41
desa, dari gambar tersebut siswa dapat melihat cerita secara runtut dan logis berdasarkan gambar. Alat yang dibutuhkan adalah gambar-gambar yang bervariasi
sesuai dengan tema pembelajaran, yang berukuran sama dengan besar kalender. Teknik ini dapat dijalankan secara perorangan maupun kelompok.
Cara menerapkan teknik pembelajaran dari gambar ini, yaitu 1 guru menyampaikan pengantar, 2 guru menempelkan beberapa gambar di depan
kelas, 3 setelah siswa membuat tulisan secara runtut dan logis, 4 guru bertanya kepada siswa tentang tulisan yang dibuatnya, dan 5 guru merefliksikan
pembelajaran tersebur Suyatno, 2003. Dalam proses pembelajaran bercerita dari gambar, guru diminta
mengupayakan gambar yang disajikan sesuai dengan tema pembelajaran yang dipelajari pada minggu itu. Guru dapat memilih gambar uang cocok dengan
karakteristik kelas. Gambar yang telah digunakan siswa dapat ditarik kembali untuk bahan pembelajaran selanjutnya.
2. 3 Kerangka Berpikir
Salah satu cara yang dapat digunakan dalam pemeblajaran berbicara adalah memanfaatkan pengamatan objek langsung, yaitu objek yang
sesungguhnya. Pengamatan ini akan memberi rangsangan yang amat penting bagi siswa dalam mempelajari berbagai hal, terutama yang menyangkut pengembangan
keterampilan tertentu, misalnya teknik bercerita dengan mengamati boneka- bonekaan, mobil-mobilan, bunga, dan lain-lain. Melalui penggunaan objek nyata
ini, kegiatan belajar mengajar dapat melibatkan semua indera siswa, dari
42
penglihatan, peraba, perasa, penciuman, dan bahkan pendengaran. Selain itu, teknik bercerita yang memanfaatkan onjek langsung ini dapat memberikan bahan
bagi siswa untuk menyusun dan mengembangkan ide atau gagasan dalam menentukan topik.
Cara lain agar siswa dapat menuangkan sebuah gagasan ke dalam sebuah kalimat adalah media gambar. Media gambar menurut Ibrahim 2003:115 adalah
wujud dari media cetak yang dapat direproduksi sendiri atau melaului foto kopi. Media memliki kelemahan-kelemahan, antara lain 1 cenderung membosankan
jika gambar tersebut kurang dapat memberikan suasana yang hidup bagi siswa, 2 guru harus aktif membuat media pembelajaran dengan gambar-gambar yang
selalu diperbaharui, 3 jika kurang dirancang dengan baik akan menimbulkan verbalisme, 4 hanya menekankan pada persepsi indra mata, 5 gambar yang
terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran, dan 6 ukuran sangat terbatas untuk kelompok besar Sadiman 2005:22.
Dari deskripsi di atas, diduga kemampuan berbicara menggunakan teknik bercerita yang memanfaatkan objek langsung lebih baik jika dibanding melalui
media gambar. Dengan teknik objek langsung ini, kemampuan berbicara siswa lebih luas dan tertantang untuk mengembangkan imajinasi sesuai dengan
objeknya. Selain itu, siswa yang diajarkan dengan teknik objek langsung cenderung
lebih mudah dalam memahami bahan cerita yang akan disampaikan. Hal ini karena siswa diajak untuk mengamati objek secara langsung sebagai bahan untuk
diceritakan. Siswa secara nyata melihat bahkan dapat meraba objek yang akan
43
diceritakan tersebut. Sedangkan bila melalui media gambar siswa hanya mengamati melalui indera penglihatan saja.
2.4 Hipotesis Penelitian