Hakekat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS Pendekatan Kontekstual Pada Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Sosial

31 untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar.

C. Hakekat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS

Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial IPS, adalah telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup bersama dengan sesamanya, tujuan tersebut tujuan pendidikan IPS menurut Nursid Sumaatmadja. 2006 adalah “membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara”. Sedangkan secara rinci Oemar Hamalik merumuskan tujuan pendidikan IPS berorientasi pada tingkah laku para siswa, yaitu: 1 Pengetahuan dan Pemahaman, 2 Sikap Hidup Belajar, 3 Nilai-Nilai Sosial dan Sikap, 4 Keterampilan Oemar Hamalik. 1992:40-41. Pembelajaran IPS juga bertujuan untuk mengembangkan sikap belajar yang baik. Artinya dengan belajar IPS anak memiliki kemampuan menyelidiki inquiri untuk menemukan ide-ide, konsep-konsep baru sehingga mereka mampu melakukan perspektif untuk masa yang akan datang. Nilai-nilai sosial merupakan unsur penting di dalam pembelajaran IPS. Berdasar nilai-nilai sosial yang berkembang dalam masyarakat, maka akan berkembang pula sikap-sikap sosial anak. Agar pembelajaran IPS lebih menarik dan lebih mudah dicerna oleh siswa sekolah dasar dan menengah, bahan-bahannya diambil dari kehidupan nyata di lingkungan masyarakat. Bahan atau materi yang diambil dari pengalaman pribadi, teman-teman 32 sebaya, serta lingkungan alam, dan masyarakat sekitarnya. Hal ini akan lebih mudah dipahami karena mempunyai makna lebih besar bagi para siswa dari pada bahan pengajaran yang abstrak dan rumit dari Ilmu-ilmu Sosial.

D. Pendekatan Kontekstual Pada Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Sosial

Dalam sebuah proses pembelajaran yang berbasis kompetensi, dibutuhkan pendekatan-pendekatan pembelajaran yang dapat mencapai kompetensi dasar secara efektif dan efisien. Efektif berarti pendekatan itu dapat mencapai sasaran secara tepat, efisien berarti dengan sumberdaya yang “sedikit” dapat mencapai kompetensi seoptimal mungkin. Dalam perkembangan pendekatan pembelajaran di Indonesia dikenal berbagai pendekatan, seperti pendekatan keterampilan proses, pendekatan cara belajar siswa aktif CBSA, pendekatan faktual, pendekatan kontekstual, dan sebagainya. Pembelajaran kontekstual diusulkan oleh John Dewey untuk diterapkan di kelas-kelas Amerika pada awal abad ke-20. Pada tahun 1916, Dewey mengusulkan suatu kurikulum dan metodologi pengajaran yang dikaitkan dengan minat dan pengalaman siswa. Pembelajaran kontekstual mengakui bahwa belajar merupakan sesuatu yang kompleks dan multidimensi yang jauh melampaui berbagai metodologi yang hanya berorientasi kepada latihan dan rangsangantanggapan stimulus-response. Berdasarkan teori pembelajaran kontekstual, belajar hanya terjadi jika siswa memproses informasi atau pengetahuan baru sedemikian rupa sehingga dirasakan masuk akal dan sesuai 33 dengan kerangka berpikir yang dimilikinya ingatan, pengalaman dan tanggapan. 34 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan keadaan atau status fenomena Arikunto, 1997:245. Dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang Pelaksanaan Proses Pembelajaran Dengan Pendekatan Kontekstual Pada Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Sosial.

A. Populasi