d. Pemakai user Banyak sistem berbasis komputer mempunyai susunan pengguna tunggal. Hal ini
berbeda jauh dengan sistem pakar yang memungkinkan mempunyai beberapa kelas pengguna.
2.2.4 Struktur Sistem Pakar
Menurut Nita Marlina dan Rahmat Hidayat 2012 : 3 sistem pakar terdiri dari dua bagian pokok, yaitu lingkungan pengembangan
development environment dan lingkungan konsultasi consultation development.
1. Lingkungan pengembangan digunakan sebagai pembangunan sistem pakar, baik dari segi pembangunan komponen maupun basis pengetahuan.
2. Lingkungan konsultasi digunakan oleh seorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi.
2.2.5 Ciri – Ciri Sistem Pakar
Adapun ciri – ciri sistem pakar yang baik, antara lain Sri Kusumadewi, 2003 : 1. Memiliki fasilitas informasi yang handal.
2. Mudah dimodifikasi. 3. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
4. Memiliki kemampuan untuk belajar beradaptasi.
2.2.6 Keuntungan Sistem Pakar
Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar ahli, antara lain Sri Kusumadewi, 2003 :
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli. 2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar. 4. Meningkatkan output dan produktivitas.
5. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar terutama termasuk yang keahlian langka.
6. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya. 7. Memiliki kemampuan untuk mangakses pengetahuan.
8. Memiliki reabilitas. 9. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
10. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidak pastian.
11. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan. 12. Meningkatkan kapabilitas dalam menyelesaikan masalah.
13. Menghemat waktu dalam mengambil keputusan.
2.2.7 Kelemahan Sistem Pakar
Disamping memiliki beberapa keuntungan sisten pakar juga mempunyai beberapa kelemahan, antara lain Sri Kusumadewi, 2003 :
1. Biaya yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi sistem pakar dan memeliharanya sangat mahal.
2. Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar dibidangnya.
3. Sistem pakar tidak 100 bernilai benar.
2.2.8 Representasi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan kemampuan untuk membentuk model mental yang menggambarkan objek dengan tepat dan merepresentasikannya dalam aksi
yang dilakukan terhadap suatu objek Nita Marlina dan Rahmat Hidayat:2012. Representasi pengetahuan merupakan metode yang digunakan untuk
mengodekan pengetahuan dalam sebuah sistem pakar yang berbasis pengetahuan. Perepresentasian dimaksudkan untuk menangkap sifat–sfat penting problem dan
membuat informasi itu dapat diakses oleh prosedur pemecah problema. Salah satu representasi pengetahuan yang terdapat dalam sistem pakar
adalah kaidah produksi Production Rule. Pengetahuan yang berupa prosedural, maka metode representasi pengetahuan yang cocok dalam kaidah produksi.
Pengetahuan dalam kaidah produksi direpresentasikan dalam bentuk: JIKA [antecedent] MAKA [konsekuen]
JIKA [kondisi] MAKA [aksi] JIKA [premis] MAKA [konklusi]
JIKA keadaan terpenuhi atau terjadi MAKA suatu aksi terjadi. Sistem pakar yang basis pengetahuannya disajikan dalam bentuk aturan produk disebut
dengan sistem berbasis-aturan rule-based system.
2.2.9 Forward Chaining