2. Open Coupled, tinggal bersama dengan homoseks namun masih mencari
dan terlibat hubungan seksual di luar hubungan tersebut. 3.
Functional, melajang dan melakukan hubungan seksual dengan banyak homoseksual. Mereka mengalami masalah seksual dan sedikit menyesal
menjadi homoseks. 4.
Disfuctional, mempunyai hubungan homoseksual tetapi mempunyai banyak masalah seksual serta menyesal menjadi homoseks.
5. Asexual, memiliki sedikit hubungan homoseksual dan banyak mengalami
masalah seksual serta menyesali orientasi seksualnya.
2.2.1.3 Tipe Homoseksual
Soekanto 2007:337 menyatakan tipe kalangan homoseksual di antaranya: 1.
Klik-klik yang terdiri atas para homoseksual yang mempunyai istri wanita, atau yang mempunyai istri sesama homoseksual;
2. Kelompok-kelompok besar yang tidak begitu ketat strukturnya yang
mencakup kelompok-kelompok kecil yang terbesar; 3.
Homoseksual yang mengadakan pertemuan-pertemuan insidental
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa secara sosiologis, lingkungan sosial memberikan bentuk pada sikap-tindak homoseksual. Apabila hipotesis menyatakan
bahwa setiap manusia mempunyai naluri sebagai homoseksual, lingkunganlah yang
memungkinkan berkembangnya naluri itu, atau mematikannya. Bagi kalangan homoseksual hal ini antara lain, berarti perubahan, peranan yang disandangnya.
Namun, perubahan peranan itu terutama disebabkan karena kebutuhan penyuluran kebutuhan seksual.
2.2.1.4 Bentuk Seksual
Perilaku seksual pada umumnya, semua tipe kontak langsung genital didapati di kalangan mereka yang berperilaku homoseksual di Indonesia modern, pada gay,
dikenal teknik mastrubasi mutual, fellatio seks oral, koitus interfemoral dan “gesek- gesek” frottage, serta koitus genito-anal semburit. Secara umum didapatkan kesan
bahwa orang Indonesia lebih berinhibisi dalam melakukan hubungan seksual apabila dibandingkan dengan orang Barat, misalnya. Kontak linguo anal analingus,
penestrasi anus dengan kepalan tinju first fucking dan hubungan seks seperti sado- masokisme atau hubungan dengan ikatan dan displin bondage and discipline serta
kebiasaan-kebiasaan eksotik yang melibatkan urine atau feaces tampaknya tidak umum di Indonesia sebagaimana dalam peradaban gay modern Barat Oetomo:
2003:45.
Berdasarkan penelitian Rokhmansyah 2010:68-69 dalam kehidupan komunitas homoseksual ditemukan beberapa istilah dalam kehidupan homoseksual.
Istilah tersebut berdasarkan kegiatan seks yang dilakukan oleh pelaku homoseksual. Beberapa istilah tersebut, antara lain: gay bottom, gay top, gay kucing, sisy, gadun,