan tata laku dan sikap seseorang atau sekelompok orang dalam usahanya mendewasakan manusia lewat pelatihan dan pengajaran.


(17)

6

Berikut beberapa pengertian pendidikan menurut ahli-ahli lainnya: 1. Gunning dan Kohnstamm

Pedidikan adalah prosese pembentukan hati nurani.sebuah pembentukan dan penentuan diri secara etis yang sesuai dengan hati nurani.

2. Carter.V.Good

Proses perkembangan kecakapan individu dalam sikap dan perilaku bermasyarakat.Proses sosial dimana seseorang di pengaruhi oleh suatu lingkungan yang terorganisir,seperti rumah atau sekolah ,sehingga dapat mencapai perkembangan diri dan percakapan sosial.

3. John Dewey

Pendidikan sinergis dengan pertumbuhan dan tidak memiliki akhir selain dirinya sendiri.

4. Theodore Bramed

Pendidikan memiliki fungsi yang luas yaitu sebagai pengayom dan pengubah kehidupan suatu masyarakat jadi lebih baik dan membimbing masyarakat yang baru supaya mengenal tanggung jawab bersama dalam masyarakat. Jadi pendidik adalah sebuah proses yang lebih luas dari sekedar periode pendidikan di sekolah.

5. H.H.Horne

Dalam spektrum yang luas,pendidikan adalah alat dimana kelompok sosial melanjutkan keberadaannya dalam mempengaruhi diri sendiri serta menjaga idealismenya.


(18)

7

Pengertian pendidikan adalah kombinasi pertumbuhan,perkembangan diri dan warisan sosial.

7. Martinus Jan Langeveld

Pendidikan adalah upaya menolong anak untuk dapat melakukan tugas hidupnya secara mandiri supaya dapat bertanggung jawab secara susila.Pendidikan merupakan usaha manusia dewasa dalam membimbing manusia yang belum dewasa menuju kedewasaan.

8. Encyclopedia Americana 1978

Pendidikan adalah proses yang digunakan setiap individu untuk mendapatkan pengetahuan wawasan serta mengembangkan sikap dan keterampilan.

Dari beberapa pengertian pendidikan di atas dapat di simpulkan bahwa pendidikan merupakan salah satu bentuk pertolongan atau bimbingan yang diberikan orang yang mampu ,dewasa dan memiliki ilmu terhadap perkembangan orang lain untuk mencapai kedewasaan dengan tujuan supaya pribadi yang di didik memiliki kecakapan yang cukup dan melaksanakan segala kebutuhan hidupnya secara mandiri.

2.2 Sistem Pendidikan Di Jepang

Jepang menganut sistem pendidikan wajib belajar 9 tahun yang dimulai sejak usia 6 tahunyaitu, (kelas 1 SD) 6 tahun untuk tahap pendidikan dasar dan 3 tahun Sekolah MenengahPertama. Namun,pada tahun 2003, Jepang mengalami puncak krisis kependudukan,yaitu penurunan angka kelahiran. Jumlah tenaga kerja muda pun kian menyusut sehingga menuntut semakin banyak kaum ibu yang harus terjun kedunia kerja. Oleh karena itu, pemerintah Jepang semakin meningkatkan program pertambahan angka


(19)

8

kelahiran serta berbagai fasilitas penduduknya melalui peningkatan kualitas pengasuhan dan pendidikan anak usia dini di seluruh Jepang.

Secara umum,pendidikan anak usia dini di Jepang terbagi menjadi dua,yaitu:

1. Youchien ( di Indonesia kita menyebutnya sebagai Taman Kanak-kanak atau TK).

Lembaga ini berada dibawah kementrian Pendidikan,Budaya,Olahraga,Sains,dan teknologi (Monbukagakushou atau Ministry Of Education, Culture, Sport, Science, and Technology, disingkat MEXT)

2. Hoikuen (di Indonesia disebut Taman Penitipan Anak/TPA).

Pendidikan di Jepang dipegang tiga lembaga pengelolaan yaitu : 1. Pemerintah Pusat

2. Pemerintah Daerah 3. Swasta.

Dengan sistem admistrasi pendidikan dibangun atas empat tingkatan yaitu : 1. Sistem administrasi pusat

2. Sistem administrasi prefectural (Provinsi dan Kabupaten) 3. Sistem administrasi municipal (Kabupaten dan Kecamatan) 4. Sistem administrasi sekolah.

Masing-masing sistem administrasi tersebut memiliki tingkatan dan perananya dan kewenangannya masing-masing untuk saling mengisi dan berkerjasama dalam mengatur setiap sistem administrasi pada pendidikan Jepang. Di samping itu terjalin kohesi yang baik


(20)

9

antara pemerintah, kepala sekolah, guru, murid dan orang tua sehingga dukungan terhadap perkembangan dan kemajuan pendidikan berlangsung dengan baik.

Sistem pendidikan negara Jepang memiliki 4 tahap secara umum yaitu 6-3-3-4 artinya siswa harus melewati 6 tahun untuk tahap pendidikan dasar, 3 tahun Sekolah Menengah Pertama, 3 tahun Sekolah Menengah Atas, 4 tahun Perguruan Tinggi.Di negara Jepangpendidikan lebih difokuskan pada pengembangan watak kepribadian dalam kaitannya terhadap kehidupan sehari-hari dan penilaian ditentukan oleh guru/dosen kelas dengan melihat kinerja belajar siswa sehari-hari sebagai penentu kelulusan.Sistem pendidikan Jepang dibangun atas dasar prinsip-prinsip berikut:

1. Legalisme: Pendidikan di Jepang tetap mengendepankan aturan hukum dan melegalkan hak setiap individu untuk memperoleh pendidikan tanpa mendiskriminasikan siapapun, suku, agama, ras, dan antar golongan berhak mendapatkan pendidikan yang layak.

2. Adminstrasi yang Demokratis: Negara memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk memperoleh pendidikan dengan biaya yang masih terjangkau oleh masyarakatnya. Biaya pendidikan Jepang di usahakan untuk bisa dijangkau sesuai keuangan masyarakatnya, memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi ataupun kurang mampu.

3. Netralitas: Pendidikan Jepang diberikan kepada setiap siswa dengan tingkat pendidikan masing-masing dengan mengedepankan pandangan persamaan derajat setiap siswanya tanpa membeda-bedakan latar belakang materil, asal-usul keluarga, jenis kelamin, status sosial, posisi ekonomi, suku, agama, ras, dan antar golongan. 4. Penyesuaian dan penetapan kondisi pendidikan: Dalam proses pengajaran

memiliki tingkat kesulitan masing-masing yang disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan pendidikan yang ditempuh.


(21)

10

5. Desentralisasi: Penyebaran kebijakan-kebijakan pendidikan dari pemerintah pusat secara merata kepada seluruh sekolah yang ada dinegara tersebut sehingga perkembangan dan kemajuan sistem pendidikan sehingga dapat diikuti dengan baik.

Tujuan-tujuan yang menjadi target yang ingin dicapai pendidikan Jepang yaitu : 1. Mengembangkan kepribadian setiap individu secara utuh.

2. Berusaha keras mengembangkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas baik pikiran maupun jasmani.

3. Mengajarkan kepada setiap siswa agar senantiasa memelihara keadilan dan kebenaran.

4. Setiap siswa dididik untuk selalu menjaga keharmonisan dan menghargai terhadap lingkungan sosialnya.

5. Setiap siswa dituntut untuk disiplin, menghargai waktu, dan memiliki etos kerja. 6. Pengembangan sikap bertanggungjawab terhadap setiap pembebanan pelajaran

dan tugas yang diberikan kepada siswa sesuai dnegan tingkat pendidikannya masing-masing.

7. Meningkatkan semangat independen setiap siswa untuk membangun negara dan menjaga perdamaian dunia.


(22)

11 BAB III

PENDIDIKAN TK DI JEPANG

3.1 Tujuan Pendidikan Anak TK Di Jepang.

Pendidikan di TK di Jepang didasari pada 3 hal penting: 1. Anak –anak mendapatkan pengalaman sebanyak mungkin 2. Anak –anak belajar melalui bermain

3. Anak –anak berkembang sesuai sigat dan karakter masing-masing.

Tujuan pendidikan di TK adalah membangun kekuatan anak untuk hidup dan memiliki landasan hidup yang kuat untuk menapaki langkah selanjutnya di kehidupan mereka. Landasan hidup yang dimaksud adalah kesehatan fisik dan mental,hubungan sosial yang baik,hubungan yang baik dengan lingkungan,kemampuan berbahasa,serta kemampuan ekspresi,kreativitas, dan seni.

Dengan tujuan tersebut guru diharapkan dapat memberikan hal-hal sebagai berikut :

1. Mengajarkan hidup sehat secara mandiri. Misalnya melalui makan makanan sehat dan tidak pilih-pilih makanan,kebiasaan mencuci tangan dan berkumur,mengajarkan menggunakan toilet di sekolah dan tempat umum,dan lain-lain.


(23)

12

2. Membantu anak-anak memiliki akhlak yang baik,sopan santun,mencintai dan mempercayai orang. Juga mengembangkan kemampuan bekerjasama dengan teman. Misalnya melalui kebiasaan menyapa dan memberi salam setiap hari,berkomunikasi dengan guru dan teman.bekerjasama dengan tim saat pertandingan olahraga atau menampilkan drama,dan lain-lain.

3. Mengembangkan minat anak terhadap lingkungan,alam,binatang, tumbuhan,serta bermasyarakat. Misalnya melalui aktivitas bercocok tanam, mencari serangga dilapangan, memelihara binatang di sekolah,acara bersama lansia,dan lain-laimn. 4. Mengembangkan kemampuan mendengarkan dan keterampilan berbicara, serta

pemahaman mereka tentang bahasa. Misalnya melalui story telling,diskusi bersama,membaca buku,dan lain-lain.

5. Menumbuhkan semangat kemandirian, kehidupan berkelompok yang penuh kegembiraan dan kerjasama.

6. Mengarahkan penggunaan bahasa dengan benar serta menumbuhkan minat berkomunikasi dengan sesamanya.

7. Mengarahkan minat untuk berkreasi melalui pembelajaran musik, permainan, menggambar dan lain-lain.

3.2 Materi Yang Diajarakan

Melalui pendidikan di TK dan TPA,anak-anakdiJepang dilatih hidup mandiri,disiplin,bertanggungjawab,dan bersosialisasi. Anak-anak tidak ditargetkan bisa membaca,menulis,apalagi menghapal.

3.2.1 Keterampilan

Sejak nyuuenshiki,anak belajar berani dan mandiri. Orang tua mempercayakan pendidikan selama jam sekolah kepada para guru di TK dan TPA. Orang tua biasanya hanya


(24)

13

mengantar sampai gerbang sekolah atau bahkan hanya mengantar dan menjemput di depan rumah jika sianak diantar jemput oleh bis sekolah. Orang tua tidak menemani anaknya disekolah, meskipun baru hari pertama dan anak menangis. Sensei akan menangani mereka,mengeluarkan berbagai jurus agar anak senang dan cepat beradaptasi. Khusus untuk anak TPA usia 0-2 tahun,orang tua tetap bisa mengantar hingga ke dalam dan merapikan perlengkapan si anak. Lama waktu penitipan dilakukan secara bertahap,dimulai dari 1 jam,kemudian 2 jam, selanjutnya 3 jam,dan seterusnya.

Sebelum kelas dimulai,bagi anak yang ingin bermain di luar,bisa bermain-main diluar kelas. Seluruh TK/TPA di Jepang memiliki lapangan dengan fasilitas permainan fisik yang cukup lengkap. Sepeda,ayunan dan perosotan,jungkat-jungkit,skiping untuk lompat tali,palang untuk bergelayutan,tiang untuk meluncur,bak pasir beserta perlengkapan bermain pasir. Bagi yang ingin bermain di dalam kelas,mereka bisa bermain origami,menyusun balok kayu, merajut dan menganyam sederhana,juga berkreasi dengan barang bekas. Melalui kegiatan-kegiatan outdoor maupun indoor tersebut, selain melatih motorik dan keterampilan,anak secara otomatis juga belajar bersosialisasi dengan kawan-kawannya. Mereka juga diajarkan cara menggunakan kendaraan umum seperti bis dan kereta saat acara tur atau jalan-jalan (ensoku). Bagaimana adab naik kereta /bisa, adab didalam kereta/bis ,adab turun dari kereta/bis ,dan lain-lain.

Demikianlah berbagai kegiatan dan hal-hal yang dipelajari anak-anak TK maupun penitipan anak. Sebagian besar kegiatan tersebut memang hanya bermain dan bersenang-senang. Anak-anak hanya dilatih kemandiriannya, tanggung jawabnya, kecintaanya terhadap kebersihan. Kecintaanya terhadap ketertiban dan kerapian, dan lain-lain. Pelajaran membaca dan menulis tidak ada didalam panduan kurikulum nasional untuk TK / TPA. Masyarakat dewasa hanya mengenalkan buku dan menumbuhkan kecintaan membaca melalui sering membacakan buku-buku kepada mereka, bukan menyuruh mereka belajar membaca.


(25)

14

Sehingga, di usianya yang masih sangat dini tersebut, mereka akan mengenal buku sebagai sesuatu yang sangat mengasyikkan, bukan menyusahkan dan menakutkan. Kalaupun guru mengajarkan huruf, mereka akan mengajarkan dengan cara yang halus melalui kegiatan bermain, games, atau memberikan hadiah saat akhir tahun berupa paket permainan huruf dari kartu yang disebut karuta. Tujuannya adalah membuat anak tertarik dan senang huruf-huruf hiragana dan katakana. Anak-anak akan mudah menerima pelajaran bila suasana hati mereka gembira dan ceria. Salah satu metode menyenangkan yang dapat diterapkan untuk belajar membaca adalah sambil bernyanyi. Jadi anak bukan hanya merasa senang dengan bernyanyi, namun mereka juga mendapatkan pengetahuan baru tentang cara membaca. Perlu diketahui bahwa anak usia dini belajar membaca melalui telinga.AIUEO memiliki konsep bermain sambil belajar. Dimana materi pembelajaran diberikan sambil bermain dan bernyanyi. Anak akan merasa senang, tidak terbebani, takut atau stres karena harus belajar membaca.

Kata-kata yang dipilih merupakan kata sederhana yang biasa didengar oleh anak-anak dan mudah diikuti. Susunannya terdiri dari empat huruf, dua suku kata, dan tiap suku kata memiliki satu huruf konsonan serta satu huruf vokal dengan pengulangan suku kata yang sama. Huruf vokal “A-I-U-E-O’ merupakan huruf yang mudah diingat. Ini membantu anak untuk membedakan berbagai macam bentuk huruf yang serupa tapi tak sama. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa belajar membaca dan menulis bagi anak usia dini dapat dilakukan melalui pendekatan bermain sambil belajar. Otak anak jangan diforsir untuk sekedar menghafal karena akan cepat lelah sehingga sulit untuk menerima dan memahami materi yang diberikan. Jadi tidak perlu menunggu anak ketika sudah usia SD, baru diajarkan baca dan tulis. Tetapi optimalkan kemampuan anak pada usia emas (3-6 tahun) dengan metode pengajaran yang tepat.


(26)

15

Dalam Ensiklopedi pendidikan, moral dikatakan sebagai nilai dasar dalam masyarakat untuk menentukan baik-buruknya suatu tindakan yang pada akhirnya menjadi adat-istiadat suatu kelompok masyarakat.

Doutoku terdiri dari dua unsur kata, yaitu dou (jalan) dan toku (kebaikan). Melalui pelajaran ini, anak-anak dilatih agar memiliki budi pekerti yang baik dan terpuji. Sehingga, ketika dewasa nanti, anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang senang melakukan kebaikan sehingga disayangi oleh masyarakat di sekitarnya. Pendidikan moral di Jepang ini diajarkan melalui semua mata pelajaran. Misalnya melalui pelajaran Ilmu Kehidupan ( seikatsu), anak-anak diajarkan kode etika saat di dalam kereta, seperti dilarang berdiri di dekat pintu masuk karena akan menghalangi orang lewat,dilarang berbincang-bincang keras karena akan mengganggu penumpang lainnya, mendahulukan penumpang yang akan turun sebelum memasuki kereta dan lain-lain.

Pada materi yang sebelumnya, sudah sedikit disinggung mengenai budaya memberikan salam yang terkenal diantara masyarakat Jepang. Budaya tersebut dengan membiasakan anak menyapa orang lain dengan rendah hati. Orang Jepang juga terkenal dengan gaya membungkuknya ketika memberikan salam.

Kalimat sapaan sangat sering terdengar setiap hari., seperti ohayou gozaimasu, (selamat pagi),konnichiwa (selamat siang), sayonara (selamat tinggal), dan arigatou gozaimasu (terima kasih).

Kalimat-kalimat sapaan tersebut tidak hanya terdengar di sekolah namun juga terdengar di seluruh masyarakat Jepang. Misalnya ketika berpapasan dengan orang lain di jalan, mereka saling memberikan sapaan, walaupun tidak saling kenal. Jika tidak memberikan salam, minimal mereka memberikan bungkukan badannya sebagai tanda sapaan, ketika memasuki supermarket, para petugas juga dengan ramai memberikan salamnya. Selain gemar


(27)

16

memberikan sapaan, mereka juga gemar memberikan ungkapan-ungkapan kesopanan dan penghormatan lainnya. Misalnya, ketika orang tua menjemput anak ke sekolah/ TPA atau ketika sebuah acara yang diselenggarakan oleh sekolah/ TPA selesai, maka orang tua dan guru saling mengucapkan “ otsukaresamadeshita” (terima kasih atas kerjasamanya). Ungkapan apresiasi tersebut bukan hanya diucapkan oleh orang tua kepada guru yang telah mengajar dan merawat anaknya, serta telah bersusah payah menyelenggarakan acara. Ungkapan “ otsukaresamadeshita” juga diucapkan guru kepada orang tua karena telah mengantarkan, menyiapkan, dan menjemput anak ke sekolah serta atas usahanya untuk hadir dalam acara yang diselenggarakan.

Budaya gemar memberikan sapaan, ungkapan penghormatan, serta motivasi tersebut sangat kental dalam kehidupan sekolah/TPA ,dan lingkungan masyarakat. Ketika meminta tolong walaupun hal sepele, mereka akan mengucapkan “onegaishimasu” (mohon bantuannya). Biasanya ungkapan ini dilengkapi dengan kata “sumimasen” (mohon maaf). Sehingga, secara tidak langsung juga menanamkan kesopanan dan penghormatan anak-anak kepada orang lain.

3.3.3 HidupSehat

Jepang merupakan Negara dengan tingkat kebersihannya yang sangat terkenal di seluruh penjuru dunia. Dalam menumbuhkan kecintaan terhadap kebersihan lingkungan tersebut, di TK, anak-anak sudah mulai di kenalkan jenis-jenis sampah berdasarkan jenisnya. Tidak hanya dikenalkan,sekolah juga memiliki tong sampah yang berbeda-beda untuk jenis sampah yang berbeda. Seperti sampah yang bisa terbakar (moeru gomi, 燃 え る ご み), sampah tidak bisa terbakar ( moenai gomi,燃 え な い ご み), sampah kaleng ( か ん), dan sampah kaca(ビン).Setelah makan siang atau makan camilan, maka setiap anak diwajibkan membersihkan sendiri sampahnya. Baik sampah yang berupa bungkus bekas makanan


(28)

17

maupun sampah yang hanya berupa rontokan makanannya yang jatuh ke meja atau lantai. Bahkan air minum yang menetes (bukan tumpah) dimeja pun harus mereka lap hingga kering menggunakan lap yang mereka bawa dari rumah sebagai perlengkapan makan siangnya. Pada saat piknik/jalan-jalan, setipa anak diwajibkan membawa tas kresek untuk membuang sampahnya selama di perjalanan dan membawa sampah tersebut pulang.

Ketika makan siang tiba, anak-anak mengatur kursi dan meja makan bersama-sama. Biasanya mereka makan secara berkelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-5 orang. Sensei akan duduk bersama anak-anak secara bergSensei akan duduk bersama anak-anak secara bergiiliran setiap hari, dari satu kelompok ke kelompok lainnya. Di beberapa TK swasta tersedia makan siang dari sekolah. Namun,pada umumnya TK tidak menyediakannya. Setiap hari anak-anak membawa bekal makan siang dari rumah. Bekal makan siang di sebut o bento. O bento dilengkapi dengan kain alas makan agar tidak mengotori meja,sumpit,dan sikat gigi. Anak-anak diajarkan cara memakai sumpit. Dengan berlatih menggunakan sumpit,anak-anak secara tidak langsung belajar memegang pensil,sebagai persiapan belajar menulis di SD nantinya. Setelah makan siang, anak-anak menyikat giginya bersama-sama.

TK memberikan arahan kepada setiap orang tua untuk membawakan makan siang yang lengkap dan seimbang gizinya. Diantaranya makanan harus memenuhi kebutuhan karbohidrat,protein,serat,vitamin,dan mineral. Tidak boleh mengandung zat aditif seperti MSG, pengawet,pewarna, dan lain-lain. Selain bergizi, bekal makan siang juga biasanya dihias sangat cantik dan variatif. Ibu-ibu Jepang terkenal akan kepiawaiannya menghias bento anak. Bento anak bisa berbentuk tokoh kartun kesukaan mereka, dengan warna-warni menarik yang berasal dari warna asli bahan makanan. Misalnya warna putih dari nasi,warna merah dari paprika atau strawberry, warna kuning dari telur dadar, warna hijau dari brokoli, warna pink dari sosis, dan lain-lain. Bekal yang cantik tentu juga akan menarik bagi si anak untuk memakannya.


(29)

18

Sesaat sebelum pelajaran dimulai, olahraga merupakan salah satu pelajaran penting di Jepang. Bahkan proporsinya tidak kalah dengan pelajaran lainnya. Tujuan pelajaran ini tentu saja tidak untuk menargetkan sebuah nilai,dengan tehnik pengajaran kuno di kelas, menghapalkan ukuran lapangan,jumlah anggota regu sepak bola,dan lain-lain.

Pendidikan jasmani di Jepang murni dilakukan melalui praktek dengan tujuan semata-mata agar anak-anak Jepang hidup sehat dan penuh semangat. Mereka sangat menyadari, tanpa hidup sehat, anak-anak pun sulit memahami pelajaran lain di sekolah. Selain pelajaran jasmani yang rutin dilakukan seminggu 2 kali, pemerintah maupun sekolah secara rutin juga mengadakan event-event besar olahraga tahunan yang diikuti oleh semua murid tanpa kecuali, seperti pesta olahraga (undokai) dan maraton.

TK di Jepang tidak hanya memiliki ruang-ruang kelas atau halaman. Setiap sekolah juga memiliki tanaman yang dipelihara bersama. Pada musim yang berbeda, anak–anak bercocok tanam-tanaman yang berbeda. Saat musim panas mereka menanam tomat,terong, atau paprika. Di musim semi mereka bertanam berbagai bunga, ubi, dan bawang Bombay. Dan di musim dingin mereka menanam tulip. Tentu saja tulip ini akan mekar mendekati musim semi. Saat panen tiba, sayur dan buah dimasak dan dimakan bersama. Kadang, orang tua diundang juga untuk mencicipi bersama. Bila panennya banyak, sayur dan buah dibagikan untuk dibawa pulang. Bunga-bunga pun demikian.


(30)

19 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari uraian terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pendidikan adalah hal terpenting dalam kehidupan seseorang. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat, memiliki karir yang baik serta dapat bertingkah sesuai norma-norma yang berlaku.

2. Jepang menganut sistem pendidikan wajib belajar 9 tahun yang di mulai sejak usia 6 tahun (kelas 1 SD). 6 tahun untuk tahap pendidikan dasar, 3 tahun Sekolah Menengah Pertama.

3. Tujuan pendidikan di TK adalah membangun kekuatan anak untuk hidup dan memiliki landasan hidup yang kuat untuk menapaki langkah selanjutnya di kehidupan mereka.

4. Dalam pendidikan anak TK Di Jepang materi yang diajarkan, moral sebagai nilai dasar dalam masyarakat, hidup sehat dan keterampilan. Melalui pendidikan di TK, anak Jepang dilatih hidup mandiri, disiplin, bertanggungjawab, dan bersosialisas.


(31)

20 4.2 Saran.

1. Diharapkan memberikan tindakan yang tegas dan tepat seperti memberikan hukuman kepada anak yang tidak mengerjakan tugas, serta tidak selalu menuruti permintaan anak melebihi batas.

2. Bagi lembaga TK khususnya disarankan untuk meningkatkan kualitas Tk dengan memberi kesempatan kepada para pendidiknya, dan meningkatkan/mengembangkan perkembangan anak sebagai dasar pendidikan anak yang akan berguna untuk masa depan. Sehingga TK semakin dipercaya masyarakat dapat meningkatkan perkembangan anak dari berbagai aspek perkembangan khususnya perkembangan keterampilan berbicara.


(32)

21

DAFTAR PUSTAKA

Putri, Juniar&Juliandi, Saleha.2014.PendidikanAnakAlaJepang. Jakarta: Pena Nusantara.


(1)

16

memberikan sapaan, mereka juga gemar memberikan ungkapan-ungkapan kesopanan dan penghormatan lainnya. Misalnya, ketika orang tua menjemput anak ke sekolah/ TPA atau ketika sebuah acara yang diselenggarakan oleh sekolah/ TPA selesai, maka orang tua dan guru saling mengucapkan “ otsukaresamadeshita” (terima kasih atas kerjasamanya). Ungkapan apresiasi tersebut bukan hanya diucapkan oleh orang tua kepada guru yang telah mengajar dan merawat anaknya, serta telah bersusah payah menyelenggarakan acara. Ungkapan “ otsukaresamadeshita” juga diucapkan guru kepada orang tua karena telah mengantarkan, menyiapkan, dan menjemput anak ke sekolah serta atas usahanya untuk hadir dalam acara yang diselenggarakan.

Budaya gemar memberikan sapaan, ungkapan penghormatan, serta motivasi tersebut sangat kental dalam kehidupan sekolah/TPA ,dan lingkungan masyarakat. Ketika meminta tolong walaupun hal sepele, mereka akan mengucapkan “onegaishimasu” (mohon bantuannya). Biasanya ungkapan ini dilengkapi dengan kata “sumimasen” (mohon maaf). Sehingga, secara tidak langsung juga menanamkan kesopanan dan penghormatan anak-anak kepada orang lain.

3.3.3 HidupSehat

Jepang merupakan Negara dengan tingkat kebersihannya yang sangat terkenal di seluruh penjuru dunia. Dalam menumbuhkan kecintaan terhadap kebersihan lingkungan tersebut, di TK, anak-anak sudah mulai di kenalkan jenis-jenis sampah berdasarkan jenisnya. Tidak hanya dikenalkan,sekolah juga memiliki tong sampah yang berbeda-beda untuk jenis sampah yang berbeda. Seperti sampah yang bisa terbakar (moeru gomi, 燃 え る ご み), sampah tidak bisa terbakar ( moenai gomi,燃 え な い ご み), sampah kaleng ( か ん), dan sampah kaca(ビン).Setelah makan siang atau makan camilan, maka setiap anak diwajibkan membersihkan sendiri sampahnya. Baik sampah yang berupa bungkus bekas makanan


(2)

17

maupun sampah yang hanya berupa rontokan makanannya yang jatuh ke meja atau lantai. Bahkan air minum yang menetes (bukan tumpah) dimeja pun harus mereka lap hingga kering menggunakan lap yang mereka bawa dari rumah sebagai perlengkapan makan siangnya. Pada saat piknik/jalan-jalan, setipa anak diwajibkan membawa tas kresek untuk membuang sampahnya selama di perjalanan dan membawa sampah tersebut pulang.

Ketika makan siang tiba, anak-anak mengatur kursi dan meja makan bersama-sama. Biasanya mereka makan secara berkelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-5 orang. Sensei akan duduk bersama anak-anak secara bergSensei akan duduk bersama anak-anak secara bergiiliran setiap hari, dari satu kelompok ke kelompok lainnya. Di beberapa TK swasta tersedia makan siang dari sekolah. Namun,pada umumnya TK tidak menyediakannya. Setiap hari anak-anak membawa bekal makan siang dari rumah. Bekal makan siang di sebut o bento. O bento dilengkapi dengan kain alas makan agar tidak mengotori meja,sumpit,dan sikat gigi. Anak-anak diajarkan cara memakai sumpit. Dengan berlatih menggunakan sumpit,anak-anak secara tidak langsung belajar memegang pensil,sebagai persiapan belajar menulis di SD nantinya. Setelah makan siang, anak-anak menyikat giginya bersama-sama.

TK memberikan arahan kepada setiap orang tua untuk membawakan makan siang yang lengkap dan seimbang gizinya. Diantaranya makanan harus memenuhi kebutuhan karbohidrat,protein,serat,vitamin,dan mineral. Tidak boleh mengandung zat aditif seperti MSG, pengawet,pewarna, dan lain-lain. Selain bergizi, bekal makan siang juga biasanya dihias sangat cantik dan variatif. Ibu-ibu Jepang terkenal akan kepiawaiannya menghias bento anak. Bento anak bisa berbentuk tokoh kartun kesukaan mereka, dengan warna-warni menarik yang berasal dari warna asli bahan makanan. Misalnya warna putih dari nasi,warna merah dari paprika atau strawberry, warna kuning dari telur dadar, warna hijau dari brokoli, warna pink dari sosis, dan lain-lain. Bekal yang cantik tentu juga akan menarik bagi si anak untuk memakannya.


(3)

18

Sesaat sebelum pelajaran dimulai, olahraga merupakan salah satu pelajaran penting di Jepang. Bahkan proporsinya tidak kalah dengan pelajaran lainnya. Tujuan pelajaran ini tentu saja tidak untuk menargetkan sebuah nilai,dengan tehnik pengajaran kuno di kelas, menghapalkan ukuran lapangan,jumlah anggota regu sepak bola,dan lain-lain.

Pendidikan jasmani di Jepang murni dilakukan melalui praktek dengan tujuan semata-mata agar anak-anak Jepang hidup sehat dan penuh semangat. Mereka sangat menyadari, tanpa hidup sehat, anak-anak pun sulit memahami pelajaran lain di sekolah. Selain pelajaran jasmani yang rutin dilakukan seminggu 2 kali, pemerintah maupun sekolah secara rutin juga mengadakan event-event besar olahraga tahunan yang diikuti oleh semua murid tanpa kecuali, seperti pesta olahraga (undokai) dan maraton.

TK di Jepang tidak hanya memiliki ruang-ruang kelas atau halaman. Setiap sekolah juga memiliki tanaman yang dipelihara bersama. Pada musim yang berbeda, anak–anak bercocok tanam-tanaman yang berbeda. Saat musim panas mereka menanam tomat,terong, atau paprika. Di musim semi mereka bertanam berbagai bunga, ubi, dan bawang Bombay. Dan di musim dingin mereka menanam tulip. Tentu saja tulip ini akan mekar mendekati musim semi. Saat panen tiba, sayur dan buah dimasak dan dimakan bersama. Kadang, orang tua diundang juga untuk mencicipi bersama. Bila panennya banyak, sayur dan buah dibagikan untuk dibawa pulang. Bunga-bunga pun demikian.


(4)

19 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari uraian terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pendidikan adalah hal terpenting dalam kehidupan seseorang. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat, memiliki karir yang baik serta dapat bertingkah sesuai norma-norma yang berlaku.

2. Jepang menganut sistem pendidikan wajib belajar 9 tahun yang di mulai sejak usia 6 tahun (kelas 1 SD). 6 tahun untuk tahap pendidikan dasar, 3 tahun Sekolah Menengah Pertama.

3. Tujuan pendidikan di TK adalah membangun kekuatan anak untuk hidup dan memiliki landasan hidup yang kuat untuk menapaki langkah selanjutnya di kehidupan mereka.

4. Dalam pendidikan anak TK Di Jepang materi yang diajarkan, moral sebagai nilai dasar dalam masyarakat, hidup sehat dan keterampilan. Melalui pendidikan di TK, anak Jepang dilatih hidup mandiri, disiplin, bertanggungjawab, dan bersosialisas.


(5)

20 4.2 Saran.

1. Diharapkan memberikan tindakan yang tegas dan tepat seperti memberikan hukuman kepada anak yang tidak mengerjakan tugas, serta tidak selalu menuruti permintaan anak melebihi batas.

2. Bagi lembaga TK khususnya disarankan untuk meningkatkan kualitas Tk dengan memberi kesempatan kepada para pendidiknya, dan meningkatkan/mengembangkan perkembangan anak sebagai dasar pendidikan anak yang akan berguna untuk masa depan. Sehingga TK semakin dipercaya masyarakat dapat meningkatkan perkembangan anak dari berbagai aspek perkembangan khususnya perkembangan keterampilan berbicara.


(6)

21

DAFTAR PUSTAKA

Putri, Juniar&Juliandi, Saleha.2014.PendidikanAnakAlaJepang. Jakarta: Pena Nusantara.