Mengingat Argetina merupakan negara federal, pemerintah provinsi dan lokal Dati I I selain memiliki kekuasaan secara politik juga memiliki kemandirian
y ang besar atas fungsi-fungsi pengeluaran dan penerimaan. Namun secara khusus, desentralisasi di Argentina lebih dirasakan pada sisi pengeluaran
daripada sisi perpajakan sehingga justru menciptakan situasi ketidakseimbangan fiskal vertikal, yang akhirnya hanya menciptakan ketergantungan pada bantuan
federal. Sistem bagi hasil merupakan mekanisme koordinasi pajak yang lebih disukai dan digunakan untuk mengendalikan ketimpangan -ketimpangan fiskal
horisontal Rezk, 2000.
6. Kolumbia
Kolumbia memiliki 33 pemerintahan umum berjenjang menengah 32 departemen dan distrik khusus ibu kota, berbagai wilayah nasional dan lebih
dari 1000 pemerintahan setingkat Dati I I . Pemerintah Dati I I bertanggung jawab atas pelayanan lokal jalan, air dan pembuangan sampah dan berbagi tanggung
jawab dengan pemerintah regional departemen -departemen untuk kesehatan dan pendidikan.
Kunci untuk memahami hubungan fiskal intrapemerintahan di Kolumbia adalah sistem transfer intrapemerintahan. Sistem ini m emiliki tiga elemen dasar:
situado fiscal SF, participaciones municipales PM, dan sistema nacional de cofinanciacion SNC. SF terdiri dari 24.5 persen penerimaan rutin nasional yang
ditransfer ke departemen -departemen dan distrik untuk membiayai pen didikan dan kesehatan. Sebagian diberikan dalam porsi yang sama dan sebagian lagi
didasarkan atas jumlah penduduk. PM juga terdiri dari suatu persentase dari penerimaan rutin nasional, yang meningkat secara tahunan ke tingkat maksimum
22 persen dalam tahun 2002. Dana ini ditransfer ke Dati I I-Dati I I untuk investasi
sosial yang didasarkan atas formulasi yang rumit dengan memprioritaskan pada Dati I I-Dati I I yang lebih kecil dan miskin. Sedangkan SNC merupakan dana
pendamping sebagai sumber pembiayaan atas proyek-proyek sub -nasional. Prinsip dasar yang menjadi pedoman kerangka sistem transfer intrapemerintahan
adalah bukan ditujukan untuk membiayai lembaga pemerintahan tertentu melainkan untuk mendukung efektifitas penyediaan pelayanan kepada
masyarakat. Bir d and Ariel, 2000.
7. Maroko
Di Maroko, pemerintahan daerah jenjang pertama adalah provinsi yang dikepalai oleh gubernur dan diangkat oleh pemerintah pusat. Tiap-tiap provinsi
memiliki dewan daerah yang dipilih oleh anggota-anggota dewan kota dan dewan municipal. Provinsi bertanggung jawab atas investasi daerah rural atas
penyediaan sebagian kecil dari jenis-jenis pelayanan masyarakat. Dati I I dikelola oleh dewan Dati I I yang dipilih dalam pemilihan umum. Masing-masing Dati II
secara bergiliran memilih seorang walikota dari anggota-anggotanya. Dati I I diberikan otonomi walaupun dibawah arahan gubernur atau kementrian dalam
negeri. Pendapatan -pendapatan di Maroko dikumpulkan dari tiga sumber: 1 dua
jenis pajak pusat ditetapkan dan dipungut oleh pemerintah pusat yakni pajak kota dan pajak bisnis. Hasil pungutan akan diserahkan kembali pada pemerintah
daerah, 2 satu jenis pajak daerah ditetapkan dan dipungut oleh pemerintah pusat, yakni pajak kota tambahan, dan 3 tiga puluh enam jenis pajak daerah
ditetapkan dan dikumpulkan oleh pemerintah daerah. Pemerintah Daerah memiliki kebebasan yang sangat kecil dalam
penetapan tarif pajak atau retribusi dan tidak bertanggung jawab atas
pemungutan pajak. Selain itu peranan pemerintah d aerah sangat terbatas dalam penyusunan surat -surat pemberitahuan pajak. Pemerintah Daerah di Maroko
menerima 70 persen dari pendapatannya sendiri atas pajak-pajak yang tarifnya ditetapkan di pusat sementara itu kriteria yang digunakan untuk mengalokasikan
jumlah dana antara Dati I I urban dan Dati I I rural atau antara pemerintahan provinsi regional dan pemerintahan lokal tidak dirumuskan secara jelas
Vaillancourt , 2000.
8. Australia