Seni Budaya
81
Sumber gambar: Kemdikbud.2013
Gambar 5.8 Tata rias dan busana tokoh
Pregiwati pada epos Ramayana.
sumber gambar: Kemdikbud, 2014
Gambar 5.9 Tata rias dan busana karakter burung Merak.
C. Tata Rias dan Busana Tari Tradisional
Tata rias dan tata busana pada tari tradisional memiliki fungsi penting. Ada dua fungsi tata rias
dan tata busana pada tari tradisio nal yaitu; 1 sebagai pembentuk karakter atau watak; dan 2 sebagai pembentuk
tokoh. Pembentukan karakter atau watak dan tokoh
dapat dilihat pada tata rias wajah yang digunakan dan juga busana yang dipakai.
Karakter pemarah, jahat, dan sejenisnya biasanya menggunakan tata rias warna merah yang dominan.
Demikian juga busana yang digunakan secara visual menunjukkan tokoh tersebut jahat. Tokoh raksasa
pada epos Ramayana misalnya, digambarkan dengan riasan wajah yang merah menyala dengan bagian
mulut penuh taring. Tata busana yang digunakan dengan menggunakan rambut gimbal panjang dan
menyeramkan.
Karakter tokoh baik pada epos Ramayana biasanya menggunakan riasan cantik se
perti riasan pada Pregiwa sebagai istri Gatot Kaca. Tata rias dan
tata busana tampak cantik dan bersahaja. Tata rias dan busana juga dapat menun juk kan tokoh lucu. Epos
Ramaya
na ditunjuk kan pada tata rias dan busana
Punakawan yaitu Semar, Petruk, Bagong, dan Gareng. Tata rias dan busana pada tari tradisional tidak
hanya bersumber pada epos Ramayana tetapi juga tarian lepas yaitu tarian yang tidak berhubungan
dengan cerita Ramayana.
Tokoh dan karakter dapat dijumpai juga pada tari tentang fauna seperti Tari Merak. Tata rias
pada tari Merak yang digunakan memperlihatkan seekor burung Merak yang indah. Tata busana yang
digunakan merupa kan perwujudan dengan sayap dan tutup kepala sebagai ciri khas yang menunjukkan
perwujudan burung Merak. Ada juga tata rias dan tata busana tari Kijang dari Jawa Tengah, tari Burung
Enggang dari Kalimantan, tari Cendrawa
sih dari Bali, tari Kukilo dari Jawa Tengah.
Kelas VIII SMPMTs Semester 1
82
Setelah mempelajari tata rias dan tata busana dalam tari tradisional, identi- fikasikanlah tata rias dan busana tari yang berkembang di tempat tinggalmu
dengan cara memberi tanda ceklist
P
pada tabel berikut
No. Nama Tari
Karakter Tokoh
1 2
3 4
5
D. Properti Tari Tradisional
Properti merupakan salah satu unsur pendukung dalam tari. Ada tari yang mengguna-
kan properti tetapi ada juga tidak menggunakan. Pro
perti yang digunakan ada yang menjadi nama tarian tersebut. Contoh tari Payung
mengguna kan payung, tari Piring menggunakan piring sebagai properti. Kedua tarian ini berasal
dari Sumatra Barat. Tari Lawung dari keraton Yogya
karta menggunakan Lawung tombak sebagai properti tarinya.
Ada juga tarian yang menggunakan pro perti tetapi tidak digunakan sebagai nama tarian.
Contoh tari Pakarena mengguna kan Kipas, tari Merak menggunakan Selendang, tari Serimpi
dari Yogyakarta atau Surakarta ada yang menggunakan Kipas, Keris atau pro per ti lain. Ini
hanya beberapa contoh pro perti yang digunakan dalam tarian tradisi o nal, masih banyak tari dari
daerah lain yang menggunakan properti sebagai pen dukung. Tari Nelayan, tari Tani mengguna-
kan tudung kepala dan hampir semua jenis tarian perang mengguna kan tameng dan senjata
perang lain seperti keris. Ada juga tarian yang meng
guna kan properti kukusan yaitu tempat
untuk membuat tupeng terbuat dari anyaman bambu yang digunakan sebagai kurungan dalam
tari Lengger gaya Banyumasan.
Sumber gambar: Kemdikbud, 2014
Gambar 9.10
Tari Tani yang menceritakan petani kopi memetik hasil panen dengan menggunakan caping sebagai
properti.
Sumber gambar: Kemdikbud, 2013
Gambar 9.11
Gerak tari Kipas dengan mengguna kan properti kipas.