36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian mengenai konflik dalam novel Sri Kuning karya R. Hardjowirogo ini dikaji menggunakan pendekatan objektif. Pendekatan objektif
merupakan pendekatan yang dilakukan pada dasarnya bertumpu atas karya sastra itu sendiri. Pendekatan ini mempertimbangan bahwa sebuah tragedi terdiri atas
unsur-unsur kesatuan, keseluruhan, kebulatan, dan keterjalinan. Organisasi atas keempat unsur itulah yang kemudian membangun struktur cerita yang disebut plot
Ratna, 2011:73.
Pendekatan objektif lebih menitikberatkan dan memberi perhatian penuh pada karya sastra itu sendiri sebagai sesuatu yang otonom, dalam hal ini
pendekatan objektif hanya bertumpu pada unsur-unsur intrinsik. Pendekatan objektif digunakan untuk menganalisis rentetan konflik yang dialami para tokoh
dalam novel Sri Kuning karya R. Hardjowirogo, dan lebih menekankan pada unsur alur plot untuk menemukan keberadaan konflik tersebut. Dalam hal ini
meliputi bentuk-bentuk konflik baik berupa konflik eksternal maupun konflik internal, faktor yang melatarbelakangi terjadinya konflik, serta strategi tokoh
dalam mengatasi konflik.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis struktural. Metode ini digunakan untuk memaparkan seteliti, semendetail, dan
semaksimal mungkin konflik-konflik yang terdapat dalam novel Sri Kuning secara menyeluruh melalui alur cerita, dalam hal ini meliputi bentuk-bentuk
konflik, faktor yang melatarbelakangi terjadinya konflik, serta strategi tokoh dalam mengatasi konflik. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
teori konflik, teori konflik digunakan untuk mengetahui konflik-konflik yang terdapat dalam novel Sri Kuning. Selain teori konflik penelitian ini juga didukung
dengan konsep teori alur plot, dikarenakan alur berkaitan erat dengan konflik- konflik yang terdapat dalam novel Sri Kuning. Alur sebagai salah satu unsur
pembangun karya sastra digunakan untuk menemukan keberadaan konflik-konflik dalam novel Sri Kuning. Konflik dalam sebuah teks karya sastra tidak begitu saja
hadir tanpa adanya tahapan-tahapan yang menjadikan konflik tersebut terlihat menegangkan. Dimulai dari tahap penyituasian
,
pemunculan konflik, peningkatan konflik, klimaks, dan tahap
penyelesaian. Tahapan-tahapan tersebut secara keseluruhan digambarkan melalui alur cerita plot.
3.2 Sasaran Penelitian