Dilihat dari latar belakang diatas dalam melaksanakan pelatihan hal yang penting dilakukan adalah dengan menentukan model pelatihan yang tepat.
Dengan begitu akan menghasilkan output pelatihan yang sesuai dengan harapan termasuk dalam hal ini ditujukan untuk meningkatkan kinerja tutor
pendidikan keaksaraan untuk mengurangi jumlah warga buta aksara. Dari pandangan tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti dan menyusunnya
dalam sebuah skripsi yang berjudul “Model Pelatihan Tutor Pendidikan Keaksaraan di SKB Pati
”.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka dapat dirumuskan masalah-masalah yang timbul dan berhubungan dengan
penelitian ini agar masalah menjadi jelas, terarah, dan tidak meluas, maka penulis menitikberatkan permasalahannya sebagai berikut.
1.2.1 Bagaimana model pelatihan tutor keaksaraan di SKB Pati yang
sudah dilaksanakan? 1.2.2
Bagaimanakah efektifitas model pelatihan tutor keaksaraan menurut tutor?
1.2.3 Bagaimanakah manfaat model pelatihan tutor keaksaraan bagi tutor
keaksaraan dalam meningkatkan efektifitas pembelajaran?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Dari rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti, yaitu.
1.3.1 Untuk mendeskripsikan model pelatihan tutor keaksaraan di SKB
Pati yang telah berlangsung. 1.3.2
Untuk mengetahui efektifitas model pelatihan tutor keaksaraan menurut tutor.
1.3.3 Untuk mengetahui manfaat model pelatihan tutor keaksaraan bagi
tutor keaksaraan dalam meningkatkan efektifitas pembelajaran.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah untuk. 1.4.1
Untuk pengembangan akademik, diharapkan dapat dijadikan bahan pemikiran untuk penelitian selanjutnya.
1.4.2 Sebagai bahan masukan, mengenai bagaimanakah model pelatihan
tutor keaksaraan yang efektif menurut tutor. 1.4.3
Dapat menjadi bahan informasi bagi mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah yang ingin mengadakan penelitian yang sama di masa
akan datang.
1.5 BATASAN ISTILAH
a. Pelatihan
Pelatihan merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja karyawan
Simamora, 2004:5. Menurut Pasal 1 ayat 9 Undang-undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan
untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan
tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan. Pelatihan yang di maksud dalam penelitian ini adalah upaya
peningkatan keterampilan dan pengetahuan tutor pendidikan keaksaraan sehingga dapat lebih baik dalam menuntaskan buta aksara.
b. Tutor